Logo Bee Web

Tips Cara Membuat Laporan Neraca Tanpa Harus Jago Akuntansi

Anda kesulitan dalam membuat neraca? Pada artikel ini akan dijelaskan cara bagaimana membuat laporan neraca cukum 5 menit dan contohnya
Penulis: Farhan Anggara
Kategori:
Terbit: Monday, 16 March 2020
Diperbarui: Thursday, 30 January 2025
Daftar Isi

Apa yang dimaksud dengan laporan posisi keuangan atau laporan neraca? Laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu berdasarkan 3 aspek, yakni aset. liabilitas dan ekuitas.

Laporan neraca yang baik memiliki struktur yang seimbang, di mana total aset harus sama dengan jumlah liabilitas dan ekuitas. Hal ini mencerminkan keseimbangan dalam pencatatan keuangan perusahaan dan memastikan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan telah dicatat dengan benar sesuai prinsip akuntansi.

Bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa itu Laporan Neraca?

Sebagai seorang akuntan pasti paham apa yang dimaksud dengan laporan neraca, atau sekarang disebut sebagai laporan posisi keuangan menurut SAK EP terbaru 2025. Namun, untuk orang awam yang belum paham akuntansi, tentunya masih bingung apa sebenarnya yang dimaksud dengan laporan neraca ini.

Laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan berdasarkan aset atau harta yang dimiliki, liabilitas atau kewajiban yang harus dibayarkan, dan ekuitas atau modal.

Dengan kata lain, laporan neraca ini biasa diartikan sebagai gambaran tentang seberapa besar sumber daya yang dimiliki perusahaan (aset), seberapa banyak kewajiban yang harus dibayarkan (liabilitas), serta jumlah hak pemilik atas aset tersebut (ekuitas).

Karena laporan neraca selalu dalam kondisi seimbang, informasi yang disajikan dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas, dan stabilitas keuangan perusahaan, sehingga sangat bermanfaat bagi investor, kreditor, dan manajemen dalam mengambil keputusan bisnis.

Komponen Laporan Neraca

Komponen Laporan Neraca (laporan Posisi Keuangan)

3 komponen neraca keuangan, yakni: aset, kewajiban dan modal (Credit: bee.id)

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf di atas, jika laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi keuangan berdasarkan 3 komponen utama, yakni aktiva (aset), liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal).

Apa saja yang masuk dalam laporan neraca? Didalam neraca keuangan terdapat 3 komponen, berikut adalah penjelasannya:

1. Aktiva (Aset)

Komponen pertama dari laporan neraca keuangan ini adalah aktiva atau yang disebut juga dengan aset, yakni harta yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode akuntansi dan dimanfaatkan untuk operasional bisnis. Dalam hal ini, aktiva dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap,

  • Aktiva lancar adalah aset lancar adalah harta yang dimiliki perusahaan yang dapat dijadikan sebagai kas maksimal dalam waktu satu tahun. Contohnya kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan barang dagang dan sejenisnya.
  • Aktiva tetap adalah aset tidak lancar adalah harta yang dimiliki perusahaan yang biasanya dimiliki tidak untuk dijual kembali, memiliki masa manfaat yang lama, biasanya lebih dari waktu satu tahun. Contohnya, gedung, gudang, tanah, mesin produksi dan lain sebagainya.

2. Liabilitas (Kewajiban)

Selanjutnya ada liabilitas atau kewajiban, kewajiban sendiri merupakan utang atau beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu.

Kewajiban ini timbul akibat aktivitas operasional atau pendanaan perusahaan, seperti pembelian barang secara kredit, pinjaman bank, atau kewajiban membayar pajak. Berdasarkan jangka waktunya, kewajiban dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

  • Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dibayar maksimal dalam waktu satu tahun. Contoh: utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak, dan pinjaman jangka pendek.
  • Kewajiban jangka panjang atau kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh: pinjaman bank jangka panjang, obligasi, dan kewajiban pensiun karyawan.

3. Ekuitas (Modal)

Komponen laporan neraca keuangan terakhir adalah ekuitas atau modal. Ekuitas adalah selisih antara total aset dan total liabilitas yang mencerminkan hak pemilik atas kekayaan perusahaan.

Dengan kata lain, ekuitas menunjukkan bagian dari aset perusahaan yang benar-benar dimiliki oleh pemegang saham atau pemilik bisnis setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dibayar. Contohnya seperti modal yang disetor, prive, laba ditahan dan sejenisnya.

Kenapa Laporan Neraca Harus Dibuat?

Ada beberapa alasan kenapa laporan posisi keuangan ini harus dibuat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menunjukkan Status Keuangan Perusahaan

Alasan pertama kenapa sebuah usaha perlu membuat laporan posisi keuangan adalah karena laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Dengan melihat aktiva, kewajiban, dan ekuitas, pemilik bisnis, investor, dan kreditur dapat memahami posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

2. Menyajikan Informasi tentang Sumber Daya dan Klaim terhadap Sumber Daya

Fungsi selanjutnya, adalah karena menyajikan informasi sumber daya dan klaim sumber daya yang dimiliki serta dikelola perusahaan selama satu periode, dengan rincian:

  • Aktiva (Sisi Kiri Neraca) mencerminkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti kas, piutang, inventaris, dan aset tetap.
  • Kewajiban dan Ekuitas (Sisi Kanan Neraca) mencerminkan klaim terhadap sumber daya tersebut, baik dari pihak eksternal (utang/kewajiban) maupun dari pemilik perusahaan (ekuitas).

3. Menjaga Keseimbangan Keuangan Perusahaan

Pada dasarnya penyusunan laporan neraca ini dilakukan berdasarkan pada persamaan dasar akuntansi, yakni:

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Keseimbangan ini sangat penting karena jika ada perbedaan antara sisi kiri (aset) dan sisi kanan (liabilitas + ekuitas), maka ada kesalahan dalam pencatatan dan laporan dibuat juga menjadi laporan yang kurang akurat.

Seorang akuntan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan klerikal dengan melihat ketidakseimbangan ini.

4. Membantu dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Selanjutnya, dengan laporan neraca Anda juga bisa memberikan informasi yang akurat kepada manajemen untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan, menentukan strategi investasi, mengajukan pinjaman, atau merencanakan ekspansi bisnis.

5. Membantu Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Alasan selanjutnya adalah dapat digunakan untuk meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Misalnya:

  • Jika aset lancar seperti kas dan piutang lebih besar daripada kewajiban jangka pendek, perusahaan memiliki likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajibannya.
  • Jika kewajiban lebih besar dari aset, perusahaan mungkin menghadapi risiko keuangan yang tinggi.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, laporan posisi keuangan menjadi alat penting dalam mengevaluasi stabilitas dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Siapa Saja yang Butuh Laporan Neraca?

Tidak dapat dipungkiri bahwa semua yang menjalankan usaha pasti membutuhkan yang namanya laporan keuangan neraca. Semua usaha pasti sangat membutuhkan laporan keuangan karena fungsinya yang amat sangat penting bagi berlangsungnya sebuah usaha.

Namun tentu saja pasti ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan neraca. Nah siapa aja sih yang butuh neraca? Berikut ini beberapa pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan:

1. Pihak Internal

Pihak internal yang membutuhkan laporan keuangan disini terbagi dari 3 bagian, yaitu

  • Pemilik Perusahaan. Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, owner atau pemilik perusahaan membutuhkan laporan keuangan ini untuk mengetahui kinerja perusahaan. Sehingga pemilik perusahaan bisa mengambil langkah dan kebijakan yang harus dilakukan.
  • Manajer dan Para Pemimpin Perusahaan. Bagi manajer, neraca merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan. Manajer juga bisa menggunakan laporan keuangan ini untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat biaya yang telah dibutuhkan perusahaan.
  • Karyawan. Karyawan juga membutuhkan laporan keuangan neraca untuk menganalisa prospek perusahaan, guna mengetahui apakah tempat mereka belanja stabil atau tidak.

2. Pihak Eksternal

Sama seperti pihak internal, pihak eksternal juga terdapat beberapa pihak yaitu

  • Investor. Investor juga harus mengetahui laporan keuangan neraca karena merekalah yang akan menginvestasikan asetnya untuk perusahaan. Sebelum investor memutuskan untuk berinvestasi, investor harus menganalisa performa kinerja keuangan perusahaan
  • Kreditur. Kreditur membutuhkan laporan keuangan neraca untuk mengetahui kondisi keuangan pada perusahaan. Karena kreditur bertugas memberikan pinjaman untuk perusahaan.

Bentuk dan Contoh Laporan Neraca (Balance Sheet)

Terkadang dalam belajar laporan keuangan seperti neraca, kita hanya mengetahui bentuknya saja. Padahal sebenarnya masih ada bentuk yang lainnya. Laporan keuangan yang lain juga memiliki bentuk yang beraneka ragam.

Neraca memiliki dua bentuk yaitu Skontro dan Staffel, supaya lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini.

1. Neraca Bentuk Skontro

Format Laporan Posisi Keuangan (neraca) Usaha Jasa Bentuk T

Format Laporan Posisi Keuangan (neraca) Usaha Jasa Bentuk T (Credit: bee.id)

Neraca ini bisa disebut juga neraca bentuk T. Bentuk neraca ini memiliki susunan yang berbentuk sebelah menyebelah dengan kelompok harta/aktiva sebelah kiri dan hutang serta modal di sebelah kanan. Berikut ini adalah contoh neraca keuangan bentuk skontro atau neraca bentuk T.

2. Laporan Neraca bentuk Staffel

Format Neraca Akuntansi Bentuk Staffel

Format Neraca Akuntansi Bentuk Staffel (Credit: bee.id)

Berikutnya ada bentuk staffle, yakni neraca keuangan bentuk L, yang disusun secara berbaris berurutan ke bawah. Bentuk laporan neraca ini menampilkan komponen keuangan perusahaan secara vertikal, dimulai dari aset di bagian atas, diikuti oleh liabilitas, dan diakhiri dengan ekuitas di bagian paling bawah.

Format ini memudahkan pembacaan dan analisis laporan keuangan karena memberikan gambaran yang jelas tentang total aset yang dimiliki perusahaan serta bagaimana aset tersebut didanai melalui liabilitas dan ekuitas.

Cara Membuat Laporan Neraca

Pada langkah dan cara membuat laporan keuangan neraca ini Anda harus menemukan angka-angka yang akan dimasukkan ke dalam pos-pos pada neraca nantinya. Angka tersebut berasal dari nilai transaksi atau nilai dari aktivitas ekonomi perusahaan.

Lebih lanjutnya simak tahapan cara membuat neraca keuangan di bawah ini:

1. Mengidentifikasi Transaksi dan Membuat Jurnal Umum

Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan, seperti pembelian aset, pembayaran utang, atau penambahan modal. Setelah itu, catat transaksi dalam jurnal umum dengan mencatat akun yang terpengaruh, beserta jumlah debit dan kreditnya.

Misalnya, sebuah perusahaan selama satu bulan didapati memiliki transaksi sebagai berikut:

Jurnal Umum Membuat Laporan Neraca

Dengan rincian transaksi:

  • 1 Januari, pemilik usaha menyetor modal sebesar Rp30.000.000
  • 2 Januari, membeli peralatan secara tunai sebesar Rp10.000.000
  • 3 Januari, membeli peralatan tambahan secara kredit sebesar Rp15.000.000
  • 4 Januari, pemilik modal menarik sebagian modalnya untuk keperluan pribadi sebesar Rp7.000.000
  • 5 Januari, perusahaan melunasi utang pembelian peralatannya sebagian sebesar Rp5.000.000

Selain itu, diketahui perusahaan tersebut memiliki laba sebesar Rp17.000.000 selama satu periode akuntansi.

2. Memposting ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat dalam jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan (memposting) setiap transaksi ke dalam akun-akun buku besar. Buku besar berisi rincian saldo masing-masing akun, seperti kas, utang, peralatan, modal, dan ekuitas.

Contoh Buku Besar Membuat Neraca Keuangan (Credit: bee.id)

3. Menyusun Neraca Saldo

Setelah semua akun dalam buku besar diperbarui, buat neraca saldo dengan menjumlahkan saldo akhir setiap akun. Neraca saldo digunakan untuk memastikan bahwa jumlah total debit sama dengan total kredit sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Dari transaksi di atas, kita bisa membuat neraca saldo sebagai berikut:

Contoh Neraca Saldo (Credit: bee.id)

4. Menyesuaikan Data (Jika Ada)

Pada akhir periode, beberapa akun mungkin memerlukan penyesuaian, seperti penyusutan aset, pengakuan biaya yang belum dicatat, atau pencatatan pendapatan yang masih harus diterima.

Penyesuaian ini dilakukan melalui jurnal penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Karena pada transaksi di atas tidak ada yang perlu disesuaikan, Anda bisa langsung lanjut pada proses pembuatan laporan keuangannya.

BACA JUGA: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contoh Perhitunganya

5. Membuat Laporan Laba Rugi

Sebelum membuat neraca keuangan, sebaiknya Anda membuat laporan laba rugi terlebih dahulu, kenapa? karena laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan dan beban perusahaan, yang pada akhirnya menentukan laba bersih atau rugi bersih.

Laba atau rugi bersih yang diperoleh dari laporan laba rugi akan digunakan dalam neraca keuangan, khususnya pada bagian ekuitas (laba ditahan). Dari contoh di atas, sudah diketahui jika laba yang diperoleh adalah Rp17.000.000.

Untuk Anda yang ingin tahu bagaimana cara membuat laporan laba rugi pada artikel di bawah ini:

BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Laba Rugi dan Contohnya, Lengkap!

5. Menyusun Laporan Neraca

Setelah semua akun diperiksa dan disesuaikan, buat laporan neraca dengan menyusun akun dalam format yang sesuai, dimana dari transaksi di atas, kita bisa membuat neraca keuangan berikut ini:

#Contoh Laporan Neraca Keuangan Bentuk Skontro

Contoh Laporan Neraca Bentuk Skontro

Contoh Laporan Neraca Bentuk Skontro (Credit: bee.id)

#Contoh Laporan Neraca Keuangan Bentuk Staffel

Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel

Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Credit: bee.id)

Susah Membuat Laporan Neraca Manual? Pakai Beeaccounting Sekarang!

Membuat laporan neraca manual memang bukan pekerjaan yang mudah. Selain harus membuat jurnal terlebih dahulu, Anda juga perlu mempostingnya dalam buku besar, menyusun laporan laba rugi, laporan modal, dan banyak hal lainnya.

Tentu saja, pekerjaan ini bisa dilakukan dengan cepat oleh seorang akuntan, namun bagi yang tidak memiliki keahlian di bidang akuntansi, prosesnya bisa terasa sangat rumit dan memakan waktu. Tapi tenang saja, sekarang ada solusi praktis untuk Anda! Klik banner di bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Beeaccounting Jual Beli Bayar Laporan Akuntansi Lengkap Jurnal Neraca Laba Rugi Cash Flow

Dengan menggunakan Beeaccounting, Anda dapat membuat laporan neraca hanya dalam waktu 5 menit, bahkan tanpa harus menguasai akuntansi. Cukup input data operasional bisnis Anda, dan secara otomatis, laporan keuangan yang Anda butuhkan akan tersedia.

Selain itu, Beeaccounting memudahkan Anda dalam melakukan revisi, menghindari kesalahan manual, dan mempersiapkan data audit dengan lebih mudah. Jadi, tidak perlu khawatir lagi, karena Beeaccounting adalah solusi tepat untuk membuat laporan neraca secara cepat dan tanpa ribet!

Jika Anda ingin membuat laporan neraca pakai Excel atau cara manual Anda bisa menggunakan cara di atas. Kalau gak mau ribet dan pengen praktis, Beeaccounting solusinya!

Artikel Populer

Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi dan Lainnya, GRATIS!
Butuh download file excel laporan keuangan mulai dari laba rugi, neraca, arus kas dan lainnya? Anda bisa mengecek para artikel
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu