Logo Bee Web

10 Contoh Prototype Produk, Pengertian dan Fungsinya!

Secara umum, fungsi prototype adalah sebagai model awal untuk dievaluasi sebelum melakukan produksi massal, berikut penjelasan lengkapnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Tuesday, 27 August 2024
Diperbarui: Tuesday, 27 August 2024
Daftar Isi

Dalam proses inovasi dan pengembangan produk, prototype berperan sebagai jembatan antara ide awal dan produk akhir. Dimana, ia merupakan model awal atau versi percobaan dari suatu produk.

Meski sering dianggap sebagai tahap yang teknis, prototype sebenarnya memiliki dampak signifikan pada kesuksesan produk di pasar. Mari kita simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:

Apa itu Prototype Produk?

Fungsi Prototype Adalah

Ilustrasi proses perencanaan produk pada tahap perumusan ide prototype produk (Credit: Freepik.com)

Dalam bahasa Indonesia prototype disebut dengan purwarupa produk, yang artinya bentuk dasar dari sebuah produk dan merupakan bagian yang cukup penting dalam proses perencanaan pembuatan produk, karena bersangkutan dengan apa keunggulan produk yang akan dihasilkan.

Menurut Wikipedia, Prototype adalah suatu bentuk awal, model, atau versi percobaan dari sebuah produk yang digunakan untuk menguji konsep atau proses.

Selain itu prototyping menurut Soegaard (2012) juga bisa diartikan sebagai metode yang digunakan oleh desainer untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen akan sebuah desain bau yang diciptakan.

Maka, dalam hal ini bisa disimpulkan jika prototype Produk adalah model awal dari sebuah produk yang digunakan untuk menguji dan menyempurnakan desain sebelum produk tersebut diproduksi secara massal.

Fungsi Prototype Adalah

Kenapa dalam proses perencanaan produk prototyping diperlukan? Berikut beberapa fungsinya:

  • Memungkinkan tim pengembang untuk menguji dan memvalidasi ide atau konsep produk. Mereka juga dapat mengevaluasi apakah desain dan fitur yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pasar.
  • Digunakan untuk menguji bagaimana produk bekerja dalam praktik. Mulai dari segi fungsionalitas, ergonomi, hingga interaksi pengguna. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan memastikan produk berfungsi seperti yang diharapkan.
  • Membantu dalam mendeteksi kesalahan atau kekurangan yang mungkin tidak terlihat dalam tahap desain awal, sehingga memungkinkan perbaikan yang diperlukan tanpa biaya tinggi dari produksi massal.
  • Memungkinkan pengumpulan umpan balik dari pengguna atau pelanggan potensial. Hal ini digunakan untuk memahami bagaimana produk diterima dan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan.
  • Sebagai alat komunikasi yang efektif antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan produk, termasuk tim desain, pengembang, investor, dan klien.

Apa Tujuan Dibuatnya Prototype Produk?

Adapun tujuan dari pembuatan prototype sebuah produk diantaranya sebagai berikut:

  • Uji Desain dan Fungsionalitas: Untuk memastikan bahwa desain produk berfungsi sebagaimana mestinya dan memenuhi kebutuhan atau harapan pengguna.
  • Identifikasi dan Perbaikan Masalah: Untuk menemukan dan memperbaiki kekurangan atau masalah dalam desain sebelum produksi skala besar dimulai.
  • Pengumpulan Umpan Balik: Untuk mendapatkan masukan dari pengguna, pemangku kepentingan, atau tim internal yang dapat digunakan untuk menyempurnakan produk.
  • Komunikasi Ide: Untuk memvisualisasikan dan mengkomunikasikan konsep atau ide desain kepada tim pengembang, investor, atau klien.

Jenis-Jenis Prototipe Produk

Contoh Prototipe Fisik

Ilustrasi proses pembuatan prototipe fisik (Credit: Freepik.com)

Ada 4 jenis prototype produk, berikut diantaranya:

1. Prototipe Fisik

Jenis prototype pertama adalah prototipe fisik, yakni model nyata dari produk yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan seperti kertas, karton, clay, atau teknik pencetakan 3D.

Jenis prototipe ini sangat berguna untuk memvisualisasikan dan menguji aspek-aspek desain seperti ukuran, bentuk, dan fitur fisik produk.

Dengan prototipe fisik, tim pengembang dapat mengamati dan merasakan produk secara langsung, memungkinkan mereka untuk mengevaluasi bagaimana produk akan tampil dan berfungsi dalam dunia nyata.

2. Prototipe Fungsional

Kemudian jenis prototipe fungsional, dirancang untuk menguji dan memverifikasi berbagai fungsi utama produk. Ini sering melibatkan pengembangan komponen elektronik, perangkat lunak, atau bagian mekanis yang memungkinkan prototipe beroperasi seperti produk akhir yang diinginkan.

Prototipe fungsional sangat penting dalam pengembangan produk teknologi tinggi, seperti perangkat elektronik atau mesin, karena membantu memastikan bahwa semua fungsi produk bekerja dengan baik sebelum memasuki produksi massal.

3. Prototipe Visual

Prototipe visual fokus pada aspek estetika dan tampilan produk. Ini termasuk pembuatan model atau desain grafis yang menunjukkan bagaimana produk akan terlihat, termasuk pemilihan warna, tipografi, dan elemen visual lainnya.

Prototipe jenis ini membantu dalam menguji desain grafis dan memastikan bahwa produk sesuai dengan identitas merek dan preferensi pasar target, serta memudahkan tim dalam membuat keputusan tentang elemen visual yang akan diterapkan pada produk akhir.

4. Prototipe Digital

Kemudian ada prototipe digital, biasanya dibuat dengan menggunakan perangkat lunak dan alat desain komputer untuk menciptakan simulasi atau model virtual dari produk.

Bisa dalam bentuk desain 2D, desain 3D, atau simulasi interaktif yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dan menguji fungsionalitas produk secara virtual.

Jenis ini sangat berguna dalam industri desain grafis, desain produk, dan pengembangan perangkat lunak, karena memungkinkan pengujian konsep dan interaksi produk tanpa perlu membuat model fisik terlebih dahulu.

5. Prototipe Konseptual

Terakhir adalah prototipe konseptual, yakni versi awal dari ide atau konsep produk yang belum sepenuhnya fungsional atau detail. Jenis prototipe ini digunakan untuk menyampaikan konsep dan gagasan dasar kepada tim pengembang, investor, atau klien.

Jenis ini sering kali berbentuk sketsa, rendering, atau model kasar yang memberikan gambaran umum tentang visi produk. Ini membantu dalam mendapatkan umpan balik awal dan menentukan arah pengembangan selanjutnya.

Contoh Prototype Produk

Berikut ini beberapa contoh prototype produk dari berbagai bidang usaha:

1. Contoh Prototype Aplikasi

Contoh Prototype Aplikasi

Contoh Prototype Aplikasi (Credit: Freepik.com)

Pada aplikasi, purwarupa produk seringkali berupa wireframe dan mockup yang menampilkan antarmuka pengguna dan alur navigasi. Misalnya, desain awal dari aplikasi mobile yang menunjukkan tata letak layar, elemen antarmuka, dan interaksi pengguna.

2. Contoh Prototipe Produk Makanan

Prototipe Produk Makanan

Ilustrasi Pembuatan Prototipe Produk Makanan (Credit: Freepik.com)

Kemudian untuk makanan biasanya berupa sampel makanan yang dibuat dengan bahan-bahan yang mirip dengan produk akhir, namun dalam skala kecil.

3. Contoh Prototype Produk Minuman

Produk Minuman

Pengukuran, Perumusan adalah hal wajar dalam proses pembuatan purwarupa produk (Credit: Freepik.com)

Hampir sama dengan produk makanan, purwarupa produk minuman juga biasa dibuat dalam bentuk sampel hal ini dilakukan untuk menguji coba rasa, aroma, dan stabilitasnya.

4. Contoh Prototype Produk Barang

Prototype Produk Barang

Prototype Produk Barang (Credit: Labamu.com)

Selanjutnya, pada produk barang umumnya berupa model awal dari produk jadinya, namun dibuat satuan sebagai uji coba baik dari segi fungsionalitas maupun ergonominya.

5. Contoh Prototype Produk Jasa

Contoh Pelayanan Prima

Ilustrasi praktek pemberian layanan kepada pelanggan (Credit: Freepik.com)

Sedangkan untuk produk jasa, biasanya dilakukan dalam bentuk simulasi atau skenario layanan yang menunjukkan bagaimana layanan akan diberikan.

6. Contoh Prototype Produk Otomotif

Contoh Prototype Produk Otomotif

Contoh Prototype Produk Otomotif (Credit: Tribunnews.com)

Kemudian untuk produk otomatis, seringnya berupa model kendaraan yang dibuat untuk pengujian performa dan keselamatan.

7. Contoh Prototipe Produk Kemasan

Contoh Prototipe Fisik

Ilustrasi proses pembuatan prototipe produk kemasan (Credit: Freepik.com

Untuk produk kemasan, biasanya berupa ample kemasan yang menunjukkan desain, bahan, dan label produk.

8. Contoh Prototype Produk Kerajinan

Kemudian untuk produk kerajinan bisa berupa model atau sampel dari produk handmade, untuk mengevaluasi desain dan teknik pembuatan.

9. Contoh Prototype Produk Kreatif

Berikutnya untuk produk kreatif bisa mencakup model awal dari ide inovatif seperti alat bantu belajar atau permainan interaktif.

10. Contoh Prototype Produk Fashion

Purwarupa Produk Fashio

Proses Pembuatan purwarupa produk Fashion (Credit; Freepik.com)

Terakhir, untuk produk fashion biasa berupa model pakaian yang dibuat dari bahan awal. DIlakukan untuk menguji fit, bahan, dan penampilan secara keseluruhan sebelum produksi massal.

Tahapan Membuat Prototype Produk

Apa saja tahapan dalam membuat prototype produk? Dalam buku Program Keahlian Teknik Mesin (2021) oleh A. Gunanto, S.T. dan Drs. Joko Pramono, pembuatan purwarupa produk bisa dilakukan dengan 5 tahapan, diantaranya:

1. Tahapan Mengumpulkan Ide

Proses ini dimulai dengan brainstorming atau diskusi kreatif untuk menghasilkan berbagai ide dan gagasan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan konsep produk yang menarik dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Tim akan mendiskusikan ide-ide yang muncul, mengevaluasi potensi setiap gagasan, dan memilih konsep yang paling sesuai dengan visi produk dan keinginan pasar. Tahapan ini membantu dalam menentukan arah awal untuk pengembangan produk.

2. Tahapan Perumusan Aspek-Aspek Fisik

Setelah memilih konsep yang terbaik, tahapan selanjutnya adalah perumusan aspek-aspek fisik dari produk. Ini melibatkan pembuatan desain awal yang mencakup rincian fisik dari prototype.

Di sini, tim mengembangkan rancangan awal yang menggambarkan ukuran, bentuk, dan fitur produk. Desain ini merupakan representasi awal dari bagaimana produk akan terlihat dan berfungsi secara fisik.

3. Tahap Pendesainan

Jika desain awal memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditetapkan, tahapan berikutnya adalah pembuatan desain akhir. Desain akhir ini mencakup detail yang lebih mendalam dan akurat tentang produk.

Setelah desain akhir disetujui, dibuatlah desain cetakan atau blueprint yang diperlukan untuk memproduksi prototype fisik. Tahap ini memastikan bahwa desain produk siap untuk diproduksi dalam bentuk prototype yang lebih konkret.

4. Tahap Aplikasi

Pada tahapan ini, kelengkapan alat-alat produksi dan sumber daya manusia yang tersedia diperiksa.Termasuk memastikan bahwa peralatan produksi yang diperlukan ada dan dalam kondisi baik serta bahwa tim yang akan mengerjakan produk memiliki keterampilan dan kemampuan yang memadai.

Tahap ini penting untuk memastikan bahwa proses pembuatan prototype dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.

5. Tahap Uji Coba

Setelah prototype selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah uji coba. Prototype diuji dengan cara memasarkannya ke masyarakat atau pasar untuk mendapatkan tanggapan dari konsumen.

Hasil dari uji coba ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana produk diterima oleh pasar dan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki. Tanggapan dari pengguna akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menyempurnakan desain produk sebelum memulai produksi massal.

Kelebihan dan Kekurangan Membuat Prototype Produk

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan ketika perusahaan membuat prototype terlebih dahulu sebelum memproduksi secara masal:

#Kelebihan

  • Memungkinkan tim untuk menguji dan memvalidasi ide serta konsep produk secara praktis.
  • Memungkinkan perbaikan sebelum produk memasuki produksi massal, mengurangi risiko kesalahan yang dapat mengakibatkan biaya tambahan.
  • Membantu pengembang untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna potensial, untuk menyempurnakan produk.
  • Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah di tahap prototyping membantu mengurangi risiko kegagalan produk di pasar.
  • Prototipe mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan aspek fungsional atau estetika produk akhir, yang dapat mempengaruhi hasil uji coba dan umpan balik.

#Kekurangan

  • Biaya yang terbilang tinggi, khususnya jika memerlukan penggunaan teknologi canggih atau bahan khusus.
  • Proses pembuatan dan penggunaannya memerlukan waktu, yang dapat menyebabkan penundaan dalam peluncuran produk ke pasar.
  • produk uji coba mungkin saja tidak sepenuhnya akurat dalam mencerminkan produk akhir, mengakibatkan potensi masalah saat produksi massal.
  • Bisa jadi tidak mencakup semua variabel nyata, menyebabkan masalah yang mungkin baru terdeteksi setelah produk diluncurkan.
  • Proses iterasi untuk menyempurnakan prototype dapat menjadi rumit dan mahal, menambah waktu dan biaya pengembangan produk.

Atur anggaran Anda terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, bantu catat transaksi dan cegah terjadinya pembekakan biaya. Bisnis jadi lebih terpantau, mudah dikelola dan menguntungkan.

Klik banner di atas dan langganan sekarang juga!

Pakai Beecloud, Susun Anggaran Bulanan Satu Periode Otomatis Sikron Pembukuan

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu