Ada 3 jenis permintaan berdasarkan daya beli pelanggan, yakni permintaan efektif, permintaan potensial dan permintaan absolut. Ketiga jenis permintaan ini digunakan untuk menganalisis pasar dan menentukan strategi bisnis yang tepat agar produk atau layanan dapat menjangkau target konsumen dengan maksimal.
Dengan memahami permintaan ini, pengusaha dapat lebih mudah mengidentifikasi peluang pasar, menyusun strategi pemasaran yang efektif, serta mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Nah, dalam artikel ini kita akan bahas salah satu dari jenis permintaan diatas, yakni permintaan potensial, mulai dari pengertian umum, faktor, hingga contohnya.
Dalam buku Permintaan dalam Ekonomi Mikro (2014) karya Yopi Nisa, permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap produk barang atau jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tapi belum melaksanakan pembelian.
Misalnya, seseorang yang tertarik untuk membeli mobil listrik karena ingin menghemat biaya bahan bakar, tetapi masih menunda pembelian karena menunggu insentif pajak atau mencari model yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Dalam kasus ini, orang tersebut memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum merealisasikan pembeliannya.
Sederhananya, permintaan potensial ini didasarkan karena adanya kebutuhan, namun masih ada faktor-faktor tertentu yang menghambat keputusan pembelian, seperti harga yang belum sesuai, kurangnya informasi, atau pertimbangan lain sebelum benar-benar membeli produk atau jasa tersebut.
BACA JUGA: Bunyi Hukum Permintaan, Jenis Fungsi dan Faktornya
Apa Perbedaan Permintaan Absolut, Potensial dan Efektif (Credit: bee.id)
Berikut beberapa komponen yang membedakan permintaan absolut, potensial dan efektif:
Permintaan efektif terjadi ketika seseorang membutuhkan suatu barang atau jasa dan memiliki daya beli untuk membelinya. Artinya, konsumen tidak hanya menginginkan produk tersebut tetapi juga memiliki uang yang cukup untuk segera melakukan transaksi.
Kemudian, permintaan potensial ini mengacu pada keinginan seseorang untuk memiliki suatu barang atau jasa serta memiliki daya beli, tetapi belum merealisasikan pembelian. Biasanya, hal ini terjadi karena pertimbangan lain, seperti menunggu momen yang tepat atau mencari pilihan terbaik.
Sedangkan permintaan absolut adalah keinginan seseorang untuk memiliki suatu barang atau jasa, tetapi tidak disertai dengan daya beli. Artinya, meskipun konsumen ingin membeli, ia tidak bisa merealisasikan keinginannya karena keterbatasan finansial.
Dari tiga penjelasan ini kita bisa simpulkan, perbedaan permintaan absolut, potensial dan efektif ada pada hubungan antara keinginan, daya beli, dan realisasi pembelian. Permintaan efektif langsung dilakukan pembelian, permintaan potensial ada kemampuan tapi belum membeli dan permintaan absolut adalah ada keinginan tapi tidak mampu membeli.
Menurut Ahman dkk, dalam bukunya Teori Ekonomi Mikro, ada 7 faktor yang mempengaruhi permintaan produk, berikut diantaranya:
Faktor pertama adalah intensitas kebutuhan, dimana semakin mendesak kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa, semakin tinggi permintaannya. Barang kebutuhan pokok cenderung memiliki permintaan yang stabil dibandingkan barang mewah.
Selanjutnya adalah selera konsumen, karena preferensi atau tren yang berkembang dalam masyarakat dapat mempengaruhi tingkat permintaan suatu produk. Misalnya, tren gaya hidup sehat meningkatkan permintaan produk organik.
Faktor yang mempengaruhi permintaan selanjutnya adalah pendapatan konsumen, karena daya beli masyarakat sangat bergantung pada tingkat pendapatan mereka. Jika pendapatan meningkat, permintaan terhadap barang normal atau barang mewah cenderung naik, sementara permintaan barang inferior bisa menurun.
Jika harga suatu produk naik, permintaannya bisa turun, kecuali untuk barang kebutuhan pokok. Selain itu, harga produk pesaing juga mempengaruhi pilihan konsumen dalam membeli barang substitusi.
Berikutnya adalah jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk, semakin tinggi permintaan terhadap berbagai barang dan jasa, terutama untuk kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.
Tidak hanya itu saja, faktor berikutnya adalah ekspektasi konsumen tentang harga. Jika konsumen memperkirakan harga suatu barang akan naik di masa depan, mereka cenderung membeli lebih awal, sehingga permintaan meningkat. Sebaliknya, jika mereka memperkirakan harga akan turun, mereka bisa menunda pembelian.
Terakhir adalah periklanan, strategi pemasaran dan promosi yang efektif dapat meningkatkan permintaan dengan membangun kesadaran dan ketertarikan konsumen terhadap suatu produk atau merek tertentu.
BACA JUGA: Jenis-Jenis Periklanan yang Bisa Anda Manfaaatkan
Berikut beberapa contoh permintaan potensial berdasarkan daya beli yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Permintaan potensial terjadi ketika calon pelanggan sebenarnya memiliki daya beli, tetapi belum memutuskan untuk melakukan pembelian. Nah, bagaimana cara mengonversi permintaan ini menjadi penjualan? Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:
Agar calon pelanggan semakin yakin untuk membeli, Anda perlu meningkatkan kesadaran mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Anda bisa menggunakan strategi pemasaran seperti iklan digital, media sosial, serta testimoni pelanggan untuk membangun kepercayaan mereka.
Jika Anda ingin menarik pelanggan yang masih ragu, cobalah untuk terus berinovasi. Lakukan riset pasar dan kembangkan fitur baru yang benar-benar dibutuhkan. Salah satunya dengan cara menawarkan sesuatu yang lebih relevan, calon pelanggan bisa terdorong untuk segera membeli.
Siapa yang tidak suka diskon atau penawaran eksklusif? Dengan strategi seperti bundling produk, cashback, atau program loyalitas, Anda bisa mendorong pelanggan untuk segera melakukan pembelian. Pastikan promosi ini ditargetkan kepada pelanggan potensial agar lebih efektif.
Anda bisa menggunakan aplikasi kasir online Beepos untuk mengaplikasikan promosi secara otomatis dan efisien. Dengan fitur manajemen promo di Beepos, Anda dapat mengatur berbagai jenis diskon, seperti diskon langsung, bertingkat, membership dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat dan terintegrasi dengan akuntansi. Selain urusan pelayanan pelanggan, keuangan Anda juga bisa dihandle lebih praktis dan efisien. Mau coba dulu? Klik banner di bawah ini sekarang juga!
Di era digital seperti sekarang, pemasaran online adalah cara yang paling ampuh untuk menjangkau pelanggan potensial. Gunakan SEO, media sosial, email marketing, atau iklan berbayar untuk menampilkan produk Anda di hadapan mereka. Dengan strategi ini, calon pelanggan akan semakin tertarik untuk membeli.
Pastikan operasional bisnis Anda berjalan lancar, mulai dari stok produk, layanan pelanggan, hingga proses pembayaran. Pengalaman berbelanja yang mudah dan nyaman akan meningkatkan kemungkinan pelanggan potensial berubah menjadi pelanggan tetap.
Dengan menerapkan strategi di atas, Anda bisa mengoptimalkan permintaan potensial menjadi penjualan yang nyata, bisnis juga bisa jadi lebih menguntungkan!