Logo Bee Web

6 Faktor Analisis PESTLE dan Contoh Penerapannya dalam Bisnis

Analisis PESTLE adalah singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Legal, dan Environmental (analisis lingkungan eksternal)
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 25 January 2024

Analisis PESTLE adalah singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Legal, dan Environmental, yakni suatu pendekatan yang luas dalam menganalisis faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi atau lingkungannya.

Dengan merinci setiap aspek ini, analisis ini dapat membantu pemangku kepentingan untuk memahami dampak potensial dari perubahan dalam kebijakan pemerintah, dinamika pasar, perubahan budaya, kemajuan teknologi, hukum dan peraturan, serta isu-isu lingkungan.

Dengan demikian, analisis ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam terkait risiko-risiko yang dapat muncul, tetapi juga membuka peluang untuk strategi dan perencanaan yang lebih baik dalam menghadapi kompleksitas lingkungan bisnis.

Apa itu Analisis PESTLE?

Pestle Analysis

Faktor analisis pestle (Credit: onstrategyhq-com)

PESTLE adalah singkatan dari Politic (Politik), Economic (Ekonomi), Social (Sosial), Technological (Teknologi), Environmental (Lingkungan) dan Legal (Hukum).

Secara pengertian, Pestle analysis atau analisis pestle adalah sebuah konsep yang digunakan perusahaan dalam melakukan analisis tracking terhadap lingkungan dimana projek/ produk baru akan atau sudah dilaksanakan.

Bisa disimpulkan jika pestel analysis adalah sebuah metode analisis lingkungan yang digunakan untuk mentracing bagaimana kondisi lingkungan tempat produk akan/ sudah diluncurkan. Untuk apa?

Untuk memahami lingkungan bisnis eksternal, mengidentifikasi peluang dan resiko di masa yang akan datang dan yang takah penting adalah untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya

Manfaat Melakukan Analisis PESTLE

Berikut ini beberapa manfaat yang akan didapatkan pelaku bisnis jika menerapkan analisis PESTLE:

  • Dengan memahami analisis PESTLE, perusahaan dapat memahami lingkungan eksternal dengan lebih baik, seperti bagaimana kebijakan pemerintahnya, kondisi ekonomi, tren sosial, teknologi, hukum dan faktor lingkungan lainnya.
  • Mengidentifikasi peluang dan risiko, seperti identifikasi perubahan preferensi konsumen, perubahan kebijakan pemerintah, trend teknologi baru dan sejenisnya.
  • Melalui pemahaman faktor eksternal , perusahaan dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan strategis.
  • Mengoptimalkan perumusan strategi bisnis dalam jangka panjang.
  • Mengembangkan strategi dalam mengidentifikasi ancaman kerugian, hambatan yang dapat muncul tiba-tiba dari lingkungan eksternal.

6 Faktor Analisis PESTLE

Salah sau komponen dari pestle analysis adalah peraturan/ regulasi pemerintah (Credit: Freepik.com)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, analisis PESTLE terdiri dari 6 faktor yakni Political, Economic, Social, Technological, Legal, dan Environmental, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Faktor Politik (Political)

Faktor pertama adalah faktor politik, mencakup kebijakan pemerintah, hubungan internasional, stabilitas politik hingga regulasi pemerintah. Dalam laman Oxford College of Marketing dijelaskan jika analisis faktor kebijakan politik akan berkaitan dengan stabilitas, kebijakan perdagangan, perpajakan dan fiskal.

Selain itu, faktor politik juga akan mempengaruhi industri tertentu dalam hal penggunaan sumber daya usaha. Contohnya bagaimana kondisi politik dari sebuah negara dan apa impactnya terhadap bisnis?

Baca Juga: 6 Sumber Daya Usaha, Pengertian, Kelompok dan Perannya

2. Faktor Ekonomi (Economic)

Faktor kedua adalah ekonomi, mencakup bagaimana kondisi ekonomi makro, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga nilai tukar mata uang, pendapatan konsumen dan sejenisnya.

Dimana faktor ekonomi umumnya tidak hanya berdampak dalam jangka waktu pendek, namun juga berpotensi memiliki dampak jangka panjang baik langsung maupun tidak langsung bagi perusahaan.

Contohnya saja, faktor ekonomi akan mempengaruhi pada daya beli pelanggan, selain itu berdampak juga pada model penawaran dan permintaan produk. Sehingga perusahaan harus mengetahui cara yang tepat dalam menentukan harga layanan dan produk.

3. Faktor Sosial (Social)

Selanjutnya adalah faktor sosial, dimensi sosial ini meliputi demografi, gaya hidup, budaya, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, agama, adat istiadat, norma dan nilai-nilai lain yang diterapkan dalam lingkungan dimana perusahaan bergerak.

Dimensi sosial ini akan mempengaruhi bagaimana perilaku konsumen, preferensi gaya beli hingga daya beli mereka. Sebab, faktor-faktor sosial ini menjadi dasar mereka dalam memutuskan pembelian sebuah produk.

Contohnya, masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan gaya hidup sehat, mereka cenderung memilih produk makanan sehat, yang mana akan berpengaruh pada permintaan dan penawaran produk makanan siap saji dan lain sebagainya.

4. Faktor Teknologi (Technological)

Faktor analisis PESTLE selanjutnya adalah faktor teknologi, faktor ini mencakup kemajuan teknologi, tren teknologi, inovasi teknologi, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak besar bagi masyarakat luas.

Teknologi ini bisa menjadi ancaman sekaligus peluang menjanjikan di masa yang akan datang. Contohnya saja, adanya teknologi baru marketplace memudahkan penjualan produk pedagang online, namun sekaligus menjadi ancaman bagi pelaku usaha tradisional.

5. Faktor Hukum (Legal)

Kelima adalah faktor hukum, meliputi segala macam peraturan dan hukum yang berlaku di wilayah tempat perusahaan berdiri. Termasuk peraturan mengenai hak kekayaan intelektual, perlindungan konsumen, lingkungan hidup, aturan tenaga kerja dan lain sebagainya.

Sebagai pelaku usaha Anda wajib memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar bisnis bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan etika dan regulasi ditetapkan.

Dalam melakukan analisanya pastikan untuk bisa menjawab pertanyaan terkait inovasi dan teknologi apa yang kemungkinan akan muncul dan
dapat mempengaruhi struktur pasar ?

6. Faktor Lingkungan (Environmental)

Terakhir adalah faktor lingkungan, dimana dewasa ini faktor lingkungan menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan, karena mulai timbulnya dampak negatif yang berpotensi mengancam kondisi dimasa yang akan datang.

Mulai dari kelangkaan bahan baku, polusi udara hingga jejak karbon, yang pastinya akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh sebab itu, pelaku bisnis perlu fokus mengenai Apa saja concern lingkungan yang harus diperhatikan untuk bisnis?

Perbedaan Analisis PESTLE dan PEST

Mengutip dari lama smartcapitalmind.com perbedaan analisis PEST dan analisis PESTEL mencakup beberapa hal berikut:

1. Elemen Analisis

Hal pertama yang membedakan antara analisis PEST dan PESTLE adalah komponen yang dianalisis, dimana analisis PEST terdiri dari komponen Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi.

Sedangkan analisis PESTLE menambahkan dua aspek tambahan, yaitu Hukum (Legal) dan Lingkungan (Environmental), memberikan pandangan yang lebih komprehensif.

2. Aspek Hukum

Selanjutnya adalah aspek hukum yang digunakan, analisis PEST fokus pada faktor-faktor hukum lokal, seperti undang-undang tingkat daerah dan negara bagian. Sedangkan PESTLE analysis juga memasukkan analisis terhadap hukum internasional, perdagangan, persaingan, pasar asing, dan tenaga kerja internasional.

3. Aspek Lingkungan

Berikutnya dari segi aspek lingkungan, analisis PEST cenderung lebih kurang dalam memperhatikan regulasi yang berkaitan dengan dampak lingkungan.

Sedangkan PESTLE lebih fokus dalam menyoroti regulasi lingkungan, seperti aturan dari Environmental Protection Agency (EPA) yang mengatur emisi industri dan pembuangan limbah.

4. Dampak pada Bisnis

Perbedaan analisis PEST dan PESTLE selanjutnya adalah pada dampaknya, analisis PEST memberikan pandangan umum terhadap faktor eksternal. Sedangkan analisis PESTLE cenderung memberikan mendalam tentang bagaimana aspek Hukum dan Lingkungan dapat membentuk strategi bisnis di masa depan.

5. Ruang Operasional dan Prakteknya

Perbedaan terakhir adalah ruang operasional dan prakteknya, dimana analisis PEST lebih fokus pada peraturan tingkat lokal, contohnya menyelidiki faktor-faktor politik dan ekonomi yang mempengaruhi perusahaan.

Sedangkan analisis PESTLE lebih fokus pada bagaimana cara mengakomodasi perbedaan hukum dan regulasi di tingkat internasional yang mungkin mempengaruhi bisnis.

Contohnya menyelidiki dampak hukum, seperti pajak internasional, dan aspek lingkungan, seperti regulasi emisi, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.

Melalui penambahan aspek Hukum dan Lingkungan, analisis PESTLE memberikan pandangan yang lebih holistik dan detail terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan dan strategi bisnis.

Cara Melakukan Analisis PESTLE

Analisis Laporan Keuangan

Tahapan proses analisis pestle dilakukan dengan 5 langkah (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa tahapan dalam melakukan analisis PESTLE:

1. Brainstorm Issues

Langkah pertama adalah melakukan diskusi terkait apa saja masalah yang dihadapi perusahaan baik yang terjadi atau berpotensi akan terjadi, khususnya permasalahan eksternal.

2. Identity Issues

Selanjutnya, lakukan identifikasi semua masalah bisnis secara menyeluruh dan terperinci, pastikan tidak ada yang terlewat untuk memastikan keakuratan hasil analisis.

3. Rate Importance

Setelah diidentifikasi dan dirinci, selanjutnya adalah menyusun tingkat masalah dari yang paling penting dan pengaruh sampai yang paling ringan.

4. Assess Likelihood

Berikutnya, dari masalah yang sudah disusun Anda bisa menilai apa saja kemungkinan yang terjadi dan bagaimana dampaknya bagi bisnis.

5. Consider Implications

Selanjutnya adalah mempertimbangkan apa saja akibat yang muncul dari permasalahan yang ada pada bisnis dan membuat konklusi atas masalah itu sendiri.

Contoh Analisis PESTLE Bisnis

Berikut beberapa contoh sederhana analisis PESTLE Bisnis pada perusahaan di bawah ini:

# Contoh Analisis PESTLE Produk Makanan: Mie Instan

1. Politik

  • Kebijakan pemerintah terkait impor bahan baku seperti tepung terigu dan minyak kelapa.
  • Regulasi terkait dengan iklan dan labelisasi makanan yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran.

2. Ekonomi

  • Pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap biaya impor bahan baku.
  • Dampak inflasi pada harga bahan baku dan biaya produksi.

3. Sosial

  • Peningkatan kesadaran konsumen tentang kesehatan dan kebutuhan diet yang dapat memengaruhi permintaan produk sehat atau variasi Indomie.
  • Perubahan pola konsumsi dan preferensi masyarakat terhadap makanan instan.

4. Teknologi

  • Inovasi dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi.
  • Pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok dan distribusi.

5. Hukum

  • Kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan dan standar produksi.
  • Perubahan dalam regulasi pajak yang dapat mempengaruhi biaya produksi.

6. Lingkungan

  • Praktik pertanian dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan untuk bahan baku.
  • Dukungan terhadap inisiatif lingkungan untuk mengurangi dampak produksi.

# Contoh Analisis PESTLE Bisnis Online

1. Politik

  • Ketentuan Bea Cukai: Perubahan dalam kebijakan bea cukai dan regulasi impor dapat mempengaruhi biaya dan ketersediaan produk impor.
  • Regulasi Pajak E-commerce: Kebijakan pajak terbaru terkait e-commerce dapat mempengaruhi harga produk dan keuntungan.

2. Ekonomi

  • Daya Beli Konsumen: Perubahan dalam perekonomian dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan kecenderungan untuk berbelanja produk pakaian.
  • Biaya Logistik: Fluktuasi biaya logistik dan pengiriman dapat mempengaruhi harga akhir produk.

3. Sosial

  • Tren Mode: Mengikuti dan memahami tren mode serta preferensi konsumen terkait gaya hidup.
  • Kesadaran Berkelanjutan: Peningkatan kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan dan etika dalam produksi pakaian.

4. Teknologi

  • E-commerce Platform: Pengembangan dan pemeliharaan platform e-commerce untuk pengalaman belanja online yang lebih baik.
  • Aplikasi Pembukuan: Menggunakan aplikasi pembukuan online shop Beeclud untuk memudahkan proses pencatatan transaksi dari e-commerce, hitung laba rugi, stok barang hingga laporan akuntansi.

Beecloud Ecommerce Untuk Toko Online Web

5. Hukum

  • Perlindungan Konsumen: Kepatuhan terhadap regulasi perlindungan konsumen dalam e-commerce.
  • Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan merek dan hak cipta untuk menghindari pelanggaran.

6. Lingkungan

  • Pengemasan Ramah Lingkungan: Penggunaan bahan pengemas yang ramah lingkungan dan upaya pengurangan limbah plastik.
  • Praktik Produksi Berkelanjutan: Mengadopsi praktik produksi yang ramah lingkungan dan keberlanjutan dalam rantai pasok.

# Contoh PESTLE Analysis Produk Minuman Kemasan

1. Politik

  • Kebijakan pemerintah terkait pengelolaan sumber daya air.
  • Regulasi terkait produksi dan distribusi air minum.

2. Ekonomi

  • Fluktuasi biaya energi dan bahan baku dalam produksi air minum.
  • Harga air minum yang terjangkau untuk berbagai lapisan masyarakat.

3. Sosial

  • Kondisi sanitasi dan ketersediaan air bersih yang dapat memengaruhi permintaan air minum kemasan.
  • Preferensi konsumen terkait sumber air dan keamanan produk.

4. Teknologi

  • Inovasi dalam proses filtrasi dan pengemasan untuk mempertahankan kualitas air.
  • Pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok dan distribusi.

5. Hukum

  • Kepatuhan terhadap standar kualitas air minum yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Perizinan dan regulasi terkait pengambilan air dan pengelolaan sumber daya alam.

6. Lingkungan

  • Praktik pengemasan ramah lingkungan dan pengurangan limbah plastik.
  • Partisipasi dalam inisiatif pelestarian sumber daya air dan lingkungan.

Semoga bermanfaat!!

Artikel Terkait

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah Adalah Peluang Bisnis, Ini Caranya
Wirausaha kerajinan bahan limbah adalah sebuah kegiatan usaha kreatif dengan memanfaatkan limbah/ sampah bekas untuk dikelola kembali menjadi produk inovatif
Baca Juga
7+ Tips Memberi Nama Toko yang Bagus dan Mudah Diingat
Anda sedang bingung mencari nama toko yang bagus buat bisnis? Nama apa yang cocok digunakan, bagaimana tips memilih nama, semuanya
Baca Juga
Contoh Segmentasi Psikografis, Karakteristik dan Cara Penerapannya
Konsep segmentasi psikografis dalam bisnis digunakan sebagai alat yang sangat berharga bagi para pemasar dan pemangku kepentingan bisnis. Segmentasi prikografis
Baca Juga
Panduan Cara Hitung Lembur Kerja dan Dasar Hukumnya
Bagi orang yang sudah bekerja, pasti sudah tidak asing dengan istilah lembur. Secara umum, frasa tersebut dapat dimengerti sebagai aktivitas
Baca Juga
Contoh Pembukuan Sparepart dan Cara Membuat Pembukuan Sederhana
Contoh pembukuan sparepart adalah hal yang penting bagi pemilik usaha bengkel. Karena, pembukuan untuk jual beli sparepart sangat penting untuk
Baca Juga
Ciri-Ciri Peluang Usaha yang Paling Menguntungkan
Ada banyak tujuan yang bisa ditetapkan sebelum mencari peluang usaha. Misalnya saja untuk mendapatkan keuntungan, kekayaan, uang, status sosial, popularitas,
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu