Setiap orang tentu sudah pernah mendapatkan diskon pada suatu pembelian, baik di toko offline maupun online. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu mengenai cara menghitung sebuah diskon.
Dalam hal diskon, ada beberapa hal dasar yang perlu Anda ketahui. Pertama, apa tujuan dari diskon? Kedua, apa saja jenis diskon yang berbeda? Dan ketiga, bagaimana cara menghitung diskon?
Ketika berbicara tentang diskon, ada sedikit terminologi yang perlu kita bahas terlebih dahulu. Jadi, apa arti sebenarnya dari istilah "diskon"?
Sederhananya, diskon adalah pengurangan harga suatu barang. Ini adalah cara bagi bisnis untuk menawarkan harga yang lebih rendah pada produk dan layanan mereka, yang bisa sangat menarik bagi pelanggan.
Pengertian diskon menurut Suhardi Sigit adalah pengurangan terhadap harga yang ditetapkan karena pembeli memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Menurut Kotler (2003) diskon adalah pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian selama suatu periode yang waktu yang dinyatakan.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008) diskon adalah potongan harga yang diberi dari penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.
Ada berbagai macam jenis diskon, dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Bisnis dapat memilih jenis diskon yang paling sesuai untuk mereka, tergantung pada apa yang ingin mereka capai.
Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin ingin menawarkan diskon kepada pelanggan Anda. Mungkin Anda ingin membersihkan inventaris, atau mungkin Anda mencoba menarik pelanggan baru.
Setiap organisasi berbeda-beda dalam menentukan strategi diskon. Namun, ada beberapa alasan umum mengapa organisasi memberikan diskon, yaitu untuk:
Apapun alasannya, penting untuk memahami berbagai jenis diskon dan cara menghitungnya. Ini akan membantu Anda menawarkan diskon yang tepat kepada pelanggan yang tepat, dan memastikan Anda mendapatkan hasil maksima
Sebagai pengecer, penting untuk memahami berbagai jenis diskon dan cara menghitungnya.
Dengan begitu, Anda dapat menawarkan penawaran terbaik kepada pelanggan Anda dan mendorong penjualan. Berikut adalah 5 jenis diskon yang paling umum:
Dalam hal diskon, ada beberapa cara berbeda untuk menghitungnya. Berikut ini beberapa metode yang paling umum :
Ini adalah jenis diskon yang paling populer, dan dihitung dengan mengambil harga asli dan membaginya dengan harga diskon.
Misal dengan kasus :
Khusus hari ini dapatkan kaos polo seharga Rp. 150.000 dengan diskon 20%. Berapa uang yang dikeluarkan?
Maka rumus menghitungnya adalah :
= Harga awal - ( diskon x harga awal)
= Rp. 150.000 - (20% x Rp. 150.000)
= Rp. 150.000 - Rp. 30.000
= Rp. 120.000
Jenis diskon ini cukup jelas, adalah sejumlah uang yang dikurangkan dari harga asli. Misalnya, jika Anda mendapatkan diskon Rp. 50.000 untuk pembelian Rp. 1.000.000, maka berarti Anda mendapatkan diskon 5%.
Jika dirumuskan, cara menghitungnya seperti ini :
% Diskon = (Nominal Diskon ÷ Harga Awal) x 100
% Diskon = (Rp. 50.000 ÷ Rp. 1.000.000) x 100
% Diskon = 0,05 x 100
% Diskon = 5%
Metode ini didasarkan pada berapa banyak barang yang Anda beli sekaligus. Semakin banyak Anda membeli, semakin besar diskonnya. Misalnya, Anda mungkin mendapatkan diskon 5% untuk membeli 15 item, atau diskon 10% untuk membeli 25 item.
Jenis diskon ini ditawarkan hanya untuk waktu terbatas, atau untuk jumlah hari tertentu. Contoh promo Shopee khusus tanggal 10 Oktober diskon upto 30% + gratis ongkir Rp. 0 untuk semua pembelian.
Contoh kasus :
Dapatkan diskon 10% + 5% untuk pembelian 1 paket Zwitsal Essential Gift Set Natural 7 in 1 dengan harga normal Rp. 138.000
Cara menghitungnya :
Harga produk : Rp. 138.000
Diskon : 10% + 5%
Hitung terlebih dahulu diskon pertama, setelah itu lanjut hitung diskon ke-2
Rumus harga diskon pertama
= Harga produk - (% Diskon x Harga produk) +
= Rp. 138.000 - (10% x Rp. 138.000)
= Rp. 138.000 - Rp. 13.800
= Rp. 124.200
Rumus harga diskon ke-2
= Harga diskon pertama - (% Diskon x Harga diskon pertama)
= Rp. 124.200 - (5% x Rp. 124.200)
= Rp. 124.200 - Rp. 6.210
= Rp. 117.990
Yang perlu diketahu diskon 10% + 5% ini berbeda dengan diskon 15% ya.
Contoh diskon lainnya adalah diskon buy 2 get 1. Yang berarti jika Anda membeli barang A sejumlah 2 pcs, Anda akan mendapatkan gratis 1 pcs barang A.
Promo cashback bukan berarti Anda mendapatkan uang tunai ya hehe. Jika diskon memberikan keuntungan berupa potongan harga langsung sehingga Anda bisa membayar sejumlah harga yang telah dipotong, maka cashback adalah keuntungan yang Anda peroleh setelah Anda berbelanja dengan jumlah tertentu dengan harga normal.
Cashback biasanya berupa deposit uang atau point ke akun Anda.
Contoh kasus :
Topup Pulsa pakai Go-Pay dapatkan Cashback 10%.
Pulsa yang dibeli = Rp. 500.000
Cashback = 10%
Rumusnya adalah :
= Harga produk x % cashback
= Rp. 500.000 x 10%
= Rp. 50.000
Maka cashback yang Anda dapat adalah Rp. 50.000
Masih banyak yang terkecoh perbedaan antara diskon up to dengan diskon tunggal, contohnya 'discount up to 50%' dengan 'discount 50%'. Padahal keduanya jelas berbeda.
Misalnya di suatu Mall terdapat papan dengan bertulisan 'Disc. up to 50%'. Kenyataannya bukan semua produk diberikan potongan sebesar 50%, arti sesungguhnya adalah sale hingga 50%. Dan bisa jadi potongan harganya tidak sampai 50%.
Itu dia cara menghitung diskon beserta contoh dan manfaatnya. Apakah Anda sudah belajar banyak dari artikel ini?
Ada banyak alasan untuk memberikan diskon - untuk meningkatkan penjualan, membersihkan inventaris lama, atau menarik pelanggan baru. Mana diskon yang terbaik yang bisa menarik pelangganan lebih banyak?
Itu semua kembali ke pasar produk Anda. Terkadang diskon buy 1 get 1 lebih menarik daripada diskon 50%. Silahkan Anda coba secara berkala.