Menurut UU No 28 Tahun 2007 Pasal 28 Pembukuan keuangan adalah suatu suatu proses pencatatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan.
Pembukuan ini berisi catatan terkait segala transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu, termasuk pemasukan, pengeluaran, utang, piutang, hingga aset dan kewajiban.
Kenapa setiap pelaku usaha perlu membuat laporan dan pembukuan keuangan yang rapi? Bagaimana cara membuat pembukuan yang baik? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Sebelum kita lebih lanjut membahas tentang bagaimana cara membuat pembukuan keuangan usaha yang baik dan benar, mari kia bahas terlebih dahulu apa saja manfaat pembukuan keuangan bagi usaha Anda:
Manfaat pertama dari membuat pembukuan keuangan perusahaan adalah Anda dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang perusahaan Anda dapatkan atau justru sebaliknya yaitu mengalami kerugian. Informasi ini akan Anda dapatkan dalam laporan laba rugi.
Semakin besar selisih jumlah pendapatan dibanding pengeluaran yang Anda lakukan, maka semakin baik juga Anda menjalankan bisnis Anda. Untuk tahu berapa besar jumlah pendapatan dan pengeluaran, tentu saja Anda perlu yang namanya pembukuan.
Selain Anda dapat mengetahui jumlah keuntungan atau kerugian yang Anda dapatkan dalam satu periode, Anda juga bisa memantau apa saja aktivitas transaksi yang terjadi dalam satu periode tersebut.
Dengan mengetahui setiap data transaksi keuangan perusahaan Anda juga dapat mencegah adanya kecurangan-kecurangan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadi semua aktivitas transaksi perusahaan mulai dari penjualan dan pengeluaran dapat Anda pantau.
Manfaat selanjutnya adalah digunakan untuk bahan evaluasi, apakah bisnis yang anda jalankan ini lebih baik atau tidak? Apakah ada perkembangan atau tidak? Dengan begitu itu Anda dapat atau bisa mengambil suatu keputusan terbaik demi kelangsungan bisnis Anda.
Selain digunakan untuk bahan evaluasi, pembukuan yang baik juga dapat menjadi dasar perencanaan bisnis yang lebih matang. Dengan data yang akurat dan terstruktur, Anda dapat merencanakan langkah-langkah yang lebih tepat untuk pertumbuhan bisnis, mengidentifikasi potensi risiko, serta memanfaatkan peluang yang ada.
BACA JUGA: Mengenal Resiko Usaha Adalah dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya laporan keuangan ini dibutuhkan oleh semua usaha. baik itu usaha kecil, sedang berkembang ataupun sudah besar, karena dengan laporan keuangan dari pembukuan ini perusahaan akan tahu, apakah usaha Anda berkembang atau tidak.
Lantas, siapa saja yang membutuhkan pembukuan atau laporan keuangan ini? Ada dua pengguna informasi dari pembukuan atau laporan keuangan, yakni pihak internal dan eksternal.
Siapa saja pengguna internal dan eksternal dari laporan keuangan? Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (2019), ada 9 pengguna laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pembukuan adalah pencatatan, dalam membuat pembukuan keuangan bisnis ada dua metode yang umum digunakan, yakni pembukuan metode single entry dan double entry.
Apa yang dimaksud pembukuan single entry dan double entry? Sederhananya, single entry adalah pencatatan transaksi yang dilakukan sekali catat, sedangkan double entry adalah pencatatan transaksi dengan melibatkan dua akun untuk memastikan keseimbangan transaksi.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Istilah single entry juga disebut dengan sistem pencatatan tunggal, yakni pembukuan yang dilakukan dengan mencatat transaksi hanya satu kali saja, dicatat sebagai pemasukan saja atau pengeluaran saja.
Dengan model pencatatan seperti ini akan membantu dalam mengorganisasi informasi keuangan secara sistematis sehingga memudahkan pemilik usaha atau pihak terkait dalam memahami kondisi keuangan perusahaan.
Khususnya untuk pengusaha kecil yang transaksinya masih sederhana dan baru mau belajar tentang pembukuan keuangan bisnis. Selain praktis sistem ini juga dinilai lebih efektif dan efisien, karena penggunanya tidak perlu harus jago akuntansi dulu untuk membuat laporan keuangan.
Meskipun demikian, pembukuan keuangan yang menggunakan metode ini dinilai kurang informatif dan kurang akurat dan lengkap, karena hanya mencatat di satu sisi saja.
Akibatnya, perusahaan tidak dapat memantau aset, kewajiban, atau modal secara rinci. Oleh karena itu, sistem ini kurang cocok untuk perusahaan besar atau usaha yang transaksinya sudah kompleks.
Berbeda dengan pencatatan single entry, metode pencatatan double entry terbilang lebih kompleks, karena harus mencatat transaksi dalam dua sisi yang melibatkan dua akun.
BACA JUGA: Penggolongan Akun Akuntansi dan Pecatatannya
Transaksi double entry dicatat disisi debit dan kredit, yang keduanya harus seimbang. Prinsip keseimbangan ini didasarkan pada persamaan dasar akuntansi yakni:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Artinya, setiap perubahan pada satu sisi (misalnya peningkatan aset) harus diimbangi dengan perubahan pada sisi lain (seperti peningkatan kewajiban atau ekuitas) agar laporan keuangan tetap konsisten dan akurat.
Metode ini memang terbilang lebih ribet, tapi lebih akurat. Karena, transaksi yang dicatat lengkap dan informasi yang dihasilkan juga lebih akurat karena mencerminkan seluruh aspek keuangan, termasuk aset, modal, kewajiban dan pendapatan.
Karena kompleks, pembuatan pembukuan atau laporan keuangan dengan sistem ini juga memerlukan keahlian agar bisa membuat pencatatan yang baik dan benar. Dengan begitu, metode ini juga membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar, sehingga tidak cocok untuk usaha kecil.
Agar Anda lebih paham bagaimana praktek pembukuan sistem single dan double entry, Anda bisa memperhatikan contohnya di bawah ini:
Misalnya:
Bagaimana pencatatan single dan double entrynya?
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan jika Sistem pembukuan single entry dan double entry memiliki perbedaan mendasar dalam tingkat kompleksitas dan detail pencatatannya. Single entry cocok untuk usaha kecil dengan transaksi sederhana karena hanya mencatat arus kas masuk dan keluar saja.
Sebaliknya, double entry menawarkan pencatatan yang lebih lengkap dengan prinsip debit dan kredit yang selalu seimbang. Sehingga memberikan gambaran keuangan yang lebih akurat dan terstruktur. Bagi Anda pelaku usaha kecil yang ingin menerapkan pembukuan double entry tanpa kepikiran harus jajo akuntansi dulu, Anda dapat menggunakan software akuntansi seperti Beeaccounting.
Software ini dirancang untuk mempermudah pencatatan keuangan yang detail, menyusun laporan keuangan otomatis, dan memastikan transaksi Anda tercatat dengan rapi sesuai standar akuntansi. klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!