Analisis duPont adalah salah satu alat untuk menganalisa dan memahami kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh. Dikembangkan oleh DuPont Corporation pada tahun 1920-an.
Metode ini menguraikan laba atas ekuitas (ROE) perusahaan menjadi komponen-komponen penting, memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang mendorong profitabilitasnya.
Lebih lanjut, model DuPont dapat diuraikan dalam artikel berikut ini, mulai dari pengertian, sejarahnya, komponen, jenis lengkap contoh dan cara hitungnya.
Menurut Dwi Astuti (2004) analisis duPont adalah pendekatan yang dilakukan untuk menganalisis efektivitas dan kinerja keuangan perusahaan untuk mencegah return of asset (ROA) dan return of equity (ROE).
Dalam prakteknya, model duPont menggunakan rasio perputaran aktivitas/aset dan marjin laba atas penjualan untuk menganalisis bagaimana keduanya berdampak pada Return On Investment (ROI) dan profitabilitas aset perusahaan. (Heru Maruta, 2018)
Mengutip dari Lusi Damayanti (2021), Ada 5 alat analisis yang bisa digunakan model duPont menurut Sugiyono, yakni:
Asset Turn Over = Penjualan/ Total Aktiva
Net Profit Margin = Laba bersih/ Penjualan
Return On Investment = Net Profit Margin x Total Asset Turn Over
Equity Multiplier = Total Aktiva/ Total Ekuitas
Return On Equity = ROI x Equity Multiplier)
Baca Juga: Rumus ROE (Return on Equity) dan Cara Menghitungnya
Dilansir dari laman repositori.wbi.ac.id, sejarah singkat analisis Dupont dimulai dengan Donaldson Brown, seorang pengembang formula di E.I Dupont De Nemours, pada tahun 1920.
Teknik ini kemudian diterapkan oleh DuPont Corporation, salah satu perusahaan terbesar di Amerika yang didirikan pada tahun 1802.
Donaldson Brown menggunakan teknik ini untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan pendekatan yang lebih integratif, melibatkan semua pembuatan laporan keuangan sebagai bagian dari pemeriksaan.
Analisis Dupont adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana menganalisis laba dari perusahaan atau bisnis.
Metode ini berfokus pada rasio keuangan, terutama Return on Equity (ROE), yang merupakan rasio antara keuntungan perusahaan dan modal yang digunakan untuk mencapai keuntungan tersebut.
Bisnis perlu melakukan analisis Dupont karena metode ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kinerja keuangan perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya:
Mengutip dari Jurnal Analisis Sistem DuPoint untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT Astra Internasional Tbk Periode 2012-2016) karya Rindang Cahyaningsing.
Komponen analisis duPont terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Return On Investment (ROI), berikut penjelasannya:
ROA mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Rumusnya adalah:
ROA = Laba Bersih / Rata-rata Total Aset
Baca Juga: Pengertian ROA (Return on Assets) dan Cara Menghitungnya
Dimana analisis DuPont menunjukkan bahwa ROA dipengaruhi oleh dua faktor utama:
ROI mirip dengan ROA, namun ROI mengukur profitabilitas investasi yang dilakukan oleh para pemegang saham. Rumusnya adalah:
ROI = Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas Investor
Analisis DuPont menunjukkan bahwa ROI dipengaruhi oleh dua faktor utama:
Berdasarkan langkah analisisnya pada laporan keuangan, analisis duPont dikelompokan menjadi dua jenis, yakni analisis 3 langkah dan analisis 5 langkah.
Jenis metode duPont pertama adalah analisis 3 langkah, dimana cara ini berfokus pada dekomposisi ROE, dengan tiga komponen utama, yakni:
Dari tiga komponen di atas, maka rumus analisis duPont 3 langkah adalah:
ROE = Margin Laba Bersih x Perputaran Aset Total x Rasio Leverage Keuangan
Selanjutnya adalah analisis 5 langkah, yakni perluasan dari analisis 3 langkah, dengan memasukkan dua langkah tambahan, yakni:
Maka, rumus analisis duPont 5 langkah adalah:
ROE = (EBIT Margin x (1 - Beban Pajak)) x (Perputaran Aset Total x Rasio Leverage Keuangan)
Berikut contoh perhitungan duPoint berdasarkan metodenya:
Ilustrasi kasus pada Perusahaan: PT. Beerkah Selalu pada tahun 20xx, dengan data keuangan:
Maka:
Perhitungan Analisis DuPont 3 Langkah:
1. Margin Laba Bersih:
Margin Laba Bersih = Laba Bersih / Pendapatan = Rp 100.000.000.000 / Rp 1.000.000.000.000 = 0.10 (10%)
2. Perputaran Aset Total:
Perputaran Aset Total = Pendapatan / Rata-rata Total Aset = Rp 1.000.000.000.000 / Rp 500.000.000.000 = 2.0
3. Rasio Leverage Keuangan:
Rasio Leverage Keuangan = Rata-rata Total Aset / Rata-rata Ekuitas Pemegang Saham = Rp 500.000.000.000 / Rp 300.000.000.000 = 1.67
ROE = Margin Laba Bersih x Perputaran Aset Total x Rasio Leverage Keuangan ROE = 0.10 x 2.0 x 1.67 = 0.334 ROE = 33.4%
Perhitungan analisis duPont 5 langkah, mencakup seluruh perhitungan analisis 3 langkah dan ditambah dengan 2 komponen baru, yakni:
4. Beban Pajak
Beban Pajak = Laba Bersih / Laba Sebelum Pajak (EBT) = Rp 30.000.000.000 / Rp 130.000.000.000 = 0.231 (23.1%)
5. Margin Laba Sebelum Pajak (EBIT Margin)
EBIT Margin = EBT / Pendapatan = Rp 130.000.000.000 / Rp 1.000.000.000.000 = 0.13
ROE = (EBIT Margin x (1 - Beban Pajak)) x (Perputaran Aset Total x Rasio Leverage Keuangan) ROE = (0.13 x (1 - 0.231)) x (2.0 * 1.67) ROE = 0.304 jika dijadikan persen maka 30.4%
Bisa disimpulkan jika analisis duPont alat yang ampuh bagi investor, analis, dan pemilik bisnis untuk memahami kinerja keuangan perusahaan secara mendalam. Dengan menguraikan ROE menjadi komponen-komponen penting, analisis ini memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang mendorong profitabilitas.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat model DuPont, diperlukan data keuangan yang akurat dan terkini. Di sinilah aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud memainkan peran penting. Aplikasi ini dapat membantu mengotomatisasi proses akuntansi, menghasilkan laporan keuangan yang komprehensif, dan menyediakan akses mudah ke data keuangan yang dibutuhkan untuk model DuPont.
Klik banner di atas untuk gratis uji coba gratis dan optimalkan bisnis Anda!