Dalam dunia bisnis, salah satu istilah penting yang wajib diketahui ialah retur. Tentu saja, pemahaman arti retur yang tepat selain menambah pengetahuan, hal ini juga bisa membantu untuk memberikan penanganan retur tersebut.
Konsep retur itu sendiri ialah adanya pengembalian barang yang telah dibeli maupun dijual dengan beberapa alasan tertentu. Misalnya saja ialah karena barang rusak, cacat, atau tidak lengkap yang tidak sesuai dengan perjanjian transaksi antara penjual dan pembeli.
Apakah retur pembelian dan retur penjualan itu? Kedua istilah retur ini wajib dipahami terlebih dahulu oleh para pebisnis sehingga mereka dapat menjalankan bisnis mereka dengan baik. Berikut penjelasan singkat mengenai kedua istilah tersebut:
Retur yang pertama ini terjadi apabila barang dikembalikan oleh pihak pembeli ke pihak penjual. Dalam jenis retur ini, pelanggan dapat mengembalikan produk yang biasanya disertai dengan nota beli. Setelahnya, penjual bisa mengirim barang baru ataupun memberikan pengembalian uang atau refund.
Bagi para penjual, mereka dapat memilih salah satu solusi sesuai dengan keadaan. Misalnya ialah, alamat pembeli yang jauh dan perlu ongkos kirim yang tinggi, maka pengembalian uang akan jauh lebih efektif.
Baca Juga: Mengenal Faktur Pembelian dan Kegunaannya
Sedangkan dalam jenis retur yang kedua dilihat dari sudut pandang penjual. Dalam hal ini, penjual menerima barang yang diretur atau dikembalikan oleh pembeli. Dengan kata lain kedua jenis retur merupakan sebuah proses sama yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam laporan keuangan, retur pun wajib masuk dalam transaksi yang harus dicatat dalam pembukuan. Pencatatan transaksi ini penting sebagai data pembuatan laporan keuangan nantinya. Dalam akuntansi, nota debit dan kredit pun akan digunakan saat retur dilakukan.
Setelah memahami arti retur, hal penting lain yang wajib dipahami dalam dunia bisnis ialah tentang proses penanganan retur tersebut. Karena retur bisa dikatakan dapat memberikan dampak buruk bagi penjual, maka dari itu pengaturan proses retur harus dilakukan dengan baik.
Agar tidak semua konsumen bisa melakukan retur barang tanpa aturan, maka penjual dapat membuat syarat dan ketentuan yang jelas. Pembuatan kebijakan retur harus dilakukan secara detail tapi mudah dipahami para pelanggan.
Tanpa adanya S&K yang jelas, hal tersebut bisa membuka celah bagi para pembeli nakal yang memanfaatkan sistem retur produk. Jika hal ini terjadi terus-menerus, maka penjual pun akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Sebagai seorang pebisnis, pelayanan terhadap konsumen merupakan hal yang sangat penting dan harus diutamakan. Terkait dengan proses retur, penjual sebaiknya melakukan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak membuat pelanggan semakin kecewa.
Pastikan juga komunikasi harus terus dijaga dengan para konsumen agar tidak ada kesalahpahaman ataupun kesalahan pengiriman ulang barang. Sikap sopan dan profesional seorang penjual wajib diterapkan disini.
Pastikan jika penjual juga menentukan batas waktu retur, misalnya satu minggu setelah barang diterima. Setelah batas waktu tersebut, retur tidak dapat dilakukan. Penentuan batas waktu retur ini merupakan hal yang tidak kalah penting.
Jika penjual tidak menentukan batas waktu pengembalian produk, konsumen bisa saja melakukan retur setelah beberapa minggu barang diterima. Kemudian, pastikan juga jika penentuan batas waktu retur tidak merugikan pihak penjual maupun pembeli.
Ketika pembeli mengajukan sebuah retur, ada baiknya jika semua biaya retur ditanggung oleh pihak penjual. Dengan begitu, konsumen pun akan memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak penjual.
Biasanya, penjual yang tidak mau menanggung biaya retur memiliki penilaian yang kurang baik dari konsumen mereka. Hal tersebut tentu akan sangat merugikan sebuah bisnis di masa datang sebab penjual tersebut telah kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
Pengembalian produk yang telah dibeli memang umum terjadi. Dengan pengetahuan tentang arti retur, jenis, dan cara penanganan retur di atas, penjual bisa memberikan pelayanan yang lebih professional kepada pembeli tanpa tanpa harus membuat usahanya merugi.
Retur penjualan digunakan jika barang yang dibeli rusak atau tidak sesuai, dan ingin dikembalikan ke toko Anda. Nah pada proses retur penjualan biasanya terdapat 2 jenis transaksi yaitu retur penjualan kredit atau retur penjualan cash.
Retur Penjualan credit adalah proses retur dengan mengembalikan barang yang telah dibeli dengan tidak diganti dengan uang/cash.
Untuk nota Retur penjualan dapat digunakan sebagai nota potong untuk invoice penjualan dengan termin credit. Sedangkan, retur penjualan cash adalah Retur penjualan dengan mengembalikan barang yang telah dibeli dan mendapatkan uang ganti/cash.
Hal yang sama juga berlaku pada retur pembelian. Untuk mememudahkan manajemen retur usaha Anda gunakan Software Akuntansi Online Beecloud. Di Beecloud Anda bisa input retur penjualan dan pembelian secara sistematis sehingga melacak retur jadi lebih mudah.
Coba gratis Beecloud sekarang!