Salah satu dari 5 komponen laporan keuangan adalah laporan laba rugi, apa itu laporan laba rugi? Laporan laba rugi adalah laporan yang menginformasikan tentang berapa laba atau rugi yang Anda dapatkan selama satu periode akuntansi, dengan cara menghitung laba rugi dari selisih antara pendapatan dan biaya operasional yang dikeluarkan.
Dengan adanya laporan ini Anda bisa menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan Anda, bagaimana kemampuan perusahaan Anda dalam menghasilkan keuangan, sehingga perusahaan dapat mengatur keuangannya lebih baik lagi.
Lantas bagaimana cara membuat laporan laba rugi perusahaan ini? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa disini laporan keuangan laba rugi memiliki peran penting dalam usaha Anda. Laporan laba dan rugi dalam bahasa inggris disebut dengan income statement atau profit and loss Statement.
Jika diartikan secara umum, laporan laba rugi adalah dokumen yang menunjukkan kinerja keuangan terkait pendapatan (revenue), beban (expense), laba (profit) atau rugi (loss) selama satu periode tertentu, baik bulanan, triwulan, atau tahunan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) menjelaskan jika laporan laba rugi adalah laporan yang digunakan untuk memberikan informasi terkait kinerja keuangan perusahaan, khususnya terkait profitabilitas perusahaan.
Hal ini diperlukan untuk menilai bagaimana potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan jika laporan laba rugi adalah laporan yang digunakan untuk melaporkan pendapatan yang diperoleh dan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba atau rugi dalam periode waktu tertentu.
BACA JUGA: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dan Cara Membuatnya
Laba rugi dibuat untuk menginformasikan penggunanya terkait berapa laba atau rugi yang dihasilkan selama proses bisnis berlangsung. Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang Anda bisa dapatkan dengan membuat laporan ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
Fungsi laporan laba rugi perusahaan yang pertama adalah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan perusahaan, jika laba yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka hal tersebut menunjukkan bahwa strategi operasional yang dijalankan efektif.
Sebaliknya, jika laba yang diperoleh tidak memenuhi target atau bahkan terjadi kerugian, perusahaan perlu melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi penyebabnya, seperti biaya yang terlalu tinggi, penjualan yang menurun, atau efisiensi operasional yang kurang optimal.
Fungsi kedua laporan ini adalah dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis, seperti penyesuaian harga, pengendalian biaya , atau perencanaan investasi.
Karena informasi karena informasi yang disajikan mencakup pendapatan, biaya, dan laba bersih secara detail, manajemen dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus.
Misalnya, jika margin laba terlalu kecil, perusahaan dapat memutuskan untuk meninjau ulang struktur harga atau mencari cara untuk menekan biaya produksi. Selain itu, laporan ini juga membantu dalam menentukan alokasi anggaran yang lebih tepat untuk mendukung aktivitas bisnis yang lebih menguntungkan.
Laporan laba rugi juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pengeluaran perusahaan, karena didalamnya terdapat informasi tentang rincian beban operasional, seperti biaya produksi, biaya pemasaran, dan beban administrasi.
Dengan menganalisis komponen biaya ini, perusahaan dapat menilai efisiensi pengeluaran dan mengidentifikasi biaya yang dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.
Kemudian juga dapat dijadikan sebagai acuan dan proteksi laporan keuangan, dengan memahami tren pendapatan dan biaya, perusahaan dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat dan merencanakan strategi bisnis yang tepat.
Penyajian laporan laba rugi juga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pemangku kepentingan, terutama jika perusahaan berencana untuk menjalin kerja sama atau mencari pendanaan.
Pada akhirnya, tujuan utama dari sebuah laba rugi adalah untuk mengkomunikasikan profitabilitas perusahaan dan operasional bisnis perusahaan dengan pengguna akhir dan para pemangku kepentingan. Setiap pengguna akhir ini memiliki rencana tersendiri dalam mengolah laporan ini.
Secara umum laporan keuangan ini sangat dibutuhkan siapa saja yang terlibat dalam berjalannya sebuah perusahaan. Pengguna laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi terbagi menjadi dua kelompok yang berbeda yang menggunakan laporan ini, yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal.
Siapa yang termasuk pengguna internal yang menggunakan laporan keuangan? Yang tergolong kelompok ini adalah manajemen perusahaan atau dewan direksi yang menggunakan laporan ini dengan tujuan menganalisis bisnis secara keseluruhan dan membuat keputusan tentang bagaimana menjalankannya.
Contohnya, mereka bisa menggunakan nomor kinerja untuk mengukur apakah mereka harus membuka cabang baru untuk mengembangkan bisnis, menutup departemen jika terdapat beberapa kerugian, atau meningkatkan produksi suatu produk untuk menjaga kestabilan perusahaan.
Sedangkan yang tergolong kelompok pengguna eksternal adalah seperti investor dan kreditur. Di sisi lain, ada orang-orang di luar perusahaan yang tidak punya sumber informasi keuangan tentang perusahaan terkecuali laporan yang diterbitkan. Investor pasti ingin mengetahui seberapa menguntungkan suatu perusahaan dan apakah perusahaan itu akan mengalami keuntungan di masa yang akan datang.
Investor pasti sangat membutuhkan laporan keuangan laba dan rugi suatu perusahaan karena perannya yang sangat penting terkait keputusan menginvestasikan dana mereka pada perusahaan tersebut atau tidak. Katakanlah, mereka menginginkan laporan keuangan positif untuk menghasilkan hal yang positif.
BACA JUGA: Siapa Saja Pemakai Informasi Akuntansi? Berikut Diantaranya
Akun apa saja yang biasanya ada di laba rugi? Akun pendapatan, akun beban, laba dan rugi (Credit: bee.id)
Apa saja yang ada pada laporan laba rugi? Di dalam laporan ini ada 4 komponen yang wajib ada didalamnya, yakni akun pendapatan, beban, keuntungan (laba) atau kerugian (loss). Berikut penjelasannya.
Komponen pertama dalam laporan laba rugi adalah akun pendapatan, Apa itu? Pendapatan merupakan uang yang diperoleh dari beberapa transaksi penjualan barang atau jasa dari konsumen usaha Anda. Terdapat banyak sumber pendapatan namun itu tergantung pada masing-masing usaha yang dijalankan.
Jika ingin lebih spesifik, Anda bisa menjabarkan sumber-sumber pendapatan perusahaan menjadi beberapa bagian. Seperti pendapatan operasional, pendapatan non operasional, pendapatan jasa, dan lain-lain. Anda bisa mengecek pada tabel di bawah ini untuk list lebih lengkapnya:
Berbeda dengan pendapatan perusahaan, komponen selanjutnya dalam laporan ini adalah beban atau yang biasa juga disebut dengan expenses, yakni biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasional bisnisnya selama periode tertentu.
Beban ini mencakup segala pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang tergolong dalam beban yang umumnya muncul dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
Keuntungan merupakan peningkatan modal karena adanya sebuah transaksi perusahaan yang periferal atau mendapatkan pendapatan tertentu atau investasi dari pemilik perusahaan. Ada beberapa jenis laba yang dilaporkan dalam laporan ini, diantaranya adalah:
Sedangkan kerugian adalah sebuah penurunan modal akibat penurunan atau berkurangnya pendapatan dari sebuah usaha. Biasanya penyebab kerugian sebuah usaha adalah karena biaya yang meningkat, atau penjualan yang tidak laku.
Untuk mengetahui apakah perusahaan sedang dalam kondisi untung atau rugi, perusahaan perlu menghitung laba rugi dengan melihat selisih antara pendapatan dan beban. Jika pendapatan lebih besar dari beban artinya perusahaan sedang laba, jika bebannya yang lebih tinggi maka perusahaan sedang rugi.
Ada 2 bentuk laporan laba rugi apa saja? Ada dia bentuk laporan laba rugi yakni single step dan multiple step, berikut adalah penjelasannya:
Bentuk laba rugi yang pertama adalah single step, bentuk single step ini terbilang format yang sederhana dan lebih mudah dipahami. Dimana, semua pendapatan baik dari aktivitas operasional maupun non-operasional dikelompokkan menjadi satu bagian, begitu juga dengan bebannya.
Setelah itu, total pendapatan dikurangi total beban untuk memperoleh laba atau rugi bersih. Tidak ada pemisahan antara pendapatan atau beban operasional dan non-operasional. Dengan kata lain, format ini juga cocok untuk UMKM yang memiliki transaksi yang belum terlalu kompleks.
Perhitungan laba/rugi formal ini dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Laba/Rugi Bersih = Total Pendapatan – Total Beban
Sedangkan bentuk multiple step jauh lebih terperinci dan kompleks dibandingkan dengan single step. Dalam bentuk ini, pendapatan dan beban tidak digabungkan dalam satu kelompok melainkan dipisahkan berdasarkan aktivitas operasional dan non-operasional.
Pemisahan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sumber laba atau rugi perusahaan. Dengan struktur sebagai berikut: Pendapatan Operasional - Beban Operasional - Pendapatan dan Beban Non-Operasional - Laba/Rugi Bersih.
Laba atau rugi bersih diperoleh dari penghitungan laba operasional ditambah atau dikurangi dengan pendapatan/beban non-operasional, atau dengan rumus sebagai berikut:
Laba Bersih = (Pendapatan Operasional – Beban Operasional) + (Pendapatan Lain-lain – Beban Lain-lain)
Berikut panduan dan tahapan penyusunan laba rugi yang bisa Anda praktekkan:
Berikut adalah beberapa tahapan penyusunan laporan laba rugi metode single step:
Sedangkan pada laporan laba rugi metode single step, Anda dapat menggunakan cara sebagai berikut:
Agar Anda lebih mudah memahami bagaimana cara membuat laporan laba rugi, Anda bisa memperhatikan contoh proses pembuatannya di bawah ini, mulai dari 0 sampai selesai:
Pada bulan Januari 20xx, Toko Serba Guna melakukan transaksi sebagai berikut:
Diketahui juga jika persediaan awalnya adalah Rp2.000.000, kemudian pada 3 Januari terjadi penjualan dengan memotong hpp Rp1.500.000. Maka, persediaan akhirnya adalah Rp500.000
Membuat Laba Rugi dari Jurnal Umum (Credit: bee.id)
Setelah membuat jurnal selanjutnya adalah menyusun buku besar (Credit: bee.id)
Kemudian menyusun laporan neraca saldo, untuk mengecek apakah antara debit dan kredit transaksi yang dicatat sudah seimbang atau belum (Credit: bee.id)
Contoh laporan laba rugi single step dan multiple step:
Tahapan cara membuat laporan laba rugi (Credit: bee.id)
Contoh Laporan Laba Rugi Multiple Step (Credit: bee.id)
Buat Anda yang tidak sempat belajar akuntansi untuk membuat laporan keuangan usaha, Tenang.. Ada Beeaccounting, software akuntansi yang siap membantu Anda menyusun laporan keuangan dalam waktu kurang dari 5 menit aja.
Software akuntansi ini dirancang untuk mempermudah proses pencatatan keuangan secara otomatis dan akurat, mulai dari pendapatan, beban, hingga perhitungan laba bersih.
Dengan fitur canggih yang terintegrasi, Beeaccounting memastikan data keuangan Anda tersusun rapi dan real-time, sehingga Anda bisa langsung mengevaluasi kinerja bisnis tanpa perlu hitungan manual yang rentan kesalahan.
Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!