Logo Bee Web

Perbedaan Aset, Liabilitas dan Ekuitas dalam Akuntansi

Dalam dunia bisnis, antara aset, liabilitas, dan ekuitas ini saling melengkapi, tapi memiliki perbedaan yang cukup kentara. Apa saja itu?
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Kategori: ,
Terbit: Monday, 23 December 2024
Diperbarui: Tuesday, 24 December 2024
Daftar Isi

Pernah mendengar istilah aset, liabilitas, dan ekuitas? Jika Anda seorang akuntan atau pebisnis, tapi masih bingung dengan ketiga istilah itu, maka mulai sekarang luangkan waktu sejenak untuk memahaminya baik-baik. Sebab, ketiganya itu adalah fondasi utama dalam mencatat posisi keuangan.

Dalam dunia bisnis, antara aset, liabilitas dan ekuitas ini punya peran yang berbeda, namun saling melengkapi menunjukkan kondisi keuangan. Jika diringkas, aset itu mencerminkan kepemilikan, lalu liabilitas berperan menggambarkan kewajiban, sedangkan ekuitas untuk mewakili hak pemilik.

Namun, apakah hanya itu saja? Tentu tidak. Ada banyak komponen yang membedakannya, mulai dari definisi, rumus hingga fungsinya. Kalau penasaran, mari ikut Bee membahasnya sampai tuntas.

Pengertian Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Accounting Sedang Menghitung Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Ilustrasi Akuntan Sedang Menghitung Aset, Liabilitas dan Ekuitas (Credit: Freepik)

Supaya nanti lebih mudah melihat perbedaannya, kita pahami definisinya satu per satu dulu. Merangkum buku berjudul “Teori Akuntansikarya Handayani dkk., (2023), aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomi. 

Aset ini dapat berupa kas, inventaris, properti, atau investasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Dalam laporan keuangan, aset biasanya dibagi menjadi dua kategori utama, yakni aset lancar dan aset tetap.

Lalu terkait liabilitas, adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi. Kewajiban ini dapat berupa utang dagang, pinjaman bank, atau pajak. Liabilitas pun sama dengan aset; ia terbagi menjadi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan jatuh temponya.

Sementara itu, ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas. Ini bisa berupa modal yang disetor oleh pemilik, atau laba bersih yang ditahan dari hasil usaha. Dalam laporan keuangan, ekuitas ini menggambarkan nilai bersih perusahaan.

Rumus Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Rumus Cara Hitung Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Ilustrasi Rumus Perhitungan Aset, Liabilitas dan Ekuitas (Credit: Freepik)

Selain dari sisi definisi, kita juga bisa melihat perbedaannya melalui rumus. Melansir laman ppmschool.ac.id, jobstreet.com, dan kumparan.com, berikut rumus aset, liabilitas, dan ekuitas lengkap dengan contoh kasusnya:

1. Rumus Aset

Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan, yang memiliki nilai dan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Rumus untuk menghitung aset adalah:

Aset = kewajiban + modal pemilik

Dari rumus ini, maka aset berasal dari dua sumber utama: kewajiban yang dimiliki perusahaan (liabilitas), dan modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan (ekuitas). Supaya lebih konkret, simak penjelasan contoh kasus di bawah ini:

Contoh Kasus:

Jika sebuah perusahaan XYZ memiliki kewajiban (liabilitas) sebesar Rp400.000.000, dan ekuitas sebesar Rp600.000.000, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Aset = kewajiban + modal pemilik
     = 400.000.000 + 600.000.000 
     = 1.000.000.000

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa total aset yang dimiliki perusahaan XYZ adalah sebesar Rp1.000.000.000.

2. Rumus Liabilitas

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, liabilitas adalah kewajiban perusahan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Liabilitas dapat dihitung dengan rumus:

Liabilitas = Aset - Ekuitas

Jika perusahaan memiliki total aset dan ekuitas yang diketahui, maka kewajiban bisa dihitung melalui pengurangan total aset dengan ekuitas. Dari sini, perihal liabilitas kelihatannya memang masih terlalu abstrak. Silakan perhatikan contoh kasus di bawah agar memahaminya lebih mudah. 

Contoh Kasus:
Misalkan ada sebuah perusahaan XVR memiliki total aset senilai Rp1.000.000.000 dan ekuitas pemilik sebesar Rp600.000.000. Dengan rumus di atas, maka perhitungan liabilitas perusahaan tersebut adalah:

Liabilitas = Aset - Ekuitas
           = 1.000.000.000 − 600.000.000 
           = 400.000.000

Artinya, perusahaan memiliki kewajiban atau utang sebesar Rp400.000.000 yang harus dibayar kepada pihak ketiga.

3. Rumus Ekuitas

Ekuitas atau modal pemilik adalah selisih antara total aset dan total liabilitas perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung ekuitas:

Ekuitas = Total Aset - Liabilitas/Kewajiban

Berdasarkan rumus tersebut, dapat kita tahu bahwa ekuitas mencerminkan nilai yang dimiliki oleh pemilik perusahaan, setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban yang harus dibayar. Lebih lengkapnya, mari kita ulas contoh kasus berikut:

Contoh Kasus:
Katakanlah ada perusahaan YQX dengan total aset sebanyak Rp1.000.000.000, dan liabilitas sejumlah Rp400.000.000. Maka ekuitas perusahaan tersebut dihitung sebagai berikut:

Ekuitas = Total Aset - Liabilitas/Kewajiban
        = 1.000.000.000 − 400.000.000
        = 600.000.000

Dengan demikian, ekuitas yang dimiliki oleh pemilik perusahaan adalah sebesar Rp600.000.000.

Baca Juga: Mengenal Istilah, Unsur, Tujuan dan Jenis Ekuitas dalam Akuntansi

Perbedaan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas

Jika masih bingung, silakan perhatikan baik-baik infografis terkait perbedaan antara aset, likuiditas, dan ekuitas di bawah ini:

Perbedaan Aset, Liabilitas, Dan Ekuitas

Infografis Perbedaan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas (Credit: Bee.id)

Berikut penjelasan lebih rinci lagi terkait perbedaan aset, likuiditas, dan ekuitas:

1. Definisi

  • Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Contohnya meliputi kas, piutang, peralatan, dan properti. Aset mencerminkan apa yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasionalnya dan menghasilkan pendapatan.
  • Liabilitas adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada pihak eksternal, seperti utang dagang, pinjaman bank, atau kewajiban kontrak lainnya. Liabilitas menjadi tanda bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab finansial yang harus diselesaikan pada waktu tertentu.
  • Ekuitas adalah bagian dari aset perusahaan yang merupakan hak milik pemegang saham atau pemilik setelah dikurangi semua liabilitas. Ekuitas menunjukkan modal yang dimiliki pemilik serta laba yang telah ditahan untuk pertumbuhan perusahaan.

2. Fungsi

  • Aset berperan sebagai alat utama dalam mendukung operasional perusahaan. Misalnya, kas digunakan untuk membayar gaji karyawan, dan mesin digunakan untuk memproduksi barang. Selain itu, aset juga menjadi indikator kapasitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.
  • Liabilitas berfungsi sebagai sumber pembiayaan eksternal untuk mendukung pengadaan aset atau memenuhi kebutuhan operasional. Contohnya, pinjaman bank dapat digunakan untuk membeli properti atau mesin yang diperlukan perusahaan.
  • Ekuitas berfungsi sebagai sumber pembiayaan internal yang berasal dari modal pemilik dan laba yang diinvestasikan kembali. Ekuitas juga menjadi tolok ukur stabilitas keuangan perusahaan, karena menunjukkan berapa banyak yang dimiliki pemilik setelah semua kewajiban dipenuhi.

3. Kategori

  • Aset dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar dan aset tetap. Aset lancar, seperti kas dan piutang, adalah aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Sementara itu, aset tetap, seperti tanah atau mesin, adalah aset yang digunakan dalam jangka panjang untuk operasional.
  • Liabilitas terbagi menjadi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Liabilitas jangka pendek, seperti utang dagang, harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sedangkan liabilitas jangka panjang, seperti pinjaman bank, memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.
  • Ekuitas meliputi modal yang disetor oleh pemilik dan laba ditahan. Modal yang disetor adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik atau investor, sementara laba ditahan adalah keuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen dan diinvestasikan kembali ke perusahaan.

4. Hubungan dengan Neraca

  • Dalam neraca, ketiga elemen ini saling berkaitan melalui rumus dasar akuntansi: Aset = Liabilitas (kewajiban) + Ekuitas (modal pemilik). Sehingga aset sendiri mencerminkan total sumber daya perusahaan yang dibiayai oleh kombinasi liabilitas dan ekuitas.
  • Liabilitas mencerminkan kewajiban perusahaan, yang menjadi bagian dari pendanaan aset. Semakin besar liabilitas, maka semakin kecil ekuitas, karena utang harus terlebih dahulu dilunasi sebelum pemilik dapat mengklaim kepemilikan atas aset.
  • Ekuitas menunjukkan seberapa besar hak pemilik atas aset setelah dikurangi semua liabilitas. Hal ini mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan dan menunjukkan apakah perusahaan memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh.

Baca Juga: Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang & Cara Membuatnya

Kesimpulan

Di atas penjelasan tentang perbedaan aset, liabilitas dan aset. Pada intinya, yang termasuk aset, liabilitas dan ekuitas adalah hal-hal yang mencerminkan posisi keuangan perusahaan. Aset menunjukkan apa yang dimiliki, liabilitas mencerminkan kewajiban yang harus dibayar, dan ekuitas menggambarkan hak pemilik atas aset setelah kewajiban diselesaikan.

Bagi Anda yang memiliki bisnis, kegiatan akuntansi seperti mencatat dan menghitung laba rugi kini tidak perlu lagi menjadi tugas yang rumit. Anda bisa mempertimbangkan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud sebagai solusi. Beecloud ini dirancang untuk membantu pebisnis mencatat transaksi dan menghitung laba rugi secara praktis dan akurat. 

Jika Anda ingin membuat laporan otomatis, agar bisa fokus mengembangkan bisnis, Beecloud bisa membantu Anda. Selain itu, Beecloud juga menawarkan fitur-fitur canggih seperti pengelolaan stok, pengaturan arus kas, hingga integrasi dengan berbagai sistem pembayaran. 

Tertarik untuk mencoba? Klik banner di bawah ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Beecloud Untuk Mencatat Biaya Promosi Iklan Pemasaran Dan Mengetahui Laba Rugi

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu