Dalam dunia bisnis, biaya bahan baku merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Perhitungan biaya bahan baku merujuk pada total pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi barang atau jasa.
Mengetahui cara menghitung biaya bahan baku secara akurat adalah langkah penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian biaya bahan mentah dan memberikan panduan praktis tentang cara menghitungnya.
Biaya bahan baku mencakup semua pengeluaran yang terkait dengan perolehan bahan mentah yang digunakan dalam produksi. Bahan mentah dapat berupa material fisik, seperti logam, kayu, atau kain, maupun bahan tidak langsung, seperti energi atau bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
Jenis biaya ini merujuk pada jumlah uang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau produsen untuk memperoleh bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi barang atau jasa.
Bahan baku ini merupakan bahan mentah awal yang akan mengalami transformasi atau pengolahan lebih lanjut sebelum menjadi produk jadi.
Perhitungan biaya bahan baku sendiri memiliki peran yang signifikan dalam perhitungan biaya produksi. Dalam analisis biaya, biaya bahan mentah sering kali dihitung per satuan atau per unit produk, karena biaya ini berkaitan dengan kuantitas bahan mentah yang digunakan dalam produksi setiap unit produk.
Oleh sebab itu, pemantauan dan pengendalian biaya bahan mentah sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan efisiensi operasional.
Perusahaan harus mempertimbangkan strategi pengadaan yang tepat, negosiasi harga yang baik dengan pemasok, manajemen inventaris yang efisien, serta pengendalian pemborosan atau kehilangan bahan baku.
Dalam laporan keuangan, biaya bahan baku biasanya termasuk dalam kategori biaya langsung produksi atau biaya bahan.
Informasi tentang biaya bahan mentah digunakan dalam analisis laba rugi, perhitungan harga jual, pengambilan keputusan investasi, serta dalam mengevaluasi efisiensi dan kinerja perusahaan.
Biaya bahan baku dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
Biaya bahan baku langsung merujuk pada pengeluaran yang langsung terkait dengan bahan mentah yang digunakan dalam produk akhir.
Misalnya, dalam industri roti, tepung, gula, dan ragi adalah beberapa contoh bahan baku langsung yang digunakan dalam proses pembuatan roti. Biaya bahan mentah langsung dapat dengan mudah dihubungkan dengan produk akhir.
Kedua ada biaya bahan mentah tidak langsung, yakni biaya yang terkait dengan bahan mentah, tetapi tidak dapat secara langsung distribusikan ke produk akhir.
Contoh biaya bahan baku tidak langsung meliputi biaya penyimpanan bahan baku, biaya pemrosesan, atau biaya transportasi yang terkait dengan pengiriman bahan mentah ke pabrik.
Baca Juga: Apa itu Supplier, Jenis, dan Cara Mencari Supplier Terbaik
Untuk menghitung biaya bahan baku, Anda perlu memperhatikan beberapa faktor dan langkah-langkah berikut:
Pertama, tentukan jenis bahan mentah yang digunakan dalam produksi terlebih dahulu. Jelaskan dengan jelas bahan baku langsung dan tidak langsung yang relevan dengan produk akhir. Pastikan untuk mencatat jenis, kuantitas, dan harga bahan mentah yang dibeli.
Harga ini dapat bervariasi tergantung pada pemasok, kualitas atau fluktuasi pasar. Pastikan untuk memperbarui harga secara teratur.
Berikutnya, tentukan jumlah bahan mentah yang digunakan dalam satu periode produksi. Jumlah ini dapat diukur dalam satuan volume, berat, atau unit lainnya yang sesuai dengan jenis bahan mentah yang digunakan.
Jika jumlah bahan baku sudah dihitung dan ditentukan berikutnya adalah kalikan kuantitas bahan mentah dengan harga per unit untuk mendapatkan total harga pembelian.
Misalnya, jika Anda membeli 200 unit bahan mentah dengan harga Rp 20.000 per unit, total harga pembelian adalah 200 x R210.000 = Rp 2.000.000.
Berikutnya, jika ada biaya tambahan terkait dengan bahan baku, seperti biaya pengiriman atau biaya penyimpanan, tambahkan biaya tersebut ke total harga pembelian.
Misalnya, jika biaya pengiriman adalah Rp 100.000, maka total biaya bahan mentah adalah Rp 1.000.000 + Rp 100.000 = Rp 1.100.000.
Jika Anda ingin menghitung biaya bahan mentah per unit produk, bagi total biaya bahan mentah dengan jumlah unit yang dihasilkan.
Misalnya, jika Anda menghasilkan 500 unit produk dengan total biaya bahan Rp 1.050.000, biaya bahan mentah per unit adalah Rp 1.050.000 / 500 = Rp 2.100 per unit.
Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah ini merupakan panduan umum, dan metode penghitungan biaya bahan dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas dan kebutuhan spesifik perusahaan.
Selain itu, perlu diingat bahwa biaya bahan hanyalah satu komponen dari total biaya produksi yang mungkin juga mencakup biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses produksi.
Untuk lebih memperjelas pemahaman terkait bagaimana cara menghitung biaya bahan baku, berikut ini 2 contoh kasusnya:
Berikut ini adalah dua contoh perhitungan biaya bahan baku:
Sebuah perusahaan bernama CV. Suka Makan memproduksi kue dengan menggunakan tepung sebagai bahan baku utama.
Perusahaan tersebut membeli 200 kg tepung dengan harga Rp 10.000 per kg. Selain itu, terdapat biaya pengiriman sebesar Rp 500.000. Perusahaan menghasilkan 500 kue dengan menggunakan seluruh bahan baku yang dibeli. Bagaimana perhitungan biaya bahan baku per kue?
Langkah 1: Total Harga Pembelian
200 kg x Rp 10.000 = Rp 2.000.000
Langkah 2: Tambahkan Biaya Pengiriman
Rp2.000.000 + Rp 500.000 = Rp 2.500.000
Langkah 3: Hitung Biaya Bahan Baku per Kue
Rp 2.500.000 / 500 kue = Rp 5.000 per kue
Jadi, biaya bahan per kue adalah Rp 5.000 dan harga jual uang ditetapkan harus lebih besar dibandingkan harga produksi agar bisnis mendapatkan laba dan tidak rugi.
Sebuah perusahaan mebel PT. KUYA KAYU memproduksi meja kayu dengan menggunakan kayu sebagai bahan baku utama.
Perusahaan membeli 20 batang kayu dengan harga Rp 500.000 per batang. Biaya transportasi untuk pengiriman kayu adalah Rp 200.000.
Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 30 meja dengan menggunakan seluruh bahan baku yang dibeli. Bagaimana perhitungan biaya bahan mentah per meja?
Langkah 1: Total Harga Pembelian
20 batang x Rp 500.000 = Rp 10.000.000
Langkah 2: Tambahkan Biaya Transportasi
Rp 10.000.000 + Rp 200.000 = Rp 10.200.000
Langkah 3: Hitung Biaya Bahan Baku per Meja
Rp 10.200.000 / 30 meja = Rp 340.000 per meja
Jadi, biaya bahan baku per meja adalah Rp 260.000.
Sekian informasi terkait apa itu biaya bahan baku, jenis dan cara menghitungnya lengkap, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya