Logo Bee Web

5 Contoh Analisis Resiko Bisnis dan Cara Analisisnya

Resiko usaha adalah potensi terjadinya hal yang dapat menimbulkan kerugian, bagaimana cara analisis resikonya? Berikut cara dan contohnya!
Penulis: Lutfatul Malihah
Terbit: Tuesday, 9 April 2024
Diperbarui: Tuesday, 9 April 2024
Daftar Isi

Dalam mengelola sebuah usaha, analisis resiko memainkan peran krusial dalam menentukan kesuksesan jangka panjang. Dimana dengan analisis ini kita dapat mengetahui apa saja hambatan bahkan yang mengancam bisnis untuk diantisipasi dan diatasi.

Proses analisis ini bisa dilakukan mulai dari mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengukur potensi risiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan usaha. Bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.

Apa itu Analisis Resiko Bisnis?

analisis resiko bisnis

Menjalankan usaha pasti akan menghadapi resiko, untuk itu perlu dilakukan analisis untuk mengantisipasinya (Credit: Freepik.com)

Menurut Farah (2010) menjelaskan jika resiko bisnis adalah tingkat resiko yang inheren di dalam operasional perusahaan. Dimana, bisa dikatakan resiko usaha adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau hambatan dalam mencapai tujuan usaha.

Lantas apa itu analisis resiko usaha? Analisis risiko usaha adalah sebuah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola potensi risiko yang dapat terjadi dalam suatu usaha.

Dengan tujuan untuk membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang lebih terukur dan terencana, serta meminimalkan dampak negatif dari berbagai risiko yang mungkin muncul.

Baca Juga: Mengenal Resiko Usaha Adalah dan Cara Mengatasinya

Kenapa Harus Melakukan Analisis Resiko Bisnis?

Mengapa analisis resiko bisnis perlu dilakukan pada setiap bisnis? Sebab dengan analisis resiko ini perusahaan mampu mengantisipasi resiko yang akan muncul sehingga dapat mengurangi potensi kerugian.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadi alasan kenapa bisnis perlu melakukan analisis resiko bisnis, berikut diantaranya:

  • Membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang lebih terukur dan terencana.
  • Meningkatkan peluang keberhasilan usaha dengan meminimalisir dampak negatif dari risiko.
  • Membantu pengusaha dalam memanfaatkan peluang yang muncul di tengah situasi yang penuh resiko.
  • Meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur terhadap usaha.
  • Membantu pengusaha dalam mengelola sumber daya usaha dengan lebih efektif dan efisien.
  • Menghindari kerugian finansial akibat risiko yang tidak terduga.
  • Meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas, dan masih banyak lagi lainnya.

Metode Analisis Resiko Bisnis

Ada dua metode yang umum digunakan dalam melakukan analisis risiko bisnis, berikut diantaranya:

# SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats)

Menurut Rangkuti (2008) dalam jurnal Mashuri dan Dwi Nurjannah (2020), analisis SWOT adalah faktor sistematis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan, metode ini dilakukan untuk mengevaluasi 4 komponen yakni strengths (kekuatan), weakness (kelemahan),  opportunities (peluang) dan  threats (Ancaman).

Baca Juga: 7 Contoh Analisa SWOT di Berbagai Bisnis

# FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

Metode berikutnya yang bisa dilakukan dalam manajemen resiko usaha adalah FMEA (Failure Mode Effect Analysis), sebuah metodologi proaktif yang digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi potensi kegagalan dalam suatu sistem, desain, proses, atau layanan.

Dengan melakukan FMEA, diharapkan para pelaku usaha dapat mencegah atau mengurangi dampak negatif dari kegagalan tersebut sebelum produk atau layanan tersebut mencapai konsumen.

Cara Melakukan Manajemen Analisis Bisnis

Analisis Resiko Bisnis

Mengidentifikasi data untuk menemukan resiko adalah langkah awal dalam melakukan analisis resiko (Credit: Freepik.com)

Berikut adalah tahapan yang bisa dilakukan dalam melakukan analisis bisnis:

1. Mengidentifikasi

Tahap pertama, mengidentifikasi risiko, merupakan langkah awal dalam proses ini di mana berbagai jenis risiko yang potensial dihadapi oleh perusahaan diidentifikasi dengan cermat.

Hal ini mencakup risiko keuangan, hukum, lingkungan, pasar, regulasi, dan operasional. Proses identifikasi yang menyeluruh memungkinkan manajer untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang ancaman yang mungkin dihadapi perusahaan.

2. Menganalisis

Tahap berikutnya adalah menganalisis risiko, di mana fokus diberikan pada mengevaluasi potensi dampak dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi terhadap operasional dan keseluruhan perusahaan.

Analisis ini memungkinkan manajer untuk menentukan ruang lingkup risiko dan memahami keterkaitannya dengan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.

3. Menilai

Setelah itu, tahap penilaian risiko dilakukan untuk menilai tingkat keparahan dan prioritas risiko yang telah diidentifikasi. Penilaian ini dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif untuk memfasilitasi proses prioritas dan pengambilan keputusan yang lebih efektif.

4. Merespon

Berikutnya adalah merespon resiko yang sudah dikumpulkan, dimana respons risiko merupakan langkah berikutnya dimana keputusan diambil terkait respons yang akan diambil terhadap risiko yang telah diidentifikasi.

Hal Ini melibatkan berbagai strategi, mulai dari menghindari risiko hingga menerima risiko dengan konsekuensinya.

5. Monitoring

Terakhir, tahap pemantauan menjadi kunci dalam memastikan efektivitas respons risiko yang telah diambil. Melalui komunikasi dan pemantauan berkala.

Manajer dapat memastikan bahwa respons risiko tetap relevan dan efektif dalam mengelola risiko perusahaan seiring perubahan kondisi internal dan eksternal.

5 Contoh Analisis Resiko Bisnis dari Beberapa Bidang Usaha

Berikut adalah lima contoh analisis risiko bisnis dari berbagai bidang usaha:

1. Perusahaan Manufaktur

  • Risiko Pasokan Bahan Baku: Terjadinya gangguan dalam pasokan bahan baku dapat menghambat proses produksi dan menyebabkan penundaan pengiriman produk.
  • Risiko Kualitas Produk: Kesalahan dalam proses produksi atau pengendalian kualitas dapat mengakibatkan produk tidak sesuai dengan standar yang diharapkan, sehingga mempengaruhi reputasi perusahaan dan memicu klaim garansi.

2. Industri Keuangan

  • Risiko Kredit: Keterlambatan atau ketidakmampuan pelanggan untuk membayar pinjaman dapat berdampak negatif pada arus kas dan profitabilitas perusahaan.
  • Risiko Pasar: Fluktuasi suku bunga, nilai tukar, dan harga saham dapat mempengaruhi nilai portofolio investasi perusahaan serta laba yang dihasilkan.

3. Usaha Teknologi Informasi

  • Risiko Keamanan Cyber: Ancaman keamanan seperti serangan malware, hacking, atau pencurian data dapat mengakibatkan kerugian finansial, hilangnya kepercayaan pelanggan, dan pelanggaran regulasi.
  • Risiko Kehilangan Data: Kehilangan atau kerusakan data yang penting dapat mengganggu operasional perusahaan, mengakibatkan penundaan dalam pengiriman layanan, dan menyebabkan kerugian finansial.

4. Industri Pariwisata

  • Risiko Bencana Alam: Lokasi bisnis yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, badai, atau banjir dapat mengancam keselamatan tamu dan infrastruktur perusahaan.
  • Risiko Reputasi: Insiden yang merugikan seperti kecelakaan atau pelayanan yang buruk dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi minat pelanggan untuk menggunakan layanan yang ditawarkan.

5. Bisnis E-Commerce

  • Risiko Logistik: Keterlambatan pengiriman atau kerusakan barang selama proses pengiriman dapat mengakibatkan kekecewaan pelanggan dan pengembalian produk.
  • Risiko Privasi dan Keamanan: Pelanggaran privasi data pelanggan atau kebocoran informasi sensitif dapat mengancam kepercayaan pelanggan dan berdampak buruk pada citra perusahaan.

Fitur Analisa Bisnis Komplit Dari Beecloud

Analisis resiko usaha ini Anda bisa optimalkan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan Beecloud, perusahaan dapat merekam dan melacak data finansial secara akurat dan terperinci, termasuk pendapatan, pengeluaran, dan aset serta kewajiban lainnya.

Informasi yang terdokumentasi dengan baik ini memberikan landasan yang kuat untuk mengidentifikasi risiko potensial yang terkait dengan aspek keuangan perusahaan. Klik banner di atas untuk dapatkan gratis uji coba dan jutaan manfaat lainnya!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu