Compound Annual Growth Rate atau CAGR adalah salah satu indikator kunci yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan investasi atau bisnis secara konsisten selama periode waktu tertentu.
CAGR ini memperhitungkan fluktuasi tahunan, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pertumbuhan daripada metode perhitungan pertumbuhan sederhana. Dengan merata-ratakan tingkat pertumbuhan tahunan selama suatu periode.
Dengan demikian perhitungan ini membantu para pelaku bisnis dan investor untuk memahami perkembangan investasi atau bisnis dengan lebih mendalam, sehingga menjadi alat yang esensial dalam pengambilan keputusan strategis di dunia keuangan. Bagaimana caranya?
CAGR adalah singkatan dari Compound Annual Growth Rate, secara pengertian CAGR diartikan sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya dalam industri.
Mengutip dari laman bibit.id (2022), CAGR adalah cara yang paling akurat untuk menentukan dan menghitung peningkatan atau penurunan (pengembalian) pada waktu tertentu, hal ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan reksa dana dibandingkan dengan benchmarknya.
CAGR ini memberikan gambaran yang lebih holistik dibandingkan metode pertumbuhan sederhana karena memperhitungkan fluktuasi tahunan. Dimana hasil dari perhitungannya berbentuk persentase pertumbuhan.
Jika diterapkan secara merata setiap tahun, akan menghasilkan pertumbuhan kumulatif sesuai dengan tingkat CAGR tersebut.
Sehingga bisa disimpulkan jika CAGR adalah alat yang berharga dalam menganalisis kinerja investasi atau bisnis dengan lebih akurat, membantu para pelaku bisnis dan investor dalam pengambilan keputusan strategis.
Berikut beberapa alasan kenapa CAGR penting dalam analisis investasi dan bisnis:
Berikut adalah 5 fungsi CAGR pada analisis keuangan:
Fungsi CAGR pertama adalah membantu investor dan analis keuangan untuk mengukur kinerja investasi jangka panjang dengan memberikan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata. Hal ini memungkinkan mereka untuk membandingkan kinerja berbagai aset dan portofolio secara lebih mudah dan objektif.
Berikutnya dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan masa depan suatu aset, portofolio, atau perusahaan. Meskipun CAGR tidak dapat memprediksi masa depan dengan pasti, namun CAGR dapat memberikan gambaran umum tentang potensi pertumbuhan di masa depan berdasarkan data historis.
Tidak hanya itu saja CAGR juga berfungsi untuk membandingkan kinerja berbagai perusahaan dalam industri yang sama. Hal ini membantu investor dan analis untuk mengidentifikasi perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dan berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.
Selanjutnya, berfungsi untuk menilai risiko investasi. CAGR yang tinggi menunjukkan potensi pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga dapat menunjukkan peningkatan risiko dan volatilitas. Hal ini membantu investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih terukur dan sesuai dengan profil risiko mereka.
Terakhir, bisa digunakan untuk menetapkan target keuangan yang realistis dan terukur. Investor dan perusahaan dapat menggunakan CAGR untuk menentukan berapa banyak keuntungan yang ingin mereka dapatkan dalam jangka waktu tertentu, dan kemudian membuat strategi untuk mencapai target tersebut.
Perhitungan CAGR melibatkan penggunaan rumus matematika khusus yang mempertimbangkan nilai awal dan akhir dari suatu investasi atau bisnis, serta durasi periode tertentu. Berikut CAGR yang bisa Anda gunakan:
Rumus CAGR = ((EV/BV) n/1−1) × 100
atau = ((Nilai Akhir / Nilai Awal)^(1 / Jumlah Periode)) - 1
(Dibaca: ((EV per BV) Pangkat 1/n - 1) x 100)
Ket:
Dengan rumus di atas Anda bisa memperhitungkan CAGR bisnis Anda dengan lebih akurat, bagaimana caranya?
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung CAGR:
Berikut beberapa contoh CAGR dan analisanya dalam beberapa kasus:
Contoh:
Misalkan Anda ingin menghitung CAGR dari investasi Anda selama 5 tahun. Nilai awal investasi Anda adalah Rp10.000.000 dan nilai akhir investasi Anda adalah Rp16.000.000.
Perhitungan:
CAGR = (((Rp16.000.000 / Rp10.000.000)^(1 / 5)) - 1) x 100% = ((1,6)^(1/5) - 1) x 100% = (1,079 - 1) x 100% CAGR = 0,079 atau 7,9%
Maka, berdasarkan perhitungan, CAGR investasi Anda selama 5 tahun adalah 0,079 atau 7,9%. Ini berarti investasi Anda tumbuh rata-rata sebesar 7,9% setiap tahun selama 5 tahun, dengan memperhitungkan efek bunga majemuk.
Contoh lampiran data pendapatan pertahun Perusahaan PT BEEBAGUS:
Dari data di atas maka ditemukan:
Maka:
CAGR = ((Rp20 miliar / Rp10 miliar)^(1 / 5)) - 1 = (2)^(1/5) - 1 = 1,1487 - 1 CAGR = 0,1487
Sehingga, dapat disimpulkan jika CAGR pendapatan PT BEEBAGUS selama 5 tahun terakhir adalah 0,1487 atau 14,87%. Dan berdasarkan perhitungan, pendapatan PT BEEBAGUS mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14,87% setiap tahun selama 5 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
Pada contoh ini, CAGR pangsa pasar PT ABC selama 5 tahun terakhir adalah 14,87%. Dimana pada contoh ini, kita akan memprediksi pangsa pasar PT ABC untuk 5 tahun ke depan (2024-2028).
Kenapa CAGR sudah diketahui terlebih dahulu? Sebab dalam memprediksi pangsa pasar di masa depan, diperlukan nilai CAGR dalam perhitungannya.
Lebih tepatnya menggunakan rumus berikut ini:
Gunakan rumus prediksi:
Pangsa Pasar Masa Depan = Pangsa Pasar Saat Ini * (1 + CAGR)^Jumlah Periode
Maka, pangsa pasar PT BEEBAGUS di tahun 2028 diprediksikan sebagai berikut:
Pangsa Pasar 2028 = 20% . (1 + 0,1487)^5 = 20% . 1,91 = 38,2%
Sehingga, berdasarkan perhitungan, pangsa pasar PT ABC di tahun 2028 diprediksikan mencapai 38,2%. Prediksi ini hanya berdasarkan data historis dan tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pangsa pasar di masa depan.
CAGR (Compound Annual Growth Rate) merupakan metrik penting dalam analisis keuangan, namun memiliki beberapa keterbatasan:
Perhitungan CAGR hanya memberikan rata-rata pertumbuhan selama periode tertentu. CAGR tidak menunjukkan fluktuasi yang terjadi di setiap tahunnya. Fluktuasi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, perubahan strategi perusahaan, atau peristiwa yang tidak terduga.
Selanjutnya adalah perhitungannya hanya berdasarkan data historis dan tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Faktor-faktor tersebut include:
Berikutnya adalah mudah untuk dimanipulasi dengan memilih periode waktu yang sesuai. Contohnya, jika perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat di awal periode, CAGR akan terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang lebih panjang.
Selanjutnya tidak memperhitungkan risiko yang terkait dengan investasi atau perusahaan. Risiko ini dapat include:
CAGR hanya memberikan satu metrik untuk mengukur pertumbuhan. Metrik lain seperti profitabilitas, efisiensi, dan solvabilitas juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja perusahaan.
CAGR adalah alat yang berguna untuk mengukur pertumbuhan, namun penting untuk memahami keterbatasannya. CAGR harus digunakan bersama dengan matrik lain dan analisis kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan.
Salah satunya menggunakan metrik analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan berdasarkan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan dashboard informatif menampilkan informasi keuangan secara realtime dari laba rugi dan beberapa laporan akuntansi lainnya. Klik banner di atas untuk informasi selengkapnya!