Administrasi keuangan dalam bisnis memegang peranan krusial dalam mengelola sumber daya keuangan, dimana tidak sekadar mencakup pencatatan transaksi keuangan, melainkan melibatkan serangkaian kegiatan strategis untuk kepentingan bisnis kedepannya.
Seperti perencanaan, pengadaan, penggunaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan dana. Secara sempit administrasi keuangan dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan keuangan untuk kepentingan kegiatan operasional dalam bentuk pembukuan.
Apa saja komponen di dalamnya? Bagaimana proses pencatatan dan tips pengelolaannya? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fungsi dan komponen dalam digunakan dalam penyusunan laporan administrasi keuangan, Anda perlu memahami apa pengertian administrasi keuangan menurut para ahli. Berikut diantaranya:
Menurut Mamesah, pengertian keuangan adalah serangkaian kegiatan dan prosedur yang dilakukan dalam rangka mengelola keuangan secara teratur, sah, hemat, berdaya guna dan berhasil guna.
Kemudian menurut Siagian, administrasi keuangan adalah sebuah truisme suatu kekayaan bahwa jika biaya yang ada dalam sebuah negara yang giat melakukan pembangunan dalam kondisi selalu terbatas dibandingkan dengan banyaknya kegiatan pembangunan lain yang perlu dibiayai.
Sedangkan menurut The Liang Gie, pengertian administrasi keuangan adalah sebuah proses perencanaan, penyediaan dan penggunaan uang dalam organisasi atau perusahaan.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan jika, administrasi keuangan adalah serangkaian kegiatan yang mencakup pencatatan, perencanaan, pengadaan, penggunaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan terhadap seluruh aspek keuangan.
Mengutip sebuah jurnal berjudul Administrasi Keuangan karya Adek Siti Nurhalizah, administrasi keuangan memiliki beberapa fungsi, yakni:
Fungsi investasi dalam administrasi mencakup pengelolaan modal dan alokasi sumber daya ke dalam berbagai bentuk investasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau organisasi melalui keputusan investasi yang bijak.
Dalam hal ini investasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yakni:
Baca Juga: Mengenal Investasi Jangka Panjang Kunci Bisnis Berkelanjutan
Selanjutnya adalah mencari dana, dimana digunakan untuk memastikan adanya sumber daya yang cukup untuk operasional dan investasi.
Seperti melakukan identifikasi dan pengumpulan dana dari berbagai sumber, termasuk pembiayaan internal (seperti laba yang ditahan) dan pembiayaan eksternal (seperti pinjaman bank atau penerbitan saham).
Berikutnya adalah fungsi pembelanjaan, meliputi penggunaan dana untuk keperluan operasional sehari-hari dan investasi jangka pendek atau jangka panjang. Dana yang digunakan beragam, baik dari dana milik sendiri atau dari luar.
Terakhir adalah pembagian laba, dalam administrasi keuangan mencakup penentuan kebijakan dalam melakukan pembagian hasil usaha.
Pembagian laba ini tidak hanya bersifat sebagai akuntansi keuangan, tetapi juga sebagai strategi untuk mengembangkan usaha.
Dengan merencanakan pembagian laba dengan bijak, perusahaan dapat menciptakan dana internal yang dapat digunakan untuk investasi dan pengembangan usaha.
Administrasi keuangan dalam bisnis memiliki beberapa tujuan utama yang mencakup berbagai aspek manajemen keuangan. Berikut diantaranya:
Melansir dari laman lembagakajianindonesia.or.id, dalam administrasi keuangan ada beberapa komponen yakni:
Komponen ini melibatkan penyusunan rencana anggaran yang mencakup perkiraan pendapatan dan pengeluaran.
Hal ini membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan bijak, memantau kinerja keuangan, dan menjaga konsistensi dengan tujuan bisnis.
Selanjutnya adalah pengelolaan keuangan, seperti manajemen kas, pengelolaan hutang, dan kebijakan pembayaran. Dengan tujuan menjaga likuiditas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memastikan keberlanjutan keuangan.
Komponen ketiga adalah perencanaan keuangan, meliputi penyusunan strategi keuangan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai tujuan bisnis. Seperti proyeksi pendapatan, analisis biaya, dan identifikasi kebutuhan modal.
Berikutnya adalah pencarian keuangan, yakni melakukan identifikasi dan penarikan dana dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal.
Contoh dana internal seperti laba ditahan, sedangkan eksternal bisa seperti pinjaman dan investasi. Dengan tujuan memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung operasional dan pertumbuhan.
Selanjutnya adalah melakukan pengendalian keuangan, komponen ini dilakukan dengan mengimplementasikan sistem kontrol internal.
Dengan tujuan untuk memastikan keakuratan, keamanan, dan keterpaduan data keuangan. Hal Ini membantu mencegah kesalahan, kecurangan, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan dan regulasi.
Berikutnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap keuangan, seperti melakukan peninjauan independen atas catatan keuangan perusahaan untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
Terakhir adalah penyimpanan keuangan, yakni proses pengarsipan dokumen keuangan, seperti faktur, kontrak, dan laporan keuangan. Ini penting untuk memastikan ketersediaan informasi yang diperlukan dan mematuhi persyaratan hukum terkait.
Dalam melakukan proses administrasi keuangan bisnis, setidaknya ada 4 tahapan yang perlu dilakukan, yakni:
Tahapan pertama dalam proses administrasi keuangan bisnis adalah melakukan perencanaan, perencanaan ini meliputi:
Identifikasi dan tetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh bisnis. Misalnya, pertumbuhan pendapatan, pengurangan biaya, atau investasi pada proyek tertentu.
Rencanakan alokasi dana dengan menyusun anggaran yang mencakup pendapatan dan pengeluaran. Anggaran membantu mengendalikan pengeluaran
Pantau secara teratur realisasi anggaran, identifikasi perbedaan, dan terapkan kontrol untuk mengendalikan pengeluaran agar sesuai dengan rencana.
Jika rencana sudah disusun berikutnya adalah melakukan pencatatan, pencatatan ini mencakup:
Catat semua transaksi keuangan secara akurat dan tepat waktu. Hal ini mencakup penerimaan dan pengeluaran dana serta transaksi keuangan lainnya yang relevan.
Kelompokkan transaksi keuangan ke dalam kategori yang sesuai, seperti pendapatan, biaya operasional, investasi, atau pembiayaan. Ini membantu dalam penyusunan laporan keuangan.
Buat ringkasan transaksi keuangan dalam jurnal umum atau buku besar untuk memahami posisi keuangan secara keseluruhan.
Selanjutnya adalah proses pembuatan laporan keuangan, ada 4 jenis laporan keuangan dasar yang wajib dimiliki perusahaan, yakni:
Hitung pendapatan, biaya, dan laba bersih selama periode tertentu untuk mengevaluasi kinerja keuangan.
Catat perubahan dalam modal pemilik, termasuk investasi, dividen, dan laba atau rugi yang diinvestasikan.
Presentasikan aset, kewajiban, dan modal pada suatu waktu untuk menilai kesehatan keuangan dan likuiditas perusahaan.
Analisis aliran kas untuk memahami masuk dan keluar dana selama periode tertentu.
Terakhir adalah pengawasan, seperti melakukan beberapa hal berikut ini:
Lakukan audit internal untuk memastikan keakuratan catatan keuangan dan kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi.
Evaluasi kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan, tren, dan perbandingan dengan target atau benchmark.
Berdasarkan analisis, buat rekomendasi perbaikan atau perubahan strategis yang dapat meningkatkan kinerja keuangan dan pencapaian tujuan bisnis.
Apa saja tugas seorang administrasi keuangan dalam perusahaan? Berikut diantaranya:
Baca Juga: Tugas Administrasi Perkantoran Bukan Hanya Surat-Menyurat
Agar proses administrasi keuangan, Anda bisa melakukan beberapa tips sederhana di bawah ini:
Menerapkan software akuntansi dapat membantu mempermudah proses administrasi keuangan. Salah satunya adalah software akuntansi Beeaccounting.
Software ini menyediakan fitur-fitur seperti pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan pelacakan anggaran, yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi. klik banner di atas dan klaim gratis uji coba khusus pengguna pertama!
Selanjutnya adalah menjaga pencatatan keuangan yang akurat dan teratur adalah kunci utama dalam administrasi keuangan yang baik.
Pastikan setiap transaksi dicatat dengan benar, termasuk penerimaan dan pengeluaran keuangan. Dengan pencatatan yang baik, perusahaan dapat memiliki gambaran yang jelas tentang posisi keuangan mereka.
Kemudian lakukan keuangan secara rutin membantu dalam pemahaman mendalam tentang kesehatan keuangan perusahaan. Dengan memonitor rasio keuangan, tren pendapatan, dan biaya.
Dengan demikian manajemen dapat mengidentifikasi potensi masalah atau peluang untuk perbaikan. Analisis berkala juga mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.
Dengan menetapkan kebijakan kontrol internal yang ketat akan membantu mencegah kesalahan atau kecurangan dalam administrasi keuangan.
Termasuk pemisahan tugas, otorisasi transaksi, dan pemeriksaan internal secara berkala untuk memastikan keandalan dan keamanan data keuangan.
Terakhir adalah mengelola hutang dan piutang perusahaan secara efisien penting untuk menjaga likuiditas. Pertimbangkan kebijakan pembayaran yang tepat waktu kepada pemasok dan pantau piutang dari pelanggan.
Nah itu dia penjelasan mengenai administrasi keuangan, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.