Logo Bee Web

Pengertian Buku Besar, Fungsi, Manfaat dan Bentuknya

Buku besar adalah salah satu hal yang harus Anda ketahui dalam laporan akuntansi dan manajemen keuangan akan jadi lebih mudah.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Tuesday, 27 September 2022
Diperbarui: Friday, 20 December 2024
Daftar Isi

Dalam dunia akuntansi, buku besar menjadi salah satu komponen penting yang tidak dapat diabaikan. Dimana buku ini berfungsi sebagai catatan utama yang merangkum semua transaksi dari jurnal umum, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan akun tertentu.

Melalui buku besar, setiap perubahan pada akun seperti kas, utang, piutang, hingga modal dapat dilihat secara terperinci dan sistematis. Bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu Buku Besar?

Apa yang dimaksud dengan buku besar dalam akuntansi? Mengutip dari laman pertanian.uma.ac.id. buku besar adalah alat atau media yang digunakan untuk mencatat perubahan yang terjadi pada akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan yang terjadi.

Pada siklus akuntansi, pembuatan buku besar ini disusun setelah membuat jurnal umum atau jurnal khusus, kenapa? Karena jurnal berfungsi sebagai langkah awal yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis, lengkap dengan akun yang terlibat, besaran debit dan kredit, serta tanggal terjadinya transaksi.

Baca Juga: Mengenal Siklus Akuntansi dan Contohnya, Lengkap!

Dengan menjadikan jurnal sebagai acuan, proses posting ke buku besar menjadi lebih terstruktur, mengurangi risiko kesalahan pencatatan dan memastikan setiap transaksi keuangan perusahaan Anda telah terverifikasi sebelum mempengaruhi saldo akun.

Dalam sistem laporan keuangan atau akuntansi di suatu perusahaan atau organisasi sangat penting karena didalamnya tercantum ringkasan seluruh transaksi. Oleh karena itu, pembuatannya harus rapi dan jelas akan mudah untuk dibaca dan sesuai dengan bukti yang ada.

Setiap perusahaan atau organisasi memiliki jumlah general ledger yang berbeda. Tentu saja hal ini karena adanya beberapa faktor, seperti kondisi dari keuangan, volume transaksi, informasi yang dibutuhkan perusahaan, hingga aktivitas yang telah dijalankan perusahaan.

Apa Saja Isi Buku Besar Akuntansi?

Buku Besar Perusahaan Dagang

General ledger memuat rangkuman transaksi dari jurnal umum berdasarkan jenis akunnya (Credit: Freepik.com)

Dalam buku besar ini berisi tentang apa saja sih? Apa saja akun yang dicatat dalam buku ini? Simplenya, dalam buku besar dicatat seluruh transaksi yang sebelumnya ada di jurnal umum, karena itulah pada siklus akuntansi pembuatan buku ini sering disebut dengan posting jurnal umum ke buku besar.

Nah, apa saja isinya? Berikut diantaranya:

  • Kas (Cash) Akun kas mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran uang tunai, seperti pembayaran dari pelanggan atau pembayaran kepada vendor.
  • Piutang (Accounts Receivable) Akun ini mencatat seluruh piutang perusahaan, yaitu transaksi di mana perusahaan masih harus menerima pembayaran dari pelanggan atau pihak lain.
  • Hutang (Accounts Payable) Hutang adalah akun yang mencatat semua kewajiban perusahaan terhadap pihak lain, seperti pemasok, untuk barang atau jasa yang telah diterima tetapi belum dibayar.
  • Persediaan (Inventory) Persediaan mencatat nilai barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam operasi bisnis, baik itu bahan baku maupun barang jadi.
  • Modal (Equity) Akun modal mencatat semua investasi pemilik dalam perusahaan serta laba yang tidak dibagikan. Ini menunjukkan nilai bersih dari kekayaan pemilik dalam perusahaan.
  • Pendapatan (Revenue) Akun pendapatan mencatat semua uang yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan perusahaan, baik itu penjualan tunai maupun kredit.
  • Beban (Expenses) Akun beban mencatat semua pengeluaran yang terjadi dalam menjalankan bisnis, seperti gaji karyawan, biaya sewa, utilitas, dan biaya operasional lainnya.
  • Aset Tetap (Fixed Assets) Ini adalah akun yang mencatat aset jangka panjang perusahaan seperti gedung, peralatan, atau kendaraan yang digunakan dalam operasional.
  • Beban Penyusutan (Depreciation Expense) Akun ini mencatat penyusutan dari aset tetap yang digunakan oleh perusahaan. Penyusutan mencerminkan penurunan nilai aset seiring waktu.

Fungsi Buku Besar

Kenapa dalam akuntansi kita perlu general ledger? Bukankah dengan jurnal umum saja sudah cukup untuk meringkas transaksi keuangan perusahaan? Tentu saja tidak, ada beberapa alasan kenapa Anda perlu menyusun buku ini, diantaranya di bawah ini:

1. Mengelompokkan Transaksi Berdasarkan Akun

Jurnal umum mencatat transaksi satu per satu tanpa pengelompokan tertentu. Nah, general ledger ini hadir untuk menyusun data tersebut berdasarkan akun tertentu, seperti kas, utang, atau modal. Dengan begitu, Anda bisa langsung tahu perubahan saldo di setiap akun tanpa harus mencari satu per satu di jurnal umum.

2. Mempermudah Analisis Keuangan

Tanpa general ledger, memantau performa keuangan akan jauh lebih rumit. Dengan catatan yang sudah dikelompokkan, Anda bisa dengan mudah melihat tren keuangan—misalnya, apakah utang semakin bertambah atau penjualan stabil dari bulan ke bulan.

3. Dasar untuk Laporan Keuangan Perusahaan

Fungsi selanjutnya adalah digunakan sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan, seperti neraca atau laporan laba rugi, tidak bisa langsung dari jurnal umum. Karena, general ledger menyediakan data secara rinci, sehingga bisa dijadikan sebagai dasar untuk laporan keuangan akurat dan sesuai dengan realitanya.

4. Memudahkan Proses Audit

Saat auditor memeriksa laporan keuangan Anda, general ledger menjadi dokumen utama yang diperiksa untuk memastikan kebenaran data. Dengan transaksi yang dicatat rapi di dalam general ledger, proses audit jadi lebih cepat dan meminimalkan risiko kesalahan.

Baca Juga: Apa Itu Audit? Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Lengkap!

5. Melacak Kesalahan Pencatatan

Jika ada kesalahan pencatatan di jurnal umum, general ledger ini memudahkan Anda untuk melacaknya. Setiap transaksi akan terlihat perubahan saldonya di buku besar, sehingga Anda bisa segera memperbaiki jika ada ketidaksesuaian.

Manfaat Buku Besar Akuntansi

Selain fungsinya di atas, general ledger ini juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan bisnis, diantaranya adalah untuk:

  • Dasar pengambilan keputusan, Misalnya, apakah perusahaan perlu menambah investasi, mengurangi biaya operasional, atau meningkatkan promosi, dan lainnya yang sesuai dengan apa yang dicatat dalam general ledger itu sendiri.
  • Membantu perusahaan dalam memantau kesehatan perusahaan, karena perusahaan bisa lebih muda dalam memantau bagaimana arus kas berjalan, apakah utang terlalu besar, hingga seberapa besar piutang yang belum tertagih.
  • Membantu dalam menyusun dan menganalisis laporan keuangan, karena di dalam general ledger ini menyediakan data yang siap dipakai untuk menyusun laporan keuangan perusahaan.

Jenis-Jenis Buku Besar

Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa jenis buku besar dalam akuntansi  yang digunakan untuk mencatat semua transaksi secara rinci berdasarkan fungsinya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Buku Besar Umum (General Ledger)

Buku besar umum mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara rinci. Setiap akun utama, seperti kas, piutang, utang, modal, pendapatan, dan beban, akan diidentifikasi dan dicatat di sini.

Buku ini memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan mereka selama periode tertentu, termasuk penerimaan pembayaran hingga penghapusan piutang tak tertagih.

2. Buku Besar Hutang (Accounts Payable Ledger)

Sesuai namanya, buku ini, digunakan untuk mencatat secara detail transaksi yang berkaitan dengan piutang. Isinya meliputi data pelanggan yang berhutang pada perusahaan, jumlah transaksi kredit, lokasi transaksi, hingga total piutang yang belum dilunasi. Buku ini biasa disebut juga dengan buku piutang khusus.

3. Buku Besar Piutang (Accounts Receivable Ledger)

Berbeda dengan buku besar hutang, buku ini mencatat semua piutang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak ketiga. Data yang dicatat meliputi faktur yang dikeluarkan, tanggal jatuh tempo, dan jumlah pembayaran yang belum diterima. Buku besar ini memudahkan perusahaan untuk memantau piutang yang masih tertunggak.

4. Buku Besar Kas (Cash Ledger)

Berikutnya ada buku kas, yakni dokumen keuangan yang menginformasikan tentang semua transaksi yang berkaitan dengan uang tunai dan rekening bank perusahaan.

Transaksi apa yang termasuk dalam buku kas ini? Transaksi yang tercatat dalam buku ini meliputi transaksi setoran kas, penarikan, cek yang diterima atau dikeluarkan, hingga pergerakan uang tunai lainnya.

5. Buku Besar Biaya (Expense Ledger)

Selanjutnya adalah expense ledger, yakni buku besar yang berisi tentang informasi yang rincian transaksi biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan. Mulai dari gaji karyawan, biaya sewa, biaya utilitas harian, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan operasional, yang tentunya akan sangat berguna dalam proses penyusunan laporan keuangan perusahaan.

6. Buku Besar Pendapatan (Revenue Ledger)

Kebaikan dari expense ledger, revenue ledger ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan semua sumber pendapatan perusahaan dari berbagai saluran, mulai dari penjualan produk, sewa layanan, investasi dan pendapatan lainnya.

Buku ini juga yang akan membantu perusahaan untuk tahu berapa pendapatan mereka selama satu periode akuntansi dan mengevaluasi setiap saluran pendapatannya, untuk kemudian dianalisis maka yang paling menguntungkan untuk dikembangkan ulang dan ditingkatkan performanya.

7. Buku Besar Persediaan (Inventory Ledger)

Terakhir adalah inventory ledger, buku ini digunakan untuk mencatat Buku besar persediaan mencatat keluar-masuk persediaan barang, termasuk pembelian, penjualan, dan perubahan nilai persediaan. Buku ini sangat berguna untuk memantau ketersediaan bahan baku atau barang jadi, sekaligus mengevaluasi pergerakan persediaan di gudang.

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Selain memiliki beberapa jenis, buku besar ini juga bisa disusun dalam beberapa bentuk, mulai dari bentuk T, skontro, staffel rangkap, hingga saldo rangkap bentuk 4 kolom. Berikut isi dan contohnya:

1. Bentuk T

Bentuk pertama adalah bentuk T, bentuk ini bisa dikatakan sebagai bentuk buku besar paling sederhana, sehingga cocok digunakan untuk UMKM yang ingin mencoba melakukan pembukuan. Formatnya seperti huruf "T" hanya terdiri dari 2 kolom, sisi kiri untuk mencatat debit dan sisi kanan digunakan untuk mencatat kredit.

Apa saja akun yang didebitkan? Akun yang didebitkan biasanya adalah peningkatan aset dan penurunan kewajiban/ modal. Sedangkan akun yang dikreditkan adalah kebalikannya.

Pencatatan transaksi dalam buku ini disusun dan dientri dalam bentuk pasangan debit dan kredit, sehingga totalnya juga seimbang. Setiap transaksi dicatat sesuai dengan kolomnya, dan pada akhir periode, total dari kolom debit dan kredit dijumlahkan untuk menghitung saldo akhir.

Saldo ini diperoleh dengan mengurangi total kredit dari total debit. Jika hasilnya positif, saldo akhir dicatat disisi debit, sedangkan jika negatif, saldo akhir dicatat di sisi kredit. Berikut format dan contoh buku besar bentuk T untuk akun kas:

2. Bentuk Skontro/ 2 Kolom

Bentuk buku besar selanjutnya yang bisa Anda gunakan adalah bentuk skontro, format ini membantu Anda untuk mencatat rincian transaksi lebih rinci lagi dari bentuk T.

Format skontro ini juga biasa disebut dengan buku besar dua kolom, kenapa? Karena format pencatatannya terbagi menjadi dua kolom utama, debit berada di sisi kiri dan kredit di sisi kanan. Bukankah bentuknya hampir sama dengan bentuk T.

Tentu saja tidak, karena dalam format ini ada elemen tambahan lainnya untuk memberinci transaksi keuangan, diantaranya adalah tanggal keterangan, no. referensi, serta jumlah debit dan kredit, seperti contoh buku besar untuk akun kas berikut ini:

Keterangan:

  • Debit: Penerimaan kas, seperti saldo awa, penerimaan piutang dagang, dan penjualan tunai.
  • Kredit: Berisi seluruh transaksi pengeluaran kas, seperti pembayaran gaji, pembelian, pembayaran utang dan sejenisnya.
  • Saldo akhir, berisi jumlah saldo yang dicerminkan dari kas setelah dikurangi dengan total kredit.

Penambahan kolom ini, memberikan kejelasan dalam pencatatan debit dan kreditnya. Misalnya dalam akun kas, kolom debitnya diisi dengan transaksi penerimaan piutang dan penjualan tunai, sedangkan di kolom kreditnya disis dengan catatan terkait pembayaran gaji, beban operasional dan beban lainnya.

3. Bentuk Staffel

Selanjutnya, ada juga bentuk staffel. Bentuk ini lebih cocok untuk Anda yang ingin memiliki catatan transaksi yang lebih detail dan kompleks dibandingkan bentuk sebelumnya. Khususnya untuk pencatatan transaksi dengan nominal yang cukup besar.

Staffel memiliki halaman dan mempunyai lajur saldo dan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Bentuk Stafel 3 Kolom

Bentuk staffel dengan kolom saldo tunggal terdiri dari 3 kolom dengan menggunakan lajur saldo tunggal. Kolomnya berisi informasi tentang tanggal, debit, keterangan, nomor referensi, kredit dan saldo.

  • Tanggal, berisi informasi tentang kapan waktu terjadinya transaksi
  • Keterangan, berisi tentang uraian transaksi.
  • Referensi, digunakan untuk mencatat nomor halaman dari jurnal umum tempat transaksi tersebut dicatat.
  • Bagian debit dan kredit digunakan untuk mencantumkan nominal uang yang bertambah atau pengurangan utang.
  • Sedangkan saldo, untuk menggambarkan jumlah saldo yang masih ada dalam rekening tersebut.

Seperti contoh buku besar rangkap 3 berikut ini:

Format Buku Besar Staffle 3 Kolom

b. Bentuk Staffel 4 Kolom

Bentuk staffel dengan kolom saldo tunggal terdiri dari 4 kolom dengan menggunakan lajur saldo yang berupa dua kolom saldo yakni debit dan kredit, kemudian komponen lainnya seperti tanggal, keterangan, nomor referensi, kredit, saldo debit dan saldo kredit. Seperti formatnya di bawah ini:

Format Buku Besar Staffle 4 Kolom

Tahapan Pembuatan Buku Besar dan Contohnya

Dari seluruh penjelasan di atas, bisa kita simpulkan jika buku besar adalah buku yang berisi rangkuman seluruh transaksi keuangan yang berguna untuk mempermudah manajemen keuangan dan sebagai salah satu faktor penting dalam membuat keputusan.

Nah, Agar Anda bisa lebih mudah memahami bagaimana cara membuat buku besar, Anda bisa menyimak contoh buku besar di bawah ini:

#Contoh Transaksi

Pada bulan Janiar perusahaan ABC melakukan transaksi sebagai berikut:

  • 1 Januari, menyetor modal awal sebesar Rp500.000.000 ke rekening perusahaan.
  • 5 Januari, perusahaan membeli peralatan kantor senilai Rp100.000.000 secara tunai.
  • 10 Januari, perusahaan menerima pendapatan dari penjualan jasa sebesar Rp50.000.000 secara tunai.
  • 15 Januari, membayar gaji karyawan sebesar Rp20.000.000.
  • 20 Januari, perusahaan membeli barang dagang senilai Rp70.000.000 secara kredit.
  • 25 Januari, membayar utang usaha sebesar Rp50.000.000.
  • 30 Januari, pelanggan membayar piutang sebesar Rp30.000.000.

# Jurnal Umum

Setelah mengetahui transaksinya, langkah pertama sebelum membuat general ledger adalah menyusun jurnal umum terlebih dahulu, dari transaksi di atas, jurnal umumnya adalah sebagai berikut:

Jurnal Umum Sebelum Membuat Buku Besar

Jurnal Umum Sebelum Membuat Buku Besar (Credit: bee.id)

#Contoh Buku Besar

Karena, general ledger memiliki 4 bentuk, kita akan contohkan pencatatan akun kasnya:

a. Bentuk T

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk T (Credit: bee.id)

b. Bentuk Skontro

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Skontro

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Skontro (Credit: bee.id)

c. Bentuk Stafel 3 Kolom

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Staffle 3 Kolom

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Staffle 3 Kolom (Credit: bee.id)

d. Bentuk Stafel 4 Kolom

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Staffle 4 Kolom

Contoh Buku Besar Akun Kas Bentuk Staffle 4 Kolom (Credit: bee.id)

Pengen Punya Catatan Transaksi Rapi dan Akurat? Pakai Beecloud!

Kelola transaksi bisnis Anda dengan mudah dan pastikan pencatatan buku besar lebih rapi, terorganisir, dan bebas kesalahan, pakai aplikasi pembukuan Beecloud!. Beecloud membantu Anda mencatat, memantau, dan menyusun laporan keuangan dengan cepat serta akurat.

Dengan menggunakan Beecloud, Anda tidak hanya menghemat waktu dalam proses pencatatan, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manual yang bisa berdampak pada laporan keuangan perusahaan Anda. Jangan biarkan pencatatan keuangan yang rumit menghambat bisnis Anda.

Beecloud Untuk Catat Keluar Masuk Uang Bisnis

Yuk! Coba Beecloud sekarang juga dengan klik banner di atas!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu