Logo Bee Web

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa Langsung dan Tidak Langsung

Berikut contoh laporan arus kas perusahaan jasa metode langsung dan tidak langsung, lengkap dengan panduan cara membuatnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Monday, 10 February 2025
Diperbarui: Monday, 10 February 2025
Daftar Isi

Punya sistem pengelolaan keuangan yang baik akan sangat membantu Anda untuk menjalankan bisnis, termasuk Anda yang memiliki usaha di bidang jasa. Salah satu laporan keuangan yang sangat penting untuk dipahami adalah laporan arus kas perusahaan jasa.

Dimana, laporan inilah yang akan memberikan Anda gambaran terkait bagaimana uang masuk dan keluar dalam satu periode akuntansi, sehingga dapat membantu Anda dalam mengelola likuiditas dan keputusan keuangan dengan baik.

Lalu, bagaimana bentuk dan cara membuat laporan arus kas untuk perusahaan jasa? Simak contoh dan penjelasannya pada artikel di bawah berikut ini!

Pengertian Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Dalam buku Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (2016), dijelaskan jika perusahaan jasa adalah sebuah bisnis atau usaha yang aktivitasnya memberikan layanan jasa kepada pelanggannya, biasanya tidak membutuhkan persediaan barang dagang untuk memenuhi keperluan operasionalnya. Contohnya seperti usaha service, laundry, rental/sewa, transportasi dan sejenisnya.

Sedangkan laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi yang relevan terkait penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah usaha pada periode akuntansi tertentu, khususnya ada aktivitas operasional. investasi dan pendanaan.

Dari dua pengertian di atas, bisa kita simpulkan jika laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang mencatat dan memberikan informasi mengenai penerimaan serta pengeluaran kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dalam suatu perusahaan jasa selama periode akuntansi tertentu.

BACA JUGA: Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya

Fungsi Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Komponen Laporan Arus Kas (cash Flow)

Laporan Cash Flow Terdiri dari 3 Komponen, yakni Aktivitas Investasi, Pendanaan dan Operasi (Credit: bee.id)

Kenapa usaha jasa perlu memiliki laporan arus kas? Karena, laporan ini memberikan banyak fungsi dan manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menilai Kemampuan Perusahaan dalam Menghasilkan Kas

Laporan arus kas membantu manajemen dan pemangku kepentingan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasionalnya. Informasi ini penting untuk memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

2. Memonitor Kesehatan Keuangan Perusahaan

Dengan memantau arus kas, perusahaan dapat mengevaluasi kesehatan keuangannya. Arus kas yang positif menunjukkan likuiditas yang baik, sementara arus kas negatif dapat menjadi indikasi masalah keuangan yang perlu ditangani segera.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan Investasi dan Pendanaan

Tidak hanya itu saja, informasi dalam laporan arus kas memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait investasi dan pendanaan. Misalnya, perusahaan dapat menentukan apakah akan melakukan investasi baru atau membayar utang berdasarkan ketersediaan kas yang ada.

4. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Manfaat berikutnya adalah memberikan tingkat transparansi yang tinggi kepada pihak luar seperti investor, kreditur, dan otoritas regulasi. Hal ini membantu dalam meningkatkan tingkat kepercayaan dan akuntabilitas perusahaan terhadap pihak-pihak yang terlibat.

5. Membantu Perencanaan Keuangan

Terakhir, dengan menganalisis pola arus kas, perusahaan dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat dan merencanakan pengeluaran serta investasi masa depan. Hal ini penting untuk memastikan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk operasional dan ekspansi.

Isi Komponen Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Seperti yang dijelaskan Sofyan Syafari Harahap dalam bukunya Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (2006), laporan arus kas berisi tentang informasi penerimaan dan pengeluaran dengan mengklasifikasikan transaksi menjadi 3 aktivitas yakni operasional, investasi dan pendanaan.

Karena itu, isi dari laporan arus kas juga berasal dari 3 komponen tersebut, yakni arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasional

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK no.2 menjelaskan jika, aktivitas operasi adalah aktivitas utama sebuah usaha untuk menghasilkan pendapatan, dan aktivitas lainnya yang tidak termasuk dalam aktivitas pendanaan dan investasi.

Pada kasus perusahaan jasa, aktivitas operasi ini bisa berupa pendapatan dari layanan yang Anda berikan kepada pelanggan, jika usaha Anda rental berarti dari pendapatan sewa kendaraan dan seterusnya.

Selain itu juga beberapa aktivitas lain yang berdampak pada laba rugi operasi dan kas yang diterima atau dikeluarkan dalam rangka mendukung kelangsungan operasional perusahaan. Contohnya seperti:

  • Penerimaan kas dari penjualan jasa.
  • Penerimaan kas dari bunga yang diterima atau dividen dari investasi.
  • Pembayaran kas kepada pemasok untuk pembelian barang/jasa.
  • Pembayaran gaji atau upah kepada karyawan.
  • Pembayaran pajak.
  • Pembayaran bunga kepada kreditor, dan sejenisnya.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kemudian untuk arus kas dari aktivitas investasi, yakni aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dan pelepasan aset jangka panjang, termasuk investasi dalam saham, obligasi, atau aktiva tetap lainnya, yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.

Aktivitas ini memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan menggunakan kas untuk mengembangkan dan memperbaharui sumber daya yang dapat mendukung pendapatan di masa depan.

Sebagai contoh:

  • Penerimaan kas dari penjualan surat berharga atau investasi lainnya.
  • Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, seperti tanah, bangunan, atau peralatan.
  • Pembelian aktiva tetap seperti mesin, kendaraan, atau properti.
  • Pembelian surat berharga atau investasi pada entitas lain.

Tingginya tingkat investasi biasanya mengindikasikan perusahaan sedang berupaya untuk mengembangkan kapasitas atau melakukan perbaikan infrastruktur yang dapat meningkatkan pendapatan di masa depan.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Terakhir adalah aktivitas pendanaan, yakni aktivitas yang berkaitan dengan pengaruh perubahan dalam komposisi modal dan pinjaman entitas. Aktivitas ini mencakup transaksi yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran kas dari pemilik (pemegang saham) atau kreditor.

Contohnya seperti:

  • Penerimaan kas dari penerbitan saham baru atau surat berharga ekuitas lainnya.
  • Penerimaan kas dari penerbitan obligasi atau pinjaman jangka panjang.
  • Pembayaran dividen kepada pemegang saham.
  • Pembayaran kembali hutang atau penebusan saham.

Arus kas dari aktivitas pendanaan ini juga digunakan untuk menilai seberapa banyak perusahaan bergantung pada utang atau ekuitas dalam mendanai kegiatan operasional dan investasinya.

BACA JUGA: [DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis

Cara Membuat Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Ada dua metode yang bisa digunakan dalam membuat laporan arus kas, yakni metode langsung dan metode tidak langsung, Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung

Metode pertama adalah metode langsung, dimana proses pembuatannya dimulai dari neraca saldo, Anda hanya perlu mengelompokkan transaksi dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, lalu menjumlahkan totalnya.

Cara ini juga dianggap lebih sederhana, sehingga banyak digunakan dan direkomendasikan. Bahkan di Indonesia sendiri, metode langsung lebih dianjurkan karena dapat digunakan untuk menaksir arus kas di masa depan. Berikut contoh format laporan arus kas perusahaan jasa metode langsung.

Format Laporan Arus Kas Metode Langsung Menurut Psak No.2

Format laporan arus kas menurut PSAK No.2 (metode langsung) (Credit Bee.id)

Adapun untuk membuatnya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

a. Kumpulkan Data Arus Kas Masuk dan Keluar

Langkah pertama adalah mengumpulkan seluruh data yang terkait dengan arus kas selama periode pelaporan. Sumber utama data ini bisa berasal dari buku kas, buku bank, atau catatan akuntansi lainnya.

b. Kelompokkan Data Berdasarkan Aktivitas

Berikutnya kelompokkan transaksi berdasarkan jenis aktivitasnya, seperti:

  • Kas dari aktivitas operasional (pendapatan yang diterima dan biaya yang dibayar),
  • Kas dari aktivitas investasi (pembelian atau penjualan aset tetap),
  • Kas dari aktivitas pendanaan (penambahan atau pengurangan modal dan utang).

c. Hitung Total Arus Kas Operasional

Kemudian, tentukan total penerimaan kas yang diterima dari kegiatan operasional, seperti penjualan atau pendapatan lainnya. Setelah itu, hitung total pengeluaran kas untuk biaya operasional. Kurangkan pengeluaran kas dari penerimaan kas untuk memperoleh arus kas bersih dari aktivitas operasional.

d. Hitung Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

lakukan hal yang sama pada kas aktivitas investasi dan pendanaan, baik yang diterima atau dikeluarkan terkait dengan investasi (misalnya pembelian aset) dan pendanaan (misalnya penambahan modal atau pembayaran utang).

e. Gabungkan Arus Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas

Setelah menghitung arus kas bersih dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, gabungkan ketiganya untuk mengetahui perubahan kas bersih selama periode tersebut. Tambahkan juga saldo kas pada awal periode dengan perubahan kas bersih untuk mendapatkan saldo kas akhir periode.

2. Membuat Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Sedangkan metode arus kas tidak langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas yang dimulai dari laporan laba rugi. Dalam proses penyusunan laporan arus kas metode tidak langsung diperlukan laporan laba rugi terlebih dahulu dan laporan posisi keuangan atau neraca dua periode.

Kenapa begitu? Karena metode tidak langsung bertujuan untuk mengkonversi laba bersih yang masih berbasis akrual menjadi arus kas aktual yang berbasis kas. Selain itu, laporan posisi keuangan (neraca) dua periode diperlukan untuk melihat perubahan dalam aktiva dan kewajiban lancar, yang mencerminkan pergerakan kas selama periode tersebut.

Berikut contoh format laporan arus kas metode tidak langsung:

Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung Psak No.2

Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung Psak No.2 (Credit: bee.id)

Adapun cara menyusun laporan arus kas metode tidak langsung, Anda bisa mengikuti beberapa tahapan berikut ini:

a. Mulai dengan Laba Bersih

Laporan arus kas dengan metode tidak langsung dimulai dari laba bersih yang diambil dari laporan laba rugi. Laba bersih ini masih dalam bentuk accrual basis (berdasarkan akuntansi akrual), yang perlu disesuaikan untuk mencerminkan arus kas aktual.

BACA JUGA: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya

b. Sesuaikan Pendapatan dan Beban Non-Kas

Kemudian menyesuaikan beberapa transaksi dalam laporan laba rugi tidak melibatkan arus kas langsung, seperti:

  • Beban penyusutan dan amortisasi (+): Meski dicatat dalam laporan laba rugi, beban ini tidak melibatkan kas. Maka, beban ini ditambahkan kembali ke laba bersih.
  • Pendapatan atau biaya non-kas lainnya (+/-): Jika pendapatan atau biaya belum diterima atau dibayarkan dalam bentuk kas, maka perlu dilakukan penyesuaian.

c. Sesuaikan Laba/Rugi, Penjualan, dan Aset Tidak Lancar

Kemudian, Anda dapat melanjutkan dengan menyesuaikan laba/rugi, penjualan dan aset tidak lancar, dimana:

  • Laba penjualan aset tidak lancar (-): Jika ada laba dari penjualan aset seperti tanah atau bangunan, laba ini perlu dikurangi dari laba bersih karena tidak melibatkan penerimaan kas dari aktivitas operasional.
  • Rugi penjualan aset tidak lancar (+): Jika ada rugi dari penjualan aset, rugi tersebut perlu ditambahkan kembali ke laba bersih.

d. Perbandingan Neraca

Bandingkan neraca antara dua periode untuk melihat perubahan pada aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang mempengaruhi arus kas. Jika tidak ada data neraca sebelumnya, Anda dapat menggunakan nol sebagai data perbandingan.

Lakukan juga penyesuaian terhadap perubahan aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar, seperti:

  • Kenaikan aktiva lancar (-): Jika persediaan atau piutang usaha meningkat, berarti kas perusahaan berkurang dan perlu dikurangi dari laba bersih.
  • Penurunan aktiva lancar (+): Jika persediaan atau piutang usaha berkurang, berarti kas perusahaan bertambah dan perlu ditambahkan ke laba bersih.
  • Kenaikan kewajiban lancar (+): Jika utang usaha meningkat, berarti kas perusahaan bertambah dan perlu ditambahkan ke laba bersih.
  • Penurunan kewajiban lancar (-): Jika utang usaha berkurang, berarti kas perusahaan berkurang dan perlu dikurangi dari laba bersih.

e. Hitung Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Investasi, dan Pendanaan

Setelah melakukan penyesuaian, hitung total arus kas dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan. Penghitungan aktivitas pendanaan dan investasi dilakukan dengan cara yang serupa dengan metode langsung.

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Agar Anda bisa lebih mudah memahami bagaimana cara membuat laporan arus kas perusahaan jasa, Anda bisa memperhatikan contohnya di bawah ini:

Diketahui sebuah perusahaan rental PT Rental Jaya, memiliki laporan laba rugi dan neraca sebagai berikut:

#Laporan Laba Rugi PT Rental Jaya

Laba Rugi Untuk Arus Kas

Contoh laporan laba rugi untuk arus kas (Credit: bee.id)

#Laporan Posisi Keuangan/ Neraca PT Rentak Jaya

Neraca Untuk Arus Kas

Neraca perbandingan untuk pembuatan laporan arus kas (credit: bee.id)

Maka, dari data ini kita bisa membuat laporan arus kas sebagai berikut:

1. Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa Metode Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa Metode Langsung

2. Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa Metode Tidak Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa Metode Tidak Langsung (Credit: bee.id)

Pengen Punya Laporan Keuangan Langsung Jadi? Pakai Beecloud!

Kelola keuangan bisnis tanpa ribet dengan Beecloud, aplikasi pembukuan keuangan online  yang otomatis mencatat setiap transaksi dan langsung menyajikan laporan keuangan secara real-time.

Dengan fitur canggih seperti pencatatan otomatis, integrasi stok, dan akses kapan saja melalui cloud, Anda bisa hemat waktu dan fokus mengembangkan bisnis. Tidak perlu repot menyusun laporan arus kas usaha jasa Anda secara manual lagi.

Beecloud, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Cukup input data, dan Beecloud akan mengolahnya menjadi laporan keuangan yang rapi dan akurat. Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Populer

Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
12 Contoh Wirausaha Berbagai Bidang & Contoh Usahanya
Jika Anda seorang pebisnis yang tengah mencari inspirasi dan pandangan segar dalam dunia kewirausahaan, tak ada yang lebih bermanfaat daripada
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Cara Membuat Surat Penawaran Harga beserta Contohnya
Salah satu jenis dokumen yang memiliki peran penting bagi produsen, pemasok barang, dan bisnis adalah surat penawaran harga. Oleh karena
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi dan Lainnya, GRATIS!
Butuh download file excel laporan keuangan mulai dari laba rugi, neraca, arus kas dan lainnya? Anda bisa mengecek para artikel
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu