Memahami bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana yang baik dan benar sangat diperlukan oleh pemilik usaha seperti Anda. Laporan ini penting untuk memantau dan memastikan bagaimana perkembangan bisnis Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu membiasakan diri untuk membuat pencatatan keuangan hingga penyusunan laporankeuangan sederhana, agar setiap transaksi dan arus kas bisnis Anda terpantau.
Menurut Wikipedia.org, laporan kauangan adalah catatan informasi keuangan suatu usaha pada suatu periode akuntansi yang bisa digunakan untuk menggambarkan kinerja usaha tersebut. Bisa dikatakan jika laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Simak informasi selengkapnya berikut ini:
Pengertian laporan keuangan sederhana adalah laporan yang disusun dengan format yang lebih ringkas dan simpel, biasanya digunakan oleh bisnis kecil atau individu untuk melacak dan menyajikan informasi keuangan mereka.
Laporan keuangan sederhana umumnya terdiri dari tiga elemen utama yakni, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan neraca. Adapun sumber dari laporan ini berasal dari catatan keuangan bisnis yang dicatat dengan teliti.
Biasanya, dalam sebuah bisnis data keuangan yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan sederhana berasal dari bukti transaksi yang dicatat, seperti faktur penjualan, bukti pembayaran, bukti pembelian, jurnal umum, dan catatan bank. Sumber informasi lainnya mungkin meliputi perhitungan atau estimasi yang harus berdasarkan data yang tersedia, seperti penyusutan aset tetap atau persediaan.
Sayangnya secar rincian data informasi yang disampaikan laporan keuangan sederhana biasanya tidak sekomprehensif dan rinci seperti laporan keuangan yang disusun untuk perusahaan besar.
Meskipun demikian, laporan keuangan sederhana tetap memberikan gambaran yang berguna tentang kinerja keuangan bisnis atau individu, serta membantu dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Baca Juga: Pentingnya Pembukuan Sederhana Untuk Bisnis Kecil / UMKM
Berikut ini 5 alasan penting kepada setiap bisnis perlu memiliki laporan keuangan:
Fungsi yang pertama adalah membantu pebisnis dalam memantau data keuangan mereka, dimana dalam laporan keuangan menyediakan informasi yang jelas dan transparan tentang kondisi keuangan perusahaan.
Ini membantu para pemangku kepentingan, seperti pemilik, investor, pemasok, dan karyawan, untuk memahami kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat.
Berikutnya adalah sebagai bahan pertimbangan evaluasi kerja, dimana dalam laporan keuangan memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu.
Dengan melihat laba bersih, pendapatan, dan biaya operasional, perusahaan dapat menilai sejauh mana mereka mencapai tujuan keuangan mereka dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan.
Ketiga laporan keuangan memberikan data dan informasi yang penting bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis. Dengan menganalisis laporan keuangan, manajemen dapat menentukan langkah-langkah seperti penghematan biaya, investasi dalam aset baru, atau perluasan bisnis.
Sudah seharusnya sebuah bisnis mematuhi hukum yang ada, salah satunya undang-undang untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang akurat.
Ini termasuk persyaratan pelaporan kepada badan pengatur keuangan, seperti otoritas pajak dan regulator pasar modal.
Melalui laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktu, perusahaan dapat mematuhi kewajiban hukum dan menghindari masalah hukum yang mungkin timbul.
Dengan laporan keuangan yang kuat dan terpercaya dapat meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur terhadap perusahaan.
Investor dan kreditur seringkali mengacu pada laporan keuangan untuk mengevaluasi potensi keuntungan dan risiko investasi atau pemberian pinjaman.
Laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kemungkinan mendapatkan modal atau kredit yang diperlukan
Sederhananya, jika Anda tidak memiliki catatan keuangan, Anda tidak akan bisa menganalisa perkembangan bisnis Anda...
Contoh lain ibarat sebuah bangunan yang tidak memiliki pondasi, bangunan tidak bisa berdiri dengan tegak. Sama halnya dengan sebuah bisnis yang tidak memiliki data informasi keuangan (pondasi), maka bisnis/usaha tidak akan bisa beridiri kokoh.
Baca Juga: Aplikasi Pembukuan Sederhana yang Cocok untuk Bisnis Anda
Jadi bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana? Berikut langkah-langkah membuatnya:
Langkah pertama yang harus dilakukan pebisnis dalam membuat laporan keuangan adalah dengan memiliki laporan catatan pemasukan dan pengeluaran operasional secara jelas dan terperinci dalam setiap periode akuntansiya.
Pastikan untuk mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, agar data yang diambil juga akurat dan laporan yang dihasilkan juga bisa dipertanggungjawabkan.
Setelah membuat laporan catatan pemasukan an pengeluaran operasional. langkah selanjutnya adalah memilih format yang sesuai untuk laporan keuangan sederhana Anda. Format umum terdiri dari laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan neraca. Anda dapat menggunakan lembar kerja spreadsheet untuk menyusun laporan keuangan.
Berikutnya dalam membuat laporan Anda perlu mengumpulkan semua data keuangan yang relevan, seperti bukti transaksi, catatan penjualan, faktur pembelian, catatan bank, dan catatan lainnya. Pastikan Anda memiliki data yang lengkap dan akurat.
Dengan data yang lengkap dan akurat ini Anda bisa membuat laporan yang valid dan benar-benar mencerminkan bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Mulailah dengan menyusun laporan laba rugi. Daftar semua pendapatan dari penjualan atau layanan yang Anda berikan. Kemudian, daftarkan semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan operasi bisnis Anda, seperti bahan baku, gaji, sewa, beban utilitas, dan lain-lain. Kurangkan total biaya dari total pendapatan untuk mendapatkan laba atau rugi bersih.
Lanjutkan dengan menyusun laporan arus kas. Pisahkan arus kas menjadi tiga bagian: aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Daftarkan semua arus kas masuk dan keluar yang relevan dalam masing-masing kategori ini. Jumlahkan total arus kas masuk dan keluar dalam setiap kategori dan hitung saldo kas bersih.
Langkah berikutnya dalam membuat laporan adalah membuat laporan neraca. Bagi laporan neraca menjadi dua bagian utama: aset dan kewajiban serta ekuitas. Daftarkan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, persediaan, aset tetap, dan lain-lain.
Kemudian daftarkan semua kewajiban dan ekuitas, termasuk hutang, pinjaman, modal sendiri, dan laba ditahan. Pastikan jumlah aset sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas.
Setelah menyusun laporan keuangan sederhana, lakukan analisis terhadap data yang disajikan. Tinjau tren dan perbandingan angka dari periode sebelumnya. Identifikasi area yang perlu perhatian atau perbaikan.
Dengan analisa data yang baik, Anda bisa mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan Anda sebagai pertimbangan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Proses terakhir dalam memubat laporan keuangan adalah menyajikan laporan keuangan sederhana Anda secara jelas dan ringkas. Pastikan laporan tersebut mudah dibaca dan dimengerti oleh para pemangku kepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, atau pihak yang berkepentingan lainnya.
Ada 3 jenis laporan keuangan sederhana yang menjadi elemen utama, berikut diantaranya:
Jenis pertama adalah laporan laba rugi, mencerminkan pendapatan dan biaya dalam periode tertentu, biasanya selama satu tahun. Laporan ini menunjukkan total pendapatan, seperti penjualan atau pendapatan usaha.
dan mengurangkan biaya yang terkait dengan pendapatan tersebut, seperti biaya bahan baku, gaji, sewa, dan beban operasional lainnya. Perbedaan antara pendapatan dan biaya ini akan menghasilkan laba atau rugi bersih.
Kedua ada laporan arus kas, laporan ini menampilkan data yeng berkaitan dengan aliran uang masuk dan keluar dari bisnis selama periode tertentu, biasanya selama satu tahun.
Terdiri dari tiga bagian utama: arus kas dari aktivitas operasional (seperti penerimaan dari penjualan dan pembayaran untuk biaya operasional), arus kas dari aktivitas investasi (seperti pembelian atau penjualan aset tetap), dan arus kas dari aktivitas pendanaan (seperti penerimaan dari pinjaman atau pembayaran dividen).
Ketiga ada laporan neraca, atau yang juga disebut dengan laporan posisi keuangan. Dimana laporan ini akan menggambarkan dimana dan bagaimana posisi keuangan bisnis pada suatu titik waktu tertentu.
Terdiri dari dua sisi, yaitu aset dan sumber daya yang dimiliki oleh bisnis (seperti kas, persediaan, aset tetap, dll.) serta kewajiban dan ekuitas (seperti hutang, pinjaman, modal sendiri, dan laba ditahan).
Berikut beberapa contoh laporan keuangan sedergana berdasakan jenisnya:
Berikut ini beberapa laporan laba rugi dari berbagai jenis usaha:
Berikut beberapa contoh laporan arus kas bisnis:
Berikut beberapa contoh laporan neraca:
Supaya lebih mudah lagi, Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Segala laporan keuangan terposting otomatis tanpa Anda perlu input-input manual. Anda hanya perlu menginput beberapa transaksi umum perusahaan Anda.
Semua laporan akuntansi tersedia mulai dari laporan neraca, laba rugi, arus kas, laporan penjualan harian, pembelian harian, stok masuk, stok keluar, stok opname dan lainnya. Dengan fitur laporan akuntansi otomatisnya, Anda dapat menghemat waktu dan usaha yang berharga. Tidak perlu lagi repot mengumpulkan data dan menghasilkan laporan secara manual. Coba gratis sekarang dan nikmati kemudahan laporan akuntansi instan.