Logo Bee Web

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi dan Contohnya

Di artikel ini dijelaskan cara menghitung harga pokok produksi dan perbedaan dengan harga pokok penjualan beserta 4 langkah menghitungnya.
Penulis: Rizal Arisona
Terbit: Tuesday, 27 September 2022
Diperbarui: Thursday, 26 December 2024
Daftar Isi

Bagi Anda yang bergerak di dunia usaha, khususnya manufaktur, menghitung harga pokok produksi (HPP) adalah langkah krusial untuk menentukan keberhasilan bisnis Anda. Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi Anda, akan sangat menentukan berapa harga jual produk Anda nantinya.

Sehingga, secara langsung akan mempengaruhi laba dan rugi bisnis Anda nantinya. Istilah ini juga kerap disebut dengan HPP, sama halnya dengan harga pokok penjualan, padahal keduanya berbeda. Apa perbedaannya?

Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini, mulai dari pengertian, perbedaan, cara menghitung hingga contohnya, lengkap!

Apa itu Harga Pokok Produksi?

Pernah dengar istilah harga pokok produksi tapi tidak tahu apa itu? Harga pokok produksi atau dalam bahasa inggris disebut dengan Cost of Goods Manufactured (COGM), yakni total biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa hingga siap dijual.

Biaya ini meliputi semua elemen utama dalam proses produksi, seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya tidak langsung). Dengan kata lain, harga pokok produksi mencerminkan seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk menciptakan produk yang layak dipasarkan.

Sederhananya, harga pokok produksi adalah harga jual produk Anda dikurangi biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk membuatnya. Ini adalah metrik kunci untuk bisnis apapun, karena membantu Anda menentukan apakah Anda mendapat untung dari setiap produk yang Anda jual.

Seberapa Besar Pengaruh Harga Pokok Produksi ke Harga Jual?

Harga Pokok Produksi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penetapan harga jual suatu produk, karena HPP mencerminkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan, harga jual harus lebih tinggi dari HPP.

Jika harga jual terlalu rendah dibandingkan dengan HPP, perusahaan bisa mengalami kerugian. Sebaliknya, harga jual yang terlalu tinggi dapat membuat produk tidak kompetitif di pasar. Oleh karena itu, penetapan harga jual seringkali dilakukan dengan cara menambahkan margin keuntungan tertentu di atas HPP.

Selain itu, harga pokok penjualan juga menjadi bagian dari proses menghitung harga pokok penjualan. Dengan demikian, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai biaya terkait, termasuk biaya distribusi, penyimpanan, dan biaya lainnya yang dapat mempengaruhi harga jual produk.

Simak video di bawah ini untuk Anda yang ingin tahu bagaimana cara menghitung harga jual yang baik dan benar:

Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

Meskipun terlihat mirip, harga pokok penjualan dan produksi adalah dua istilah yang berbeda. Dari segi pengertiannya saja, harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa hingga siap dijual.

Sedangkan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang terkait dengan barang yang terjual, termasuk harga pokok produksi dari barang yang terjual dan biaya tambahan lain seperti penyimpanan atau distribusi.

Sederhana, perbedaan keduanya terletak dari tahapan proses dan cakupan biaya. Harga pokok produksi berfokus pada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang hingga siap dijual, sedangkan harga pokok penjualan mencakup biaya terkait barang yang telah terjual, termasuk biaya tambahan seperti penyimpanan, distribusi, dan pengemasan.

Baca Juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan / COGS

Komponen Perhitungan Harga Pokok Produksi

Sebelum tahu bagaimana cara menghitung harga pokok produksinya, kita pahami terlebih dahulu apa saja komponen yang diperlukan untuk mengetahui harga pokok produksi:

1. Bahan Baku

Komponen pertamanya adalah bahan baku, yakni semua material atau barang yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang jadi. Biaya bahan baku meliputi biaya pembelian bahan mentah, biaya pengangkutan, dan biaya penyimpanan bahan tersebut. Bahan baku ini bisa berupa bahan utama yang langsung digunakan dalam produk, maupun bahan pembantu yang mendukung proses produksi.

2. Tenaga Kerja

Kemudian ada biaya tenaga kerja, yakni biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi barang. Tenaga kerja langsung ini berhubungan langsung dengan produksi barang dan jasa, seperti operator mesin atau pekerja yang merakit produk. Contohnya, gaji, upah, dan tunjangan yang diberikan kepada tenaga kerja langsung selama mereka terlibat dalam proses produksi.

3. Overhead Pabrik

Terakhir adalah biaya overhead pabrik, apa yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik? Yakni biaya tidak langsung yang terkait dengan proses produksi, tetapi tidak dapat diatribusikan langsung ke barang yang diproduksi.

Mencakup biaya yang diperlukan untuk mendukung operasional pabrik, seperti biaya listrik, air, sewa pabrik, dan perawatan mesin. Overhead pabrik juga mencakup biaya manajerial dan pengawasan yang tidak terkait langsung dengan produksi barang.

Rumus Harga Pokok Produksi

Ada 3 rumus harga pokok produksi yang bisa digunakan berdasarkan tahapannya. Berdasarkan informasi dari buku Penganggaran Perusahaan (2022) karya Zainah, rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

1. Rumus Menghitung Bahan Baku yang Dipakai

Sebelum menghitung harga pokok produksinya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku dalam proses produksi tersebut. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Bahan Baku yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku − Saldo Akhir Bahan Baku

Misalnya, jika saldo awal bahan baku adalah Rp10.000.000, pembelian bahan baku selama periode tersebut adalah Rp5.000.000, dan saldo akhir bahan baku adalah Rp3.000.000, maka bahan baku yang digunakan selama periode tersebut adalah:

Bahan Baku yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku − Saldo Akhir Bahan Baku
= 10.000.000 + 5.000.000 - 3.000.000
= 15.000.000 - 3.000.000 = 12.000.000

Maka, diketahui jika biaya bahan baku yang dikeluarkan perusahaan tersebut adalah sebesar Rp12.000.0000.

2. Rumus Menghitung Biaya Produksi

Setelah mengetahui jumlah bahan baku yang digunakan, langkah berikutnya adalah menghitung total biaya produksi dengan rumus berikut:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

Sebagai contoh, dari perhitungan sebelumnya diketahui jika total biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah Rp12.000.000, dengan biaya tenaga kerja langsung Rp8.000.000 dan biaya overhead produksi adalah Rp4.000.000, maka total biaya produksi adalah:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi
= 12.000.000 + 8.000.000 + 4.000.000
= 24.000.000

Maka, total biaya produksinya adalah Rp24.000.000

3. Rumus Harga Pokok Produksi

Nah, setelah mengetahui total biaya produksi dan biaya bahan bakunya, baru kita bisa menghitung harga pokok produksinya. Untuk menghitung harga pokok produksi ini, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Harga pokok produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik

Sedangkan jika Anda ingin mengetahui berapa cost per-unitnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

HPP per Unit = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik ÷ Total Unit yang Diproduksi

Misalnya, diketahui biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah Rp12.000.000, dengan biaya tenaga kerja Rp8.000.000 dan biaya overhead sebesar Rp4.000.0000, untuk menghasilkan 20 unit barang, maka hpp total dan hpp per unitnya adalah...

  • Menghitung harga pokok produksi

Harga pokok produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik
= 12.000.000 + 8.000.000 + 4.000.000
= 24.000.0000

  • Menghitung harga pokok produksi per unit

HPP Per Unit = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik ÷ Total Unit yang Diproduksi
HPP Per Unit = (12.000.000 + 8.000.000 + 4.000.000)/ 20
= 24.000.000/20
= 1.200.000

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan jika total harga pokok produksi adalah Rp24.000.000, sedangkan per unitnya adalah Rp1.200.000.

Tahapan Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Laporan Harga Pokok Produksi

Format Laporan Harga Pokok Produksi (Credit: bee.id)

Katakanlah Anda adalah produsen makanan. Untuk menentukan harga produk Anda dengan benar, Anda perlu mengetahui harga pokok produksi Anda. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.

Untuk menghitung harga pokok produksi makanan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya produksi lainnya. Ada 4 langkah sederhana cara menghitung harga pokok produksi makanan, berikut diantaranya:

1. Tentukan Total Biaya Bahan Baku

langkah pertama dalam menghitung harga pokok produksi makanan adalah dengan melakukan identifikasi semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi makanan. Tulis daftar bahan baku beserta jumlah yang dibutuhkan untuk setiap item.

Untuk setiap bahan baku, tentukan biaya per unit (misalnya, harga per kilogram, liter, atau item). Kalikan biaya per unit dengan jumlah yang dibutuhkan untuk setiap bahan baku. Jumlahkan semua biaya bahan baku ini untuk mendapatkan total biaya bahan baku.

2. Tambahkan Biaya Tenaga Kerja

Selanjutnya adalah tentukan total biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi. Anda bisa menghitung total biaya tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi makanan. Ini termasuk upah, gaji, atau biaya kontrak bagi pekerja yang terlibat dalam pembuatan makanan. Jika ada lebih dari satu pekerja yang terlibat, jumlahkan semua biaya tenaga kerja.

3. Hitung Biaya Overhead

Selanjutnya adakah menghitung biaya overhead, ini meliputi biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi makanan, seperti sewa tempat produksi, listrik, air, peralatan dapur, dan biaya pemeliharaan. Tentukan total biaya overhead yang diperkirakan dalam periode produksi yang relevan.

Jika sudah, Anda juga perlu menambahkan biaya produksi lainnya: Termasuk dalam kategori ini adalah biaya-biaya tambahan yang terkait dengan produksi makanan, seperti biaya kemasan, label, atau biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam proses produksi. Jumlahkan semua biaya produksi lainnya.

Baca Juga: Pengertian dan Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

4. Total Biaya Produksi

Jika semua langkah pernah dilakukan adalah menjumlahkan semua biaya yang telah dihitung sebelumnya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya produksi lainnya. Ini akan memberikan total biaya produksi.

Kemudian bagi total biaya produksi dengan jumlah unit produksi, hal ini dilakukan jika Anda tahu jumlah unit makanan yang dihasilkan dalam satu periode produksi, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit tersebut. Ini akan memberikan harga pokok produksi per unit makanan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan dapat menghitung harga pokok produksi makanan Anda. Pastikan untuk mencatat semua biaya yang relevan dan memperbarui perhitungan sesuai dengan perubahan dalam biaya bahan baku atau biaya produksi lainnya.

Contoh Soal Perhitungan Biaya Pokok Produksi Makanan

Sebagai contoh, sebuah perusahaan makanan yang memproduksi kue brownies. Perusahaan ini ingin menghitung harga pokok produksi (HPP) untuk periode satu bulan.

Dengan rincian transaksi sebagai berikut:

1#. Biaya Bahan Baku

  • Pada 1 Desember 2024, perusahaan membeli tepung sebanyak 50 kg senilai Rp 2.500.000, gula pasir 30 kg senilai Rp 1.800.000, dan coklat bubuk 20 kg seharga Rp 2.500.000.
  • Pada 3 Desember 2024, dilakukan pembelian margarin dan susu cair dengan total Rp 2.200.000 serta telur sebanyak 15 lusin seharga Rp 1.000.000.

2#. Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Upah karyawan untuk proses pencampuran adonan pada 4 Desember 2024 sebesar Rp 3.000.000.
  • Pada 5 Desember 2024, karyawan bagian memanggang menerima upah sebesar Rp 2.000.000, sedangkan karyawan bagian pengemasan mendapatkan upah Rp 1.000.000 pada 6 Desember 2024.

3#. Biaya Overhead Pabrik

  • Biaya listrik produksi pada 4 Desember 2024 mencapai Rp 2.000.000.
  • Pada 5 Desember 2024, biaya sewa tempat produksi sebesar Rp 1.500.000, ditambah biaya perawatan oven dan mixer pada 6 Desember 2024 sebesar Rp 500.000.

Dengan data ini, kita akan menghitung harga pokok produksi (HPP) kue brownies yang diproduksi oleh perusahaan ini, seperti dalam tabel di bawah ini:

Contoh Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Makanan

Contoh Perhitungan harga pokok produksi makanan (Credit: bee.id)

Setelah semua transaksi dihitung, total biaya produksi brownies dalam satu periode adalah Rp 20.000.000. Dengan total produksi sebanyak 1.000 unit, harga pokok produksi per unit adalah Rp20.000

Hitung Biaya Produksi Otomatis Pakai Beeaccounting

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Menghitung biaya produksi sering kali menjadi salah satu proses paling rumit dan memakan waktu dalam bisnis manufaktur. Dengan software akuntansi produksi Beeaccounting, Anda bisa menyederhanakan proses tersebut dengan Beeaccounting, mulai dari pencatatan bahan baku, upah tenaga kerja, hingga biaya overhead.

Dengan Beeaccounting transaksi akan secara otomatis dan terintegrasi dengan sistem stok maupun laporan keuangan. Alhasil, Anda tidak perlu lagi menghitung manual yang rentan salah, sekaligus dapat memonitor biaya produksi secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat dan efisien.

Artikel Populer

Contoh Laporan Keuangan Usaha Jasa Lengkap
Setiap perusahaan atau usaha apapun pasti memiliki laporan keuangan, termasuk untuk jenis laporan keuangan perusahaan jasa. Karena laporan ini bisa
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Pengertian Aset Tetap dan Cara Mencatat Penyusutannya
Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah perusahaan yaitu aset. Aset sendiri dibedakan menjadi dua jenis yakni aset tetap dan
Baca Juga
Akuntansi UKM: Aplikasi Pembukuan Sederhananya Usaha Kecil
Akuntansi UKM - Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
Baca Juga
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas (Modal) dan Cara Membuatnya
Laporan perubahan ekuitas (modal) adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan yang memberikan gambaran jelas tentang perubahan jumlah modal
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu