Logo Bee Web

Capital Expenditure Adalah, Contoh dan Cara Menghitungnya

capital expenditure adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk membeli aset tetap, baca pengertian lengkapnya berikut ini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Sunday, 26 May 2024

Capex atau capital expenditure adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk membeli aset tetap yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Aset tetap ini tidak hanya bisa berupa tanah, gedung, mesin, peralatan, dan lain sebagainya. Lantas apa? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa itu Capital Expenditure? Capital Expenditure Adalah ...

rumus Capital Expenditure

Istilah capital expenditure ini juga disebut sebagai biaya modal (Credit: Freepik.com)

Menurut Mulyadi (2005) capital expenditure adalah biaya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat lebih dalam satu periode akuntansi. Istilah ini juga disebut sebagai biaya modal.

Pengertian ini juga dijabarkan oleh Hery (2016) dimana capital expenditure adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kapasitas produktif aset tetap dan memperpanjang masa manfaat.

Seperti yang dibahas pada pembuka artikel ini, aset tetap yang dimaksud tidak hanya berupa tanah, gedung, mesin dan sejenisnya, melainkan dalam bentuk berupa aset tidak berwujud seperti hak paten, merek dagang dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Contoh Aset Tidak Berwujud dan Penjelasannya dalam Akuntansi

Meski demikian, tidak semua pengeluaran untuk aset tak berwujud dikategorikan sebagai Capex. Hanya pengeluaran yang memiliki manfaat jangka panjang dan dapat dikapitalisasi yang dapat dikategorikan sebagai Capex.

Perbedaan Capital Expenditure (Capex) dan Operating Expenses (Opex)

Capex dan Opex adalah dua jenis biaya pengeluaran yang berbeda, mulai dari:

1. Tujuan dan Manfaat

Perbedaan capital expenditure (Capex) dan operating expenses (Opex) yang pertama adakah tujuan dan manfaat yang didapatkan. Dimana Capex bertujuan untuk mendapatkan aset tetap yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.

Sedangkan Opex bertujuan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, yang artinya diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan dan tidak menghasilkan aset baru.

2. Dampak pada Laporan Keuangan

Kemudian dari segi laporan keuangan. Capital expenditure pada laporan keuangan dapat diliha pada neraca karena dicatat sebagai aset tetap. Nilai asetnya juga akan mengelangi depresiasi selama masa manfaatnya.

Sedangkan operating expenses dicatat dalam laporan laba rugi, karena dianggap sebagai biaya operasional yang dapat secara langsung mengurangi keuntungan perusahaan.

3. Frekuensi Pengelaran

Terakhir dari segi frekuensi pengelaran, Opex lebih sering dikeluarkan dari pada Capex. Dimana Opex merupakan pengeluaran rutin yang berulang setiap periode akuntansinya. Berbeda dengan Capex yang merupakan pengeluaran besar yang tidak dilakukan secara rutin.

Jenis-Jenis Capital Expenditure

Ada 4 jenis Capital Expenditure menurut Shapiro (2005), diantaranya sebagai berikut:

1. Equipment Replacement (Penggantian Peralatan)

Jenis capex paling umum, dimana pengeluaran ini dilakukan untuk membeli peralatan baru untuk menggantikan peralatan lama yang sudah tidak berfungsi optimal atau adanya kebutuhan baru.

Tujuannya adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya perawatan.

2. Expansion to Meet Growth in Existing Products

Jenis capex ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan yang semakin besar terhadap produk yang sudah ada.

Misalnya, pembelian mesin produksi tambahan, perluasan pabrik, atau penambahan gudang penyimpanan. Tujuannya adalah untuk menghindari kelangkaan produk dan memaksimalkan potensi pasar yang sedang berkembang.

3. Expansion Generated by New Product

Kemudian ada biaya pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung pengembangan dan produksi produk baru. Biasanya dilakukan dengan tujuan diversifikasi atau memperluas pasar.

Pengeluaran ini bisa berupa pembelian peralatan khusus, pembangunan fasilitas produksi baru, atau pengembangan hak paten terkait produk baru tersebut.

4. Projected Mandated by Law

Terakhir adalah jenis pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi peraturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan melakukan investasi tertentu.

Misalnya, investasi dalam teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi atau investasi dalam akses disabilitas untuk gedung perusahaan.

Beecloud Business Owner Fokus Scaleup

Tujuan Capital Expenditure

Menurut Gitman (2006) dalam Buku Intisari Manajemen Keuangan (2009) karya Handono Mardiyanto, ada 4 alasan kenapa Capex dilaksanakan, diantaranya:

1. Expansi (Expansion)

Tujuan paling umum dilakukan Capex adalah untuk expansi atau memperluas usaha mereka, seperti meningkatkan kapasitas produksi atau memperluas jangkauan pasar.

Contohnya pembelian mesin produksi baru, membangun pabrik baru hingga mengakuisisi perusahaan lain.

2. Penggantian (Replacement)

Alasan lainnya adalah pergantian, dilakukan untuk menjaga  serta meningkatkan efisiensi operasi dan mengurangi biaya perawatan. Biasanya dilakukan ketika aset lama sudah tidak berfungsi optimal, sudah usang, atau perlu ditingkatkan kapasitasnya.

3. Pembaharuan (Renewal)

Kemudian untuk memperpanjang umur aset dan peningkatan kinerja, seperti melakukan perbaikan mesin, peralatan, pembaruan software dan lain sebagainya.

4. Tujuan Lainnya (Order Purposes)

Pengeluaran modal tertentu tidak berkaitan dengan pembelian atau modifikasi aset fisik, tetapi melibatkan komitmen jangka panjang untuk mengantisipasi keuntungan finansial di masa depan.

Rumus Capital Expenditure

Berikut rumus capital expenditure yang umum digunakan:

Rumus Capital Expenditure: ΔPP&E + Depresiasi Saat ini

Dengan keterangan:

  • ΔPP&E: Perubahan properti, pabrik dan peralatan
  • Depresiasi: Nilai Depresiasi pada periode akuntansi tersebut.

Cara lainnya bisa menggunakan rumus perhitungan Capex yang dikemukakan oleh Syamsuddin dalam bukunya:

∆𝐹𝐴𝑡 = 𝑁𝐹𝐴(𝑡) + 𝐷𝑒𝑝𝑡 − 𝑁𝐹𝐴(𝑡−1)

Dengan keterangan:

  • ∆𝐹𝐴(t): Perubahan aktiva tetap yang diakui sebagai capital expenditure.
  • 𝑁𝐹𝐴(t): Nilai aktiva tetap bersih dari periode t.
  • 𝐷𝑒𝑝𝑡: Penyusutan aset tetap pada satu periode t.
  • 𝑁𝐹𝐴(𝑡−1): Nilai bersih aktiva tetap dalam periode t-1

Adapun t yang dimaksud adalah periode akuntansi tertentu yang sedang dianalisis.

Baca Juga: Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya

Cara Menghitung Capex

Capital Expenditure

Ilsutrasi Cara Menghitung Capital Expenditure (Credit: Freepik.com)

Berikut langkah-langkah dalam menghitung capital expenditure:

1. Identifikasi Saldo Aset Tetap (PP&E)

Langkah pertama adalah menentukan nilai PP&E di neraca perusahaan pada periode saat ini. Nilai ini mewakili total nilai aset tetap perusahaan, seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan.

2. Identifikasi Saldo Aset Tetap (PP&E) Sebelumnya

Kemudian temukan nilai PP&E di neraca perusahaan pada periode sebelumnya. Nilai ini mewakili total nilai aset tetap perusahaan pada periode sebelum periode saat ini.

3. Hitung Perbedaan Saldo Aset Tetap (ΔPP&E)

Langkah ketika hitung berapa perbedaan saldo aset tetap, caranya dengan mengurangi  nilai PP&E periode sebelumnya dari nilai PP&E periode saat ini.

Caranya bisa menggunakan rumus di bawah ini:

ΔPP&E = PP&E (Saat Ini) - PP&E (Sebelumnya)

4. Identifikasi Biaya Depresiasi Saat Ini

Selanjutnya, temukan biaya depresiasi aset tetap pada periode saat ini di laporan laba rugi. Biaya depresiasi ini menunjukkan nilai aset tetap yang dibebankan sebagai beban selama periode tersebut.

5. Hitung Capital Expenditure (Capex)

Terakhir, jmlahkan ΔPP&E dan Biaya Depresiasi Saat Ini. Capex = ΔPP&E + Depresiasi Saat Ini, untuk mengetahui berapa besaran nilai dari Capex.

Contoh Capital Expenditure

Agar pemahaman mengenai capital expenditure, berikut contoh perhitungan yang bisa Anda pelajari

# Contoh Kasus

Perusahaan PT Sukses Selalu, yang bergerak di bidang manufaktur suku cadang otomotif, memiliki beberapa informasi terkait Capex pada tahun 20xx, berikut:

  • Saldo Aset Tetap (PP&E) 2023: Rp 200 miliar
  • Saldo Aset Tetap (PP&E) 2022: Rp 180 miliar
  • Biaya Depresiasi Aset Tetap 2023: Rp 15 miliar

# Ditanya

  • Berapa nilai ΔPP&E nya?
  • Berapa nilai capital expenditure?

# Penyelesaian

ΔPP&E, dihitung dengan mengurangi PP&E tahun sebelumnya dengan saat ini, maka diselesaikan dengan:

ΔPP&E = PP&E (Saat Ini) - PP&E (Sebelumnya)
      = Rp 200 miliar - Rp 180 miliar = Rp 20 miliar

Sehingga, bisa diketahui jika nilai dari ΔPP&E adalah 20 Miliar, nilai ini kemudian dimasukkan ke dalam rumus Capex:

Rumus Capital Expenditure = ΔPP&E + Depresiasi Saat ini
                          = Rp 20 m + Rp 15 m = Rp 35 m

Maka bisa disimpulkan, jika PT Sukses Selalu mencatatkan Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 35 miliar pada tahun 20xx. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berinvestasi Rp 20 miliar dalam aset tetap baru dan membebankan Rp 15 miliar untuk penyusutan aset selama periode tersebut.

Kesimpulannya, Capex yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi dalam aset baru untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, atau meningkatkan efisiensi. Sekian, semoga bermanfaat!

Artikel Terkait

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Lengkap!
Contoh laporan keuangan perusahaan dagang adalah sumber informasi utama yang paling penting bagi setiap pemilik usaha maupun investor individu. Untuk
Baca Juga
Pengertian Biaya Overhead Serta Jenis dan Fungsinya
Overhead adalah sejumlah biaya yang harus dipersiapkan pada saat menjalankan bisnis, yang tidak terkait secara langsung terhadap aktivitas produksi barang
Baca Juga
Contoh Surat Tagihan Dan Kegunaannya
Mungkin Anda sudah sangat sering mendengar istilah surat tagihan. Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan surat tagihan? Sebelum membahas
Baca Juga
Cara Menghitung Biaya Peluang dan Contohnya Lengkap
Memahami cara menghitung biaya peluang menjadi wajib bagi semua orang. Terlebih bagi pebisnis yang selalu bermain dengan kemungkinan tidak terduga.
Baca Juga
Pasiva Adalah: Pengertian, Jenis, dan Rumus Menghitungnya
Dalam konteks akuntansi, istilah pasiva adalah komponen yang merujuk pada salah satu sisi dari neraca keuangan suatu perusahaan. Neraca keuangan
Baca Juga
Contoh Biaya Peluang: Cara Menghitung, dan Manfaat
Contoh biaya peluang saat ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi orang yang bekerja di bidang entrepreneur maupun ekonomi
Baca Juga

Artikel Populer

Wednesday, 15 March 2023
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Baca Juga
Sunday, 4 December 2022
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Baca Juga
Thursday, 7 March 2024
9 Jenis Sales Promotion yang Bisa Bikin Penjualan Melejit!
Baca Juga
Friday, 9 February 2024
21 Macam Frozen Food Paling Laris dan Tips Suksesnya
Baca Juga
Wednesday, 3 January 2024
5 Format Laporan Keuangan dan Contohnya Lengkap!
Baca Juga
Friday, 18 March 2022
Toko Sembako Adalah: Pengertian dan Tips Bisnis Sembako
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu