Analisis transaksi merujuk pada proses evaluasi dan pemahaman transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis atau organisasi.
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana transaksi keuangan mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan, serta mengidentifikasi trend atau pola yang mungkin memerlukan perhatian khusus.
Selain itu, analisis ini juga sebagai pijakan penting dalam manajemen keuangan perusahaan, menawarkan sudut pandang yang mendalam terhadap dinamika keuangan yang kompleks. Berikut penjelasan lengkapnya!
Kegiatan analisis transaksi adalah salah satu bagian penting dalam tahapan siklus akuntansi, dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari transaksi terhadap akun[akun dalam akuntansi.
Sehingga, dapat membentuk sebuah persamaan dasar akuntansi. Dalam proses analisis keuangan ini data akan dibahas dan diolah, kemudian dicatat untuk dimasukkan dlam tahap pembuatan jurnal lanjutan. Bisa dikatakan proses analisis transaksi ini adalah tahapan awal dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
Sederhananya, analisis transaksi adalah proses memeriksa dan mengevaluasi transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu organisasi atau bisnis. Tujuan dari analisis transaksi adalah untuk memahami dan memastikan keakuratan, keabsahan, dan kelayakan transaksi keuangan tersebut.
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan perusahaan ketika melakukan analisis transaksi, yakni:
Berikut 5 tujuan dalam melakukan analisis bisnis:
Analisis transaksi memainkan peran penting dalam memberikan wawasan mendalam terhadap posisi keuangan perusahaan selama suatu periode tertentu. Dengan menyelidiki data pemasukan dan pengeluaran, perusahaan dapat secara akurat menilai kesehatan keuangan mereka.
Ini bukan hanya alat untuk memantau kinerja keuangan, tetapi juga menjadi dasar bagi perencanaan keuangan jangka panjang, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang arus kas dan kondisi keuangan.
Berikutnya, memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kelemahan dalam operasional mereka. Contohnya, ketika produk baru tidak dapat bersaing dengan produk lama dan menyebabkan kerugian.
Analisis transaksi dapat menangkap permasalahan ini secara dini, dengan penilaian cepat terhadap kelemahan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah korektif untuk mencegah dampak yang lebih besar terhadap kesehatan finansial mereka.
Baca Juga: Analisis Resiko Usaha: Penyebab, Jenis dan Cara Identifikasinya
Selanjutnya, membedah apa saja kelebihan yang dimiliki perusahaan. Dengan menggali data, perusahaan dapat mengidentifikasi kegiatan yang berkontribusi positif terhadap keuntungan.
Seperti investasi yang sukses, aset yang bernilai, atau pengembangan produk yang berhasil. Informasi ini membantu perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan kinerja positif.
Keempat, memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang informasional. Perusahaan juga dapat dengan yakin mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional atau melakukan ekspansi.
Misalnya, jika analisis menunjukkan adanya kesempatan untuk mengurangi biaya produksi atau melakukan investasi yang menguntungkan.
Hasil analisis transaksi bukan hanya alat untuk mengevaluasi kesehatan keuangan, tetapi juga menjadi bahan evaluasi kinerja tim dan individu.
Dengan menyediakan data yang akurat, perusahaan dapat melihat secara objektif bagaimana tim telah menjalankan tugasnya. Informasi ini menjadi dasar untuk rekomendasi perbaikan proses dan strategi untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam analisis transaksi dalam akuntansi:
Identifikasi transaksi adalah langkah awal dalam analisis transaksi. Setiap kejadian atau aktivitas yang mempengaruhi posisi keuangan suatu perusahaan harus diidentifikasi sebagai transaksi. Ini dapat melibatkan penjualan produk, pembelian aset, pembayaran gaji, atau kegiatan keuangan lainnya.
Setelah transaksi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti pendukung. Ini mencakup faktur, kwitansi, kontrak, atau dokumen lain yang membuktikan keaslian dan validitas transaksi.
Klasifikasi transaksi melibatkan penentuan jenis transaksi dan akun akuntansi yang terlibat. Transaksi dapat diklasifikasikan sebagai transaksi penjualan, pembelian, pengeluaran, penerimaan, dan sebagainya. Penentuan akun akuntansi yang tepat penting untuk mencatat transaksi dengan benar.
Nilai moneter dari transaksi harus diukur dengan akurat. Hal ini melibatkan penggunaan mata uang yang tepat dan metode pengukuran nilai yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Transaksi kemudian dicatat dalam jurnal umum. Setiap transaksi memiliki entri jurnal yang mencatatnya secara rinci, termasuk akun yang terlibat, nilai transaksi, tanggal, dan penjelasan yang cukup.
Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Berdasarkan Jenisnya
Buku besar digunakan untuk mengumpulkan dan mengorganisasi catatan transaksi. Akun-akun diurutkan dalam buku besar, dan saldo akhir setiap akun dapat digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Dalam beberapa kasus, transaksi memerlukan penyesuaian untuk mencocokkan catatan akuntansi dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan kondisi keuangan aktual. Penyesuaian dilakukan sebelum pembuatan laporan keuangan.
Setelah semua transaksi dicatat dan laporan keuangan disiapkan, dilakukan proses penutupan akhir periode. Ini melibatkan menutup akun pendapatan, beban, dan dividen, dan menyesuaikan saldo laba atau rugi untuk periode tersebut.
Laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, dapat disiapkan berdasarkan data yang tercatat dalam akuntansi. Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Berikut contoh analisis transaksi dalam akuntansi:
Ia menyetorkan uang sebesar 2 Miliar (Rp2.000.000.000) sebagai modal awal bisnis.
Maka, dalam analisis transaksi disebut dengan nilai aset berupa kas sebesar 1 Miliar di sisi dept dan sisi kredit terpengaruh dari setoran sebagai Moda A. Dalam pencatatannya ditulis dengan:
Maka dalam pencatatan transaksi keuangan aset bertambah dicatat di sisi kanan (debet) dan pengurangan kas dicatat di sisi kiri (kredit)
Analisis transaksinya adalah dari transaksi ini perusahaan memiliki 4 mobil baru sebagai aset berupa peralatan dengan nilai Rp680.000.000, yang dicatat disisi debit akun.
Kemudian, dari transaksi ini dapat mempengaruhi kas, yang mana saldo akun kas berkurang sebesar Rp 680.000.000. Namun, jika transaksi dilakukan secara kredit maka akun yang berpengaruh bukan kas, melainkan utang/ kewajiban.
Sama seperti metode pencatatan pada transaksi sebelumnya, penambahan aset dicatat di sisi kanan dan pengurangan dicatat di sisi kiri.
Dalam analisis transaksi ini, terjadi penambahan aset berupa sepeda motor yang dicatat di sisi kanan senilai Rp 123.000.000 dan juga penambahan utang usaha karena dibayar secara kredit sebesar Rp 123.000.000.
Lakukan analisis transaksi lebih mudah dan langsung terintegrasi laporan akuntansi tanpa harus jago aktunting dulu dengan Beecloud. Segera coba gratis sekarang dengan klik banner di bawah ini!