Diskon 12% + Bonus Private Business Coaching senilai Rp. 15 juta🎉
Logo Bee Web

Pengertian dan Fungsi AUM (Asset Under Management)

AUM adalah singkatan dari asset under management, dalam bahasa Indonesia disebut dengan aset dalam pengelolaan, berikut penjelasan lengkapnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 18 September 2024

Dalam dunia keuangan dan investasi, istilah Asset Under Management (AUM) sering kali muncul sebagai indikator penting dalam menilai keberhasilan dan skala suatu perusahaan investasi atau manajer aset.

Istilah AUM mengacu pada total nilai aset yang dikelola oleh perusahaan investasi, manajer portofolio, atau lembaga keuangan lainnya atas nama klien mereka. Besarnya nilai aset memberikan gambaran tentang kapasitas manajer dalam mengelola portofolio investasi dan dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional serta strategi investasi.

Lalu apa fungsinya? Bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

AUM Adalah ....

Aum Adalah

Dalam bahasa Indonesi AUM disebut dengan aset dalam pengelolaan (Credit: Freepik.com)

AUM singkatan dari Asset Under Management, jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti aset dalam pengelolaan. Secara pengertian umum, AUM adalah total nilai pasar dari investasi yang dikelola seorang/ perusahaan atau organisasi yang mengatas namakan cliennya.

Mengutip dari investopedia.com, nilai aset ini digunakan untuk menilai kinerja dan pengalaman manajer investasi serta perusahaan pengelola aset. Nilai aset dalam pengelolaan dapat berfluktuasi mengikuti arus masuk dan keluar dana dari sebuah dana serta kinerja harga dari aset yang dikelola.

pada artikel Analisis Pengaruh Expense Ratio, Asset Under Management, Dan Past Performance Terhadap Return Reksadana Saham Tahun 2017-2021 dalam jurnal Management Studies and Entrepreneurship, juga dijelaskan, jika:

Di Indonesia, AUM menjadi indikator penting dari nilai investasi dan kualitas pengelolaan dana. Rasio arus masuk dana dan besarnya aset dalam pengelolaan dapat menunjukkan seberapa baik kualitas dan keahlian manajer investasi dalam menarik dan mengelola dana.

Aset dalam pengelolaan yang tinggi sering kali dikaitkan dengan manajer investasi yang memiliki rekam jejak yang baik dan keahlian yang teruji dalam mengelola investasi.

Baca Juga: Mengenal Investasi Jangka Panjang Kunci Bisnis Berkelanjutan

Apa Fungsi AUM?

Mengutip dari laman mncsekuritas.id, ada 4 fungsi AUM secara umum, yakni:

1. Menunjukkan Transparansi Kinerja Manajer Investasi

Fungsi yang pertama adalah digunakan sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang kinerja manajer investasi dari waktu ke waktu secara lebih transparan.

Dengan mengetahui besarnya aset dalam pengelolaan, investor dapat menilai sejauh mana manajer investasi berhasil dalam mengelola dana dan mencapai hasil yang diinginkan. Ini membantu investor untuk melihat rekam jejak kinerja manajer investasi secara lebih jelas.

2. Menjadi Sarana Pengawasan Dana Investasi

Berikutnya, berfungsi sebagai indikator untuk memantau hasil pengelolaan dana investasi. Dengan memeriksa perkembangan AUM, investor dapat mengevaluasi apakah produk investasi yang dipilih memberikan hasil yang memadai atau tidak.

Asset under management ini juga dapat memberikan informasi penting mengenai seberapa baik manajer investasi mengelola dana dan sejauh mana produk investasi tersebut menguntungkan.

3. Indikator Likuiditas Penilaian Pasar

Kemudia juga berfungsi sebagai inokator likuiditas penilaian pasar, sebab nilai AUM berkaitan langsung dengan likuiditas sebuah investasi.

Aset dalam pengelolaan yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan atau produk investasi memiliki kapasitas yang lebih besar untuk melakukan pencairan dana dalam jumlah besar jika diperlukan.

Oleh karena itu, jika Anda memerlukan akses cepat ke dana Anda, memilih produk investasi dengan AUM yang besar bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

4. Pertimbangan Pemilihan Investasi

Terakhir, AUM juga dapat membantu dalam memilih instrumen investasi yang menjanjikan. Produk investasi dengan AUM yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa produk tersebut populer dan dipercaya oleh banyak investor.

Hal ini bisa menjadi indikator positif bahwa produk tersebut memiliki prospek yang baik dan layak dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio investasi Anda.

Ketentuan Baik Buruknya Nilai AUM

Naik tutunnya nilai Asset Under Management dapat terjadi karena banyak faktor dan indikator (Credit: Freepik.com)

Menilai baik atau buruknya nilai Asset Under Management (AUM) dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa indikator. Total AUM yang bagus bervariasi tergantung pada konteks dan jenis investasi, begitu pula sebaliknya.

Biasanya, Total AUM yang bagus ditandani dengan dengan pertumbuhan konsisten dari waktu ke waktu, memungkinkan diversifikasi yang efektif dan likuiditas yang baik. Selain itu, UM yang besar, dibandingkan dengan pesaing, menunjukkan daya tarik dan reputasi yang kuat serta kapasitas untuk menangani transaksi besar tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.

Sedangkan AUM yang yang dianggap kurang bagus biasanya ditandai oleh tren penurunan atau stagnasi, yang bisa mengindikasikan kurangnya daya tarik atau masalah dalam pengelolaan dana.

Selain itu, AUM yang kecil juga mungkin membatasi kemampuan untuk melakukan diversifikasi secara efektif, mengurangi likuiditas, dan menyulitkan transaksi dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga pasar.

Baca Juga: Diversifikasi: Pengertian, fungsi, Jenis dan Strateginya

Faktor yang Mempengaruhi Nilai AUM

Berikut adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi AUM:

1. Arus Masuk dan Keluar Dana

Faktor pertama yang mempengaruhi nilai AUM adalah arus keluar dan masuknya dana. Ketika investor baru memasukkan dana ke dalam portofolio, nilai AUM akan meningkat, karena adanya peningkatan jumlah klien dan investasi baru dapat memperbesar total AUM.

Jika, dilakukan penarikan dana oleh investor atau penurunan jumlah klien dapat mengurangi nilai AUM. Arus keluar yang signifikan dapat berdampak besar pada total AUM.

2. Kinerja Aset

Kemudian ada kinerja aset, kinerja aset yang positif, seperti apresiasi harga saham atau obligasi, akan meningkatkan nilai pasar aset yang dikelola, sehingga menaikkan aset dalam pengelolaan. Namun, kerugian atau penurunan kinerja investasi dapat menyebabkan penurunan nilai pasar dari aset, yang pada akhirnya mengurangi total aset dalam pengelolaan.

3. Dividen dan Pendapatan yang Diinvestasikan Kembali

Faktor berikutnya adalah dividen dan pendapatan yang diinvestasikan kembali. Karena, dividen yang diinvestasikan kembali ke dalam portofolio akan menambah aset yang dikelola dan meningkatkan aset dalam pengelolaan.

Selain itu, perubahan nilai aset, baik melalui pembaruan nilai wajar atau harga pasar, juga akan mempengaruhi total aset dalam pengelolaan. Jika aset mengalami kenaikan atau penurunan nilai, aset dalam pengelolaan akan disesuaikan.

4. Penggabungan atau Penutupan Dana

Penggabungan portofolio atau dana dapat menjadi faktor berubahnya nilai aset dalam pengelolaan, karena kombinasi keduanya dapat menyebabkan peningkatan aset dalam pengelolaan sesuai dengan ukuran gabungan dana. Sebaliknya, penutupan suatu dana akan menurunkan aset dalam pengelolaan karena jumlah aset yang dikelola oleh dana tersebut akan hilang.

5. Strategi Investasi dan Manajemen

Faktor kelima yang dapat mempengaruhi nilai aset adalah strategi yang digunakan dalam investasi, karena dapat memengaruhi kinerja portofolio dan pada akhirnya nilai aset dalam pengelolaan. Selain itu, kinerja manajemen investasi, termasuk pengambilan keputusan dan manajemen risiko. Semua hal tersebut juga memiliki dampak besar pada hasil investasi dan total aset dalam pengelolaan.

6. Fluktuasi Mata Uang

Untuk aset yang dikelola dalam mata uang asing, perubahan nilai tukar dapat memengaruhi nilaiaset dalam pengelolaan. Jika nilai tukar berubah, konversi mata uang akan mempengaruhi nilai keseluruhan aset, yang kemudian tercermin dalam total aset dalam pengelolaan.

Beecloud Untuk Catat Keluar Masuk Uang Bisnis

Cara Menghitung AUM

Perhitungan melibatkan agregasi total nilai pasar dari semua aset yang dikelola oleh manajer investasi atas nama klien menurut investopedia.com. Proses ini mencakup beberapa langkah, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan Penilaian Aset

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aset yang termasuk dalam portofolio klien, seperti saham, obligasi, reksa dana, ETF, setara kas, dan sekuritas lainnya. Nilai setiap aset berdasarkan harga pasar saat ini atau nilai wajar yang berlaku.

2. Penghitungan Nilai Pasar

Kemudian, menghitung nilai pasar dari masing-masing aset. Termasuk konversi mata uang yang mungkin diperlukan jika aset berada dalam mata uang yang berbeda. Nilai pasar ini biasanya diambil dari harga terbaru di pasar atau berdasarkan nilai wajar yang berlaku.

3. Penambahan Nilai Aset

Selanjutnya, menjumlahkan nilai pasar semua aset yang ada dalam portofolio untuk mendapatkan total aset dalam pengelolaan. Setelah semua aset dinilai berdasarkan harga pasar atau nilai wajar, total nilai dari masing-masing aset dijumlahkan untuk mendapatkan angka akhir AUM.

4. Mempertimbangkan Faktor Lain

Terakhir, pertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi AUM. Seperti arus masuk dan keluar dana dari klien, kinerja aset, apresiasi modal, dan dividen yang diinvestasikan kembali.

Penurunan AUM bisa terjadi akibat kerugian pasar, penutupan dana, atau penurunan arus masuk investor.  AUM cenderung fluktuatif karena dipengaruhi oleh perubahan nilai pasar dan aktivitas investasi. Oleh karena itu, perhitungan AUM sering kali memerlukan pembaruan dan evaluasi secara berkala.

Kesimpulan

Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika Aset Under Management (AUM) adalah total nilai pasar dari semua aset yang dikelola oleh manajer investasi atas nama klien. AUM berfungsi sebagai indikator penting dalam menilai kinerja, transparansi, dan reputasi manajer investasi. Selain itu, nilai ini juga dapat memberikan gambaran tentang likuiditas dan daya tarik sebuah produk investasi.

Nilai AUM yang besar menunjukkan kepercayaan investor dan potensi pengelolaan dana yang baik, sedangkan perubahan nilai aset dalam pengelolaan dapat dipengaruhi oleh arus masuk/keluar dana, kinerja aset, dan fluktuasi pasar. Dengan demikian, nilai aset dalam pengelolaan membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik dan terinformasi.

Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Memahami Perbedaan Omzet dan Profit, Lengkap!
Tujuan seseorang melakukan bisnis tidak lain adalah untuk mendapat keuntungan atau disebut profit. Sementara itu, ada kata lain yang tidak
Baca Juga
Joint Cost Adalah: Komponen, Metode Alokasi dan Contohnya
Dalam dunia produksi dan manufaktur, pengelolaan biaya adalah salah satu aspek kunci dalam menjaga keseimbangan keuangan perusahaan. Salah satu komponen
Baca Juga
Penjelasan Inflasi: Definisi, Penyebab, Dampak
Di dalam dunia perekonomian terdapat kata-kata yang kurang dimengerti oleh orang yang awam. Salah satunya adalah inflasi. Singkatnya, inflasi adalah
Baca Juga
Apa yang Dimaksud dengan E Budgeting? Ini Penjelasannya
Dahulu istilah budgeting artinya perencanaan anggaran yang dilakukan secara tradisional. Berkat perkembangan teknologi yang semakin pesat, e-budgeting mulai digunakan oleh
Baca Juga
E-Commerce Adalah: Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya
E-commerce adalah sebuah platform yang bisa menjadi penyelamat hidup jika Anda memutuskan untuk meluncurkan sebuah toko online dari nol, atau
Baca Juga
Liabilitas dalam Dunia Bisnis. Apa Saja?
Dalam dunia bisnis, liabilitas bukan hal asing lagi. Liabilitas adalah salah satu komponen keuangan penting untuk menunjang sebuah perusahaan. Meskipun
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu