Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana toko ritel favorit Anda bisa mendapatkan harga yang mereka tetapkan untuk produk mereka? Dalam bahasa inggris disebut Cost of Goods Manufactured (COGM) berbeda dengan harga pokok penjualan, Harga pokok produksi adalah perhitungan berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang mereka jual. Ini termasuk harga bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead.
Dalam artikel ini, kita akan belajar 4 langkah dan cara mudah untuk menghitung COGM.
Anda mungkin pernah mendengar istilah Harga Pokok Produksi, atau COGM. Tapi apa sebenarnya artinya?
Sederhananya, harga pokok produksi adalah harga jual produk Anda dikurangi biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk membuatnya. Ini adalah metrik kunci untuk bisnis apa pun, karena membantu Anda menentukan apakah Anda mendapat untung dari setiap produk yang Anda jual.
Jadi, Anda punya produk yang ingin Anda produksi. Tetapi sekarang Anda kesulitan untuk mencari tahu berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk membuatnya.
Jangan khawatir, ini tidak sesulit kedengarannya. Bahkan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda ikuti untuk memastikan Anda mendapatkan perkiraan yang akurat. Mari kita pelajari bersama :
atau jika ditulis rumusnya sebagai berikut :
Harga pokok produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik
Katakanlah Anda adalah produsen makanan. Untuk menentukan harga produk Anda dengan benar, Anda perlu mengetahui harga pokok produksi Anda. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
Untuk menghitung harga pokok produksi makanan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya produksi lainnya. Ada 4 langkah sederhana cara menghitung harga pokok produksi makanan, berikut diataranya:
langkah pertaa dalam menghitung harga pokok produksi makanan adalah dengan melaukan identifikasi semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi makanan. Tulis daftar bahan baku beserta jumlah yang dibutuhkan untuk setiap item.
Untuk setiap bahan baku, tentukan biaya per unit (misalnya, harga per kilogram, liter, atau item). Kalikan biaya per unit dengan jumlah yang dibutuhkan untuk setiap bahan baku. Jumlahkan semua biaya bahan baku ini untuk mendapatkan total biaya bahan baku.
Selanjutnya adalah tentukan total biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi. Anda bisa menghitung total biaya tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi makanan. Ini termasuk upah, gaji, atau biaya kontrak bagi pekerja yang terlibat dalam pembuatan makanan. Jika ada lebih dari satu pekerja yang terlibat, jumlahkan semua biaya tenaga kerja.
Selanjutnya adakah menghitung biaya overhead, ini meliputi biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi makanan, seperti sewa tempat produksi, listrik, air, peralatan dapur, dan biaya pemeliharaan. Tentukan total biaya overhead yang diperkirakan dalam periode produksi yang relevan.
Jika sudah, Anda juga perlu menambahkan biaya produksi lainnya: Termasuk dalam kategori ini adalah biaya-biaya tambahan yang terkait dengan produksi makanan, seperti biaya kemasan, label, atau biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam proses produksi. Jumlahkan semua biaya produksi lainnya.
Jika semua langkah pernah dilakukan adalah menjumlahkan semua biaya yang telah dihitung sebelumnya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya produksi lainnya. Ini akan memberikan total biaya produksi.
Kemudian bagi total biaya produksi dengan jumlah unit produksi, hal ini dilakukan jika Anda tahu jumlah unit makanan yang dihasilkan dalam satu periode produksi, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit tersebut. Ini akan memberikan harga pokok produksi per unit makanan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan dapat menghitung harga pokok produksi makanan Anda. Pastikan untuk mencatat semua biaya yang relevan dan memperbarui perhitungan sesuai dengan perubahan dalam biaya bahan baku atau biaya produksi lainnya.
atau jika ditulis rumusnya :
Rumus Harga Pokok Produksi makanan = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang untuk Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang dalam Proses Produksi
Contoh: Anton punya bisnis resto dengan total biaya produksi sebesar Rp. 181.500.000. Sedangkan saldo awalnya adalah Rp. 54.000.000 dan sisa saldo akhir adalah Rp. 4.000.000
Berapa harga pokok produksinya?
Jawabannya :
Rp. 181.500.000 + 54.000.000 – 4.000.000 = Rp. 231.500.000
Jadi, harga pokok produksinya adalah Rp. 231.500.000
Mari kita pelajari empat langkah untuk menghitung harga pokok produksi, dengan menggunakan sebuah contoh kasus.
atau jika ditulis rumusnya sebagai berikut :
Cost Per Unit = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik ÷ Total Unit yang Diproduksi
Ini memberi Anda biaya akhir barang yang diproduksi per unit.
Contoh jika ditulis di tabel seperti ini :
Mari kita lihat empat langkah untuk menghitung harga pokok produksi berikut ini :
Anda mungkin bertanya-tanya, apa perbedaan antara harga pokok produksi dan harga pokok penjualan?
Dikutip dari Wikipedia, harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah pada akuntansi keuangan dan pajak yang digunakan untuk menggambarkan total pengeluaran biaya langsung oleh perusahaan yang timbul dari barang dan/atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis dalam satu periode.
Ada cara sederhana untuk membedakan ini. HPP adalah apa yang tersisa setelah Anda mengurangi COGM dari pendapatan penjualan Anda. Dan berikut adalah rumus cara cepat untuk menghitung HPP.
HPP = Pendapatan - COGM
Baca Juga : Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan / COGS
Tentu saja, ada beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan saat menghitung HPP. Misalnya, Anda mungkin harus mengurangi diskon, pengembalian, dan tunjangan dari pendapatan penjualan Anda. Tapi itu adalah sesuatu yang dapat Anda perhitungkan dengan mudah dengan sedikit matematika.
Tidak sulit untuk mengetahui harga pokok produksi setelah Anda mengetahui langkah-langkah dan cara melakukannya. Bahkan jika Anda bukan seorang akuntan, dengan sedikit latihan, Anda dapat melakukannya sendiri menggunakan rumus sederhana yang telah kami uraikan di artikel ini.
Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang biaya produksi Anda, sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis dan strategi penetapan harga yang lebih baik yang akan membantu perusahaan Anda menjadi lebih menguntungkan.