Sebagai seorang pebisnis yang ingin bisnisnya sukses dan memiliki banyak konsumen, wajib tahu teori perilaku konsumen yang akan dijelaskan pada artikel ini, guna bisa memberikan pelayanan terbaik kepada mereka.
Teori perilaku konsumen sendiri mengarah pada bagaimana sebuah perusahaan menyusun strategi pemasaran produk agar lebih bisa diterima di pasar dan diminati banyak orang. Berikut penjelasan lengkap di bawah ini:
Jika diartikan secara terpisah perilaku adalah serangkaian tindakan dibuat oleh seorang/ individu, kelompok sampai sistem yang dibuat untuk dirinya sendiri atau kepada lingkungan sekitarnya. Sedangkan konsumen adalah seorang yang menggunakan sebuah produk baik barang atau jasa untuk keperluan pribadi yang tidak dijual belikan kembali.
Dari dua definisi ini teori perilaku konsumen mengarah pada pembahasan terkait bagaimana cara memahami tindakan seorang pembeli dalam melakukan transaksi baik sebelum atau sesudahnya.
Mengutip dari pendapat John C. Mowen dan Michael Minor, perilaku konsumen adalah sebuah penjelasan yang mengungkapkan bagaimana seorang konsumen berproses dalam menentukan keputusan dan penilaiannya kepada sebuah produk, dari proses menerima, membeli, memanfaat dan menggunakan produk itu sendiri.
Pendapat hampir sama juga diungkapkan oleh Leon Schiffman dan Leslie Kanuk jika perilaku konsumen adalah tentang bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk menerima sampai membelanjakan anggaran yang mereka miliki untuk bisa mendapatkan sebuah produk.
Kedua tokoh ini menjelaskan konsep pengertian yang hampir sama yang jika disimpulkan berarti perilaku konsumen adalah sebuah pembahasan yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam memutuskan membeli sebuah produk.
Dan dari teori ini akan dikembangkan lagi melalui analisa yang kemudian diterapkan oleh pebisnis agar proses pemasaran produk yang dilakukan lebih ‘relate’ dan berpeluang untuk mendapatkan angka penjualan yang tinggi.
Ada beberapa alasan kenapa seorang pebisnis perlu memahami apa itu teori perilaku konsumen, berikut diantaranya:
Baca Juga: Memahami Analisis SWOT dalam Bisnis dan Contohnya Lengkap
Perilaku dari konsumen dikelompokkan menjadi dua jenis, berikut diantaranya:
Pertama adalah perilaku konsumen rasional, jenis perilaku ini artinya, ketika konsumen melakukan pembelian mereka mempertimbangkan alasan logis dan rasional mereka. Ada beberapa ciri-ciri seorang konsumen dengan perilaku rasional ini, yakni:
Jenis kedua adalah perilaku konsumen irasional, kebalikan dari rasional. Konsumen ini tidak mempertimbangkan alasan logis ketika ingin membeli sebuah produk, berikut ciri-ciri konsumen yang berperilaku irasional:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kedua jenis perilaku konsumen ini muncul, yakni:
Pertama adalah faktor sosial, dimana faktor ini biasanya menjadi dasar seorang dalam berperilaku. Begitupun ketika menjadi seorang konsumen. Salah satunya karena lingkungan disekitar juga tingkatan sosial yang dimiliki oleh konsumen.
Contoh, seorang konsumen yang tinggal di lingkungan sosial seperti perubahan elit dan mewah cenderung memilih barang dengan brand ternama juga kualitas yang mumpuni meskipun harganya mahal dan sebaliknya.
Tidak hanya faktor sosial saja yang bisa mempengaruhi perilaku konsumen ini, faktor psikologis seorang juga bisa menentukan bagaimana dia bertindak sebagai seorang konsumen. Seperti faktor usia, faktor kebiasaan, gaya hidup, kondisi ekonomi sampai jabatan apa yang dimiliki.
Psikologis ini akan mempengaruhi seberapa matang seorang dalam berfikir serta kedewasaan seseorang. Sedangkan jabatan atau status sosial ini akan mempengaruhi seberapa sejahtera hidupnya dan bagaimana gaya hidup kesehariannya.
Berikutnya yang bisa mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan. Faktor ini menjadi faktor yang paling luas dan berpengaruh pada perilaku seorang konsumen dibandingkan dengan faktor yang lainnya
Dari budaya sendiri bisa mempengaruhi bagaimana perilaku, nilai, prinsip, cara berfikir sampai referensi seorang. Adapun budaya sendiri merupakan wujud dari budaya karakter, yang kemudian terbentuk menjadi sebuah kebiasaan dan kebiasaan inilah yang akan menjadi cikal bakal budaya.
Contoh faktor budaya ini kepada perilaku konsumen diantaranya seorang yang lahir, hidup dan menganut budaya ketimuran akan lebih memilih produk baju tertutup dibandingkan dengan terbuka.
Sebaliknya, seorang yang tinggal, hidup dan menganut budaya barat cenderung lebih bebas, bisa memilih produk pakaian dengan bahan terbuka atau tertutup.
Berikutnya adalah faktor pribadi, faktor ini dipengaruhi oleh kondisi pribadi seseorang, termasuk usia dan segi psikologisnya. Semakin dewasa maka seseorang akan semakin dewasa juga cara berpikirnya.
Contoh, sebagian besar anak-anak ketika membeli sebuah produk mereka akan mempertimbangkan apa yang dia inginkan tanpa memperhatikan segi harga dan nilai gunanya. Berbeda dengan orang dewasa yang cenderung lebih mempertimbangkan nilai guna dibandingkan dengan keinginan.
Namun, semua itu tidak bisa menjadi patokan. Ada beberapa faktor lain yang saling berkaitan, sehingga masing-masing konsumen unik dan mereka memiliki karakter yang berbeda. Setidaknya dari analisis faktor perilaku ini pebisnis bisa lebih bijak dan menyesuaikan apa yang diinginkan oleh konsumennya.
Baca Juga: Konsumen Adalah, Definisi hingga Jenis Lengkapnya
Dalam mempelajari teori konsumen tidak lengkap rasanya jika tidak membahas deretan model konsumen ini.
Pembahasan tentang perilaku seorang konsumen ini akan menyampaikan versi sederhana dan sedikit kesimpulan dari beragamnya perilaku konsumen yang ada. Berikut diantaranya:
Setelah memahami bagaimana teori perilaku konsumen, selanjutnya agar berbisnis semakin lebih mudah dan lancar selanjutnya adalah menggunakan aplikasi kasir android, lebih mudah, lebih efektif dan lebih murah. Cocok untuk usaha ritel dan FnB jadikan bisnis lebih kekinian.
Terintegrasi software akuntansi dari Beecloud semakin memudahkan Anda dalam mengelola dan memanajemen keuangan bisnis. Sekian, informasi mengenai teori perilaku konsumen dari pengertian, jenis, faktor sampai modelnya. Semoga bermanfaat dan bisa membangun menjadi solusi bisnis Anda.