🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

BCP (Business Continuity Plan) Strategi Menghadapi Krisis

BCP adalah Business Continuity Plan, berisi strategi agar perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan adanya hal buruk yang terjadi
Penulis: Lutfatul Malihah
Dipublish Tgl: Tuesday, 21 March 2023

Dalam menjalankan bisnis, maka menyusun BCP  adalah singkatan dari Business Continuity Plan sejak awal merupakan langkah yang penting. BCP berisi strategi dan rencana agar perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan adanya hal-hal buruk yang terjadi di masa mendatang.

Dalam menjalankan usaha, risiko terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan tentu akan selalu ada. Kejadian bencana alam, musibah dan krisis ekonomi adalah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi keberlanjutan suatu bisnis. Agar perusahaan siap menghadapi kondisi buruk, maka BCP wajib dipersiapkan.

Pengertian BCP (Business Continuity Plan)

Bcp

BCP atau Business Continuity Plan Merupakan Perencanaan Bisnis yang Diatur dalam Menghadapi Krisis (Kredit: Freepik.com)

Business Continuity Plan adalah rancangan strategi yang sudah disusun sejak jauh-jauh hari untuk mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan kejadian terburuk yang bisa terjadi di masa mendatang.

Di dalam BCP terdapat rencana dan strategi preventif untuk mencegah terjadinya dampak buruk akibat potensi krisis di masa yang akan datang. Selain itu, BCP juga memiliki strategi kuratif yang berguna untuk mengatasi adanya masalah sehingga mengurangi dampak buruk terhadap aktivitas bisnis.

Dalam penyusunan BCP, sumber daya aset serta sumber daya manusia menjadi poin kunci yang akan dimanfaatkan agar aktivitas bisnis tetap bisa bertahan di tengah situasi krisis. Krisis yang bisa menyebabkan terganggunya operasional perusahaan dan bisnis sangat beragam.

Krisis tersebut bisa disebabkan adanya bencana alam, krisis moneter, krisis keamanan siber, krisis kemanusiaan akibat terjadi perang hingga krisis bidang kesehatan akibat pandemi dunia.

Untuk menyusun BCP (Business Continuity Plan), maka pemilik bisnis harus mengidentifikasi ruang lingkup perusahaan apa saja yang akan terdampak akibat adanya krisis. Setidaknya ada 4 ruang lingkup yang akan terdampak di dalam perusahaan yakni sumber daya manusia, lokasi, proses dan teknologi.

Jenis-Jenis Continuity Plan

Continuity Plan atau rencana keberlangsungan perusahaan terdiri dari beberapa jenis bergantung kepada tujuan pembuatan rancangan tersebut. Berdasarkan fokus tujuannya, continuity plan dibagi ke dalam 4 jenis sebagai berikut:

Ilustrasi Diskusi Terkait Penyusunan Business Continuity Plan (Kredit; Freepik.com)

Baca Juga: Pengertian Business Plan, Fungsi, Contoh & Cara Membuatnya

1. Business Continuity Plan

Business Continuity Plan atau BCP merupakan jenis continuity plan yang lebih berfokus kepada pemeliharaan, implementasi serta manajemen sistem perusahaan yang bertujuan agar dapat memberikan proteksi terhadap gangguan yang muncul.

Tujuan BCP adalah untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis tetap dapat berlangsung meski sedang dalam kondisi krisis. Di dalam dokumen BCP mengandung beberapa poin penting sebagai berikut:

  • Daftar sumber daya yang harus tetap dipertahankan oleh perusahaan sehingga perusahaan tetap dapat menghasilkan produk dan layanan.
  • Cara melakukan komunikasi dengan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan
  • Pembagian peran serta tanggung jawab dari setiap pihak yang ditugaskan untuk menjalankan tahap pemulihan
  • Buku yang ditujukan kepada seluruh karyawan perusahaan berisi panduan untuk kembali memulihkan kegiatan perusahaan setelah krisis melanda.

2. Crisis Communications Plan

Crisis Communications Plan atau rancangan komunikasi krisis berisi panduan cara menjalin komunikasi kepada seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder saat timbul krisis.

Rancangan ini dibuat agar seluruh bagian di dalam perusahaan meliputi karyawan, pelanggan hingga pemangku kebijakan tetap dapat menjalin komunikasi secara cepat dan akurat meski sedang terjadi gangguan.

Tujuan membuat Crisis Communications Plan adalah agar reputasi perusahaan tidak semakin memburuk apabila komunikasi sulit terjalin. Di dalam rancangan ini akan ditunjuk pihak siapa saja yang bertanggung jawab melakukan komunikasi internal dan eksternal.

3. Crisis Management Plan

Crisis Management Plan atau rencana manajemen krisis adalah rancangan yang dibuat untuk menguraikan tugas manajer yang merupakan pemangku kepentingan lebih tinggi ketika terjadi gangguan.

Rancangan ini dibuat agar manajer bisa melakukan upaya terbaik dalam merespons dan memulihkan permasalahan yang terjadi. Di dalam Crisis Management Plan diuraikan komposisi struktur yang bertugas untuk membantu manajer atas dalam menganalisa potensi dampak gangguan.

4. Disaster Recovery Plan

Disaster Recovery Plan merupakan rancangan yang didalamnya mengurangikan cara pemulihan infrastruktur Teknologi Informasi yang wajib dilakukan saat terjadi krisis. Rancangan ini akan dijalankan oleh manajer TI yang bertugas untuk memulihkan perangkat lunak dan perangkat keras ketika terjadi krisis.

Langkah-Langkah Melakukan BCP (Business Continuity Plan

Cara Mengatasi Inflasi

Langkah Awal dalam Melakukan BCP Adalah Melakukan Analisa Resiko (Kredit: Freepik.com)

Baca Juga: 5 Langkah Membuat Bisnis Plan Sederhana Beserta Contohnya

Dalam pembuatan BCP, Anda harus melakukan analisis dan identifikasi masalah yang bisa terjadi. Selanjutnya menyusun rencana dalam menghadapi persoalan tersebut. Dengan mengidentifikasi masalah di awal, maka manajemen perusahaan bisa mengambil kebijakan preventif dan kuratif yang tepat.

1. Analisis Resiko (Risk Assessment)

Langkah pertama dalam menyusun BCP adalah melakukan risk assessment atau analisis risiko terdampak. Risk assessment dilakukan setidaknya pada 4 bidang yang paling terdampak di perusahaan akibat krisis yakni sumber daya manusia, teknologi, aset perusahaan, proses kerja.

Langkah asesmen juga tidak hanya dilakukan pada lingkungan internal perusahaan saja namun juga lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal meliputi keamanan sosial di sekitar area perusahaan hingga keamanan dari bencana alam seperti banjir.

2. Business Impact Analysis

Langkah kedua setelah menentukan risiko yang mungkin terjadi adalah analisis dampak bisnis. Ketika kondisi tidak biasa terjadi seperti krisis maka hal tersebut tentu berdampak terhadap kegiatan bisnis.

Dampak yang dialami bisa meliputi dampak non revenue dan dampak revenue. Dampak non revenue meliputi reputasi perusahaan, regulasi yang ditetapkan penguasa atau stakeholder. Sementara dampak revenue terkait dengan kondisi keuangan perusahaan.

3. Tahap Penyusunan Perencanaan

Setelah Anda menentukan jenis risiko dan dampak yang mungkin terjadi pada perusahaan akibat krisis, maka tahap berikutnya adalah langkah penyusunan perencanaan. Anda harus menyusun baik rencana utama dan juga rencana cadangan untuk memback up rencana utama apabila tidak berhasil.

Rencana BCP (Business Continuity Plan) yang disusun haruslah komprehensif dan dapat diimplementasikan dengan sumber daya yang tersedia. Rencana menghadapi masalah dapat mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah ataupun perusahaan.

4. Tahap Mengembangkan Rencana

Setelah Anda menetapkan rencana strategis BCP (Business Continuity Plan) untuk menghadapi krisis, langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana utama yang sudah dibuat.

Dengan mengembangkan rencana utama maka Anda bisa mengetahui langkah-langkah konkret apa saja yang harus disiapkan untuk menghadapi masa recovery atau pemulihan. Pada tahap ini, Anda bisa meminta pendapat dari karyawan di perusahaan untuk menemukan langkah strategis yang tepat.

5. Tahap Audit dan Uji Coba

Setelah Anda membuat perencanaan dan menyusun langkah pemulihan dari masalah secara komprehensif, maka tahap selanjutnya adalah audit dan uji coba. Tahap ini diperlukan untuk menguji seberapa besar efektivitas dari rencana yang Anda susun.

Bisa dibilang, BCP yang dibuat belum bisa dikatakan final apabila belum dilakukan tahap uji coba dan audit. Oleh karena itu harus dilakukan tahap uji coba implementasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dari BCP.

Jika dirasa masih ada kelemahan, maka di tahap ini Anda dan tim perusahaan bisa menyusun langkah yang lebih tepat dan efektif.

Untuk membantu Anda dalam menyusun BCP, Anda juga perlu melihat dari segi keuangan bisnis yang bisa dipantau melalui laporan keuangan setiap periodenya. Nah, cara mudah untuk bisa membuat laporan keuangan adalah dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud. Hanya tinggal memasukkan transaksi klik-klik laporan langsung jadi.

Beecloud Bisa Kelola Manajemen Bisnis Tidak Asal Asalan Berdasarkan Laporan Keuangan

Menyusun BCP (Business Continuity Plan) bertujuan agar dampak akibat adanya krisis bisa diminimalisir sehingga bisnis tetap dapat dipertahankan dan perusahaan bisa beroperasi dengan normal. Ketika rencana menghadapi krisis sudah dibuat jauh-jauh hari, maka proses pemulihan bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Artikel Terkait

Mengenal Sistem Six Sigma, Prinsip dan Tekniknya
Sistem Six Sigma adalah sebuah metode manajemen kualitas yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi cacat dalam proses bisnis. Metode
Baca Juga
Mengenal Lebih dalam Strategi Bisnis B2B (Business to Business)
Suatu bentuk transaksi yang digunakan antar bisnis perusahaan satu dengan perusahaan lainnya merupakan definisi b2b atau business to business. Istilah
Baca Juga
Mengenal Istilah Perceptual Map dalam Bisnis
Perceptual map atau peta persepsi dalam bisnis biasa digunakan untuk memahami bagaimana konsumen melihat dan membandingkan berbagai produk atau merek
Baca Juga
Annual Report: Fungsi Bagi Bisnis dan Contohnya
Annual Report atau laporan tahunan lebih dikenal salah satu dokumen yang paling diinginkan oleh para pemegang saham. Laporan ini biasanya
Baca Juga
Apa Saja Skill Pengusaha yang Wajib Anda Kuasai?
Banyak pengusaha yang percaya bahwa kesuksesan dari suatu bisnis adalah kemampuan dan pengalaman di bidang mereka masing-masing. Namun, sebenarnya ada
Baca Juga
Contoh Marketing Campaign yang Berhasil dan Tips Suksesnya 
Saat ini, menarik perhatian konsumen dan membangun brand awareness menjadi tantangan tersendiri bagi para pemasar. Ribuan marketing campaign membombardir audiens
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu