Dalam setiap jalannya bisnis yang membutuhkan proses produksi tentunya ada beberapa tahapan proses produksi yang harus dilewati hingga produk benar-benar layak untuk dipasarkan.
Tahapan produksi secara umum terbagi menjadi beberapa langkah, mulai dari tahapan pengolahan, pembahanan, pembentukan, perakitan dan finishing. Secara pengertian proses produksi adalah serangkaian langkah atau kegiatan yang dilakukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap digunakan atau dijual.
Proses produksi melibatkan berbagai tahapan mulai dari perencanaan, pengadaan bahan mentah, pengolahan, hingga pengemasan produk akhir. Nah, pada artikel di bawah ini akan dijelaskan secara lebih detail apa itu proses produksi dan bagaimana tahapannya secara lebih lengkap.
Tahapan proses produksi yang benar dan urut adalah sebagai berikut:
Langkah pertama dalam proses produksi adalah penelitian dan pengembangan. Pada tahap ini, perusahaan melakukan penelitian untuk menemukan ide baru, mengembangkan konsep produk.
Kemudian dilakukan uji coba untuk menentukan apakah produk tersebut layak diproduksi secara massal. Penelitian dan pengembangan berperan penting dalam inovasi produk dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
Setelah konsep produk dikembangkan, langkah selanjutnya adalah perencanaan produksi. Pada tahap ini, perusahaan menentukan jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan, menyusun jadwal produksi.
Serta mengatur alur kerja dan alokasi sumber daya. Perencanaan produksi yang baik akan memastikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan menghindari kelangkaan bahan baku atau overproduksi.
Usai proses perencanaan produksi selesai, perusahaan mulai mengumpulkan bahan baku yang diperlukan. Bahan baku ini dapat berupa bahan mentah seperti logam, plastik, atau kain, atau bahan komponen yang akan digunakan dalam proses perakitan.
Pengadaan bahan baku harus memperhatikan kualitas, ketersediaan, dan harga yang kompetitif untuk memastikan kelancaran proses produksi.
Nah, Inilah tahap inti dalam proses produksi. Proses produksi dapat dibagi menjadi beberapa sub-tahap, tergantung pada jenis industri dan produk yang dihasilkan. Alur tahapan produksi yang benar adalah berikut ini
Jika produk yang dihasilkan adalah barang jadi seperti mobil atau komputer, maka perusahaan akan melakukan perakitan komponen-komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya. Ini melibatkan pengaturan alur produksi yang efisien, pemasangan komponen, dan pengujian kualitas.
Jenis produksi ini lebih sering diterapkan pada produk yang berbahan dasar, makanan, atau minuman, maka perusahaan akan melibatkan proses produksi massal. Ini melibatkan pencampuran bahan-bahan sesuai dengan resep yang ditetapkan, pengolahan fisik atau kimia, serta pengemasan produk jadi.
Beberapa produk memerlukan tahapan pengolahan tambahan seperti pengeringan, pendinginan, pengalengan, atau pemotongan. Tahapan ini memungkinkan produk mencapai spesifikasi yang diinginkan sebelum dikemas dan didistribusikan ke pasar.
Setelah produk selesai diproduksi, tahap berikutnya adalah pengujian kualitas. Tujuannya adalah memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelumnya.
Proses pengujian kualitas dapat melibatkan pengujian fisik, pengujian fungsional, atau pengujian keamanan tergantung pada jenis produk yang dihasilkan. Produk yang tidak memenuhi standar kualitas akan dikembalikan atau diperbaiki sebelum dikemas.
Jika produk lolos pengujian kualitas, langkah selanjutnya adalah pengemasan. Pengemasan adalah proses pengepakan produk jadi dalam kemasan yang sesuai.
Tujuan pengemasan adalah melindungi produk dari kerusakan selama pengiriman dan juga memudahkan proses distribusi dan penjualan. Kemasan juga berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi produk kepada konsumen.
Setelah produk dikemas dengan baik, tahap selanjutnya adalah distribusi. Produk dapat didistribusikan melalui berbagai saluran, seperti melalui pengecer, grosir, atau melalui penjualan online. Distribusi melibatkan pengaturan logistik, pengiriman produk ke tujuan akhir, serta penyimpanan yang tepat agar produk tetap segar atau dalam kondisi yang baik.
Tahap terakhir dalam proses produksi adalah pemasaran dan penjualan. Pemasaran melibatkan promosi produk dan menciptakan kesadaran di antara konsumen potensial.
Penjualan melibatkan interaksi dengan pelanggan, pemrosesan pesanan, dan pengiriman produk kepada pelanggan. Pemasaran dan penjualan yang efektif sangat penting untuk mencapai keberhasilan produk di pasar.
Selama proses produksi, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar produksi berjalan lancar dan efisien serta untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Berikut diantaranya:
Pertama adalah ketidaksesuaian dengan standar yang berlaku. Hal ini termasuk menghindari penggunaan bahan baku yang cacat, proses produksi yang tidak sesuai, atau pengabaian terhadap pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan.
Selanjutnya adalah proses yang berlebihan. Terlalu banyak atau berlebihan dalam pemrosesan dapat menyebabkan pemborosan sumber daya, meningkatkan biaya produksi, dan memperpanjang waktu siklus produksi. Penting untuk mengoptimalkan proses produksi dan menghindari pemrosesan yang tidak diperlukan.
Salah perencanaan dapat mengakibatkan kekurangan atau kelebihan produksi. Menghindari kesalahan dalam perencanaan termasuk melakukan estimasi yang akurat terkait kapasitas produksi, jadwal produksi yang realistis, dan pengelolaan persediaan yang tepat.
Selanjutnya adalah kualitas bahan yang buruk, dengan menggunakan bahan mentah berkualitas rendah dapat mengakibatkan produk jadi yang cacat atau tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Penting untuk memilih pemasok yang terpercaya dan memastikan kualitas bahan mentah sebelum digunakan dalam proses produksi.
Jika terjadi ketidakseimbangan pada lini produksi dapat mengakibatkan waktu siklus produksi yang tidak seimbang antara satu langkah produksi dengan langkah lainnya.
Hal ini dapat menyebabkan antrian, penumpukan, dan ketidakefisienan dalam produksi. Perencanaan yang cermat dan pengaturan lini produksi yang tepat dapat membantu menghindari ketidakseimbangan ini.
Berikutnya mengabaikan atau mengurangi pengendalian kualitas dapat menghasilkan produk yang cacat atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Penting untuk menjalankan pengujian dan inspeksi kualitas yang sesuai selama proses produksi, termasuk pengawasan bahan mentah, pengujian antara proses, dan pemeriksaan akhir sebelum produk dikirim.
Selanjutnya adalah kurangnya sumber daya seperti bahan mentah, tenaga kerja, atau fasilitas produksi dapat menyebabkan gangguan dalam proses produksi. Penting untuk melakukan perencanaan yang tepat dan memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk menjaga kelancaran produksi.
Menghindari hal-hal tersebut membantu memastikan efisiensi, kualitas, dan keberhasilan dalam proses produksi. Penting untuk terus melakukan pemantauan, evaluasi, dan peningkatan dalam proses produksi guna menghindari masalah yang dapat menghambat produktivitas dan kualitas produk.
Namun perlu diingat, banyak biaya tidak langsung yang perlu dicatat dalam pengeluaran biaya produksi. Hal apapun mulai dari pabrik, gudang penyimpanan, listrik, transportasi, dll. Libatkan juga segala hal yang turut menunjang selesainya proses produksi.
Jika hal tersebut sering kali Anda lewatkan, ada baiknya Anda mulai menggunakan Software Akuntansi untuk pencatatan biaya produksi. Selain it menggunakan Software Akuntansi Beecloud juga memudahkan dalam membuat laporan biaya produksi dan laporan keuangan.
Demikianlah tahapan proses produksi yang lengkap dan detail. Dalam setiap tahap, penting untuk memperhatikan kualitas, efisiensi, dan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan. Dengan menjalankan tahapan ini dengan baik, perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan konsumen.