Thrift adalah sejenis usaha dengan menjual barang bekas namun masih layak pakai. Akhir-akhir ini usaha thrift menjadi bisnis yang menjanjikan karena banyak sekali masyarakat yang berminat terutama dari produk dari produk ternama.
Dalam usaha thrift shop, "thrift" mungkin merujuk pada ide dasar dari toko tersebut, yaitu menjual barang-barang bekas yang telah dipakai sebelumnya dengan harga yang lebih rendah daripada harga baru, serta kehati-hatian dalam mengelola uang dan sumber daya.
Usaha thrift adalah bisnis yang menjual barang bekas dan barang yang tidak lagi digunakan untuk tujuan komersial. Bisnis thrift biasanya menawarkan barang-barang ini dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan toko lain.
Usaha thrift juga dapat membantu masyarakat dengan menyediakan barang yang lebih murah bagi mereka yang tidak mampu membeli barang baru. Salah satu contohnya adalah baju.
Baju thrift adalah baju yang telah dipakai sebelumnya dan dijual kembali di toko thrift shop, dijual dengan harga yang lebih rendah daripada baju baru karena telah dipakai sebelumnya dan tidak membutuhkan biaya produksi yang tinggi seperti baju baru.
Produk baju thrift biasanya masih berkualitas tinggi dan layak pakai, meskipun telah dipakai sebelumnya. Namun, kadang-kadang baju thrift mungkin terlihat kusam atau memiliki beberapa cacat kecil, terutama jika baju tersebut telah dipakai secara intensif.
Bisnis ini menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang ingin mengelola uang dan sumber daya dengan lebih hati-hati, atau yang ingin membeli baju berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Sehingga bisa menjadi peluang bisnis baru dengan modal miring.
Baca juga: 5+ Contoh Ide dan Peluang Usaha Paling Menjanjikan 2023
Namun, pastikan untuk memeriksa kondisi baju thrift sebelum membeli, agar Anda dapat memastikan baju tersebut masih layak pakai dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kedua istilah tersebut seringkali digunakan secara bergantian untuk merujuk pada barang-barang yang telah dipakai sebelumnya dan dijual kembali. Namun, ada beberapa perbedaan kecil dalam arti kata-kata tersebut.
"Thrift" biasanya merujuk pada barang-barang yang dijual di toko thrift shop, yaitu toko yang menjual barang-barang bekas dengan harga yang lebih rendah daripada harga baru.
Barang-barang yang dijual di toko thrift shop ini bisa berupa pakaian, perabotan rumah, mainan, buku, dan berbagai macam barang lainnya yang telah dipakai sebelumnya.
Sementara itu, "preloved" merujuk pada barang-barang yang telah dipakai sebelumnya dan dijual kembali oleh pemiliknya, biasanya melalui toko online atau pasar loak.
Barang-barang yang dijual sebagai "preloved" bisa berupa apa saja, mulai dari pakaian, perabotan rumah, mainan, buku, hingga barang-barang elektronik dan lainnya.
Kedua istilah tersebut sama-sama merujuk pada barang-barang yang telah dipakai sebelumnya dan dijual kembali, tetapi ada perbedaan dalam cara barang-barang tersebut dijual kembali ke konsumen.
Di Indonesia thrifting termasuk aktivitas legal. Thrifting merupakan cara yang populer untuk mengelola uang dan sumber daya dengan lebih hati-hati, dan banyak orang yang menikmati proses mencari barang-barang yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Proses thrifting ini dilakukan oleh pelaku bisnis, seperti toko thrift shop, yang menjual barang-barang bekas dengan harga yang lebih murah.
Banyak toko thrift shop yang tersebar di seluruh dunia, dan banyak orang yang menikmati proses mencari barang-barang yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau di toko-toko tersebut.
Meskipun thrifting legal, pastikan untuk membeli barang-barang yang masih layak pakai dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda, Anda mungkin akan merugi daripada jika Anda membeli barang baru.
Produk Thrift apa saja? Produk thrift yang tersedia bervariasi tergantung pada toko thrift shop yang Anda kunjungi. Namun, beberapa produk thrift yang sering dijual di toko thrift shop antara lain:
Produk pertama yang sering dijadikan sebagai bisnis thrift adalah pakaian, meliputi baju, celana, jaket, sepatu, dan aksesori pakaian lainnya yang telah dipakai sebelumnya.
Selanjutnya adalah perabotan rumah, seperti furniture, peralatan dapur, peralatan mandi, dan barang-barang lainnya yang biasa digunakan di rumah.
Produk berikutnya adalah mainan anak-anak, permainan kecil, dan alat-alat bermain lainnya yang telah dipakai sebelumnya. Produk mainan bekas perlu diperhatikan secara detail terkait kebersihan dan kelayakannya.
Sebab, produk ini akan langsung bersangkutan dengan anak-anak yang masih rawan dan rentan terkena penyakit.
Buku-buku bekas yang telah dipakai sebelumnya, juga bisa menjadi barang thrift yang bisa dijadikan sebagai bisnis. Daripada menumpuk di rumah tidak terbaca dan terbengkalai mungkin bisa dijual kembali.
Mulai dari buku teks, buku cerita, buku referensi dan beberapa buku lainnya.
Barang thrift lainnya yang bisa dijadikan sebagai peluang bisnis barang thrift adalah komputer, laptop, smartphone, TV, dan peralatan elektronik lainnya yang telah dipakai sebelumnya.
Rekomendasi terakhir adalah aksesoris. Produk aksesoris ini bisa berasal dari barang mewah sebelumnya yang mungkin saja konsumen tidak bisa membeli produk tersebut. Seperti, gantungan kunci, tas, jam tangan, dan aksesori lainnya yang telah dipakai sebelumnya.
Langkah awal sebelum Anda benar-benar membuka bisnis thrift adalah melakukan riset terlebih dahulu, produk apa yang akan dijual. Apakah baju, perabot, furniture dan sejenisnya.
Dengan Anda menentukan produk, Anda bisa menentukan seberapa besar budget yang akan dibutuhkan, target market, dan beberapa lainnya. Karena produk menjadi dasar dan langkah awal yang harus ditentukan sebelum lainnya.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dengan menentukan produk maka Anda bisa menentukan siapa target market yang akan dituju. Tidak ada teori paten tentang target market.
Anda bisa melakukan analisis keterkaitan produk yang anda jual dengan peluang konsumen yang akan membelinya.
Memilih supplier barang thrift memang terbilang lebih susah dibandingkan dengan supplier produk lainnya. Mengingat produk thrift adalah barang bekas, maka perlu kehati-hatian dalam memilihnya.
Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Bisa dari rekomendasi orang terdekat atau dari lainnya. Jangan sampai Anda sudah membayar tapi yang Anda dapatkan adalah produk gagal yang tidak layak jual.
Selanjutnya adalah menentukan nama toko/ atau nama bisnis thrift Anda. Nama ini menjadi identitas diri dan tanda pengenal konsumen. Dengan nama ini juga Anda akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnis.
Meskipun barang yang Anda jual adalah barang bekas, tidak ada salahnya Anda menambahkan nama, label bahkan stiker pada produk Anda.
Biasanya dengan penambahan nama, logo dan stiker produk akan lebih terlihat berkualitas dan akan lebih banyak menarik perhatian konsumen.
Produk thrift memang merupakan produk berkualitas bahkan berasal dari brand ternama, namun tidak menjadikan jaminan produk ini bersih. Mengingat mereka dikirim dalam bentuk besar dari luar negeri tanpa adanya jaminan kebersihan.
Seperti digabungkan menjadi satu, di press dalam satu karung besar menjadikan baju kusut dan kotor. Sebagai pebisnis baju thrift Anda perlu mencuci kembali bahkan menyetrika agar produk kelihatan kualitas nya
Dengan menjaga kebersihan produk, Anda juga menjaga kesehatan diri sendiri sebagai penjual juga konsumen.
Tidak hanya itu saja, setelah melewati proses pembersihan produk juga akan terlihat lebih menarik dan layak dijadikan foto produk untuk pemasaran.
Langkah berikutnya adalah Anda bisa melakukan foto produk, foto ini nantinya bisa Anda jadikan sebagai bahan iklan di media sosial, katalog untuk online shop juga sebagai jaminan kualitas pada konsumen.
Sehingga tidak jarang para penjual memberikan caption "real picture" pada foto produk mereka. Untuk menegaskan kembali bagaimana kualitas produk sebenarnya.
Langkah ini sebenarnya tidak hanya bisa digunakan untuk bisnis thrift saja tapi juga bisnis secara umum. Yakni menentukan harga jual yang kompetitif.
Sebagai seorang pengusaha tidak bisa kita bebas memberikan harga pada produk yang kita pasarkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, harga tidak boleh terlalu mahal agar tidak memberatkan konsumen. Kedua, harga tidak boleh terlalu murah karena akan merugikan dari sisi penjual.
Baca Juga: Cara Menentukan HPP Terbaik Biar Nggak Rugi!
Jika semua sudah siap, produk siap dipasarkan. Baik dipasarkan secara offline maupun online. Anda bisa membuka ruko atau toko biasa. Atau membuka toko online lewat media sosial atau e-commerce. Seperti Shopee dan Tokopedia.
Lakukan secara konsisten, tidak ada bisnis yang instan tiba-tiba sukses dengan nilai penjualan yang tinggi. Terus lakukan evaluasi dan perbaikan jika dirasa memiliki kekurangan.
Seiring berjalannya waktu bisnis akan terus berkembang, Prosesnya juga akan berbeda. Karena cara berbisnis dengan konsumen sedikit dan konsumen yang sudah banyak berbeda.
Mulai dari kompleksnya rekapan penjualan sampai pengelolaan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini Anda bisa memanfaatkan teknologi seperti Aplikasi pembukuan online shop Beecloud + Plugin E-Commerce
Software Beecloud akan membantu Anda mengelola dan menganalisa seluruh operasional usaha, mulai dari stok, penjualan, neraca sampai akuntansi. Sedangkan plugin E-commerce yang dipasang pada Beecloud akan membantu Anda merekap dan melakukan pembukuan pada transaksi yang terjadi pada toko anda di Shopee dan Tokopedia.
Selain itu, Anda akan tahu mana produk yang paling laris dari masing-masing toko online melalui laporan penjualan per chanel dan beberapa informasi penting lainnya. Selengkapnya Anda bisa langsung pada banner di bawah ini!!
Sekian informasi tentang serangkaian tips bisnis thrift adalah peluang bisnis usaha baru modal sedikit untung besar, semoga bermanfaat.