Logo Bee Web

Permintaan Agregat Adalah: Faktor, Komponen dan Cara Hitungnya

Permintaan agregat adalah total barang dan jasa yang diminta seluruh sektor perekonomian di dalam negeri. Apa saja faktor dan komponennya?
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 25 November 2024

Setiap negara di dunia, sudah pasti kondisi perekonomiannya pernah fluktuatif atau mengalami naik turun. Jika dilihat dalam kaca mata ekonomi makro, hal itu masuk pada konsep permintaan agregat. Sederhananya, permintaan agregat adalah jumlah total barang dan jasa yang diminta oleh seluruh sektor perekonomian di dalam negeri.

Namun, pertanyaannya adalah apa saja faktor yang memengaruhi permintaan agregat? Sehingga bisa berdampak memengaruhi stabilitas ekonomi suatu negara, termasuk pada tingkat konsumsi masyarakat sampai investasi.

Nah, kalau Anda ingin tahu lebih dalam tentang apa itu permintaan agregat, termasuk faktor-faktornya, hingga cara menghitungnya, artikel ini akan menjelaskannya dengan simpel dan jelas. Yuk baca baik-baik sampai tuntas!

Permintaan Agregat Adalah...

Ilustrasi Permintaan Agregat

Ilustrasi Permintaan Agregat (Credit: Freepik)

Apa itu permintaan agregat? Melansir laman Investopedia, permintaan agregat adalah total permintaan untuk komoditas yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Biasanya, permintaan agregat dihitung sebagai total uang yang digunakan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan periode tertentu.

Apa yang dimaksud dengan komoditas ini meliputi benyak hal, yaitu: barang konsumsi, jasa, barang modal, dan ekspor-impor. Bedanya dengan permintaan individu ada pada kuantitasnya. Jika agregat artinya menggabungkan semua variabel pada nilai pasar yang sama, sedang individu hanya pada produk atau jasa tertentu.

Sementara itu menurut Singalingging, dkk (2020), permintaan agregat adalah gambaran keinginan konsumen untuk membeli barang atau jasa pada berbagai tingkat harga, dan dalam periode tertentu. Konsep ini sebenarnya terkait dengan hukum permintaan, yakni di mana barang semakin murah, maka semakin besar permintaannya.

Adapun tujuannya, untuk memahami bagaimana pendapatan, kebijakan fiskal, dan moneter memengaruhi total permintaan dalam perekonomian. Ini juga sangat berguna bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan untuk mengendalikan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi pengangguran.

Perbedaan antara Penawaran dan Permintaan Agregat

Istilah “agregat” ini tidak hanya berkaitan dengan permintaan, tetapi juga penawaran. Keduanya punya perbedaan yang signifikan dalam kajian ilmu ekonomi.

Secara definitif, penawaran agregat adalah jumlah total barang dan jasa yang diproduksi serta ditawarkan oleh perusahaan dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga. Adapun tujuannya adalah memahami faktor produksi yang memengaruhi output ekonomi, inflasi, dan pengangguran, termasuk sebagai dasar penyusunan kebijakan.

Untuk memperjelas perbedaan antara permintaan dan penawaran agregat, berikut adalah tabel perbandingannya:

Perbedaan Permintaan Dan Penawaran Agregat

Tabel Perbedaan Permintaan dan Penawaran Agregat (Credit: Bee.id)

Jika dilihat dalam format kurva, maka kurva permintaan agregat dan penawaran agregat sebagai berikut:

1. Kurva Permintaan Agregat

<yoastmark class=

Kurva Permintaan Agregat (Credit: Akuntan Muslim)

Pengertian kurva permintaan agregat (Aggregate Demand Curve) adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga umum dengan total jumlah barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian. Grafik ini memiliki kemiringan negatif, yang berarti ketika tingkat harga turun, permintaan agregat meningkat, dan sebaliknya.

Sementara pada grafik, sumbu horizontal (X-axis) merepresentasikan total jumlah barang dan jasa yang diminta, sedangkan sumbu vertikal (Y-axis) merepresentasikan tingkat harga umum.

2. Kurva Penawaran Agregat

Kurva Penawaran Agregat

Kurva Penawaran Agregat (Credit: Sigalingging, dkk)

Gambar di atas menunjukkan kurva penawaran agregat (Aggregate Supply Curve), yang merepresentasikan hubungan antara tingkat harga umum dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Dalam kurva tersebut, sumbu vertikal (Y-axis) menggambarkan tingkat harga umum, sementara sumbu horizontal (X-axis) menunjukkan jumlah hasil produksi.

Kurva ini memiliki dua jenis, yakni penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang. Kurva  yang jangka pendek cenderung lebih elastis terhadap perubahan harga karena dipengaruhi oleh biaya produksi dan kapasitas yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Sebaliknya, penawaran agregat jangka panjang bersifat vertikal, sebagaimana yang terlihat pada gambar.

Faktor yang Memengaruhi Permintaan Agregat

Faktor Permintaan Agregat

Ilustrasi Mengidentifikasi Faktor Permintaan Agregat (Credit: Freepik)

Dalam kajian ekonomi makro, keberadaan permintaan agregat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masih mengutip Singalingging (2020), terdapat 5 faktor utama, yaitu tingkat pendapatan, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ekspektasi masa depan, dan faktor eksternal. Berikut pemaparannya:

1. Tingkat Pendapatan

Faktor yang pertama sudah tentu adalah tingkat pendapatan masyarakat. Ketika misalnya pendapatan naik, maka otomatis daya beli masyarakat meningkat, sehingga mendorong tingkat konsumtif terhadap barang dan jasa. Kondisi seperti itulah yang kemudian bisa memancing perusahaan untuk berinvestasi.

2. Kebijakan Fiskal

Faktor yang kedua adalah kebijakan fiskal atau pengeluaran dan perpajakan pemerintah. Ilustasinya, ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran atau penurunan pajak, dengan sendirinya masyarakat mengeluarkan banyak uang untuk belanja. Akibatnya, permintaan agregat jadi tinggi karena konsumsi dan investasi bertambah.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh Kebijakan Fiskal

3. Kebijakan Moneter

Kemudian yang kedua, yaitu suku bunga rendah dan penawaran uang yang lebih besar dalam kebijakan moneter. Sebab suku bunga rendah membuat pinjaman lebih murah, yang akhirnya mendorong tindakan konsumsi dan investasi. Selain itu, peningkatan penawaran uang memberi masyarakat lebih banyak menghabiskan likuiditas.

4. Ekspektasi Masa Depan

Faktor selanjutnya terkait ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi di masa depan. Jika masyarakat optimis terhadap masa depan ekonomi, mereka cenderung meningkatkan konsumsi dan investasi saat ini. Sebaliknya, pesimisme dapat menurunkan permintaan agregat karena masyarakat lebih memilih menabung daripada belanja.

5. Faktor Eksternal

Lalu faktor yang terakhir adalah faktor eksternal, meliputi perubahan ekonomi global dan nilai tukar mata uang, yang datang lewat ekspor dan impor. Permintaan agregat akan meningkat apabila nilai tukar menguntungkan. Sebaliknya, kondisi ekonomi global yang melemah bisa menurunkan permintaan agregat.

Komponen Permintaan Agregat

Komponen Permintaan Agregat

Komponen-Komponen dalam Permintaan Agregat (Credit: Freepik)

Permintaan agregat tidak berdiri sendiri, ia memiliki beberapa komponen dalam kajian ilmu ekonomi. Melansir laman Corporate Finance Institute, terdapat 4 komponen yang membentuk permintaan agregat. Berikut di antaranya:

1. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran konsumsi merujuk pada total belanja individu dan rumah tangga untuk barang dan jasa. Faktor seperti pendapatan yang dapat dibelanjakan, tingkat hutang, ekspektasi ekonomi, dan suku bunga, memengaruhi besar kecilnya pengeluaran ini. Namun, belanja untuk bangunan rumah tidak dihitung di sini, melainkan masuk ke pengeluaran investasi.

2. Pengeluaran Investasi

Pengeluaran investasi adalah total belanja untuk barang modal dan jasa baru, seperti mesin, peralatan, stok barang, pembangunan gedung, dan perumahan. Komponen ini dipengaruhi oleh suku bunga, prospek ekonomi, serta insentif pemerintah seperti manfaat pajak atau subsidi.

Baca Juga: Mengenal Investasi Jangka Panjang Kunci Bisnis Berkelanjutan

3. Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah mencakup total belanja untuk pembangunan infrastruktur, investasi, peralatan pertahanan, fasilitas publik, layanan kesehatan, dan gaji pegawai negeri. Namun, jenis pengeluaran seperti pembayaran pensiun, subsidi, atau bantuan ke negara lain tidak termasuk dalam kategori ini.

4. Ekspor Neto

Apa yang dimaksud sebagai ekspor neto adalah selisih antara ekspor dan impor. Ekspor ini mencakup barang yang diproduksi di dalam negeri lalu dijual ke luar negeri, sedangkan impor adalah barang dari luar negeri yang dibeli untuk konsumsi domestik.

Rumus Permintaan Agregat

Rumus Perhitungan Permintaan Agregat

Ilustrasi Rumus Permintaan Agregat (Credit: Freepik)

Setelah menyimak faktor dan komponennya, sebagian dari Anda mungkin penasaran terkait bagaimana mengukur permintaan agregat. Melansir Study.com, Bee merangkum bahwa rumus permintaan agregat adalah sebagai berikut:

AD = C + I + G + (E – M)

Penjelasan:

  • AD = Agregat Demand (permintaan agregat)
  • C = Consumption alias pengeluaran konsumsi barang atau jasa dari konsumen
  • I = Pengeluaran investasi perusahaan terhadap modal, peralatan, dan lain sebagainya.
  • G = Goverment atau pengeluaran pemerintah terhadap produk, pelayanan, kesehatan, ataupun infratsruktur.
  • E = Ekspor
  • M = Impor

Cara Menghitung Permintaan Agregat

Cara Menghitung Permintaan Agregat

Ilustrasi Penghitungan Permintaan Agregat (Credit: Freepik)

Untuk menghitungnya, data dari masing-masing komponen perlu dikumpulkan, baik dari laporan statistik resmi maupun sumber terpercaya seperti laporan pemerintah atau institusi ekonomi. Nilai ekspor neto (E - M) diperoleh dengan mengurangkan total impor dari ekspor, dan hasilnya ditambahkan ke total konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah.

Sebagai contoh, jika dalam suatu periode pengeluaran konsumsi adalah 500 miliar, investasi 200 miliar, pengeluaran pemerintah 300 miliar, ekspor 150 miliar, dan impor 100 miliar, maka perhitungannya sebagai berikut:

Langkah pertama adalah menghitung ekspor neto (E - M):

E M = 150 100 = 50 miliar

Sekarang kita jumlahkan semua komponen:

AD = C + I + G + (EM)
   = 500 + 200 + 300 + 50
   = 1050 miliar

Perhitungan ini memberikan gambaran seberapa besar total permintaan dalam perekonomian, yang berfungsi sebagai indikator penting untuk menganalisis kondisi ekonomi suatu negara.

Kesimpulan

Di atas adalah penjelasan lengkap terkait permintaan agregat yang termasuk ke dalam analisis ekonomi makro. Memahami konsep ini tidak hanya penting untuk para ekonom atau pemerintah, tetapi juga untuk pebisnis. Sebab dengan memahami bagaimana pasar berfungsi, pengusaha bisa menyusun strategi secara tepat.

Namun, sebagus apa pun strategi disusun, ia tetap saja tidak akan efektif tanpa pengelolaan uang yang terorganisir. Maka, Di sinilah aplikasi pembukuan keuangan Beecloud hadir sebagai solusi. Dengan fitur-fitur unggul seperti pencatatan transaksi otomatis, laporan keuangan instan, dan pemantauan stok barang, Beecloud dapat membantu bisnis Anda tetap terkendali di tengah fluktuasi pasar.

Tunggu apalagi, langsung klik banner di bawah untuk rasakan manfaatnya sekarang juga!

Beecloud Untuk Semua Usaha Ukm Kelola Keuangan Akurat

Artikel Terkait

Contoh Faktor Produksi Alam dan Penjelasannya
Faktor produksi alam merupakan sumber daya yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan barang dan jasa.
Baca Juga
Pengertian ROI Adalah: Faktor , Rumus, dan Contohnya
Menjalankan bisnis memang bukanlah hal yang mudah, terdapat banyak sekali faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Menghitung Return on
Baca Juga
Revolusi Industri Adalah: Sejarah, Ciri, Contoh dan Dampaknya
Revolusi industri adalah bukti jejak yang mendalam dalam evolusi manusia dan transformasi masyarakat secara keseluruhan. Dimulai dengan revolusi industri pertama
Baca Juga
Syarat dan Cara Mendapatkan Bantuan UMKM
Banyak pelaku UMKM mengharapkan bantuan UMKM dari pemerintah, khususnya setelah pandemi menghantam perekonomian Indonesia dan membuat banyak usaha mengalami kerugian.
Baca Juga
Mengenal Akad Mudharabah dalam Praktik Ekonomi Syariah
Akad mudharabah merupakan salah satu bentuk kerjasama dalam ekonomi syariah yang sering digunakan dalam berbagai aktivitas bisnis dan investasi. Dalam
Baca Juga
Harga Keseimbangan (Equilibrium Price), Rumus dan Contohnya
Harga ekonomi yang juga disebut dengan ekuilibrium menjadi fokus utama dalam menjaga stabilitas ekonomi. Harga keseimbangan mencerminkan titik temu antara
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu