Dalam dunia marketing memahami teknik pemasaran adalah salah satu hal utama dan wajib dilakukan agar proses pemasaran bisa berjalan lancar dan menghasilkan sesuai apa yang diinginkan. Baik dari penjelasan maupun contoh teknik pemasaran itu sendiri.
Teknik pemasaran ini berguna untuk merangkai deretan ide bisnis secara lebih efektif dan komunikatif, dengan pemilihan strategi pemasaran yang dinamis tentunya akan sangat memudahkan Anda dalam memprediksi keberhasilan bisnis Anda.
Sebelum memahami lebih dalam mengenai jenis-jenis model teknik pemasaran, hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertiannya. Adapun pengertian metode atau pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanan.
Selain itu, pemasaran juga dilakukan guna membangun merek dan mencapai tujuan pemasaran mereka. Dengan tujuan untuk menarik pelanggan, membangun hubungan dengan mereka, dan mempengaruhi keputusan pembelian.
Berikut beberapa model teknik pemasaran produk yang umum digunakan untuk memprediksi perilaku pelanggan lengkap dengan penjelasan dan contohnya:
Model pemasaran pertama yang umum digunakan pebisnis dalam menganalisa dan memprediksi perilaku pelanggan adalah SWOT atau TOWS.
Keduanya merujuk pada akronim Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Meskipun sama, namun fokus penerapannya berbeda.
Dimana TOWS lebih mengarah pada lingkungan eksternal di luar lingkup bisnis, sedangkan SWOT mengarah pada lingkup internal bisnis. Dengan teknik-teknik pemasaran ini Anda bisa lebih mudah dalam memvisualisasi strategi dan meminimalkan kelemahan bisnis.
Berikut contoh teknik pemasaran menggunakan analisis SWOT:
Baca Juga: 7 Contoh Analisa SWOT di Berbagai Bisnis
Berikutnya ada 7P Marketing Mix atau yang juga dikenal dengan bauran pemasaran. 7P ini mengarah pada Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (orang) Process (proses) dan physical evidence (bukti fisik).
Konsep dari teknik pemasaran ini memiliki pengaruh yang luas dan mencakup segala aspek bisnis, dari mulai strategi bisnis, perencanaan konsep bisnis hingga proses evaluasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari masing-masing poin P dari teknik marketing mix:
Selanjutnya ada porter's Five Forces adalah suatu kerangka kerja analisis industri yang dikembangkan oleh Michael Porter. Model ini membantu perusahaan memahami tingkat daya tarik atau daya saing dalam suatu industri.
Mencakup analisis kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman substitusi, persaingan dan ancaman baru masuk dalam suatu industri atau pasar. Dengan penjelasan berikut ini:
Berikutnya adalah matriks ansoff, yang disebut juga matriks ekspansi produk atau pasar. Hal ini membantu perusahaan merencanakan strategi pertumbuhan melalui empat opsi, yakni:
Contohnya, sebuah perusahaan minuman soda yang sudah mapan mungkin memutuskan untuk mengembangkan produk baru (misalnya, minuman energi) untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar atau memasuki pasar internasional untuk pengembangan pasar.
Selanjutnya ada teknik pemasaran AIDA, kepanjangan dari Awareness (kesadaran), Interest (minat), Desire (keinginan) dan Action (aksi). Teknik ini sangat mengacu dan fokus pelanggan.
Model pemasaran ini mengarah pada tahapan yang dilalui oleh pembeli selama proses pembelian produk. Dengan memahami tahapan ini pebisnis akan lebih mudah dalam membangun customer loyality.
Contoh teknik pemasaran ini berikutnya ada dalam iklan untuk smartphone baru, perusahaan mungkin memulai dengan meningkatkan kesadaran melalui iklan online (awareness), membangkitkan minat dengan fitur unggulan (interest), menumbuhkan keinginan melalui testimoni pelanggan (desire), dan mengarahkan tindakan pembelian melalui penawaran spesial (action).
Baca Juga: Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
SOSTAC adalah kepanjangan dari Situation (situasi), Objectives (tujuan), Strategy (strategi), Tactics (taktik), Actions (aksi) dan Control (kontrol). Yang digunakan menjadi alat yang sesuai untuk meninjau proses dan kelemahan bisnis.
Mulai dari mengidentifikasi kondisi bisnis terkini, menentukan tujuan bisnis, merancang strategi, menentukan rencana bisnis untuk menjalankan strategi dan meninjau langkah-langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan bisnis.
Contoh teknik pemasaran ini bisa digambarkan ketika sebuah perusahaan mulai dengan mengevaluasi situasi pasar dan pesaing, menetapkan tujuan penjualan dan kesadaran merek, merancang strategi pemasaran termasuk pemilihan media, melaksanakan kampanye, dan mengukur kinerja secara teratur.
Teknik pemasaran selanjutnya yang bisa dilakukan dalam menganalisis perlaku konsumen adalah dengan model produk life cycle, atau model siklus hidup produk.
Dimana model siklus hidup produk mengidentifikasi empat tahap dalam kehidupan produk: Pengenalan, Pertumbuhan, Kematangan, dan Penurunan.
Contohnya, sebuah perusahaan mode yang meluncurkan desain pakaian baru mungkin mengalami tahap pengenalan dengan kampanye peluncuran, pertumbuhan saat produk menjadi tren, kematangan saat mendapatkan pangsa pasar yang stabil, dan penurunan saat tren berubah.
Berikutnya ada growth-share matrix, dengan menempatkan produk atau bisnis dalam salah satu dari empat kuadran berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. Adapun 4 kuadran ini disimbolkan dengan lambang berikut ini:
Berikutnya ada teknik STP, yakni singkatan dari Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Pendekatan ini berfokus pada bagaimana sebuah perusahaan dapat secara efektif berinteraksi dengan pelanggan.
Adapun penerapan Model STP menggunakan serangkaian langkah empat untuk mengirimkan pesan yang sesuai dan personal kepada audiens yang menjadi target. Proses dimulai dengan segmentasi pasar, di mana pemasar mengidentifikasi ciri-ciri khas untuk setiap kelompok dalam pasar.
Sebagai contoh, segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan usia, seperti Gen Z, milenial, baby boomers, dan lain sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah targeting, di mana pemasar menentukan kelompok atau segmen mana yang paling responsif terhadap produk atau layanan mereka.
Kemudian mengembangkan strategi terperinci untuk menempatkan produk atau layanan tersebut secara optimal di antara kelompok yang telah dipilih.
Terakhir ada Model McKinsey 7-S, yakni model teknik pemasaran yang mencakup tujuh elemen (Strategi, Struktur, Sistem, Gaya, Staf, Keterampilan, dan Nilai Bersama) yang perlu bekerja secara sejalan.
Contohnya, Sebuah perusahaan manufaktur yang ingin beralih ke produksi berbasis teknologi dapat menggunakan model ini untuk memastikan bahwa strategi bisnis, struktur organisasi, sistem teknologi, dan keterampilan karyawan sejalan.
Dengan memanfaatkan software akuntansi online Beecloud, pengelolaan budget promosi dapat menjadi lebih efektif dan terstruktur. Beecloud menyediakan fitur-fitur khusus yang memungkinkan perusahaan mengelola anggaran keuangan dengan lebih efisien berdasarkan laporan keuangan.
Dengan Beecloud, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan budget promosi dan operasional lainnya, sehingga menciptakan strategi bisnis lebih efektif dan berkelanjutan.