Di era persaingan bisnis saat ini, menentukan strategi pertumbuhan menjadi PR tersendiri bagi pebisnis. Langkah seperti ekspansi pasar atau pengembangan produk perlu dipikirkan betul-betul agar terhindar dari kerugian. Untuk mengatasinya ada banyak cara, salah satunya adalah dengan menerapkan yang disebut sebagai ansoff matrix.
Apa itu ansoff matrix? Mudahnya, ansoff matrix adalah alat analisis strategis yang membantu bisnis merencanakan pertumbuhan berdasarkan kombinasi produk dan pasar. Ada empat pendekatan dalam kerangka analisisnya, yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, dan diversifikasi.
Dari keempat komponen tersebut, pebisnis akan dimudahkan dalam menentukan langkah terbaik untuk berkembang. Jika Anda penasaran bagaimana ansoff matrix bekerja dan strategi apa saja yang dapat diterapkan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!
Ansoff matrix atau lebih spesifik disebut ansoff growth matrix ini kali pertama diperkenalkan oleh Harry Igor Ansoff, seorang manajer bisnis terapan asal Rusia-Amerika, pada tahun 1957.
Melalui artikelnya berjudul “Strategies for Devirsification”, ia mengemukakan bahwa ansoff growth matrix adalah kerangka kerja strategis yang dirancang untuk membantu bisnis merencanakan pertumbuhan.
Dibandingkan alat strategi lainnya, ansoff matrix bisa dibilang memiliki keunggulan tersendiri, karena memberikan panduan visual yang sederhana namun tetap mendalam. Matrix ini juga membantu pebisnis mengevaluasi risiko, termasuk mengukur kesiapan sebelum bisnis mengambil keputusan besar.
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita ringkas bahwa ansoff matrix adalah kerangka analisis untuk menentukan strategi pertumbuhan bisnis. Di dalamnya terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan, yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, dan diversifikasi.
Berikutnya, mari kita ulas setiap pendekatan strategi tersebut. Melansir laman tutor2u.net dan erawmind.com, setiap ansoff matrix strategy ini menawarkan pendekatan yang berbeda sesuai dengan tingkat risiko dan tujuan pertumbuhan perusahaan.
Oleh karenanya, ketika memilih pendekatan ansoff matrix strategy ini, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan faktor eksternal, seperti kondisi pasar, serta kekuatan dan kelemahan internal mereka.
Supaya mendapat gambaran yang jelas, berikut penjelasan rinci empat pendekatan tersebut lengkap dengan keuntungan dan tantangannya:
Penetrasi pasar adalah strategi yang berfokus pada meningkatkan pangsa pasar produk yang sudah ada di pasar yang telah dikenal. Upaya ini bisa melibatkan promosi intensif, peningkatan distribusi, atau strategi kompetisi harga yang agresif.
Strategi ini dianggap sebagai yang paling rendah risikonya, karena perusahaan dimungkinkan untuk tetap berada dalam pasar yang sudah familiar. Jadi, fokus utamanya adalah meningkatkan penjualan di pasar yang telah ada tanpa perlu mengembangkan produk baru.
Baca Juga: 9 Strategi Market Penetration, Pengertian & Manfaatnya
Pengembangan pasar adalah strategi untuk memasuki pasar baru dengan produk yang sudah ada. Ini bisa dilakukan dengan ekspansi geografis atau menjangkau segmen pelanggan yang berbeda.
Namun, strategi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar baru dan preferensi pelanggan. Sebab, keberhasilan pengembangan pasar sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan baru pelanggan.
Pengembangan produk melibatkan inovasi atau modifikasi produk yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah. Strategi ini cocok digunakan ketika pasar sudah jenuh atau menurunnya permintaan untuk produk yang sudah lama.
Untuk mengimplementasikan strategi ini, perusahaan setidaknya membutuhkan investasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D). Ini penting, terutama untuk tetap memantau tren dan teknologi terbaru guna menciptakan produk yang relevan dengan pasar.
Diversifikasi adalah strategi dengan risiko tertinggi, di mana perusahaan memasuki pasar baru dengan produk baru. Diversifikasi bisa bersifat terkait, di mana produk baru berhubungan dengan lini bisnis yang ada, atau tidak terkait.
Strategi ini sering kali digunakan ketika pasar yang ada tidak lagi memberikan peluang pertumbuhan atau ketika perusahaan ingin mengurangi risiko dengan mendiversifikasi sumber pendapatan. Ini membutuhkan riset yang matang dan kesiapan menghadapi risiko tinggi.
Baca Juga: Diversifikasi Adalah Strategi Meningkatkan Profit, Begini Caranya
Dari sini, sebagian besar dari Anda pasti sudah bertanya-tanya: lalu bagaimana cara membuat ansoff matrix? Caranya mudah saja. Anda bisa mengikuti beberapa tahapannya di bawah ini:
Langkah pertama adalah memilih alat desain yang sesuai untuk membuat matriks ansoff. Anda bisa menggunakan power point atau spreadsheet untuk memudahkan Anda dalam menggambar dan mengatur matriks.
Dalam memilih alat desain ini, pastikan bahwa seluruh elemen (sumbu dan kuadran) bisa dikelola dengan mudah. Hal ini penting karena matriks yang jelas dan terstruktur akan memudahkan visualisasi strategi yang Anda pilih.
Matriks ansoff terdiri dari empat kuadran yang merepresentasikan empat pendekatan strategi pertumbuhan. Nah, agar matriks bisa dengan mudah dipahami, buatlah tabel dengan empat segmen, dengan ukuran kotak yang sama.
Pastikan juga penggunaan warna yang berbeda untuk setiap segmen. Sebab itu akan meningkatkan keterbacaan dan membantu membedakan strategi yang berbeda dalam matriks.
Untuk memastikan bahwa matriks ansoff dapat digunakan secara efektif, Anda perlu memberi label pada sumbu X dan Y. Sumbu X umumnya diisi dengan label “Pasar” dan sumbu Y dengan “Produk & Layanan”. Kenapa demikian?
Karena kedua dimensi ini, yakni pasar dan produk, adalah dasar dari berbagai strategi pertumbuhan yang akan dipilih. Dengan memberi label yang jelas, Anda memastikan bahwa tiap strategi yang dimasukkan sesuai dengan kategori pasar dan produk yang relevan.
Setelah memberi label pada sumbu, langkah selanjutnya adalah memberi label pada baris dan kolom. Anda dapat memberi label pada baris dengan kata “baru” dan “yang sudah ada,” serta melakukan hal yang sama pada kolom lainnya.
Langkah ini penting untuk memudahkan pemetaan strategi ke dalam matriks. Dengan ini, Anda bisa lebih fokus pada apa yang perlu dilakukan; apakah untuk memasuki pasar baru, atau mengembangkan produk baru.
Setelah mengatur baris dan kolom, saatnya memberi label pada keempat kuadran di dalam matriks. Masing-masing kuadran ini tentu mewakili strategi pertumbuhan yang berbeda:
Pemberian label ini membantu Anda mengidentifikasi dan membandingkan strategi pertumbuhan bisnis yang relevan. Kira-kira, apakah strategi yang Anda pilih lebih fokus pada mempertahankan pasar yang ada, atau justru mau merambah ke area baru.
Supaya lebih mudah bagi Anda untuk membuat ansoff matrix, berikut Bee lampirkan tabel ansoff matrix dari beberapa perusahaan besar, lengkap dengan penjelasannya: