Logo Bee Web

Mengenal Aset Tak Berwujud, Karakteristik, Jenis dan Contohnya

aset tak berwujud adalah aset perusahaan yang dapat diidentifikasi dan memiliki nilai namun tidak memiliki bentuk fisik, contohnya merek.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Saturday, 27 January 2024
Diperbarui: Saturday, 27 January 2024
Daftar Isi

Aset tak berwujud seringkali disebut sebagai intangible assets. Secara konvensional, aset ini mungkin tidak dapat dilihat atau disentuh, namun daya nilai dan kontribusinya sangat nyata.

Contohnya merek dagang dan hak paten hingga kekayaan pengetahuan dan keahlian, aset tak berwujud menjadi pondasi penting bagi inovasi, daya saing perusahaan, dan pertumbuhan ekonomi. Lantas bagaimana cara mengukurnya? simak informasi selengkapnya artikel di bawah ini:

Apa itu Aset Tak Berwujud?

Pentingnya Brand Identity Atau Identitas Brand Untuk Bisnis Anda

Contoh aset tak berwujud perusahaan salah satunya adalah brand/ merek dagang (Credit: Freepik.com)

Dalam akuntansi aset tak berwujud diakui sebagai bagian nilai perusahaan yang tidak dapat dilihat secara langsung, tapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Mengutip dari Investopedia.com, secara garis besar aset tak berwujud adalah aset perusahaan yang tidak memiliki bentuk atau wujud secara fisik.

Dalam Buku Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting) Ringkasan Teori, Soal Jawab, dan Latihan Mandiri karya Abdul Halim (2007), menjelaskan jika:

Aset tak berwujud dalam akuntansi termasuk dalam aktiva yang diperoleh dari pihak lain untuk dikembangkan kembali, memberikan hak mutlak kepada pemiliknya, memberikan manfaat dalam operasional perusahaan dan mempunyai kegunaan permanen atau lebih dari satu periode akuntansi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.09/2009 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN, aset tak berwujud diklasifikasikan menjadi beberapa sub kelompok, yakni: software komputer, lisensi, franchise, hak cipta, hak paten, hal lainnya dan hasil kerajinan/ penelitian.

Pengertian Aset Tak Berwujud Menurut Para Ahli

Berikut ini bebeapa penjelasan mengenai aset tak berwujud menurut para ahli:

1. PSAK 19

PSAK 19 mendefinisikan aset tidak berwujud sebagai aset non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa ada bentuk fisik. Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa, atau digunakan untuk tujuan lainnya.

2. IAS (International Accounting Standard)

Kemudian IAS (International Accounting Standard) mendefinisikan jika aset tidak berwujud sebagai aset nonmoneter yang tidak memiliki wujud fisik dan dapat diidentifikasi. Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa, atau digunakan untuk tujuan lainnya.

3. Obaidullah Jan, CPA

Sedangkan menurut Obaidullah Jan, CPA, jika pengertian aset tak berwujud adalah aset jangka panjang yang dimiliki perusahaan dan dapat diidentifikasi namun tidak hadir secara fisik.

Dari ketiga penjelasan ini bisa disimpulkan jika, aset tidak berwujud atau intangible assets adalah aset perusahaan yang dapat diidentifikasi dan memiliki nilai namun tidak memiliki bentuk fisik.

Karakteristik Aset Tidak Berwujud

Mengutip dalam buku Abdul Halim (2007), aktiva tidak berwujud memiliki beberapa kriteria, yakni:

1. Materiality (Ketidakberwujudan)

Karakteristik pertama dari intangible assets adalah ketidakberwujudan, atau tidak memiliki bentuk fisik secara nyata, Berbeda dengan aset berwujud yang memiliki bentuk fisik yang bisa dirasakan dengan panca indra.

2. Interdependence (Bergantung dengan Aktiva Lain)

Berikutnya adalah interdependence, atau bergantung dengan aktiva lain. Maksudnya adalah aktiva tak berwujud ini saling menyatu yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ada dua jenis kebergantungan ini, yakni bergantung yang menyatu dan bergantung berurutan.

Secara pengertian saling ketergantungan yang menyatu adalah situasi di mana unit-unit organisasi bergantung pada keberhasilan penyelesaian pekerjaan masing-masing unit untuk hasil akhir.

Sedangkan saling ketergantungan berurutan terjadi ketika satu unit harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum unit lain dapat memulai.

3. Non Transferability (Tidak Dapat Ditransfer)

Selanjutnya adalah non trnsferability atau tidak dapat diransfer tanpa menganggu jalannya operasional perusahaan. Jadi bisa dikatakan jika aset dipindah tangan maka secara langsung atau tidak langsung akan menganggu jalannya perusahaan.

Contohnya, perusahaan menjual hak paten atas produk A ke pihak lain maka secara otomatis perusahaan asal akan mengurangi atau bahkan tidak berwenang kembali terhadap produksi dan hak dari produk A.

Jenis - Jenis Aset Tak Berwujud

Melansir dari  Abdul Halim (2007), aset tak berwujud dibedakan menjadi 8 jenis, yakni hak paten, hak cipta, franchise, hak merek dagang, goodwill, biaya pendirian perusahaan, biaya penelitian dan pengembangan serta leasehold, berikut penjelasannya:

1. Hak Paten

Pengertian hak paten adalah hak istimewa yang dikeluarkan pemerintah dan diberikan kepada yang berwenang untuk memproduksi, menjual dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu sejak hak diberikan.

Umumnya, hak paten tidak dapat diperbarui, namun bisa diperpanjang dengan memberikan hak paten yang baru, jika terdapat perbaikan atau perubahan dalam rancangan dasar penemuannya.

Jangka waktu hal paten biasanya diberikan selama 17 tahun, adapun untuk mendapat hak paten ini perusahaan/ organisasi membutuhkan biaya.

Seperti biaya pendaftaran, perubahan model atau gambar, biaya percobaan, pengembangan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, amortisasi paten dapat dicatat seperti tabel di bawah ini:

Amortasi Paten

Baca Juga: Apa itu Amortisasi? Perhatikan Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi!

2. Hak Cipta

Berikutnya adalah hak cipta, hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pemegang hak untuk memproduksi atau menjualnya, umumnya berupa karya seni atau karya tulis. Masa manfaat dari hak paten juga lebih singkat dibandingkan dengan masa berlakunya.

Meskipun demikian tidak menjadikan jangka waktu hak cipta lebih panjang dibandingkan dengan hak paten, karena penentuan masa manfaat dari hak cipta sendiri relatif susah untuk ditentukan.

3. Franchise

Berdasarkan buku Dasar-Dasar Akuntansi karya Al Haryono Jusup (2011) pengertian franchise adalah sebuah perjanjian yang dilakukan antara pemberi (franchisor) dan penerima (franchisee), dimana dalam perjanjian tersebut franchisor memberi hak kepada franchisee untuk menjual produk. jasa tertentu, umumnya dalam satu wilayah khusus.

Contoh cara kerja franchise bisa digambarkan dengan seorang membeli sebuah hak lisensi/ produk merek ternama untuk menjualnya kembali dalam bentuk yang sama dengan nama brand yang sama.

4. Hak Merek Dagang

Berikutnya adalah hak merek dagang, yakni rangkaian kata, logo, simbol, warna dan hal-hal lain yang membedakan sebuah organisasi/ perusahaan atau produk tertentu, yang umumnya menjadi identitas dari mereka.

Hak ini diberikan oleh pemerintah kepada seorang/ perusahaan sebagai tanda yang digunakan untuk membedakan produk yang ia hasilkan dengan produk dari perusahaan lain, meskipun jenis produk yang dijual sama. Contohnya produk pasta gigi Pepsodent, Ciptadent dan lain sebagainya.

5. Goodwill

aset tak berwujud adalah

Pengelolaan aset tak berwujud bisnis yang baik jadi penunjang kelancara operasional (Credit: Freepik.com)

Goodwill dalam konteks akuntansi, mengacu pada nilai tambah yang melekat dalam suatu bisnis atau perusahaan yang tidak dapat diukur secara langsung dari aset fisiknya.

Aset goodwill mencerminkan keunggulan dan kelebihan non-fisik yang dimiliki oleh suatu usaha, seperti lokasi strategis, merek terkenal, manajemen yang ahli, hubungan pelanggan yang kuat, dan elemen tidak berwujud lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan.

