Masih Bingung Soal PPn 12% dan Coretax? Yuk, Ikut Webinar Ini!
Logo Bee Web

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel, Serta Cara Hitungnya

Ada dua komponen biaya yang sering menjadi fokus utama yakni biaya tetap dan biaya variabel. Apa perbedaan dan bagaimana cara menghitungnya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Thursday, 23 January 2025
Diperbarui: Thursday, 23 January 2025
Daftar Isi

Pada proses pengelolaan sebuah usaha, ada dua komponen biaya yang sering menjadi fokus utama yakni biaya tetap dan biaya variabel. Keduanya memiliki peran krusial dalam menentukan harga jual, mengelola margin keuntungan, hingga merancang strategi efisiensi operasional.

Biaya tetap sendiri merupakan jenis pengeluaran yang jumlahnya tidak sesuai dengan produksi atau penjualan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang bergantung pada jumlah produksi dan penjualannya.

Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis biaya ini, Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan efektif dalam mengelola bisnis Anda. Lebih lanjut tentang perbedaan, contoh dan cara menghitung kedua biaya ini, baca selengkapnya pada artikel berikut!.

Pengertian Biaya Tetap

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat pada paragraf pembuka, apa yang dimaksud dengan biaya tetap adalah adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses penjualan atau produksi yang tidak terpengaruh oleh volume kegiatannya.

Hal ini selaras dengan penjelasan Mulyadi (1984) jika biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya bersifat konstan, tetap, dan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Sehingga, biaya tetap per unitnya berbanding balik secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan.

Jadi, semakin tinggi tingkat kegiatan atau kapasitas produksinya maka semakin rendah biaya tetapnya, dan jika semakin rendah volume kegiatan dan kapasitas kegiatannya maka semakin tinggi pula biaya tetapnya.

Dalam hubungannya dengan perilaku biaya, biaya tetap ini dibedakan menjadi dua jenis,yakni:

  • Committed Fixed Cost, semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kemampuan perusahaan dalam menjalankan produksi, pemasaran dan administrasi. Contohnya, biaya depresiasi, pajak, biaya sewa dan lainnya.
  • Discretionary Fixed Cost, biaya tetap yang ditimbulkan dari keputusan dan penyediaan anggaran secara berkala dan secara langsung mencerminkan manajemen, contohnya biaya riset pengemangan, biaya iklan dan biaya pelatihan.

Baca Juga: Fixed Cost Adalah Biaya Tetap, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Pengertian Biaya Variabel

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Sehingga semakin tinggi volume kegiatan maka semakin tinggi juga biaya variabelnya, sebaliknya semakin rendah volume kegiatan maka semakin rendah juga biaya variabelnya.

Sama seperti biaya tetap, dalam hubungannya dengan perilaku biaya, biaya variabel ini dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:

  • Engineered Variable Cost, yakni biaya yang antara dimasukkan dan dikeluarkan memiliki hubungan yang nyata. Contohnya biaya bahan baku.
  • Discretionary Variable Cost, yakni biaya variabel yang antara biaya yang dimasukkan dan dikeluarkan tidak memiliki hubungan nyata, meskipun hampir keseluruhan biaya variabel adalah engineered variable cost. Contohnya, biaya pemasaran yang dikeluarkan manajemen berdasarkan persentase tertentu, seperti penjualan dan lain sebagainya.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel (Credit: bee.id)

Dari dua penjelasan di atas mengenai biaya tetap dan biaya variabel, setidaknya ada 5 perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dalam akuntansi, berikut penjelasannya:

1. Perilaku Biaya

Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel yang pertama adalah dari perilaku biaya terhadap perubahan volume kegiatan, dimana Total biaya tetap tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume kegiatan. Namun, biaya tetap per unit akan berbanding terbalik dengan volume kegiatan.

Sedangkan biaya variabel akan berubah secara proporsional dengan volume kegiatan. Semakin tinggi volume, semakin besar total biaya variabel, dan sebaliknya. Dari sini kita sudah tahu jika biaya variabel dan biaya tetap adalah dua komponen biaya yang berbeda.

2. Waktu Perhitungan

Perbedaan selanjutnya adalah dari waktu perhitungannya, biaya variabel dihitung dan dicatat lebih sering karena biaya ini berkaitan dengan aktivitas harian atau mingguan, seperti biaya bahan baku atau upah lembur.

Sedangkan biaya tetap akan dicatat dan dihitung dalam periode tertentu saja, seperti bulanan atau tahunan. Contohnya adalah biaya asuransi yang biasanya dibayar setiap bulan atau tahun.

3. Tujuan Biaya Dikeluarkan

Berikutnya dari tujuan kedua biaya ini, biaya tetap dikeluarkan untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam jangka panjang, dan bisa juga dikeluarkan tergantung dengan keputusan manajemen yang tujuannya sama-sama untuk menjaga keberlangsungan usaha.

Sedangkan tujuan dari biaya variabel adalah dikeluarkan karena memiliki hubungan langsung dan jelas dengan produksi, dan bisa jadi juga berubah secara proporsional karena kebijakan manajemen.

4. Pencatatan Akuntansi

Berikutnya dari pencatatan akuntansinya, biaya tetap dicatat dalam pembukuan secara berkala sesuai dengan periode yang ditentukan sebelumnya, bisa bulanan, semester hingga tahunan. Karena, nilainya konstan dan tidak bergantung pada jumlah produk.

Berbeda dengan biaya variabel, pencatatan biaya variabel dilakukan setiap kali terjadi transaksi yang berkaitan dengan keluar-masuknya produk atau aktivitas operasional.

5. Pengaruh pada Harga Produk

Perbedaan yang terakhir adalah pengaruhnya terhadap harga produk. Dimana, biaya tetap tidak digunakan digunakan sebagai dasar penentuan harga produk karena nilainya tidak berubah, sehingga tidak langsung mempengaruhi biaya produksi per unit.

Disisi lain, biaya variabel dijadikan sebagai dasar penentuan harga produk, karena biaya ini berkaitan langsung dengan unit yang diproduksi. Contohnya, biaya bahan baku dihitung untuk menentukan harga pokok produksi (HPP).

10 Contoh Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Berikut beberapa contoh biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan jenisnya:

Contoh Biaya Tetap Dan Biaya Variabel

1. Contoh Biaya Tetap

Berikut 10 contoh biaya tetap berdasarkan jenis dan penjelasan lengkapnya:

#Committed Fixed Cost

Biaya ini diperlukan untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan operasional jangka panjang, biasanya tidak dapat dihindari meskipun aktivitas berhenti. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Biaya Sewa Gedung: Kontrak sewa gedung tetap berjalan meskipun aktivitas produksi berhenti.
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Biaya pajak properti yang harus dibayar tahunan, tidak tergantung pada aktivitas bisnis.
  • Depresiasi Mesin Produksi: Pengurangan nilai aset tetap berjalan sesuai periode, meskipun mesin tidak digunakan.
  • Biaya Asuransi: Premi asuransi untuk perlindungan aset tetap dibayarkan setiap bulan atau tahun.
  • Biaya Keamanan Gedung: Upah penjaga keamanan tetap harus dibayar terlepas dari aktivitas bisnis.

#Discretionary Fixed Cost

Biaya ini tergantung pada keputusan manajemen dan dapat dikurangi atau dihentikan dalam jangka pendek tanpa mempengaruhi kapasitas jangka panjang. Contoh discretionary fixed cost adalah sebagai berikut:

  • Biaya Iklan Tahunan: Alokasi dana untuk iklan berdasarkan keputusan manajemen, meskipun aktivitas produksi tidak berlanjut.
  • Biaya Pelatihan Karyawan: Program pelatihan rutin yang dilakukan berdasarkan kebijakan manajemen.
  • Biaya Penelitian dan Pengembangan (R&D): Biaya untuk pengembangan produk baru sesuai anggaran yang direncanakan.
  • Biaya Acara Perusahaan (Gathering): Biaya untuk acara sosial atau penguatan budaya organisasi yang tidak wajib dilakukan setiap periode.
  • Biaya CSR (Corporate Social Responsibility): Biaya tanggung jawab sosial yang ditentukan sesuai kebijakan perusahaan.

Baca Juga: 8 Contoh CSR Perusahaan dan Manfaatnya Bagi Bisnis

2. Contoh Biaya Variabel

Berikut 10 contoh biaya variabel berdasarkan jenis dan penjelasan lengkapnya:

#Engineered Variable Cost

Biaya ini memiliki hubungan langsung dan jelas antara input dan output:

  • Biaya Bahan Baku: Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi biaya bahan baku.
  • Biaya Listrik Produksi: Pemakaian listrik untuk menjalankan mesin produksi meningkat dengan aktivitas produksi.
  • Biaya Pengemasan: Biaya pembelian kardus, plastik, atau bahan kemasan lainnya meningkat seiring volume produksi.
  • Upah Pekerja Borongan: Gaji pekerja borongan atau lepas berdasarkan jumlah unit yang dikerjakan.
  • Biaya Transportasi Barang: Biaya bahan bakar atau pengiriman produk bertambah sesuai jumlah barang yang didistribusikan.

#Discretionary Variable Cost

Biaya ini juga berubah seiring aktivitas, tetapi hubungannya tidak selalu jelas antara input dan output karena pengaruh kebijakan manajemen. Berikut adalah contohnya:

  • Biaya Promosi: Ditentukan berdasarkan persentase dari penjualan, tanpa hubungan langsung dengan hasil produksi.
  • Biaya Diskon Penjualan: Diskon yang diberikan tergantung pada kebijakan, bukan pada volume produksi secara langsung.
  • Biaya Layanan Pelanggan: Biaya yang dialokasikan untuk menjawab keluhan atau layanan tambahan pelanggan, tergantung pada kebijakan perusahaan.
  • Biaya Penyusunan Event Promosi: Alokasi dana untuk acara promosi yang besar kecilnya tergantung pada target pasar yang ditentukan.
  • Biaya Bonus Penjualan: Bonus untuk tenaga penjual berdasarkan pencapaian tertentu, tetapi hubungannya tidak langsung dengan volume produksi.

Rumus Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Cara Menghitung Biaya Tetap Dan Biaya Variabel

Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel (Credit: bee.id)

Bagaimana cara menghitung biaya tetap dan variabel? Untuk menghitung total biaya variabel dan biaya tetap ada dua rumus yang bisa Anda gunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

#Cara Menghitung Biaya Tetap

Untuk menghitung berapa biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Biaya Tetap = Total Biaya – (Harga per Unit x Kuantitas Barang)

Ket:

  • Total Biaya: Merupakan total pengeluaran yang mencakup semua biaya tetap dan variabel.
  • Harga per Unit: Biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit barang.
  • Kuantitas Barang: Jumlah barang yang diproduksi.

#Cara Menghitung Biaya Variabel

Sedangkan untuk menghitung biaya variabel, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Biaya Variabel = (Total Biaya - Biaya Tetap) / Kuantitas Barang

Ket:

  • Total Biaya: Total pengeluaran untuk produksi, termasuk biaya tetap dan variabel.
  • Biaya Tetap: Nilai biaya tetap yang sudah dihitung sebelumnya.
  • Kuantitas Barang: Jumlah barang yang diproduksi.

Contoh Soal Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Nah. agar Anda bisa lebih mudah mengimplementasi rumus biaya tetap dan biaya variabel, Anda bisa memperhatikan contoh soal berikut ini:

Sebuah perusahaan mengeluarkan total biaya produksi sebesar Rp100.000.000 selama satu bulan. Harga per unit produk adalah Rp25.000, dan dalam periode tersebut, perusahaan berhasil memproduksi 2.000 unit barang. Berapa biaya tetap dan biaya variabelnya:

Diketahui:

  • Total Biaya Produksi (TB) = Rp100.000.000
  • Harga per Unit (HPU) = Rp25.000
  • Kuantitas Barang (Q) = 2.000 unit

Penyelesaian:

  • Menghitung Total Biaya Tetap:
Biaya Tetap = Total Biaya – (Harga per Unit x Kuantitas Barang)
            = 100.000.000 - (25.000 x 2000)
            = 100.000.000 − 50.000.000 = Rp50.000.000

Maka, biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan tersebut diketahui adalah Rp50.000.000

  • Menghitung Total Biaya Variabel

Dengan demikian untuk menyelesaikan perhitungan biaya variabelnya adalah sebagai berikut:

Biaya Variabel =  (Total Biaya - Biaya Tetap) / Kuantitas Barang
               = (100.000.000 - 50.000.000)/  2.000
               = 50.000.000/ 2.000 = Rp25.000

Maka bisa disimpulkan jika, biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan adalah Rp50.000.000. dengan biaya variabel per-unit Rp25.000.

Untuk Anda yang ingin lebih simpel hitung biaya produksi tanpa harus ribet ngapalin rumus, Anda bisa menggunakan software manufaktur Beeaccounting. Tinggal masukkan data transaksi, Anda langsung bisa tahu jurnal, biaya produksi sampai laporan keuangan Anda, dari laba rugi, posisi keuangan, sampai arus kas-nya. Klik banner di atas untuk mendapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
4 Contoh Surat Penawaran Negosiasi & Cara Menulisnya
Proses negosiasi adalah hal yang umum dalam dunia bisnis. Salah satu komponen kunci dalam negosiasi adalah penggunaan surat penawaran negosiasi.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu