Logo Bee Web

7 Tahapan Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana

Temukan berbagai tips mudah menyusun laporan keuangan bisnis secara manual maupun dengan software akuntansi online disini.
Penulis: Lutfatul Malihah
Terbit: Friday, 8 July 2022
Diperbarui: Tuesday, 31 December 2024
Daftar Isi

Sekilas, menyusun laporan keuangan usaha memang terdengar mudah. Akan tetapi, nyatanya masih banyak perusahaan yang belum benar-benar paham cara membuat laporan keuangan sesuai standar berlaku. Padahal, dokumen keuangan adalah salah satu bentuk tanggung jawab pada investor.

Dengan laporan keuangan dapat membantu para pemilik usaha untuk mengetahui kinerja perusahaan, hingga keadaan keuangan perusahaan agar pihak manajemen lebih mudah dalam menentukan keputusan. Selain itu, informasi yang disajikan dalam laporan juga dapat menjadi penilaian performa bisnis karena keuangan perusahaan dapat dikontrol secara tepat.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Apa saja jenis-jenis laporan keuangan sederhana yang perlu Anda susun? Di bawah ini adalah jenis jenis laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan:

  • Laporan Laba Rugi : Berisi transaksi dan total pendapatan serta pengeluaran.
  • Laporan Perubahan Ekuitas : Rangkuman perubahan ekuitas pemilik yang mempengaruhi entitas di periode tertentu.
  • Laporan Neraca : Isinya adalah informasi tentang kondisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya dalam satu tahun berjalan.
  • Laporan Arus Kas : Menggambarkan situasi perputaran kas bisnis, termasuk jumlah kas masuk dan jumlah kas keluar.

BACA JUGA: Alasan Pentingnya Laporan Keuangan Perusahaan

Langkah-Langkah Menyusun Laporan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan pemerintah atau usaha sebenarnya tidak sulit. Anda hanya perlu melakukan pencatatan transaksi, lalu posting ke buku besar, dan sebagainya. Akan tetapi, bagi yang tidak memiliki background akuntansi, tentunya cara membuat laporan keuangan tidak akan mudah.

Namun, sekarang Anda tidak perlu cemas. Sebab cara menyusun dokumen keuangan sederhana dan praktis di bawah ini bisa Anda jadikan sebagai bahan referensi:

1. Mencatat Transaksi Jurnal

Tahap pertama adalah dengan mencatat transaksi perusahaan pada tahun berjalan. Istilah transaksi mengacu pada aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan, baik itu berupa penjualan, pembelian, sewa, penukaran barang, pengembalian barang, dan lain sebagainya.

Pencatatan transaksi keuangan ini dilakukan dalam jurnal umum, dengan catatan setiap transaksi keuangan yang terjadi harus memiliki bukti pendukung seperti faktur, kuitansi, atau nota untuk memastikan pencatatan yang akurat.

Oleh karena itu, bukti ini tidak boleh hilang karena menjadi dasar utama dalam memverifikasi kebenaran transaksi yang dicatat. Selain itu, keberadaan bukti transaksi juga diperlukan untuk keperluan audit atau pemeriksaan keuangan, sehingga setiap transaksi dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas dan transparan.

Sebagai contoh proses menyusun laporan keuangan sederhana, Anda bisa memperhatian rincian transaksi dan jurnal umumnya di bawah ini:

Jurnal Umum Menyusun Laporan Keuangan

Rincian Transaksi:

  • 1 Januari: Pemilik menyetor modal awal ke rekening perusahaan sebesar Rp80.000.000.
  • 3 Januari: Membeli perlengkapan kantor secara tunai sebesar Rp7.600.000.
  • 5 Januari: Menyewa kantor dengan biaya sewa Rp12.000.000 untuk 6 bulan, dibayar tunai.
  • 7 Januari: Menjual barang secara tunai sebesar Rp45.000.000.
  • 10 Januari: Membayar gaji karyawan sebesar Rp6.000.000.
  • 15 Januari: Membeli inventaris kantor secara kredit sebesar Rp12.000.000.
  • 20 Januari: Menerima pendapatan jasa dari pelanggan secara tunai sebesar Rp8.000.000.
  • 25 Januari: Membayar sebagian utang dagang sebesar Rp5.000.000.
  • 28 Januari: Mencatat penyusutan inventaris sebesar Rp1.000.000.
  • 31 Januari: Pemilik mengambil uang pribadi sebesar Rp2.000.000 untuk keperluan pribadi.

2. Posting Jurnal ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat di jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan (memposting) catatan tersebut ke akun masing-masing di buku besar. Buku besar membantu mengelompokkan transaksi berdasarkan kategori seperti aset, kewajiban, pendapatan, dan beban.

Proses ini terbilang cukup mudah, karena Anda hanya perlu memindahkan transaksi yang telah dicatat pada jurnal ke akun secara mendetail sehingga laporan lebih tepat dan akurat.

Berdasarkan jurnal umum di atas, kita bisa membuat buku besar sederhana seperti di bawah ini:

  • Buku Besar Kas Perusahaan

Buku Besar Kas, Modal Dan Perlengkapan

  • Buku Besar Akun Lainnya

Buku Besar 2

3. Menyusun Neraca Saldo

Setelah selesai membuat buku besar, selanjutnya Anda perlu menyusun neraca saldo atau daftar rekening-rekening pada buku besar berikut rincian saldo debit dan juga kredit. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa total debit dan kredit seimbang sebelum melanjutkan ke proses penyusunan laporan keuangan dengan lebih baik. Secara umum, daftar rekening di buku besar dikategorikan menjadi pasiva dan aktiva.

Seperti contoh di bawah ini:

Neraca Saldo

4. Membuat Jurnal Penyesuaian

Cara menyusun laporan keuangan sederhana selanjutnya adalah dengan mengumpulkan data transaksi pada akhir periode. Data tersebut nantinya akan dijadikan acuan membuat jurnal penyesuaian.

Dalam akuntansi, jurnal penyesuaian berfungsi mengukur performa perusahaan dengan cara menyajikan data keuangan. Adanya jurnal penyesuaian dapat memudahkan pihak manajemen perusahaan dalam menentukan langkah lebih mudah atau strategi bisnis yang akan diambil selanjutnya.

Selain itu, jurnal ini juga digunakan untuk mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum dicatat atau membutuhkan koreksi, seperti penyusutan aset tetap atau akrual pendapatan dan beban.

Dari transaksi di atas, satu akun yang perlu disesuaikan, yakni beban sewa di muka. Dimana, jika sewa kantor Rp12.000.000 untuk 6 bulan. Beban sewa bulan Januarinya adalah Rp12.000.000 ÷ 6 = Rp2.000.000. Maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Jurnal Penyesuaian Sewa Dibayar Di Muka

5. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, saldo yang diperbarui dimasukkan ke neraca saldo setelah penyesuaian. Ini menjadi dasar untuk menyusun laporan keuangan yang akurat. Dalam hal ini, Anda dapat mulai menyusun laporan keuangan utama, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas, berdasarkan data yang telah disesuaikan.

Proses ini memastikan bahwa semua akun mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, termasuk penyesuaian atas beban yang belum dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, dan penyusutan aset tetap.

Masih melanjutkan contoh di atas, jika diketahui ada penyesuaian pada akun beban sewa, maka neraca saldo setelah disesuaikannya adalah sebagai berikut:

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

6. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah tahapan proses menyusun laporan keuangan sederhana di atas selesai dilakukan, selanjutnya Anda bisa mulai menyusun laporan keuangan, yang harus Anda pastikan sebelum menyusun laporan keuangan sederhana adalah transaksi sudah tercatat lengkap dan neraca saldo sudah balance.

Dalam proses penyusunan laporan ini, Anda bisa mulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

  • Laporan Laba Rugi: Menyajikan informasi terkait pendapatan dan beban untuk menentukan laba atau rugi dalam periode waktu tertentu.

Laporan Laba Rugi Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana

  • Laporan Perubahan Ekuitas: Mencatat dan menyajikan informasi terkait perubahan dalam ekuitas selama periode tersebut.

Laporan Perubahan Modal Menyusun Laporan Keuangan

  • Laporan Posisi Keuangan (Neraca): Menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Laporan Neraca (posisi Keuangan) Cara Membuat Laporan Keuangan Excel

  • Laporan Arus Kas: Menyajikan informasi sekaligus menggambarkan arus masuk dan keluar kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.

Laporan Keuangan Sederhana Arus Kas

7. Menyusun Jurnal Penutup

Dalam menyusun laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutupan. Tepatnya setelah melakukan penyesuaian rekening buku besar. Pembuatan jurnal penutupan membutuhkan beberapa dokumen seperti, laporan rekening nominal atau sementara, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Contoh Jurnal Penutup dan Langkah-Langkah Membuatnya

Bikin Laporan Keuangan Lebih Cepat dan Mudah

Laporan Keuangan Akurat Untuk Laporan Pajak Pakai Beeaccounting 1x Klik Langsung Jadi

Bikin laporan keuangan sederhana yang lebih cepat dan mudah dengan software akuntansi Beeaccounting . Hanya sekali klik akan muncul informasi keuangan yang Anda butuhkan. Laporan laba rugi, neraca, arus kas, semua sudah tersaji secara otomatis dan data yang diberikan juga sangat akurat.

Analisa bisnis lebih mudah dengan fitur unggulan yang tidak dimiliki software akuntansi lain yaitu Bee Financial Analysis (BFA). Fitur ini memberikan segala keadaan keuangan bisnis Anda dalam bentuk angka yang akurat, sehingga memudahkan Anda dalam mengambil keputusan.

Tidak hanya itu saja, dengan Beeaccounting, Anda bisa menganalisa stok barang dagang lebih akurat, karena integrasi langsung dengan penjualan. Dengan begitu, Anda tidak perlu pusing lagi masalah stok amburadul, semua sudah bisa dilakukan di Beeaccounting. Mau mencoba? klik banner di bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Kesimpulan

Dari seluruh penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika membuat laporan keuangan sederhana dengan menggunakan excel juga dibutuhkan untuk paham dasar akuntansi, mulai dari pengertiannya saja hingga posisi peletakan setiap akunnya.

Salah satu cara agar Anda tidak perlu repot lagi adalah dengan menggunakan software akuntansi, Selain kebutuhan laporan keuangan Anda terpenuhi Anda juga bisa menganalisis laporan akuntansi yang lebih akurat.  Keuangan akan lebih mudah dikontrol, menghitung stok lebih mudah Anda bisa scale up bisnis lebih lancar.

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Contoh Laporan Keuangan Usaha Jasa Lengkap
Setiap perusahaan atau usaha apapun pasti memiliki laporan keuangan, termasuk untuk jenis laporan keuangan perusahaan jasa. Karena laporan ini bisa
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu