Logo Bee Web

Pengertian Biaya Marginal, Contoh dan Cara Menghitungnya

Dalam istilah ekonomi, biaya marginal (mariginal cost) berhubungan dengan biaya produksi. Simak penjelasan lengkapnya di sini ini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Terbit: Friday, 30 September 2022
Diperbarui: Thursday, 19 December 2024
Daftar Isi

Dalam istilah ekonomi, marginal cost atau biaya marginal adalah biaya yang berhubungan dengan biaya produksi. Kalau Anda belum tahu biaya produksi itu apa, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap dipasarkan.

Sedangkan, biaya marginal adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa tambahan. Konsep ini membantu perusahaan memahami sejauh mana produksi tambahan dapat meningkatkan keuntungan atau justru membebani keuangan.

Apa hubungan biaya marjinal dengan biaya produksi? Apakah yang dimaksud dengan biaya marjinal? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Biaya Marginal?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, marginal cost atau biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan sebuah usaha selama memproduksi unit barang atau jasa, yang artinya biaya ini juga termasuk dalam bagian dari biaya produksi, selain biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya total.

Oleh karena itu, biaya marginal ini tidak bisa terpisahkan dari biaya produksi. Mengutip dari jurnal ekonomi berjudul Penerapan Limit Fungsi Mencari Keutungan Maksimum dari Biaya Marginal (2024), karya Nabila dkk, menjelaskan jika:

Biaya marginal adalah biaya besaran perubahan dari biaya total pengeluaran sebuah perusahaan ketika jumlah output yang diproduksi berubah satu unit. Sederhananya, biaya ini mencerminkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa tambahan, tergantung pada skala produksi dan efisiensi operasional perusahaan, sehingga mempengaruhi keputusan produksi dan penentuan harga barang atau jasa.

Baca Juga: Panduan Cara Menentukan Harga Jual, Lengkap!

Sebagai contoh, bisnis Anda menargetkan produksi 99 unit sepatu dengan biaya Rp99.000.000. Ternyata, unit produksinya ditambah menjadi 100 pasang, sehingga biayanya bertambah menjadi Rp100.000.0000, biaya tambahan Rp1.000.000, inilah yang disebut dengan marginal cost.

Rumus Biaya Marginal

"Rumus

Dari penjelasan di atas, marginal cost bisa diformulasikan menjadi bentuk perubahan dalam biaya total dibagi perubahan dalam proses produksi. Sehingga, rumus biaya marginalnya adalah sebagai berikut:

MC = ∆TC / ∆Q

Keterangan:

  • Perubahan dari biaya total produksi
  • Perubahan dalam jumlah produksi

Cara Menghitung Biaya Marginal

Menghitung biaya produksi, khususnya biaya marginal dapat dilakukan dengan 3 tahapan, yakni menentukan perubahan biaya, perubahan jumlah/ kuantitas produksi barang. baru kemudian menghitung marginal cost.

Bagaimana cara menghitung biaya marginal costnya? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Menghitung Perubahan Kuantitas Produk

Langkah pertama adalah menghitung berapa perubahan kuantitas produksi yang dilakukan, jumlah perubahan ini nanti akan dibutuhkan untuk perhitungan marginal cost.

Perubahan ini dihitung dengan mengurangi jumlah unit yang diproduksi sebelumnya dari jumlah unit yang diproduksi pada tingkat produksi berikutnya, atau dengan rumus:

ΔQ = Q baru ​− Q lama ​

Keterangan:

  • Q baru: Jumlah target produk terbaru yang akan diproduksi
  • Q lama: Jumlah target produk awal yang akan diproduksi

jika sebelumnya sebuah perusahaan memproduksi 100 unit dan pada periode berikutnya memproduksi 120 unit, maka jumlah perubahan kuantitasnya adalah:

ΔQ = Q baru ​− Q lama ​
= 120 - 100 = 20

Artinya, jumlah perubahan kuantitas produksi Anda adalah 20 unit.

2. Menghitung Perubahan Biaya Produksi

Berikutnya, untuk menentukan jumlah biaya marginal dalam proses produksi, Anda juga perlu menghitung berapa besar perubahan biaya yang terjadi akibat dari perubahan kuantitas produksi.

Cara untuk mengetahui perubahan biaya produksi hampir sama seperti cara menghitung perubahan kuantitas produksi di atas, caranya cukup mengurangi biaya produksi baru dengan biaya produksi awal, atau dengan rumus sebagai berikut:

ΔTC = TC baru ​ − TC lama

Keterangan:

  • T baru: Total biaya produksi terbaru
  • T lama: total biaya produksi sebelumnya.

Misalnya, total biaya produksi awal adalah Rp10.000.000 dan biaya produksi setelah peningkatan menjadi Rp12.000.000, maka perubahan biaya (ΔTC) adalah:

ΔTC = 12.000.000 − 10.000.000
= 2.000.000

Artinya, perubahan biaya produksi perusahaan tersebut adalah Rp2.000.000.

3. Menghitung Biaya Marginal

Langkah terakhir adalah menghitung biaya marginal, untuk menghitung biaya marginal ini Anda perlu membagi total perubahan biaya produksi dengan total jumlah kuantitas produk yang diproduksi. Seperti rumus di atas.

Melanjutkan contoh sebelumnya, dengan perubahan biaya sebesar Rp2.000.000 dan perubahan kuantitas sebesar 20 unit, maka menghitung biaya marginalnya adalah:

MC = 2.000.000/ 20 = 100.000

Artinya, biaya tambahan untuk memproduksi satu unit barang tambahan adalah Rp100.000.

Contoh Menghitung Biaya Marginal

Menghitung <yoastmark class=

Agar Anda lebih paham tentang bagaimana cara menghitung biaya marginal, Anda bisa menyimak beberapa contoh biaya marginalnya di bawah ini:

#Contoh 1

Sebuah perusahaan memproduksi 100 unit barang dengan total biaya produksi sebesar Rp10.000.000. Untuk meningkatkan produksi menjadi 120 unit, total biaya produksinya meningkat menjadi Rp 12.400.000. Berapa biaya marginal untuk setiap unit tambahan yang diproduksi?

Diketahui:

  • Q lama: 100
  • Q baru: 120
  • T lama: 10.000.000
  • T baru: 12.400.000

Penyelesaian:

ΔQ = Q baru - Q lama
   = 120 - 100
   = 20 Unit
ΔT = T baru - T lama
   = 12.400.000 - 10.000.000
   = 2.400.000
MC = ΔT/ΔQ
   = 2.400.000/20
   = 120.000

Maka, biaya marginal yang dikeluarkan perusahaan tersebut adalah Rp120.000

#Contoh 2

Perusahaan C biasanya melakukan produksi tetap 15 unit kursi kursi jati selama sebulan dengan biaya produksi per unit kusinya adalah Rp 20.000.000, ternyata di bulan ini perusahaan tersebut menerima tambahan pesanan 3 unit kursi tambahan, dengan begitu biaya produksinya bertambah, dan berapa biaya marginalnya?

Diketahui:

  • Q lama = 15
  • Q baru = 15 + 3 = 18
  • Biaya Produksi Per Unit = Rp2.000.000

Penyelesaian:

a. Menghitung Total Biaya Produksi dan Perubahannya

  • T lama = 15 x 2.000.000 = 30.000.000
  • T Baru = 18 x 20.000.000 =  54.000.000
ΔTC = TC baru ​ − TC lama
    = 54.000.000 - 30.000.000
    = 24.000.000

b. Menghitung Total Perubahan Kuantitas

ΔQ = Q baru ​− Q lama
   = 18 - 15
   = 3

Maka, biaya marginalnya adalah...

MC = ∆TC / ∆Q
   = 24.000.000 / 3
   = 8.000.000

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Biaya Marginal

Kurva Biaya Marginal

Kurva Biaya Marginal (Credit: Bee.id)

Ada beberapa faktor berbeda yang dipertimbangkan ketika menghitung biaya marjinal. Yang paling penting adalah perubahan dalam biaya total yang disebabkan oleh produksi satu unit barang atau jasa lagi.

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya marjinal termasuk tingkat teknologi yang digunakan dalam produksi, tingkat otomatisasi, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan ketersediaan bahan baku.

Semua faktor ini berperan dalam menentukan berapa biaya yang diperlukan untuk menghasilkan unit tambahan dari suatu barang atau jasa. Berikut beberapa faktor penyebab tinggi dan rendahnya biaya marginal adalah sebagai berikut:

1. Kuantitas Produksi

Faktor pertama yang mempengaruhi nilai/ tinggi rendahnya marginal cost adalah kuantitas produksi. Dalam hal ini, semakin banyak barang atau jasa yang diproduksi maka semakin banyak juga biaya yang dikeluarkan. Karena apa?

  • Efisiensi skala (economies of scale): Pada tahap awal, peningkatan produksi dapat menurunkan biaya marginal karena penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien.
  • Diminishing returns: Setelah melewati titik tertentu, peningkatan produksi bisa menyebabkan biaya marginal meningkat akibat terbatasnya kapasitas produksi atau menurunnya produktivitas tambahan dari tenaga kerja atau mesin.

2. Perubahan Biaya variabel

Selanjutnya adalah adanya perubahan biaya variabel, contoh biaya variabel ini adalah biaya untuk bahan baku, tenaga kerja, dan energi, akan berfluktuasi sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi.

Jika terjadi kenaikan biaya untuk harga, maka cost marginalnya juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

3. Biaya Tetap

Biaya Tetap Meskipun biaya tetap tidak berubah dengan peningkatan produksi, biaya tetap per unit menjadi lebih kecil jika produksi meningkat. Hal ini dikenal sebagai penyebaran biaya tetap.

Ketika biaya tetap tersebar ke lebih banyak unit, total biaya produksi per unit menurun, sehingga cost marginal menjadi lebih stabil pada tingkat tertentu.

Baca Juga: Mengenal Istilah Biaya Tetap, Pengertian dan Cara Menghitungnya

4. Teknologi yang Digunakan

Faktor berikutnya adalah teknologi yang digunakan, produksi yang menggunakan mesin dan teknologi canggih biasanya cost marginalnya akan turun, dan sebaiknya. Oleh karena itu, tidak jarang banyak perusahaan yang berlomba-lomba menggunakan teknologi produksi yang lebih tinggi untuk mereka.

5. Ketersediaan Bahan Baku

Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi biaya marginal produksi yang lain adalah dari segi ketersediaan bahan baku. Ketersediaan bahan baku yang terbatas atau biaya bahan baku yang fluktuatif dapat langsung mempengaruhi biaya variabel dan, pada akhirnya, cost marginal.

Semakin langka bahan baku, maka semakin tinggi juga biayanya sedangkan semakin banyak stok bahan baku maka biaya bahan baku produksi tersebut juga dapat lebih rendah.

Kenapa Bisnis Perlu Melakukan Analisis Biaya Marginal?

Analisis pendekatan ini adalah sebuah metode untuk mendapatkan kondisi dimana cost marginal sama dengan penerimaan marginal.

Setiap pihak yang terlibat dalam proses produksi harus tahu cara menghitung biaya marginal sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah produksi yang mereka butuhkan.

Biaya ini merupakan konsep penting karena membantu pemilik bisnis membuat keputusan yang tepat tentang produk dan layanan mereka. Misalnya, jika biaya marjinal untuk suatu produk tinggi, mungkin tidak menguntungkan untuk memproduksi lebih banyak produk. Atau, jika biaya marjinal rendah, maka mungkin menguntungkan untuk memproduksi lebih banyak produk.

Selain itu, juga berbanding lurus dengan volume produksi. Semakin besar volume produksi, semakin rendah biaya marjinal per unitnya. Dengan kata lain, perusahaan dapat mengurangi biaya marjinalnya jika meningkatkan volume produksinya.

Tips Mengurangi Biaya Marginal

Biaya marjinal adalah konsep penting untuk dipahami saat menjalankan bisnis. Sederhananya, ini adalah biaya tambahan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa lagi. Dengan kata lain, ini adalah biaya produksi unit terakhir yang ditambahkan ke inventaris.

Ini bisa menjadi angka yang rumit untuk dihitung, tetapi ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk mendapatkan angka seakurat mungkin.

  • Pertama, pastikan Anda memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan produksi unit tambahan itu, termasuk tenaga kerja, bahan, dan biaya overhead.
  • Kedua, cobalah untuk menjaga tingkat produksi Anda se-konsisten mungkin. Jika Anda secara teratur memproduksi barang dalam jumlah besar, akan jauh lebih sulit untuk melacak biaya marjinal setiap unit.
  • Terakhir, gunakan data historis untuk memperkirakan sebaik mungkin berapa biaya yang diperlukan untuk memproduksi unit tambahan itu.

Dengan memahami dan meminimalkan biaya marjinal, Anda dapat membantu menjaga bisnis Anda berjalan secara efisien dan menguntungkan.

Kesimpulan

Penting bagi pemilik bisnis untuk memahami biaya marjinal, karena dapat berdampak pada keuntungan mereka. Biaya marjinal adalah perubahan biaya yang terkait dengan memproduksi satu unit barang atau jasa lagi.

Bisnis harus berusaha untuk memastikan biaya marjinal mereka serendah mungkin, sehingga mereka dapat memaksimalkan keuntungan mereka. Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi biaya marjinal, termasuk jenis barang atau jasa yang diproduksi dan jumlah kapasitas produksi yang tersedia.

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Pemilik bisnis harus mempertimbangkan semua faktor ini ketika membuat keputusan tentang cara mengembangkan bisnis mereka. Biaya marjinal dapat berdampak besar pada profitabilitas, jadi penting untuk memahami dan mengelolanya dengan benar. Jika Anda belum memiliki laporan neraca, laba-rugi, dan kas, Anda belum bisa membuat rasio keuangan perusahaan.

Mengelola keuangan tidak mudah bagi Anda yang tidak memiliki pengetahuan dasarnya. Namun jangan khawatir, dewasa ini segala kemudahan bisa kita dapatkan, termasuk kemudahan dalam membuat laporan keuangan. Software akuntansi produksi Beeaccounting dapat memudahkan dalam mencatat arus kas dan membuat laporan keuangan dengan akurat.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu