Apa yang dimaksud dengan laporan posisi keuangan atau laporan neraca? Laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu berdasarkan 3 aspek, yakni aset. liabilitas dan ekuitas.
Laporan neraca yang baik memiliki struktur yang seimbang, di mana total aset harus sama dengan jumlah liabilitas dan ekuitas. Hal ini mencerminkan keseimbangan dalam pencatatan keuangan perusahaan dan memastikan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan telah dicatat dengan benar sesuai prinsip akuntansi.
Bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Sebagai seorang akuntan pasti paham apa yang dimaksud dengan laporan neraca, atau sekarang disebut sebagai laporan posisi keuangan menurut SAK EP terbaru 2025. Namun, untuk orang awam yang belum paham akuntansi, tentunya masih bingung apa sebenarnya yang dimaksud dengan laporan neraca ini.
Laporan neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan berdasarkan aset atau harta yang dimiliki, liabilitas atau kewajiban yang harus dibayarkan, dan ekuitas atau modal.
Dengan kata lain, laporan neraca ini biasa diartikan sebagai gambaran tentang seberapa besar sumber daya yang dimiliki perusahaan (aset), seberapa banyak kewajiban yang harus dibayarkan (liabilitas), serta jumlah hak pemilik atas aset tersebut (ekuitas).
Karena laporan neraca selalu dalam kondisi seimbang, informasi yang disajikan dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas, dan stabilitas keuangan perusahaan, sehingga sangat bermanfaat bagi investor, kreditor, dan manajemen dalam mengambil keputusan bisnis.
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf di atas, jika laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi keuangan berdasarkan 3 komponen utama, yakni aktiva (aset), liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal).
Apa saja yang masuk dalam laporan neraca? Didalam neraca keuangan terdapat 3 komponen, berikut adalah penjelasannya:
Komponen pertama dari laporan neraca keuangan ini adalah aktiva atau yang disebut juga dengan aset, yakni harta yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode akuntansi dan dimanfaatkan untuk operasional bisnis. Dalam hal ini, aktiva dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap,
Selanjutnya ada liabilitas atau kewajiban, kewajiban sendiri merupakan utang atau beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
Kewajiban ini timbul akibat aktivitas operasional atau pendanaan perusahaan, seperti pembelian barang secara kredit, pinjaman bank, atau kewajiban membayar pajak. Berdasarkan jangka waktunya, kewajiban dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
Komponen laporan neraca keuangan terakhir adalah ekuitas atau modal. Ekuitas adalah selisih antara total aset dan total liabilitas yang mencerminkan hak pemilik atas kekayaan perusahaan.
Dengan kata lain, ekuitas menunjukkan bagian dari aset perusahaan yang benar-benar dimiliki oleh pemegang saham atau pemilik bisnis setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dibayar. Contohnya seperti modal yang disetor, prive, laba ditahan dan sejenisnya.
Ada beberapa alasan kenapa laporan posisi keuangan ini harus dibuat, diantaranya adalah sebagai berikut:
Alasan pertama kenapa sebuah usaha perlu membuat laporan posisi keuangan adalah karena laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Dengan melihat aktiva, kewajiban, dan ekuitas, pemilik bisnis, investor, dan kreditur dapat memahami posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi selanjutnya, adalah karena menyajikan informasi sumber daya dan klaim sumber daya yang dimiliki serta dikelola perusahaan selama satu periode, dengan rincian:
Pada dasarnya penyusunan laporan neraca ini dilakukan berdasarkan pada persamaan dasar akuntansi, yakni:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Keseimbangan ini sangat penting karena jika ada perbedaan antara sisi kiri (aset) dan sisi kanan (liabilitas + ekuitas), maka ada kesalahan dalam pencatatan dan laporan dibuat juga menjadi laporan yang kurang akurat.
Seorang akuntan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan klerikal dengan melihat ketidakseimbangan ini.
Selanjutnya, dengan laporan neraca Anda juga bisa memberikan informasi yang akurat kepada manajemen untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan, menentukan strategi investasi, mengajukan pinjaman, atau merencanakan ekspansi bisnis.
Alasan selanjutnya adalah dapat digunakan untuk meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Misalnya:
Dengan memahami fungsi-fungsi ini, laporan posisi keuangan menjadi alat penting dalam mengevaluasi stabilitas dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua yang menjalankan usaha pasti membutuhkan yang namanya laporan keuangan neraca. Semua usaha pasti sangat membutuhkan laporan keuangan karena fungsinya yang amat sangat penting bagi berlangsungnya sebuah usaha.
Namun tentu saja pasti ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan neraca. Nah siapa aja sih yang butuh neraca? Berikut ini beberapa pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan:
Pihak internal yang membutuhkan laporan keuangan disini terbagi dari 3 bagian, yaitu
Sama seperti pihak internal, pihak eksternal juga terdapat beberapa pihak yaitu
Terkadang dalam belajar laporan keuangan seperti neraca, kita hanya mengetahui bentuknya saja. Padahal sebenarnya masih ada bentuk yang lainnya. Laporan keuangan yang lain juga memiliki bentuk yang beraneka ragam.
Neraca memiliki dua bentuk yaitu Skontro dan Staffel, supaya lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini.
Neraca ini bisa disebut juga neraca bentuk T. Bentuk neraca ini memiliki susunan yang berbentuk sebelah menyebelah dengan kelompok harta/aktiva sebelah kiri dan hutang serta modal di sebelah kanan. Berikut ini adalah contoh neraca keuangan bentuk skontro atau neraca bentuk T.
Berikutnya ada bentuk staffle, yakni neraca keuangan bentuk L, yang disusun secara berbaris berurutan ke bawah. Bentuk laporan neraca ini menampilkan komponen keuangan perusahaan secara vertikal, dimulai dari aset di bagian atas, diikuti oleh liabilitas, dan diakhiri dengan ekuitas di bagian paling bawah.
Format ini memudahkan pembacaan dan analisis laporan keuangan karena memberikan gambaran yang jelas tentang total aset yang dimiliki perusahaan serta bagaimana aset tersebut didanai melalui liabilitas dan ekuitas.
Pada langkah dan cara membuat laporan keuangan neraca ini Anda harus menemukan angka-angka yang akan dimasukkan ke dalam pos-pos pada neraca nantinya. Angka tersebut berasal dari nilai transaksi atau nilai dari aktivitas ekonomi perusahaan.
Lebih lanjutnya simak tahapan cara membuat neraca keuangan di bawah ini:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan, seperti pembelian aset, pembayaran utang, atau penambahan modal. Setelah itu, catat transaksi dalam jurnal umum dengan mencatat akun yang terpengaruh, beserta jumlah debit dan kreditnya.
Misalnya, sebuah perusahaan selama satu bulan didapati memiliki transaksi sebagai berikut:
Dengan rincian transaksi:
Selain itu, diketahui perusahaan tersebut memiliki laba sebesar Rp17.000.000 selama satu periode akuntansi.
Setelah transaksi dicatat dalam jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan (memposting) setiap transaksi ke dalam akun-akun buku besar. Buku besar berisi rincian saldo masing-masing akun, seperti kas, utang, peralatan, modal, dan ekuitas.
Setelah semua akun dalam buku besar diperbarui, buat neraca saldo dengan menjumlahkan saldo akhir setiap akun. Neraca saldo digunakan untuk memastikan bahwa jumlah total debit sama dengan total kredit sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Dari transaksi di atas, kita bisa membuat neraca saldo sebagai berikut:
Pada akhir periode, beberapa akun mungkin memerlukan penyesuaian, seperti penyusutan aset, pengakuan biaya yang belum dicatat, atau pencatatan pendapatan yang masih harus diterima.
Penyesuaian ini dilakukan melalui jurnal penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Karena pada transaksi di atas tidak ada yang perlu disesuaikan, Anda bisa langsung lanjut pada proses pembuatan laporan keuangannya.
BACA JUGA: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contoh Perhitunganya
Sebelum membuat neraca keuangan, sebaiknya Anda membuat laporan laba rugi terlebih dahulu, kenapa? karena laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan dan beban perusahaan, yang pada akhirnya menentukan laba bersih atau rugi bersih.
Laba atau rugi bersih yang diperoleh dari laporan laba rugi akan digunakan dalam neraca keuangan, khususnya pada bagian ekuitas (laba ditahan). Dari contoh di atas, sudah diketahui jika laba yang diperoleh adalah Rp17.000.000.
Untuk Anda yang ingin tahu bagaimana cara membuat laporan laba rugi pada artikel di bawah ini:
BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Laba Rugi dan Contohnya, Lengkap!
Setelah semua akun diperiksa dan disesuaikan, buat laporan neraca dengan menyusun akun dalam format yang sesuai, dimana dari transaksi di atas, kita bisa membuat neraca keuangan berikut ini:
Membuat laporan neraca manual memang bukan pekerjaan yang mudah. Selain harus membuat jurnal terlebih dahulu, Anda juga perlu mempostingnya dalam buku besar, menyusun laporan laba rugi, laporan modal, dan banyak hal lainnya.
Tentu saja, pekerjaan ini bisa dilakukan dengan cepat oleh seorang akuntan, namun bagi yang tidak memiliki keahlian di bidang akuntansi, prosesnya bisa terasa sangat rumit dan memakan waktu. Tapi tenang saja, sekarang ada solusi praktis untuk Anda! Klik banner di bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!
Dengan menggunakan Beeaccounting, Anda dapat membuat laporan neraca hanya dalam waktu 5 menit, bahkan tanpa harus menguasai akuntansi. Cukup input data operasional bisnis Anda, dan secara otomatis, laporan keuangan yang Anda butuhkan akan tersedia.
Selain itu, Beeaccounting memudahkan Anda dalam melakukan revisi, menghindari kesalahan manual, dan mempersiapkan data audit dengan lebih mudah. Jadi, tidak perlu khawatir lagi, karena Beeaccounting adalah solusi tepat untuk membuat laporan neraca secara cepat dan tanpa ribet!
Jika Anda ingin membuat laporan neraca pakai Excel atau cara manual Anda bisa menggunakan cara di atas. Kalau gak mau ribet dan pengen praktis, Beeaccounting solusinya!