Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan kas dalam artikel ini bisa Anda jadikan sebagai rujukan atau referensi ketika menyusunnya.
Kenapa setiap bisnis harus membuat jurnal penerimaan kas. Sebab, dari jurnal ini lah perusahaan akan tahu apa saja transaksi yang menghasilkan penerimaan uang tunai, baik dari penjualan, pelunasan piutang, penerimaan pinjaman, hingga sumber lainnya.
Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap transaksi penerimaan tercatat dengan akurat, meminimalkan risiko kesalahan, dan mempermudah penyusunan laporan keuangan yang akurat.
Dilansir dari wikipedia, jurnal penerimaan kas adalah bagian dari jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat dan melacak penerimaan keuangan secara tunai. Dengan mengkreditkan penjualan dan mendebitkan uang tunai yang diterima.
Sedangkan penerimaan kas sendiri menurut Soemarso (2010), menjelaskan jika penerimaan adalah sebuah transaksi yang dapat menimbulkan tumbuhnya saldo kas dan bank milik sebuah perusahaan yang diakibatkan dari adanya aktivitas penjualan hasil produksi, penerimaan piutang maupun transaksi lainnya yang dapat menimbulkan bertambahnya kas.
Sedikit berbeda dengan pendapat Mulyadi (2017), penerimaan kas perusahaan hanya berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang dagang.
Baca Juga: Piutang Dagang Adalah: Jenis dan Cara Manajemennya
Penjualan tunai adalah salah satu sumber utama arus kas masuk bagi perusahaan karena transaksi ini langsung menghasilkan uang yang dapat digunakan perusahaan untuk keperluan operasional. Contohnya adalah pembayaran dari pelanggan yang langsung menggunakan uang tunai, kartu debit, atau kartu kredit.
Penerimaan kas dari piutang dagang terjadi ketika pelanggan yang sebelumnya membeli barang atau jasa secara kredit melakukan pelunasan. Pelunasan piutang ini menjadi arus kas masuk yang signifikan bagi perusahaan yang memiliki model bisnis berbasis kredit.
Apa saja yang termasuk transaksi penerimaan kas? Berikut adalah beberapa sumber utama penerimaan kas dalam sebuah bisnis:
Modal dari pemilik usaha adalah kas yang yang diterima perusahaan sebagai hasil dari investasi langsung oleh pemilik atau pemegang saham. Penanaman modal ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan modal kerja atau mendanai ekspansi bisnis.
isi dan sumber dari jurnal penerimaan kas selanjutnya adalah dari penjualan tunai, yakni transaksi penjualan barang atau jasa yang langsung dibayar oleh pelanggan secara tunai. Biasanya, sumber ini menjadi sumber arus kas utama untuk bisnis yang beroperasi dengan model pembayaran langsung, seperti ritel atau restoran.
Selanjutnya adalah berasal dari penjualan aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, atau kendaraan, dan pembayaran dilakukan dalam bentuk uang tunai. Penjualan aset biasanya dilakukan untuk mengurangi aset tidak produktif atau mendapatkan dana baru untuk keperluan lain.
Penerimaan pelanggan ini mengacu pada uang yang diterima dari pelanggan yang sebelumnya membeli secara kredit. Transaksi penerimaan ini mengacu pada pembayaran piutang dagang, yang merupakan bagian penting dalam pengelolaan arus kas perusahaan.
Selanjutnya adalah investasi atau aset lain yang menghasilkan pendapatan pasif, seperti bunga dari tabungan atau deposito, dividen dari saham, atau sewa dari properti yang dimiliki.
Terakhir dari pinjaman, pinjaman yang diperoleh perusahaan untuk mendanai operasional atau investasi. Pinjaman ini bisa berupa kredit dari bank, obligasi yang diterbitkan, atau pinjaman pribadi dari pemilik atau pihak lain.
Berikut adalah beberapa fungsi jurnal penerimaan kas bagi entitas bisnis:
Seperti namanya, jurnal penerimaan kas. Jurnal ini digunakan untuk mencatat dan mereka seluruh transaksi penerimaan secara tunai yang terjadi selama satu periode, dalam perusahaan. Mulai dari penjualan tunai, pelunasan piutang, pinjaman, ataupun sumber lainnya.
Dengan pencatatan yang sistematis, jurnal ini juga membantu perusahaan memantau arus kas masuk secara real-time. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Baca Juga: Likuiditas Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya
Data dari jurnal penerimaan kas menjadi dasar untuk penyusunan laporan keuangan, seperti laporan arus kas atau laporan laba rugi. Ini membantu perusahaan memahami sumber utama pendapatan mereka dan mengevaluasi kinerja keuangan secara keseluruhan.
Dengan data yang terorganisir, perusahaan dapat menganalisis pola penerimaan kas untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih efektif, seperti menentukan kebutuhan pendanaan atau mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan pendapatan.
Ketika perusahaan diaudit, jurnal penerimaan kas menjadi bukti pendukung yang menunjukkan keabsahan transaksi penerimaan. Ini memberikan transparansi dan akuntabilitas yang diperlukan dalam proses audit.
Sebab, jurnal penerimaan kas bukan hanya alat pencatatan, tetapi juga bagian integral dari pengelolaan keuangan yang membantu perusahaan menjaga stabilitas dan transparansi keuangan mereka.
Berikut adalah format jurnal penerimaan kas yang bisa Anda gunakan:
Keterangan:
Berikut salah satu contoh kasus yang bisa Anda pagahi sebagai bagaimana cara menyusun jurnal penerimaan kas secara baik dan benar:
Maka contoh jurnal penerimaan kasnya adalah sebagai berikut:
Kelola pencatatan transaksi bisnis Anda dengan cara yang lebih mudah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan fitur otomatisasi yang canggih, Beecloud memungkinkan Anda mencatat setiap transaksi secara real-time tanpa ribet, mulai dari penerimaan kas, penjualan, hingga laporan keuangan. Tidak hanya itu, akurasi data juga terjamin karena proses pencatatan dilakukan secara terintegrasi, sehingga meminimalkan risiko kesalahan. Mau coba jalani bisnis lebih happy? Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!