Dalam dunia pemasaran, pemahaman yang mendalam tentang target audiens atau konsumen potensial sangat penting. Salah satu alat yang efektif untuk menggambarkan dan memahami konsumen secara menyeluruh adalah dengan menggunakan buyer persona atau pelanggan.
Buyer persona sendiri merupakan orang fiktif yang memang direncanakan untuk sengaja menciptakan karakteristik konsumen tertentu. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian buyer persona adalah representasi fiksi dari konsumen ideal atau tipikal yang mencerminkan karakteristik, perilaku, dan preferensi mereka. Hal ini membantu pemasar untuk memahami dengan lebih baik kebutuhan, motivasi, dan tantangan yang dihadapi oleh konsumen potensial.
Buyer persona secara umum merujuk pada representasi fiksi dari karakteristik dan preferensi kumpulan target pembeli yang spesifik. Digunakan dalam pemasaran dan penjualan untuk membantu memahami audiens target dengan lebih baik.
Guna membantu menggambarkan gambaran yang lebih jelas tentang siapa target pembeli, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan, serta motivasi dan tantangan yang mereka hadapi.
Para ahli pemasaran sering menggunakan buyer persona sebagai alat untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Salah satunya, Tony Zambito, seorang ahli pemasaran.
Ia mendefinisikan buyer persona sebagai alat penelitian dan pemasaran yang memberikan pemahaman yang lebih baik tentang siapa pelanggan potensial, apa yang mereka butuhkan, dan mengapa mereka membeli.
Selain itu, dalam buku Buyer Personas: How to Gain Insight into Your Customer's Expectations, Align Your Marketing Strategies, and Win More Business juga mendefinisikan buyer persona sebagai gambaran naratif dari seorang pembeli yang ideal yang tercermin dalam perilaku, tujuan, tantangan, dan kebutuhan mereka.
Secara umum, buyer persona dapat diartikan sebagai gambaran yang mendalam tentang profil konsumen ideal dari segmen pasar tertentu di Indonesia. Buyer persona mencakup informasi seperti demografi, perilaku, preferensi, kebutuhan, tujuan, tantangan, dan motivasi konsumen.
Pembuatan buyer persona melibatkan analisis data pasar, penelitian konsumen, dan pengamatan untuk menggambarkan karakteristik dan sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh konsumen potensial.
Berikut ini deretan manfaat Buyer Persona dalam Pemasaran:
Manfaat pertama dari melakukan buyer profile adalah memahami karakteristik dan preferensi konsumen, pemasar dapat membagi pasar menjadi segmen yang lebih spesifik dan menyesuaikan strategi pemasaran untuk setiap segmen.
Sebab, pebisnis akan menggambarkan secara langsung bagaimana karakteristik dari konsumennya nanti, sehingga proses pengelompokan dan segmentasi pasar akan lebih mudah dilakukan.
Selanjutnya adalah penyampaian pesan akan jauh lebih tepat sasaran, sebab Anda akan lebih memahami motivasi dan kebutuhan konsumen, pemasar dapat menyusun pesan pemasaran yang lebih relevan dan menarik bagi konsumen potensial.
Sehingga, pesan dari iklan akan lebih relevan dan mudah diterima dengan audiance yang di sasar.
Ketiga, manfaat dari buyer profiling adalah memudahkan pebisnis dalam melakukan penyusunan produk, hal ini disebabkan karena informasi dari buyer persona dapat membantu pengembangan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Berikutnya adalah Anda dapat lebih mudah mengetahui preferensi saluran komunikasi konsumen membantu pemasar untuk menempatkan iklan mereka dengan lebih strategis dan mencapai audiens yang tepat.
Berikutnya adalah meningkatkan pengalaman pelanggan atau customer exsperiance karena dengan memahami buyer persona, perusahaan dapat merancang pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Baca Juga: Customer Segmentation: Definisi, Jenis dan Fungsinya
Dalam memalukan buyer persona ada beberapa elemen yang harus terpenuhi, berikut diantaranya:
Elemen pertama adalah demografi, mencakup Informasi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan lokasi geografis membantu dalam memahami konteks sosial dan latar belakang konsumen.
Kenapa data demografi? Karena demografi konsumen akan sangat mempengaruhi bagaimana pole mereka dalam melakukan belanja. Contohnya saja, wanita muda dalam memilih baju cenderung akan memilih baju berwarna kalem berbeda dengan wanita yang berusia lanjut.
Selain demografi, elemen psikografi juga perlu diperhatikan karena juga dapat mempengaruhi pola beli konsumen. Unsur-unsur psikografi ini meliputi minat, nilai, sikap, gaya hidup, dan kepribadian konsumen. Informasi ini membantu untuk memahami preferensi, motivasi, dan apa yang penting bagi konsumen.
Berikutnya adalah memahami tujuan dan keinginan konsumen, serta tantangan dan hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan memahami tujuan dan tantangan ini pebisnis akan lebih mudah mengelompokkan target audiance dan segmentasi pasar.
Berikutnya menyelidiki dan memahami bagaimana konsumen mencari informasi, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan merek dan produk.
Termasuk di dalamnya adalah siklus pembelian, preferensi saluran komunikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Berikutnya adalah memahami apa yang mendorong konsumen untuk membeli produk atau layanan tertentu, serta faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat buyer persona:
Langkah awal dalam membuat buyer profil adalah dengan melakukan riset tentang target pasar Anda. Gunakan data yang ada, seperti data pelanggan yang sudah ada, analisis demografi, dan data penjualan.
Anda juga dapat melakukan survei pelanggan, wawancara, atau pengamatan langsung untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
Setelah mengumpulkan data, identifikasi segmen pelanggan yang berbeda berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan perilaku mereka. Tentukan segmen mana yang paling berpotensi untuk menjadi pembeli ideal Anda.
Berikutnya adalah membuat profil demografi untuk setiap segmen pelanggan yang Anda identifikasi. Termasuk informasi seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, dan lokasi geografis.
Selain demografi, Anda juga perlu memahami profil psikografis target pelanggan. Ini melibatkan aspek seperti minat, nilai-nilai, kebiasaan, gaya hidup, preferensi, dan tantangan yang dihadapi.
Setelah melakukan 3 langkah sebelumnya. Anda bisa melanjutkannya dengan mengidentifikasi tujuan, kebutuhan, dan masalah yang ingin diselesaikan oleh pelanggan dalam konteks produk atau layanan Anda.
Apa yang mereka cari, apa yang mereka harapkan, dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka mencapai tujuan tersebut?
Setelah mengumpulkan semua informasi, berikan karakter kepada buyer persona Anda. Beri nama dan buat narasi yang menjelaskan latar belakang, tantangan, kebutuhan, dan tujuan mereka. Ini membantu Anda memvisualisasikan buyer persona secara lebih nyata.
Lakukan validasi dengan melibatkan tim pemasaran, penjualan, atau pelanggan yang ada. Tinjau dan perbarui buyer persona Anda sesuai dengan umpan balik dan pengamatan baru yang Anda peroleh.
Dengan memiliki buyer persona yang jelas dan terperinci, Anda dapat mengarahkan upaya pemasaran Anda dengan lebih tepat sasaran, mengembangkan konten yang relevan, dan merancang strategi yang efektif untuk menjangkau dan memenuhi kebutuhan pelanggan potensial Anda.
Berikut ini dia contoh dari buyer profile: