Logo Bee Web

Buku Besar Akuntansi: Manfaat, Bentuk, Contoh, Lengkap

Buku besar akuntansi sebagai tempat pencatatan dari kumpulan laporan keuangan. Bagaimana isi format dan contoh buku besar akuntansinya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 16 January 2023

Buku besar akuntansi menjadi sebuah tempat pencatatan penting dari kumpulan seluruh laporan keuangan, mulai dari jurnal penjualan, jurnal pembelian hingga pengeluaran. Dalam artikel ini akan membahas tentang apa itu buku besar hingga contoh buku besar akuntansi.

Dalam penyusunannya seorang akuntan perlu ketelitian karena sedikit saja kesalahan akan mempengaruhi hasil kedepannya. Lantas bagaimana untuk yang tidak jago akuntansi? apakah ada solusi? Berikut deretan penjelasan lengkap di bawah ini:

Apa itu Buku Besar Akuntansi?

Buku Besar Akuntansi

Apakah Buat Buku Besar Harus Jago Akuntansi?

Buku besar akuntansi merupakan salah satu alat akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara terperinci. Selain itu, buku ini juga termasuk dalam salah satu dari tiga buku utama yang digunakan oleh seorang akuntan untuk mencatat transaksi bisnis.

Menurut Wikipedia, buku besar (bahasa Inggris: general ledger, bahasa Belanda: grootboek) adalah buku yang berisi kumpulan akun-akun perkiraan yang terkait dengan pencatatan transaksi keuangan yang mengikhtisarkan buku pembantu yang berisi semua daftar perubahan laporan keuangan dari suatu entitas atau perusahaan. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.

Sederhananya, buku besar adalah registrasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Setiap transaksi dicatat dengan hati-hati dan mencakup semua aspek keuangan mulai dari penerimaan dan pengeluaran kas hingga transaksi penjualan dan pembelian.

Isi dari buku besar terdiri dari beberapa jurnal, yaitu jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran. Dengan setiap transaksi yang tercatat dalam buku besar diklasifikasikan sebagai akun tertentu, dan setiap akun diklasifikasikan sebagai aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan atau biaya.

Hasil akhir dari akuntansi buku besar adalah laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat.

Baca Juga: Pengertian Buku Besar, Fungsi, Manfaat dan Bentuknya

Apa Saja Manfaat dari Buku Besar?

Secara singkat, buku besar membantu mengukur kinerja perusahaan, membantu mengontrol keuangan, menghitung laba bersih, menghitung kas bersih, dan memperkirakan pendapatan masa depan.

1. Mengelola Keuangan Bisnis

Membantu mengatur dan mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik, karena setiap transaksi keuangan akan tercatat dengan detail dan terorganisir dengan baik. Dengan adanya buku besar ini keuangan perusahaan akan lebih mudah dipantau dan dikelola, karena telah memiliki sistem manajemen yang lebih jelas.

2. Membantu dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Mempermudah proses penyusunan laporan keuangan perusahaan, karena semua transaksi keuangan sudah tercatat dengan rapi dan terorganisir dengan baik dalam buku besar. Laporan keuangan terhadap realitanya juga terjaim.

Selain itu, dengan mudahnya proses pencatatan keuangan ini maka pebisnis akan lebih mudah dalam melakukan analisis keuangan. keuangan perusahaan, karena buku besar menyediakan informasi yang cukup detail tentang keuangan perusahaan.

3. Memantau Resiko Kerugian Bisnis

Buku besar akuntansi keuangan akan membantu mengelola risiko keuangan perusahaan, karena buku besar menyediakan informasi yang cukup detail tentang keuangan perusahaan, sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin terjadi.

Fungsi Buku Besar pada Laporan Keuangan

Buku besar memainkan peran penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Berikut adalah fungsi buku besar terkait dengan laporan keuangan:

  • Menyusun Neraca Saldo: Buku ini menjadi dasar untuk menyusun neraca saldo, yaitu daftar saldo akhir dari setiap akun. Neraca saldo ini digunakan untuk memeriksa keseimbangan antara debit dan kredit, serta menjadi langkah awal dalam proses penyusunan laporan keuangan.
  • Penyajian Laporan Keuangan yang Akurat: Informasi transaksi keuangan perusahaan yang tercatat kemudian diolah menjadi laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Akurasi dalam pencatatan di buku untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
  • Memberikan Landasan untuk Analisis Keuangan: Laporan keuangan yang dihasilkan dari buku besar menjadi dasar untuk berbagai analisis keuangan, seperti analisis rasio, yang digunakan oleh manajemen, investor, dan kreditur untuk menilai kinerja dan kesehatan finansial perusahaan.

Secara keseluruhan, buku besar memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan adalah lengkap, akurat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Tanpa adanya buku ini, proses penyusunan laporan keuangan menjadi tidak mungkin dilakukan dengan baik.

Komponen Isi Buku Besar Akuntansi

Prinsip Akuntansi

Format Buku Besar Akuntansi Terdiri dari Jurnal Penjualan, Pembelian, dst (Sumber: Freepik.com)

Buku besar akuntansi adalah kumpulan akun yang mencatat secara rinci semua transaksi keuangan yang telah terjadi dalam suatu periode tertentu. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus, kemudian dipindahkan atau diposting ke akun-akun yang relevan dalam buku besar.

Komponen utama yang terdapat dalam buku besar adalah akun-akun. Akun-akun ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Akun Neraca

Akun neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Akun-akun neraca dibagi menjadi tiga kelompok besar:

  • Aset: Sumber daya yang dimiliki perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomis di masa depan. Contoh: Kas, Piutang Usaha, Persediaan, Peralatan, Tanah, Bangunan, dll.
  • Kewajiban: Kewajiban perusahaan kepada pihak lain. Contoh: Utang Usaha, Utang Bank, Utang Gaji, Utang Pajak, dll.
  • Modal: Selisih antara total aset dan total kewajiban. Menunjukkan kepemilikan pemilik terhadap perusahaan.

2. Akun Laporan Laba Rugi

Akun laporan laba rugi digunakan untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi pendapatan dan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu. Akun-akun ini digunakan untuk menghitung laba atau rugi bersih perusahaan. Contoh:

  • Pendapatan: Penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan peningkatan ekuitas, selain dari kontribusi pemilik. Contoh: Pendapatan Usaha, Pendapatan Jasa, Pendapatan Bunga, dll.
  • Beban: Pengurangan aset atau peningkatan kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas. Contoh: Beban Pokok Penjualan, Beban Gaji, Beban Sewa, Beban Depresiasi, Beban Bunga, dll.

Bentuk-Bentuk Buku Besar Akuntansi

Dalam membuat buku besar, ada 3 bentuk yang perlu Anda ketahui. Berikut penjelasannya ketiganya :

1. Buku Besar Bentuk T

Buku Besar Akuntansi Bentuk T

Buku besar bentuk T adalah format paling sederhana dan paling umum digunakan dalam akuntansi. Bentuk ini dinamakan "T" karena tampilannya menyerupai huruf T, di mana garis horizontal memisahkan bagian debit dan kredit.

  • Kolom Debit dan Kredit: Setiap transaksi keuangan dicatat dalam dua kolom: kolom debit di sebelah kiri dan kolom kredit di sebelah kanan. Nama akun dituliskan di atas garis horizontal, dan transaksi dicatat di bawahnya sesuai dengan apakah itu transaksi debit atau kredit.
  • Fungsionalitas: Bentuk buku T ini sangat berguna untuk memudahkan pemahaman dasar mengenai bagaimana transaksi mempengaruhi akun-akun tertentu. Karena kesederhanaannya, bentuk ini sering digunakan untuk pengajaran dasar-dasar akuntansi.

2. Buku Besar Bentuk Skontro

Buku Besar Bentuk Skontro

Buku besar bentuk skontro adalah format yang lebih kompleks daripada bentuk T, dirancang untuk memberikan informasi lebih detail mengenai setiap transaksi.

  • Kolom Debit, Kredit, dan Skontro: Terdapat tiga kolom utama: debit, kredit, dan skontro. Kolom debit dan kredit digunakan untuk mencatat transaksi seperti pada bentuk buku T, tetapi tambahan kolom skontro memungkinkan pencatatan informasi tambahan, seperti nomor referensi transaksi atau keterangan singkat yang membantu dalam identifikasi dan pelacakan transaksi.
  • Fungsionalitas: Bentuk skontro berguna dalam lingkungan akuntansi yang memerlukan dokumentasi dan pelacakan transaksi yang lebih rinci. Ini membantu dalam memastikan keakuratan dan kemudahan pelacakan transaksi ketika dilakukan pemeriksaan atau audit.

3. Buku Besar Bentuk Staffel

Buku Besar Bentuk Staffel

Terakhir adalah buku besar staffel, buku besar bentuk staffel adalah bentuk yang paling lengkap dan rinci, sering digunakan dalam perusahaan besar atau organisasi yang membutuhkan pencatatan transaksi yang sangat detail.

  • Kolom Debit, Kredit, Skontro, dan Staffel: Format ini memiliki empat kolom, yaitu kolom debit, kredit, skontro, dan staffel. Kolom debit dan kredit digunakan seperti biasa, sementara kolom skontro mencatat informasi tambahan, dan kolom staffel digunakan untuk mencatat saldo akun setelah setiap transaksi. Kolom staffel inilah yang membedakan bentuk buku ini dari yang lain, karena memungkinkan pencatatan saldo berjalan setelah setiap transaksi, sehingga memudahkan dalam memantau posisi akun pada setiap saat.
  • Fungsionalitas: Bentuk buku staffel ini sangat bermanfaat dalam memastikan bahwa saldo akun selalu up-to-date dan akurat setelah setiap transaksi. Ini sangat penting dalam organisasi besar di mana volume transaksi tinggi dan memerlukan pengawasan ketat atas saldo setiap akun.

Cara Membuat Buku Besar Akuntansi

Membuat buku besar akuntansi merupakan proses yang penting untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan. Membuat buku besar akuntansi bisa sangat membantu Anda dalam mencatat dan mengelola keuangan perusahaan.

Namun, proses membuat buku besar ini tidak semudah yang Anda pikirkan. Proses membuat buku besar membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi.

Pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi akan membantu Anda dalam mencatat semua transaksi keuangan dengan benar dan tepat sasaran. Dengan membuat buku besar secara tepat, Anda akan mampu menyusun laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang akurat.

Jadi, jika Anda ingin membuat buku besar akuntansi, pastikan Anda memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang akuntansi. Setelah itu, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat buku besar akuntansi.

  • Pertama-tama, Anda harus menentukan jurnal apa yang akan digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuangan. Jurnal yang paling umum digunakan adalah jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran.
  • Setelah itu, Anda harus mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam jurnal yang telah dipilih. Setiap transaksi yang tercatat harus diklasifikasikan sebagai akun tertentu dan akun-akun tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan atau biaya.
  • Setelah itu, Anda harus menghitung saldo akun untuk setiap akun yang tercatat dalam buku besar. Untuk setiap akun, saldo debit harus sama dengan saldo kredit.
  • Setelah itu, Anda harus menyusun laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat.
  • Terakhir, Anda harus menyimpan buku besar tersebut untuk tujuan audit dan pelaporan.

Jurnal-Jurnal dalam Buku Besar

Jurnal Penjualan

Ilustrasi Pencatatan Transaksi (Sumber: Freepik.com)

Buku besar akuntansi terdiri dari beberapa jurnal, yaitu:

  • Jurnal umum: merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan, termasuk pemasukan, pengeluaran, dan pemindahan dana antar akun.
  • Jurnal penjualan: merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan, termasuk penjualan barang atau jasa kepada pelanggan
  • Jurnal pembelian : merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian yang terjadi di perusahaan, termasuk pembelian bahan baku, persediaan, atau aset lainnya.
  • Jurnal pengeluaran: merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran yang terjadi di perusahaan, termasuk biaya overhead, gaji karyawan, dan pembayaran utang.

Baca Juga: Pencatatan Jurnal Pembelian, Pengertian, Jenis dan Contohnya

Selain jurnal-jurnal tersebut, buku besar juga dapat mencakup jurnal-jurnal lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti jurnal piutang, jurnal persediaan, dan jurnal aset tetap.

Contoh Buku Besar Akuntansi

Contoh isi buku besar akuntansi adalah sebagai berikut:

Buku Besar Akuntansi

Ilustrasi Buku Besar Akuntansi (Sumber: Bee.id)

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa pada tanggal 1 Januari tercatat saldo awal persediaan sebesar Rp. 1.000.000. Pada tanggal 2 Januari terjadi pembelian bahan baku sejumlah Rp. 500.000. Dan di tanggal 3 Januari terjadi penjualan tunai Rp. 100.000. Sehingga saldo akhir Buku Besar Persediaan sebesar Rp. 1.400.000

Lalu di Buku Besar Piutang Usaha, pada tanggal 4 Januari terjadi penjualan kredit sejumlah Rp. 300.000. Pada tanggal 8 Januari terjadi pelunasan piutang, sehingga total saldo akhirnya adalah Rp. 0 alias lunas.

Jenis-Jenis Buku Besar

Secara umum, buku besar dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni buku besar umum (general ledger) dan buku besar pembantu, berikut penjelasannya:

1. Buku Besar Umum (General Ledger)

Buku Besar Umum adalah catatan utama dalam sistem akuntansi yang mencatat semua transaksi keuangan utama perusahaan. Buku ini mencakup semua akun penting, seperti kas, piutang, utang, dan ekuitas, dan berfungsi sebagai tempat di mana setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal umum diposting.

Saldo akhir dari setiap akun dalam buku ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi, sehingga memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, bisa dikatakan jenis buku ini digunakan untuk memastikan bahwa total debit dan kredit dari semua transaksi seimbang, menjaga konsistensi dan akurasi laporan keuangan.

2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku Besar Pembantu adalah buku tambahan yang mencatat rincian lebih spesifik dari akun tertentu dalam general ledger umum. Buku ini pembantu digunakan untuk mencatat dan mengelola transaksi yang lebih detail dan spesifik, yang tidak dapat ditangani secara rinci di general ledger.

Ada dua jenis buku pembantu yang umum digunakan, yakni:

  • Buku Besar Piutang (Accounts Receivable Ledger): jenis buku pembantu ini mencatat transaksi yang berhubungan dengan piutang perusahaan, yaitu jumlah yang masih harus diterima dari pelanggan. Hal ini memudahkan perusahaan untuk melacak siapa yang berutang kepada mereka dan berapa banyak.
  • Buku Besar Utang (Accounts Payable Ledger): Buku pembantu ini mencatat transaksi yang berkaitan dengan utang perusahaan kepada pemasok atau kreditur. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola kewajiban pembayaran mereka dengan lebih efektif.

Format Buku Akuntansi Excel

Contoh Buku Besar Akuntansi di Excel

Contoh Buku Besar Akuntansi di Excel

Format buku akuntansi Excel adalah format pencatatan transaksi yang sangat populer di kalangan akuntan dan profesional keuangan. Format buku akuntansi Excel terdiri dari beberapa tabel berikut diantaranya:

  • Transaksi keuangan, terdiri dari informasi jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran.
  • Akun terkait transaksi, seperti informasi ini dapat berisi informasi tentang akun aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan biaya.
  • Laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat.

Dengan format buku akuntansi Excel dapat membantu Anda dalam mencatat transaksi keuangan secara terperinci dan efisien.

Ingin buat laporan buku besar akuntansi langsung jadi, tanpa perlu pusing mikirin sana-sini Anda bisa mendapatkan dengan menggunakan Software Akuntansi Beeacounting.

Anda tidak perlu lagi pusing catat sana sini, takut ada yang keselip, hilang dan sebagainya karena dengan menggunakan Beeaccounting Anda bisa mencatat semua transaksi dengan mudah, merekam data secara otomatis, digunaan offline dan dicustom sesuai keinginan.

Informasi selengkapnya bisa cek banner di bawah ini. Segera ada Gratis Trial untuk Anda pengguna pertama:

Beeaccounting, Software Akuntansi Sekali Bayar Lifetime, Cukup 1x Bayar

Artikel Terkait

5 Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Keuangan Bisnis
Halo, Pebisnis! Dalam mengelola bisnis, penting bagi Anda untuk memahami konsep keuangan yang mendasar, salah satunya adalah hutang dan piutang.
Baca Juga
Rekomendasi 3 Software Akuntansi Nirlaba Terbaik
Software akuntansi nirlaba merupakan inovasi teknologi yang berguna dalam membantu kelancaran bisnis Anda, karena software tersebut memberikan banyak kemudahan dan
Baca Juga
Contoh Pembukuan Penjualan untuk Usaha Pemula
Bisnis yang dikelola akan berjalan lancar dan bertahan ketika keuangannya tertata. Oleh karenanya, contoh pembukuan penjualan wajib diterapkan bagi para
Baca Juga
Cash Flow Adalah: Jenis dan Cara Mudah Membuatnya (Lengkap)
Cash flow adalah pengeluaran jumlah uang keluar dan masuk secara tunai yang dilaporkan pada periode waktu tertentu, yang juga disebut
Baca Juga
Definisi Sistem ERP, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Istilah ERP mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Sistem ini mengacu pada pengaturan data bisnis yang digunakan
Baca Juga
Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvesional
Akuntansi Syariah dan konvensional adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mencatat, melaporkan, dan mengelola transaksi keuangan. Perbedaan akuntansi syariah dan
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Bagaimana Cara Agar Jualan Laris Manis? Ini Dia Tipsnya
Punya bisnis apa saja pastinya ingin jualannya laris manis, hingga tidak dipungkiri lagi jika setiap pelaku usaha mencari cara terbaik
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu