Siapa yang tidak tahu ikan lele, salah satu komoditas ikan yang paling digemari masyarakat Indonesia, sehingga banyak yang berniat melakukan budidaya ikan lele sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Mulai dari dijual per ekor, per kilo sampai di ekspor keluar negeri dalam bentuk fillet. Semuanya cukup menguntungkan, karena ikan lele tidak hanya di gemari di Indonesia saja, Yuk, simak selengkapnya di bawah ini
Hal pertama yang harus dilakukan pemula sebelum melakukan budidaya ikan lele adalah belajar terlebih dahulu terkait hal dasar budidaya ikan lele. Dengan belajar Anda bisa mempersiapkan dengan lebih matang sehingga mengurangi potensi kegagalan.
Media belajar kini banyak berkembang, Anda bisa melihat video dari Youtube, membaca buku atau paling mudah membaca artikel ini sampai selesai.
Jika sudah belajar, langkah selanjutnya adalah memperhitungkan modal biaya budidaya. Dari biaya pembuatan kolam, biaya pembelian bibit, biaya pembelian pakan, pemeliharaan dan lain sebagainya.
Berikut list perlengkapan yang disiapkan dalam pembuatan kolam, untuk biaya bisa disesuaikan dengan seberapa luas juga naik turunnya harga pasaran.
Berikutnya adalah membuat kolam ikan lele. Kini ada beragam model kolam yang bisa digunakan bisa dalam bentuk kolam besar atau terpal untuk budidaya dalam skala kecil. Masing-masing jenis kolam ini memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing.
Sebagai pertimbangan mana kolam yang cocok Anda perlu memperhatikan lingkungan, lokasi tempat budidaya, sumber daya manusia yang berkaitan dengan tenaga kerja, sumber dana dan beberapa hal lainnya.
Pakan adalah komponen penting dan memakan biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak merek dan jenis pakan di pasaran. Pakan lele yang baik adalah yang memiliki food conversion ratio (FCR) kurang dari satu.
FCR adalah rasio jumlah pakan terhadap pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR maka kualitas pakan semakin baik. Untuk hasil maksimal dengan biaya terendah, gunakan keseimbangan pakan utama dan tambahan.
Jika pakan pabrik terlihat mahal, cobalah membuat pakan lele alternatif sendiri. Berikut ini anjuran pakan lele yang disarankan oleh dinas perikanan kabupaten Pamekasan:
Langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit ikan lele, tingkat keberhasilan budidaya ikan sangat ditentukan dengan bibit ikan yang akan digunakan. Oleh sebab itu, pemilihan bibit harus benar-benar dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
Ada banyak sekali jenis ikan lele yang bisa dibudidayakan, mulai dari Lele Sangkuriang, Lele Dumbo, dan masih banyak lagi jenis lainya. Selain pemilihan jenis bibit unggul ikan lele juga ditentukan dengan beberapa ciri khusus, berikut diantaranya:
Dalam pemilihan bibit ikan usahakan memiliki ukuran yang sama, agar pertumbuhan mereka serempak dan memudahkan proses pemanenan.
Berikutnya adalah melakukan penyebaran bibit ikan ke kolam yang sudah disiapkan. Namun, sebelum melakukan penyebaran bibit pastikan Anda sudah melakukan penyesuaian kolam. Dari suhu air sampai kebersihan kolam.
Dalam melakukan penyebaran bibit, Anda bisa mengikuti serangkaian metodenya di bawah ini:
Cara ini dilakukan untuk menghindari adanya stres pada ikan yang menyebabkan mereka cepat mati. Selain itu, Anda juga perlu mengatur kepadatan ikan dan tinggi air yang ada pada kolam.
Sebaiknya bibit disebar sejumlah 400/600 ekor per meter luas kolam dan tinggi air tidak lebih dari 40 cm ketika bibit disebarkan, guna memudahkan ikan untuk berenang ke permukaan dan mengambil pakan yang disebarkan.
Selanjutnya adalah melakukan manajemen pengelolaan air, hal ini penting dilakukan karena jika pengelolaan air tidak dioptimalkan ikan akan mudah mati bahkan menimbulkan bau yang tidak sedap yang akan mengganggu lingkungan sekitar.
Untuk hasil yang maksimal, kualitas dan kuantitas air harus dijaga. Lakukan pengawasan kualitas air dari tumpukan sisa pakan yang tidak terpakai di dasar kolam secara berkala.
Penumpukan sisa pakan akan menghasilkan gas amonia atau hidrogen sulfida, yang ditandai dengan bau busuk. Jika tercium bau yang tidak sedap, tuangkan sepertiga bagian bawah air dan isi ulang dengan air baru.
Hama yang sering dijumpai pada budidaya lele antara lain adalah hama predator seperti berang-berang, ular, sera, musang, dan burung. Hama yang bersaing termasuk nila. Untuk mencegah hal ini terjadi, pasang filter di saluran masuk dan keluar air atau pasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit atau hama pada budidaya lele dapat berasal dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroba ini menyebabkan berbagai penyakit mematikan. Beberapa memiliki bintik-bintik putih, perut kembung dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi terutama dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan menjaga suhu kolam dalam 28 Derajat Celcius.
Selain itu Anda juga perlu waspada kepada penyakit menular pada lele, seperti penyakit kuning dan kekurangan vitamin. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengendalian penyakit, baca Pengendalian Hama Ikan Lele.
Selanjutnya adalah mulai Memanen ikan lele yang telah di budidaya sebelumnya. Langkah ini bisa menjadi langkah terakhir yang harus dilakukan pembudidaya sebelum dijual atau di oleh. Adapun rekomendasi pemanenan ikan lele sebaiknya dilakukan setelah 2,5 sampai 3,5 setelah penyebaran bibit. Dengan ukuran 5-7 cm.
Tahapan terakhir dalam budidaya ikan lele, juga menjadi tahapan penting dalam proses budidaya, karena dalam tahap inilah peternak bisa menjual dan mendapatkan keuntungan dari aktivitas budidaya ikan lelenya selama ini.
Ada beragam variasi pengelolaan Pasca panen, seperti yang dijelaskan sebelumnya jika ikan lele bisa dijual per ekor, per kilo atau di fillet untuk di ekspor. Selain itu, pengolahan menjadi produk siap jual juga bisa dijadikan sebagai alternatif, contoh saja kerupuk ikan lele dan sejenisnya.
Nah, di atas adalah rincian tahapan dalam melakukan budidaya ikan lele untuk pemula, sukses atau tidaknya budidaya ini kembali kepada seberapa konsisten Anda dalam menjalankan juga bagaimana manajemen pengelolaan yang Anda terapkan.
Bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha di desa, selain ide dan persiapan yang matang Anda juga butuh mengetahui berapa modal yang Anda punya, perhitungan HPP, stok dan nantinya perhitungan laba-rugi.
Pada laporan laba rugi seperti jumlah laba/rugi, rincian pendapatan, rincian beban. Kemudian, hitunglah dan lakukan analisis rasio keuangan seperti profitabilitas, efisiensi, ROI (Return of Investment), laba per lembar saham dan lainnya.
Selain kinerja keuangan perusahaan, lewat laporan laba rugi Anda juga dapat menilai risiko dari bisnis Anda. Lihatlah laba yang memperoleh setiap bulan ataupun dari tahun ke tahun.
Untuk mengolah data dengan cepat dan melakukan pembukuan keuangan usaha Anda, perlu software akuntansi online seperti Beecloud. Laporan keuangan langsung jadi hanya dengan 1x klik. Lihat laporan laba rugi juga bisa kapan saja dan di mana saja.
Coba gratis software akuntansi Beecloud sekarang dengan klik gambar di atas.