Strategi business development (BusDev) telah menjadi kunci utama bagi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan di berbagai industri. BusDev ini bisa diibaratkan sebagai kompas yang menuntun perusahaan untuk menjelajahi pasar baru, menjalin relasi strategis, dan mengidentifikasi peluang baru yang inovatif.
Dimana BusDev tidak sekedar mencakup pencarian peluang baru, tetapi juga melibatkan identifikasi tren pasar, pengembangan kemitraan strategis, dan implementasi inovasi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang apa itu BusDev, bagaimana peran krusial BD, strategi yang diterapkan, dan informasi lainnya yang berkaitan.
Business development dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pengembangan bisnis, menurut Hassanien, dkk (2010) business development adalah proses yang dilalui perusahaan untuk meningkatkan fitur produk, pengembangan produk, pasar baru hingga menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Peran pengembangan bisnis mencakup identifikasi dan analisis peluang-peluang baru untuk pertumbuhan bisnis, serta mengawasi dan mendukung implementasi peluang-peluang tersebut.
Dalam penerapannya perusahaan akan menggandeng seorang yang disebut juga dengan business development. Sehingga bisa dikatakan business development bukan hanya istilah scale up dalam bisnis, namun juga sebuah profesi.
Dari penjelasan diatas maka bisa dikatakan jika business development adalah sebuah proses menciptakan nilai jangka panjang perusahaan melalui produk yang digunakan pelanggan, pasar dan relasi bisnis.
Sehingga, seorang business development bertanggung jawab untuk mencari cara dalam membangun nilai perusahaan melalui 3 hal tersebut, yang nantinya bisa menciptakan peluang perusahaan untuk terus tumbuh.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika dalam melakukan business development dilakukan melalui 3 unsur yakni pelanggan, relasi bisnis dan pasar, berikut penjelasannya:
Pelanggan merupakan memegang peran sentral dalam proses business development. Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan arah gerak pelanggan perusahaan bisa merancang produk dan layanan yang relevan.
Dengan demikian, tim pengembangan bisnis diharuskan mampu mengurai data dengan cermat, melakukan penelitian pasar yang teliti, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan demi memperoleh wawasan yang berharga.
Baca Juga: Begini Teori Perilaku Konsumen, Pebisnis Wajib Tahu!
Berikutnya adalah relasi bisnis, relasi ini merupakan langkah penting dalam meraih keberhasilan dalam pengembangan bisnis. Seperti dengan Membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan mitra bisnis, investor, dan influencer
Karena itu, Business development harus mampu menjalin komunikasi yang efektif, membangun kepercayaan, dan menciptakan nilai bersama untuk semua pihak yang terlibat, agar relasi tetap terjaga dan dapat membangun nilai perusahaan dengan lebih optimal.
Terakhir adalah pasar, yakni dengan memahami dinamika pasar secara menyeluruh, termasuk tren, pesaing, dan peluang yang muncul, yang nantinya akan dikembangkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pengembang usaha juga harus mampu melakukan riset pasar, menganalisis data, dan memantau perkembangan industri untuk memastikan bahwa perusahaan selalu berada di depan kurva.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan pengembangan bisnis.
Tahap awal adalah melakukan riset pasar untuk memahami tren, preferensi pelanggan, dan kebutuhan pasar. Riset ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pengumpulan dan analisis data tentang kompetitor, demografi pelanggan, serta kondisi ekonomi dan sosial yang mempengaruhi pasar.
Setelah memahami pasar secara umum, berikutnya adalah menganalisis target pasar secara spesifik. Ini termasuk memahami demografi, psikografis, dan perilaku konsumen.
Dengan memahami target pasar, perusahaan bisa menentukan siapa pelanggan potensial yang tepat untuk produk atau layanan perusahaan dan bagaimana cara mencapainya. Lalu kemudian dilanjutkan dengan tahapan mengembangkan strategi yang tepat untuk menjangkau dan menarik mereka.
Baca Juga: Strategi Menentukan Target Pasar yang Wajib Anda Ketahui
Ketiga adalah fokus pada keunggulan produk atau layanan yang bisa menjadi nilai unggul dibanding dengan kompetitor, yang nantinya akan dimaksimalkan dan dioptimalkan.
Pastikan Anda mengidentifikasi dan menonjolkan keunggulan produk Anda dibandingkan dengan pesaing. Hal ini dapat dilakukan dengan fokus pada kualitas, fitur, manfaat, atau nilai yang ditawarkan produk Anda.
Selanjutnya adalah menentukan metode apa yang akan digunakan dalam proses business development. Metode ini digunakan sebagai cara sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya, ada banyak sekali pilihan metode yang bisa digunakan, seperti:
Pilihlah metode yang paling sesuai dengan target pasar, produk, dan anggaran Anda.
Terakhir adalah memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi pengembangan bisnis Anda secara berkala. Gunakan data dan metrik yang relevan untuk mengukur kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Dari penjelasan diatas, maka bisa kita lihat apa saja tugas yang dilakukan seorang business development, yakni:
Dalam rangka mengikuti perkembangan pasar, BusDev harus terus menerus memantau tren dan perubahan di industri terkait.
Seperti dengan melakukan analisis mendalam terhadap data pasar dan perilaku konsumen, serta identifikasi peluang dan ancaman yang mungkin timbul dalam pasar.
Tugas berikutnya adalah melakukan riset dan analisis terhadap target pasar. Hal ini mencakup pemahaman mendalam terhadap kebutuhan, keinginan, dan demografi target pasar, analisis pesaing, serta identifikasi peluang untuk mengembangkan produk dan layanan yang unik dan diferensiasi.
Selanjutnya, BusDev harus memiliki pemahaman menyeluruh terhadap nilai jual dan keunggulan dari setiap produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan.
Mereka harus mampu menjelaskan dengan jelas kepada pelanggan dan mitra potensial mengenai produk dan layanan yang ada.
Kemudian melakukan kolaborasi dengan divisi lain seperti tim marketing, sales, dan R&D. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, memastikan nilai jual yang kuat, serta membangun sinergi antar divisi untuk mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya, merumuskan strategi pengembangan bisnis yang jelas dan terukur. Seperti dengan menentukan target dan KPI yang jelas, serta menyusun proposal dan presentasi yang menarik untuk mendapatkan persetujuan dari stakeholders.
Terakhir adalah merumuskan strategi pengembangan bisnis yang jelas dan terukur. Ini melibatkan menentukan target dan KPI yang jelas, serta menyusun proposal dan presentasi yang menarik untuk mendapatkan persetujuan dari stakeholders.
Nah, dari deretan tugas di atas maka skill business development yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul:
Dari segi tujuan, Business Development (BD) bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan jangka panjang dengan membangun hubungan dan menciptakan nilai tambah melalui pengembangan pasar baru, kerjasama strategis, dan diversifikasi produk.
Sedangkan sales fokus pada penjualan produk atau layanan yang telah ada kepada pelanggan yang telah diidentifikasi, dengan memimpin proses penawaran, negosiasi, dan penutupan penjualan, serta menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada.
Lebih tepatnya, business development berfokus pada memaksimalkan dan meningkatkan nilai perusahaan, sementara marketing fokus pada pengembangan strategi pasar untuk meningkatkan penjualan.
Salah satu departemen yang harus berkolaborasi dengan business development adalah departemen marketing. Karena karena keduanya memiliki peran yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Marketing bertanggung jawab untuk membangun citra merek, mengidentifikasi pasar potensial, dan mengembangkan strategi pemasaran untuk menarik perhatian pelanggan.
Sedangkan, business development fokus pada mengidentifikasi peluang pertumbuhan jangka panjang dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan kunci untuk mencapai tujuan bisnis.