Sering kali kita mendengar dan membaca seseorang disebut owner. Sebenarnya, apa itu owner? Owner adalah kata yang berasal dari bahasa inggris dan jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya pemilik.
Dalam definisinya owner adalah kelompok atau perorangan yang memiliki perusahaan sekaligus memiliki modal di dalamnya. Bila orang tersebut pada akhirnya menjual saham miliknya secara keseluruhan, makai ia tidak lagi disebut sebagai owner.
Banyak bisnis owner ikut serta bahkan turun langsung dalam mengelola bisnis. Alasannya karena tidak ada orang yang akan mengawasi kinerja karyawan dan khawatir jika ditinggal, karyawan akan bekerja seenaknya atau tidak dapat mengambil keputusan yang tepat.
Owner adalah pemilik bisnis maka sudah sewajarnya owner memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan yang dimilikinya sendiri. Bukan berarti owner selalu memiliki tugas paling banyak, owner memiliki tugas untuk mengembangkan usaha dan menemukan peluang atau terobosan baru. Owner bisa mendelegasikan tugas-tugas lain kepada jajaran eksekutif perusahaan atau karyawan.
Berikut apa itu tanggung jawab owner yang wajib dipenuhi:
Owner sebagai pemimpin perusahaan memastikan bisnisnya berjalan secara lancar. Tanggung jawab ini tidak mudah dijalankan sehingga perlu adanya koordinasi dengan direktur, manajer, dan staff.
Tanggung jawab owner selanjutnya adalah membuat peraturan dan kebijakan tertinggi di perusahaan yang nantinya harus dipatuhi oleh para karyawan. Pembuatan peraturan ini tidak sembarangan karena harus disesuaikan dengan kondisi serta risiko yang mungkin terjadi pada bisnis. Peraturan perusahaan dibuat agar bisnis tetap berjalan lancar serta kinerja karyawan bisa semakin maksimal. Untuk selanjutnya owner tinggal mengawasi jalannya perusahaan.
Strategi bisnis harus selalu diperbarui agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Owner betugas membuat keputusan bagaimana strategi bisnis yang tepat dalam kondisi dan waktu-waktu tertentu. Perusahaan yang sudah berkembang dan stabil biasanya memiliki strategi bisnis andalan, karena mereka sudah belajar dari pengalaman jatuh bangun membangun bisnis. Selain itu, mampu mengelola pasar dan keuangan juga menjadi hal yang tak kalah penting.
Rugi dan untung adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berbisnis. Ketika bisnis mengalami kerugian owner yang bertanggung jawab mencari solusi agar tidak semua aspek perusahaan mengalami dampak negatifnya. Owner harus belajarmengatasi kerugian tersebut agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Owner juga harus menyediakan atau mencarikan dana untuk anggaran biaya perusahaan.
Baca Juga: Cara Buat Laporan Neraca 5 Menit & Tanpa Jago Akuntansi
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan title bisniw owner. Itu berarti Anda adalah satu-satunya pemiliki dari bisnis yang sedang Anda jalankan. Namun, hal itu juga bisa menunjukkan bahwa bisnis Anda masih bersifat perorangan belum menjadi korporat.
Tidak masalah menjalani bisnis perorangan sebagai langkah awal. Namun akan menjadi masalah apabila bisnis perorangan menjadi mindset atau visi. Mempertahankan selama-lamanya bisnis perorangan sama artinya Anda tidak ingin bisnis berkembang semakin besar alias Anda dalam kondisi stagnan.
Visi dan mindset adalah modal awal lahirnya sebuah perusahaan besar yang menguasai pasar berbagai bangsa melalui proses korporatisasi berkelanjutan.
Korporatisasi adalah proses transformasi bisnis dari perorangan menjadi korporat untuk pertumbuhan ekonomi bangsa.
Founder digunakan untuk perorangan atau kelompok yang mendirikan/mencetuskan ide usaha. Bila Anda seoarng diri yang mencetuskan ide bisnis kemudian dibantu oleh teman, Anda adalah founder dan teman Anda co-founder. Contohnya seperti Apple yang memiliki founder Steve Jobs dan co-founder Steve Wozniak. Jika kelompok atau lebih dari satu orang pencetus ide, bagi-bagi jatah siapa yang jadi founder dan co-founder dikembalikan kepada yang bersangkutan.
CEO adalah leader dalam jajaran direksi dan posisi tertinggi dalam perusahaan yang tugasnya menjalankan seluruh kegiatan perusahaan. CEO biasa juga disebut direktur utama. CEO diangkat oleh dewan komisaris atau sekelompok orang yang mengawasi kegiatan perusahaan dan umumnya mempunyai siklus jabatan. Siklus jabatannya bisa diangkat per 5 tahun atau per 10 tahun tergantung kebijakan perusahaan.
Untuk menjalankan perusahaan, CEO dituntut untuk membuat keputusan cepat dan akurat, meminimalkan risiko bisnis dan meningkatkan laba perusahaan. Nah dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut CEO dibantu oleh jajaran direksi di bawahnya atau yang biasa disebut wakil direktur. Wakil direktur ini menempati posisi COO, CMO, CFO bahkan CTO.
COO biasanya berperan dalam memimpin kegiatan operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wakil direktur yang satu ini biasa disebut juga direktur operasi atau direktur produksi untuk manajemen internal perusahaan. Perannya bisa bermacam-macam tergantung dari model bisnis yang dipimpinnya.
Misalnya. COO dalam bidang ritel memastikan ketersediaan barang dan produktivitas karyawan serta kegiatan internal perusahaan berjalan dengan baik secara teratur. Dalam bidang manufaktur, COO bertanggung jawab atas lancarnya kegiatan produksi dan produktvitas karyawan. COO melaporkan tanggung jawabnya langsung ke CEO. CEO berhak untuk mengangkat atau memberhentikan COO.
CMO merupakan wakil direktur yang menangani kegiatan pemasaran. Dalam beberapa perusahaan, mereka juga sering disebut direktur marketing. Tugas dari CMO adalah membantu CEO dalam memimpin perusahaan dari sisi penjualan dan akuisisi customer serta memimpin divisi marketing yang menangani berbagai hal tentang pemasaran perusahaan.
CMO juga meliputi kehumasan, riset pasar, dan branding. Tanggung jawabnya seperti, pemasangan iklan, penguatan brand, melakukan konversi ke penjualan, membuat tim sales yang hebat, mengurus feedback dan keluhan customer dan mengkomunikasikan brand perusahaan melalui sosial media. CMO juga bertanggung jawab menciptakan citra perusahaan di mata masyarakat karena urusannya terjun langsung ke publik. Bila CMO tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, maka citra perusahaan akan dicap buruk dan mengakibatkan penurunan revenue.
CTO merupakan jabatan wakil direktur yang baru tren akhir-akhir ini karena berkembangnya teknologi internet dan aplikasi cloud yang semakin maju. Tugas CTO bertanggung jawab secara penuh atas kegiatan teknologi dan informasi agar perusahaan berjalan dengan baik. CTO banyak ditemui di perusahaan startup yang berkecimpung dalam bidang internet dan aplikasi. Namun tidak memungkinkan perusahaan non-startup memiliki CTO. Seperti perusahaan ritel yang membutuhkan teknologi yang mendukung informasi antar cabang agar berjalan tanpa hambatan.
CFO merupakan wakil direktur yang mengelola keuangan perusahaan termasuk pengadaan pendanaan, pembelanjaan, pembentukan anggara, dan pembuatan laporan keuangan. Misalnya, CFO bertanggung jawab atas terjadinya proses investasi oleh investor atau pinjaman pihak ketiga. Mereka juga bertanggung jawab pada penggajian karyawan , termasuk mengelola apabila perusahaan mengalami risiko terkait keuangan.
Ia jugalah yang bertanggung jawab pada penggajian karyawan, termasuk mengelola apabila perusahaan mengalami risiko terkait keuangan.
Baca Juga: Apakah Leader Beda dengan Bos? Yuk, Simak Perbedaannya!
Owner adalah sebutan untuk kelompok atau perorangan yang memiliki perusahaan dan saham di dalamnya. Tugas seorang owner sejatinya lebih kepada pengambil keputusan. Business owner dituntut memahami seni mengambil keputusan. Baik itu keputusan bisnis maupun keputusan finansial.
Sayangnya masih banyak owner yang lebih memilih mengurusi masalah teknis daripada masalah bisnis. Sah-sah saja sebenarnya tapi karena hal tersebut bisnis akan hanya berjalan namun tidak bisa berkembang.
Banyak para pengusaha yang mengerjakan sendiri aktivitas pencatatan transaksi hariannya. Jika sudah begini, siapa yang nanti akan mengoreksi laporan, menganalisa laporan, apalagi membuat business plan berdasarkan laporan keuangan ? Padahal, laporan keuangan yang baik adalah yang bisa dijadikan salah satu faktor menyusun business plan selanjutnya.
Untuk memudahkan Anda dalam proses pengambilan bisnis dan finansial, Anda perlu akuntan dan softaware akuntansi yang akurat. Software akuntansi Beecloud merupakan software akuntansi berbasis cloud (online) sehingga dapat dengan mudah terintegrasi dengan Anda di mana saja dan kapan saja. Anda tidak perlu datang ke kantor untuk cek stok barang, memeriksa penjualan, dan laporan keuangan harian Anda bisa terjadi secara cepat dan akurat.
Coba gratis software akuntansi Beecloud dengan klik di sini atau klik gambar di bawah ini.