Baca Juga: Goodwill Adalah Aset Tak Berwujud, Ini Penjelasan, Jenis dan Penyebabnya

6. Biaya Pendirian Perusahaan

Berikutnya adalah biaya pendirian perusahaan mencakup pengeluaran yang terjadi selama proses pendirian suatu perusahaan. Seperti biaya notaris, izin, pajak, pencetakan saham, dan formulir.

Semua biaya yang terkait dengan pendirian perusahaan ini dikapitalisasikan dalam rekening biaya pendirian. Selain itu, biaya organisasi, yang merupakan bagian dari biaya pendirian.

Mencakup pengeluaran untuk jasa underwriters dalam manajemen saham dan obligasi, biaya untuk izin dan akta pendirian, serta biaya promosi untuk memperkenalkan organisasi kepada masyarakat.

Biaya-biaya ini dikapitalisasikan sebagai aktiva tak berwujud dengan nama biaya organisasi.

7. Biaya Penelitian dan Pengembangan

Selanjutnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penelitian atau percobaan atau untuk meningkatkan, mengembangkan produksi atau produk.

8. Leasehold

Leasehold adalah hak penyewa untuk menggunakan aset tetap dalam perjanjian sewa. Seperti prinsip dan prosedur yang mirip dengan akuntansi untuk aset tak berwujud lainnya seperti properti, pabrik, dan peralatan.

Prinsip-prinsip tersebut mencakup prinsip biaya pada saat akuisisi, prinsip penandingan selama periode penggunaan, dan prinsip pendapatan pada saat disposisi. Keuntungan atau kerugian yang diakui pada saat pelepasan sama dengan selisih antara pertimbangan yang diterima.

Pantau Aset, Kas Dan Laporan Keuangan Real Time Dengan Beecloud

Kategori Aset Tidak Berwujud

Dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah karya Harnanto (2012), menjelaskan jika aset tidak berwujud dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yakni:

1. Berdasarkan Identifikasinya

Pertama adalah berdasarkan identifikasinya, lebih tepatnya berdasarkan dapat atau tidaknya aktiva tersebut diidentifikasi secara spesifik dengan hak, jenis atau aktivitas tertentu. Contohnya:

  • Hak paten (copyright), contoh aktiva tak berwujud yang memiliki identifikasi khusus
  • Goodwill, contoh aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi secara spesifik, namun masih menjadi bagian dari perusahaan secara keseluruhan.

2. Berdasarkan Cara Memperoleh

Kedua adalah berdasarkan cara memperolehnya, cara memperoleh aktiva tak berwujud ini bisa dilakukan dengan membeli atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan melalui riset.

Contoh aktiva tak berwujud yang bisa diperoleh dari pembelian adalah hak paten dan hak cipta, seperti praktek bisnis franchise. Sedangkan aset yang dikembangkan bisa berupa resep atau formula rahasia produk perusahaan.

3. Berdasarkan Masa Fungsi

Selanjutnya adalah berdasarkan masa fungsi dari aset itu sendiri, masa ini bisa ditentukan berdasarkan Undang-Undang, kontrak, atau pertimbangan ekonomis, seperti hak paten. Sedangkan aset tak berwujud yang tidak memiliki batas waktu adalah goodwill.

4. Berdasarkan Proses Pemisahannya

Terakhir adalah berdasarkan proses pemisahannya, apakah aktiva tak berwujud ini bisa dipisahkan atau tidak dari eksistensi perusahaan itu sendiri. Contoh aktiva tak berwujud yang bisa dipisahkan adalah hak paten dengan cara menjualnya, sedangkan aktiva yang tidak dapat dipisahkan adalah goodwill

Manfaat Aset Tak Berwujud untuk Perusahaan

  • Menjadi dorongan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) dalam meningkatkan nilai perusahaan.
  • Meningkatkan daya saing perusahaan, dengan memiliki Merek dagang yang kuat meningkatkan daya saing dan membangun identitas unik
  • Menghasilkan pendapatan tambahan dan memperluas cakupan pasar tanpa harus mengorbankan kendali langsung atas produksi  dari pemanfaatan aset dengan memberikan lisensi kepada pihak lain.
  • Dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan, khususnya goodwill.
  • Memberikan perlindungan hukum terhadap penggunaan yang tidak sah oleh pihak lain.

Metode Cara Mengukur Nilai Aset tak Berwujud

Brand Value Calculation By Relief Royalty Method

Contoh penilaian brand berdasarkan metode Relief from Royalty Method (Credit: Researchgate.net)

Mengutip dari laman valentiam.com, ada 5 metode yang digunakan dalam menghitung nilai aset tak berwujud berdasarkan 3 pendekatan utamanya yakni pendekatan pasar, pendapatan dan biaya, berikut diantaranya:

1. Relief from Royalty Method (RRM)

Dalam metode Relief from Royalty (RRM), penilaian nilai aset tidak berwujud didasarkan pada tarif royalti hipotesis yang akan dihemat dengan memiliki dan menggunakan aset tersebut.

Terutama digunakan untuk menilai aset seperti merek dagang dan software komputer. Dimana RRM mengintegrasikan pendekatan pasar dengan mempertimbangkan tarif royalti yang diterapkan pada aset sebanding.

Selain itu, metode ini melibatkan analisis pendapatan dengan memperhitungkan perkiraan pendapatan masa depan, pertumbuhan, dan tarif pajak untuk menyusun gambaran lengkap dari nilai aset yang tidak berwujud.

2. Metode Pendapatan Kelebihan Multi-Periode (MPEEM)

Berikutnya adalah Metode Pendapatan Kelebihan Multi-Periode (MPEEM) merupakan variasi dari analisis arus kas yang didiskontokan. Dalam MPEEM, arus kas yang terkait dengan aset tidak berwujud diisolasi dan kemudian didiskontokan ke nilai kini.

Metode ini paling relevan ketika satu aset menjadi dasar utama nilai perusahaan, dan arus kas yang terkait dapat dipisahkan dari arus kas keseluruhan. Misalnya, perangkat lunak atau hubungan pelanggan dapat dinilai menggunakan MPEEM.

3. Penetapan Harga Opsi Riil

Metode berikutnya ada Penetapan Harga Opsi Riil digunakan untuk menilai aset yang saat ini tidak menghasilkan arus kas tetapi memiliki potensi untuk melakukannya di masa depan, seperti opsi paten yang belum dikembangkan.

Metode ini mempertimbangkan "nilai waktu" dari aset tersebut, dengan menangkap nilai potensial yang mungkin dihasilkan di masa mendatang, meskipun saat ini tidak menghasilkan arus kas.

4. Dengan dan Tanpa Metode (WWM)

Selanjutnya, Metode Dengan dan Tanpa (WWM) membantu dalam membandingkan nilai perusahaan dengan dan tanpa aset tidak berwujud. Pendekatan ini menghitung selisih antara model arus kas yang didiskontokan untuk perusahaan yang memiliki aset dan model arus kas yang didiskontokan tanpa aset.

Dengan menganalisis perbedaan ini, penilaian dapat memberikan wawasan tentang nilai tambah yang dihasilkan oleh aset tidak berwujud terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan.

5. Metode Biaya Penggantian Dikurangi Keusangan

Terakhir adalah Metode Biaya Penggantian Dikurangi Keusangan mirip dengan pendekatan biaya, di mana nilai aset tidak berwujud ditentukan dengan memperkirakan biaya penggantian baru dan menyesuaikannya dengan nilai keusangan.

Pendekatan ini bergantung pada perhitungan biaya untuk membuat aset tersebut "dari awal" dan memperhitungkan keuangan untuk memberikan estimasi nilai saat ini.

Cara Melindungi Aset Tak Berwujud

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi aset tak berwujud Anda:

  • Daftarkan merek dagang, paten, dan hak cipta untuk memberikan hak eksklusif dan perlindungan hukum.
  • Gunakan perjanjian kerahasiaan (NDA) untuk melindungi informasi rahasia dan strategi bisnis.
  • Investasikan dalam keamanan TI, termasuk enkripsi dan firewall, untuk melindungi aset digital.
  • Berikan pelatihan kepada karyawan tentang pentingnya keamanan informasi dan kebijakan perusahaan.
  • Pantau pasar secara reguler, dan ambil tindakan hukum terhadap pelanggaran untuk menegakkan hak perusahaan.

Nah, itu dia informasi mengenai aset tak berwujud, dari mulai pengertian, kriteria, jenis, metode penilaian dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu