Logo Bee Web

Apa Itu Audit? Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Lengkap!

Apa itu audit? Audit adalah salah satu hal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, sehingga data keuangan dapat tersaji lebih akurat.
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori: ,
Terbit: Friday, 25 November 2022
Diperbarui: Tuesday, 30 July 2024
Daftar Isi

Tidak sedikit dari beberapa orang yang mempertanyakan tentang apa itu audit. Sebab, audit adalah salah satu hal yang harus diperhatikan ketika hendak menjalankan suatu bisnis tertentu.

Audit sendiri merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh auditor independen untuk mengevaluasi dan memverifikasi laporan keuangan serta operasi suatu organisasi.

Tujuannya adalah memberikan opini yang objektif dan profesional mengenai apakah laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan ketentuan yang berlaku umum dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya atau tidak.

Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

Apa Itu Audit?

Apa Itu Audit Adalah

Ilustrasi Melakukan Audit (Sumber: Freepik.com)

Secara umum, pengertian audit adalah kegiatan evaluasi keuangan yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal. Selain keuangan, kegiatan audit ini juga mencakup evaluasi mengenai sistem, proses, dan produk yang ada di dalamnya.

Biasanya, audit akan dilakukan oleh pihak auditor yang kompeten dan bersifat objektif, sehingga mereka tidak akan memihak satu kubu tertentu.

Sedangkan dalam dunia bisnis, pengertian audit adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan independen terhadap laporan keuangan, catatan akuntansi, dan operasional perusahaan untuk mengevaluasi laporan keuangan perusahaan tersebut.

Apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, apakah catatan akuntansinya sudah lengkap, hingga mengevaluasi apakah operasional perusahaan sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Baca Juga: Yuk! Kenali Pengertian Akuntan Publik dan Tugasnya

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pengertian audit menurut para ahli:

1. Pengertian Audit Menurut PSAK

Menurut PSAK, Audit adalah proses sistematis yang ditujukan untuk mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi mengenai berbagai aksi ekonomi, kejadian-kejadian dan tingkat hubungan antara pernyataan/asersi dengan kenyataannya, serta mengkomunikasikannya kepada pihak yang berwenang atau berkepentingan.

2. Pengertian Audit Menurut Arens, Elder, Beasley, & E.Hogan (2017)

Berikutnya, menurut Arens, Elder, Beasley dan E.Hogan (2017) Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi yang digunakan untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang sudah ditetapkan.

3. Pengertian Audit Menurut Agoes

Sedangkan menurut Agoes (2012), audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, yang dilakukan oleh pihak independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, lengkap dengan catatan pembukuan serta bukti pendukungnya. Dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan apa itu audit? Audit adalah proses sistematis dan kritis yang dilakukan oleh auditor independen untuk mengevaluasi dan memverifikasi bukti-bukti terkait laporan keuangan dan pernyataan ekonomi lainnya.

Dengan tujuan utamanya adalah untuk menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan memberikan opini profesional mengenai kewajaran laporan keuangan.

Apa Tujuan Dilakukan Audit?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika tujuan dari audit adalah memastikan jika informasi dalam laporan keuangan yang telah dibuat sesuai dengan standar yang berlaku, selain itu ada beberapa tujuan lain dari audit, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan, dimana auditor yang akan melakukan evaluasi, apakah laporan keuangan suatu entitas telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya atau tidak.
  • Bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan, penipuan, atau ketidakefisienan dalam proses operasional dan keuangan organisasi, sehingga memberikan nilai tambah dalam bentuk rekomendasi untuk perbaikan.
  • Meningkatkan keandalan dan kredibilitas informasi keuangan yang akan diberikan kepada pihak yang berwenang.
  • Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang berlaku, baik yang berasal dari otoritas keuangan maupun regulasi internal.
  • Audit dilakukan dengan tujuan untuk memastikan  apakah sistem pengendalian internal perusahaan efektif dalam mencegah dan mendeteksi kesalahan atau kecurangan.
  • dst.

Fungsi Audit

Fungsi audit mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan dan operasional organisasi. Berikut adalah beberapa fungsi utama audit:

1. Fungsi Penjaminan (Assurance Function)

Fungsi pertama adalah untuk memberikan jaminan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan dan informasi lain yang disajikan oleh manajemen adalah akurat, lengkap, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

2. Fungsi Evaluasi (Evaluation Function)

Kemudian untuk menilai efektivitas dan efisiensi operasional serta sistem pengendalian internal organisasi, termasuk kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

3. Fungsi Deteksi dan Pencegahan (Detection and Prevention Function)

Selain itu juga berfungsi untuk mendeteksi potensi kesalahan, penipuan, dan penyimpangan dalam laporan keuangan dan operasi sebuah perusahaan, serta yang akan membantu dalam mencegah terjadinya hal-hal tersebut di masa depan.

4. Fungsi Pengawasan (Oversight Function)

Selanjutnya adalah untuk melihat sekaligus menjadi alat pengawasan independen yang membantu dewan direksi dan manajemen dalam memantau kinerja keuangan dan operasional organisasi.

5. Fungsi Pelaporan (Reporting Function)

Kemudian juga sebagai pelaporan, dimana auditor sebagai tenaga profesional menyusun laporan audit yang berisi temuan, kesimpulan, dan rekomendasi berdasarkan hasil pemeriksaan, yang kemudian disampaikan kepada pihak-pihak berkepentingan seperti manajemen, pemegang saham, dan regulator.

6. Fungsi Kepatuhan (Compliance Function)

Berikutnya adalah berfungsi untuk memastikan bahwa organisasi tersebut telah mematuhi ketentuan yang berlaku, baik ketentuan perundang-undangan, standar akuntansi hingga kebijakan internal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko hukum dan reputasi.

7. Fungsi Konsultasi (Consulting Function)

Terakhir adalah berfungsi sebagai pengawasan, dimana auditor juga dapat memberikan layanan konsultasi yang membantu manajemen dalam meningkatkan proses bisnis, sistem pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan.

Jenis-Jenis Audit

Jenis Jenis Audit

Apa itu Audit? Audit adalah proses pemeriksaaan yang dibedakan menjadi 4 jenis (Sumber: Freepik.com)

Menurut Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley yang dialih bahasakan oleh Amir Abadi Jusuf (2013), audit dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:

1. Audit Operasional (Operasional Audit)

Audit operasional bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas berbagai bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Hingga kegiatan operasional sebuah perusahaan berjalan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

Dimana, hasil dari audit operasional biasanya berupa saran-saran kepada manajemen untuk memperbaiki operasional.  Contohnya adalah evaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sistem komputer yang baru.

Menetapkan kriteria evaluasi dalam audit operasional bersifat sangat subjektif dan lebih sulit dibandingkan audit ketaatan dan audit keuangan.

2. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Audit ketaatan dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hasil audit ini biasanya dilaporkan kepada manajemen.

Karena manajemen adalah pihak yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan. Jenis audit ini sering dilakukan oleh auditor internal organisasi.

3. Audit Laporan Keuangan ((Financial Statement Audit)

Terakhir adalah audit keuangan, bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) atau kriteria lainnya yang relevan untuk organisasi tersebut.

Auditor mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan material atau salah saji lainnya, dan memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan.

Meskipun ketiga jenis audit ini memiliki fokus yang berbeda, semuanya bertujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara fakta yang terjadi dengan standar yang telah ditetapkan.

Standar Audit yang Berlaku di Indonesia

Akuntansi Perpajakan Adalah

Ada 5 Standar audit yang berlaku di Indonesia (Credit: pexels.com)

Ada 5 standar audit yang berlaku di Indonesia, yakni Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Standar Audit (SA), Standar Review atas Informasi Keuangan (SR-IK), Standar Jasa Eksternal (SJE) dan Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA), berikut penjelasan lengkapnya:

1. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

SPAP mengatur prinsip-prinsip umum, panduan, dan persyaratan etika profesional bagi akuntan publik. Standar ini mencakup empat prinsip utama:

  • Integritas: Akuntan publik harus jujur dan transparan dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
  • Objektivitas: Akuntan publik harus menjaga objektivitas dan tidak memihak dalam segala situasi.
  • Kompetensi Profesional: Akuntan publik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan jasa yang kompeten.
  • Kerahasiaan: Akuntan publik harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tugas.

2. Standar Audit (SA)

SA memberikan panduan dan prosedur dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan perusahaan. SA terdiri dari 17 standar yang dibagi menjadi tiga kategori:

  • Standar Umum: Mengatur persyaratan dasar yang harus dipenuhi auditor sebelum memulai audit, seperti kompetensi dan independensi.
  • Standar Pelaksanaan: Mengatur proses audit itu sendiri, termasuk perencanaan, pengumpulan bukti, dan pengendalian mutu.
  • Standar Pelaporan: Mengatur bagaimana auditor harus menyusun dan menyajikan laporan audit.

3. Standar Review atas Informasi Keuangan (SR-IK)

SR-IK memberikan panduan dalam melaksanakan review atau peninjauan atas informasi keuangan perusahaan yang tidak melalui proses audit lengkap. SR-IK mencakup panduan untuk:

  • Melaksanakan proses review.
  • Menyusun laporan review.
  • Mematuhi persyaratan etika profesional yang relevan.

4. Standar Jasa Eksternal (SJE)

SJE mengatur panduan dan persyaratan dalam melaksanakan jasa-jasa eksternal lainnya seperti konsultasi, penilaian, dan jasa lainnya selain audit. SJE mencakup:

  • Panduan untuk melaksanakan jasa eksternal.
  • Menyusun laporan jasa eksternal.
  • Persyaratan etika profesional yang harus dipatuhi.

5. Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA)

SEPA mengatur persyaratan etika profesional bagi akuntan publik dalam menjalankan tugas audit dan jasa-jasa lainnya. SEPA mencakup prinsip-prinsip seperti:

  • Integritas: Kejujuran dan keadilan dalam segala aktivitas profesional.
  • Objektivitas: Menghindari bias, konflik kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya.
  • Kompetensi Profesional: Kewajiban untuk mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesional.
  • Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan informasi klien kecuali jika diharuskan oleh hukum atau peraturan.
  • Perilaku Profesional: Bertindak dengan cara yang tidak merusak reputasi profesi.

Pihak yang Terlibat dalam Proses Audit

Siapa saja yang terlibat dalam proses audit? berikut diantaranya:

1. Pihak yang Diaudit (Auditee)

Pihak yang diaudit adalah pihak/ orang yang menjadi objek audit. Dalam konteks bisnis, pihak yang diaudit biasanya adalah perusahaan. Pihak yang diaudit bertanggung jawab untuk menyediakan semua informasi dan dokumentasi yang diperlukan untuk proses audit.

2. Pihak yang Melakukan Audit (Auditor)

Pihak yang melakukan audit adalah orang yang yang bertugas melaksanakan proses audit. Auditor harus memiliki kompetensi dan independensi yang memadai untuk memastikan objektivitas hasil audit. Selain itu juga meamstikan jika operasional hingga laporan keuangan yang terdokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Pihak yang Berkepentingan Terhadap Hasil Audit (Stakeholder)

Pihak yang berkepentingan terhadap hasil audit adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil audit. Stakeholder dapat berupa investor, kreditor, manajemen perusahaan, dewan direksi, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Selain ketiga pihak utama tersebut, orang yang melakukan proses audit juga dapat melibatkan pihak-pihak lain, seperti:

  • Ahli hukum: Diperlukan untuk memberikan pendapat hukum terkait dengan aspek hukum dalam proses audit.
  • Ahli IT: Diperlukan untuk membantu auditor dalam memeriksa sistem informasi dan teknologi perusahaan.
  • Konsultan: Diperlukan untuk memberikan bantuan teknis kepada auditor dalam bidang tertentu.

Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam proses audit yang dilakukan secara independen dan dapat bervariasi tergantung pada jenis audit dan kompleksitasnya.

Tahapan Pelaksanaan Audit

Tahapan Auditing menurut ISA ((International Standards on Auditing)), dilakukan dengan tiga tahapan utama, yakni penilaian resiko, menangani resiko dan pelaporan. berikut penjelasannya:

1. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Tahap ini melibatkan penilaian risiko salah saji material dalam laporan keuangan dan evaluasi pengendalian internal entitas. Proses ini memberikan dasar bagi auditor untuk merancang tanggapan terhadap risiko tersebut. Penilaian risiko melibatkan tiga prosedur utama:

  • Prosedur Menanyakan kepada Manajemen dan Pihak Lain (Inquiries of Management and Others): Auditor menanyakan kepada manajemen dan pihak lain mengenai kecurangan yang terjadi, yang disangka terjadi, dan yang dituduhkan untuk mengidentifikasi risiko.
  • Prosedur Pengamatan dan Inspeksi (Observation and Inspection): Auditor mengamati dan menginspeksi aktivitas serta dokumentasi entitas untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai entitas dan lingkungannya.
  • Prosedur Analitik (Analytical Procedures): Auditor menggunakan prosedur analitik untuk mengidentifikasi hal-hal yang berimplikasi terhadap laporan keuangan dan audit, seperti tren dan rasio yang tidak biasa.

2. Menanggapi Risiko (Risk Response)

Dalam tahap ini, auditor merancang dan melaksanakan prosedur audit lanjutan berdasarkan risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai. Langkah-langkah yang diambil meliputi:

  • Menilai Risiko Bawaan dan Risiko Pengendalian: Auditor menilai risiko bawaan dan risiko pengendalian pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi.
  • Mengembangkan Prosedur Audit Responsif: Auditor mengembangkan prosedur audit yang dirancang khusus untuk menanggapi risiko salah saji material yang telah diidentifikasi, dan memastikan bukti audit yang cukup diperoleh untuk mendukung kesimpulan.

3. Pelaporan (Reporting)

Tahap ini adalah langkah terakhir dalam proses audit, yang melibatkan penilaian bukti audit yang telah dikumpulkan untuk menentukan apakah sudah cukup untuk menarik kesimpulan yang tepat. Proses pelaporan mencakup:

  • Merumuskan Pendapat (Formulating an Opinion): Auditor merumuskan pendapat berdasarkan bukti audit yang diperoleh, menilai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.
  • Membuat dan Menerbitkan Laporan (Issuing a Report): Auditor membuat dan menerbitkan laporan audit yang sesuai dengan kesimpulan yang ditarik, yang mencakup pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.

Ketiga tahap ini merupakan bagian integral dari proses audit yang sistematis dan bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai denganprinsip dan  ketentuan yang berlaku.

Lalu, Apa Itu Audit Internal?

Jika membahas tentang apa itu audit dalam dunia bisnis, Anda pasti juga sering mendengar tentang istilah audit internal. Pada dasarnya, audit internal adalah proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak auditor internal, untuk memastikan tingkat keakuratan laporan keuangan pada suatu perusahaan.

Sesuai dengan apa yang pernah dikatakan oleh pakar ekonomi bernama Milton Stevens Fonorow, audit internal adalah salah satu penilaian yang dilakukan oleh karyawan perusahaan yang sudah terlatih dan mudah dipercaya. Dalam hal ini, karyawan perusahaan itu harus melakukan aktivitas-aktivitas seperti:

  • Menelaah dan menilai kualitas sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal, pengendalian operasional, dan mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.
  • Memastikan perusahaan taat pada kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah ditetapkan.
  • Memastikan seberapa jauh harta perusahaan yang dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari risiko terjadinya kerugian di masa depan.
  • Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam sebuah perusahaan benar-benar dapat dipercaya.
  • Menilai mutu pekerjaan setiap bagian yang ada dalam perusahaan ketika melaksanakan tugasnya.
  • Memberi saran mengenai perbaikan-perbaikan operasional, agar efisiensi dan efektivitas perusahaan bisa lebih meningkat.

Baca Juga: Fungsi dan Contoh Laporan Audit Perusahaan

Karena sekarang Anda sudah tahu tentang apa itu audit, jadi Anda harus segera menerapkan aktivitas ini ke dalam sebuah perusahaan Anda. Dengan begitu, perkembangan bisnis yang akan dilakukan bisa berjalan secara lebih mudah dan lancar.

Buat Laporan Keuangan Siap Audit dengan Beecloud

Bagi Anda yang tidak ingin repot menyusun laporan keuangan perusahaan secara manual, kini bisa menggunakan software akuntansi dari Beeacloud. Mengapa menggunakan software akuntansi Beecloud? Bisnis Anda bisa didelegasikan & terkontrol tanpa kehadiran Anda. Manajemen hak akses data bisa disesuaikan perusahaan Anda. Aman dari manipulasi, semua transaksi bisa diaudit.

Beecloud Adalah Aplikasi Pembukuan Terintegrasi Untuk Pencatatan, Pengaturan Anggaran, Dan Pelaporan Keuangan Yang Akurat!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu