Semenjak penyebaran virus corona, perilaku orang-orang sudah berbeda. Layaknya social distance, mereka melakukannya agar tidak tertular virus corona.
Seiiring bertambahnya kasus terinveksi virus corona di Indonesia, Presiden Joko Widodo menganjurkan masyarakat untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
Saat artikel ini ditulis, orang-orang yang tertular virus corona semakin bertambah. Jumlah kasus yang terinfeksi mencapai 180ribu orang di 162 negara, jumlah yang meninggal mencapai 7ribu orang dan total pasien sembuh sebanyak 70ribu orang.
Setiap negara mendorong masyarakat agar turut bekerja sama dalam upaya pencegahan virus corona. Mengingat virus ini mudah untuk menular, berbagai hal telah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Diantaranya adalah lockdown dan social distance.
Baca Juga: Bagaimana Strategi Bisnis UKM Survive Saat “LockDown”?
Setelah maraknya virus corona, muncul berbagai istilah dari luar negri. Diantaranya adalah lockdown, work form home, dan social distance. Lockdown adalah penguncian sementara, work from home artinya kerja dari rumah, sementara social distance artinya pembatasan sosial.
Arti lengkapnya, Social distance adalah mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan juga mengurangi interaksi dengan orang lain. Selain itu mengurangi kontak tatap muka langsung juga termasik dalam social distancing.
Jika seseorang dalam kondisi yang mengharuskannya berada di tempat umum, seenggaknya perlu jaga jarak sekitar 1,5 meter dari orang lain.
Sejak penyebaran virus corona kian berlangsung cepat, banyak orang melakukan tindakan mencegah agar tidak terinveksi corona yakni social distance. Hal ini berdampak buruk bagi semua orang. Bukan hanya itu, bahkan bisnis pun ikut mendapat dampak yang buruk.
Seperti yang sudah diliput di berbagai media, dampak terburuk dari virus corona adalah perekonomian yang mengalami penurunan. Di mulai dari China yang merupakan sumber permintaan, bisnis-bisnis di negara maju juga mengalami penurunan.
Indonesia termasuk negara yang sudah terinveksi virus corona. Akibatnya banyak bisnis di Indonesia yang mengalami penurunan.
Meski kondisi kian memburuk, tetapi masih banyak cara untuk survive menghadapi fenomena social distance agar bisnis tidak mengalami penurunan finansial. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa survive menghadapi social distance:
Salah satu cara untuk menghadapi 'jaga jarak' agar bisnis bisa survive adalah dengan mencari tahu perubahan perilaku customer. Hal ini menyangkut pada target market, dalam kondisi ini Anda perlu memahami perubahan perilaku target market Anda.
Ketahui kebiasaan yang mereka lakukan di rumah, sehingga Anda akan lebih mudah melakukan pemasaran produk yang Anda pasarkan.
Ketika sudah menjadi pelanggan Anda, dan meski dalam kondisi social distancing bukan berarti Anda putus hubungan dengan pelanggan Anda. Selagi Anda mengikuti prosedur pencegahan virus corona, Anda masih bisa berhubungan dengan pelanggan Anda.
Menyiapkan sebuah layanan merupakan langkah yang tepat untuk menghadapi social distancing, khususnya untuk yang menjalankan usaha rumah makan, toko, usaha ritel, dan lain-lain.
Begitu pentingnya memberikan layanan online layaknya delivery order agar Anda dan customer Anda tidak perlu harus bertemu untuk menghindari virus corona.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, work from home sangat dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain itu cara ini juga bisa Anda lakukan untuk bisa survive dari social distancing.
Sayangnya kerja dari rumah tak semudah yang dibayangkan. Anda akan mengalami kesulitan untuk mengontrol bisnis.
Beecloud merupakan aplikasi bisnis berbasis cloud yang memudahkan Anda untuk mengontrol bisnis dari rumah. Dengan beragam fitur yang diberikan, Anda tidak perlu lagi repot untuk ke kantor untuk mengontrol bisnis Anda.
Info Lengkap: Beecloud, Kontrol Bisnis dari Rumah
Kesimpulan: Tetap jaga kesehatan untuk menghindari inveksi virus corona. Semakin banyak yang terinveksi, maka negara akan melakukan lockdown. Bisnis menjadi sulit dikontrol.