Jika diartikan secara bahasa benefit adalah keuntungan, sedangkan dalam dunia kerja benefit juga diartikan sebagai keuntungan. Namun keuntungan ini mengarah apa yang diperoleh karyawan atau bekerja dari perusahaan mereka.
Benefit ini menjadi salah satu hal yang paling ditunggu oleh setiap karyawan, sebelum memberikan keuntungan perusahaan perlu melakukan pertimbangan. Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Benefit berasal dari bahasa inggris yang berarti manfaat atau keuntungan. Istilah ini bisa dilakukan dan ditemukan dimana saja dan kapan saja bahkan oleh siapapun. Namun, seorang pemberi akan memberikan syarat dan ketentuan yang diberlakukan.
Sedangkan dalam dunia kerja benefit adalah balasan atas jasa dari karyawan perusahaan yang berupa keuntungan. Istilah benefit dalam dunia kerja ini juga biasa disebut dengan employee benefit.
Sederhananya benefit dalam dunia kerja ini merujuk pada segala bentuk nilai tambah atau imbalan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan sebagai bagian dari paket kompensasi mereka.
Baca Juga: 15 Bidang Bidang Akuntansi dan Penjelasannya, Lengkap!
Berikut beberapa faktor penentu seorang karyawan mendapat benefit:
Hal pertama yang biasanya dijadikan perusahaan pertimbangan dalam pemberian benefit adalah pengalaman dan pendidikan dari karyawannya. Artinya, semakin tinggi pendidikan atau semakin berpengalaman seorang dalam pekerjaannya maka benefit yang diberikan juga akan semakin tinggi nilainya.
Selain pengalaman dan pendidikan tanggungan karyawan juga menjadi faktor yang diperimbangkan perusahaan ketika akan memberikan karyawannya benefit. Sebab, dengan mempertimbangkan ini perusahaan bisa menilai dengan lebih adil terhadap karyawan yang bersangkutan.
Selanjutnya adalah kemampuan finansial perusahaan menjadi faktor kunci dalam menentukan jenis dan tingkat manfaat yang dapat diberikan kepada karyawan.
Jika perusahaan memiliki performa keuangan yang kuat dan mampu menghasilkan laba yang signifikan, maka akan lebih mungkin bagi perusahaan untuk menyediakan manfaat yang lebih baik, seperti asuransi kesehatan yang komprehensif, tunjangan pendidikan, dan program pensiun yang menguntungkan.
Sebaliknya, jika perusahaan menghadapi tantangan finansial, pemberian manfaat mungkin harus disesuaikan agar tetap sesuai dengan kapasitas keuangan perusahaan.
Faktor selanjutnya adalah kebijakan hukum, dimana hukum dan regulasi yang berlaku di suatu negara atau wilayah juga memiliki dampak pada pemberian manfaat kepada karyawan.
Beberapa negara mungkin mewajibkan perusahaan untuk memberikan manfaat tertentu kepada karyawan, seperti asuransi kesehatan atau cuti melahirkan.
Kebijakan hukum ini dapat membatasi atau mengarahkan pilihan manfaat yang dapat diberikan oleh perusahaan. Perusahaan perlu mematuhi regulasi tersebut agar tidak melanggar hukum.
Berikutnya adalah kebijakan perusahaan dalam hal kompensasi dan manfaat juga berperan penting dalam menentukan pemberian manfaat kepada karyawan.
Perusahaan dapat memiliki kebijakan yang lebih agresif dalam memberikan manfaat untuk meningkatkan daya tarik sebagai tempat kerja yang menarik dan bersaing.
Kebijakan ini mungkin mencakup tunjangan kesehatan, cuti tambahan, atau fleksibilitas waktu kerja. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki fokus pada pengendalian biaya atau strategi efisiensi mungkin akan memberikan manfaat yang lebih terbatas.
Benefit dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya:
Jenis pertama adalah benefit langsung, artinya benefit langsung adalah bentuk keuntungan yang diberikan perusahaan secara langsung dalam bentuk uang tunai. Contohnya perusahaan memberikan gaji, insentif khusus hingga bonus tahunan.
Selanjutnya adalah benefit tidak langsung, dimana jenis manfat ini merujuk pada keuntungan yang didapatkan karyawan namun bukan dalam bentuk uang secara langsung.
Seperti asuransi kesehatan, BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, cuti dan lain sebagainya.
Terakhir adalah benefit non financial, jenis ini tidak jauh berbeda dengan benefit yang lainnya. Namun dalam penerapanya non financial ini merujuk pada nilai tambahan saja. Contohnya, lingkungan kerja yang nyaman, jenjang karir dan sejenisnya.
Baca Juga: Syarat Lamaran Kerja dan 12 Berkas Lamaran Umum di Tanyakan
Berikut ini beberapa contoh benefit untuk karyawan berdasarkan jenisnya:
Manfaat-manfaat ini membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas, meningkatkan retensi, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan.
Bagi karyawan, manfaat-manfaat ini membantu meningkatkan kualitas hidup, mendukung perkembangan profesional, dan menciptakan perasaan dihargai oleh perusahaan.