Dalam dunia ekonomi, terdapat dua cabang utama yang memiliki peranan penting dalam memahami perilaku pasar dan pengambilan keputusan, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Lalu, apa perbedaan ekonomi mikro dan makro.
Keduanya merupakan pondasi utama dalam analisis ekonomi, namun memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. Apa saja? Baca selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Dalam MIKROEKONOMI: Sebuah Pengantar (2021) karya Vadilla dan Cep Jandi, menjelaskan jika ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara agregat atau menganalisis secara keseluruhan.
Sedangkan ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Dalam hal ini, keduanya merupakan bagian dari ilmu ekonomi, namun fokus analisisnya yang berbeda. Dengan perbedaan fokus ini, ekonomi mikro dan makro menawarkan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami cara kerja perekonomian.
Ekonomi mikro membantu kita memahami dasar-dasar perilaku pasar di tingkat individu, sementara ekonomi makro memberikan pandangan yang lebih luas mengenai kondisi ekonomi suatu negara atau dunia secara keseluruhan.
Berikut beberapa perbedaan ekonomi mikro dan makro secara umum.
Perbedaan ekonomi makro dan mikro yang pertama adalah ruang lingkupnya, keduanya memiliki ruang lingkup yang berbeda. Ekonomi mikro berfokus pada perilaku individu dan entitas kecil seperti konsumen dan perusahaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Di sisi lain, ekonomi makro mencakup gambaran yang lebih luas, meliputi ekonomi suatu negara atau global secara keseluruhan. Ruang lingkup ekonomi makro melibatkan isu-isu seperti kebijakan fiskal dan moneter, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian dalam skala besar.
Perbedaan ekonomi makro dan mikro selanjutnya adalah dari segi teorinya, ekonomi mikro berfokus pada konsep-konsep seperti teori harga, teori produksi, teori distribusi dan teori konsumsi, berikut penjelasannya:
Baca Juga: Teori Ekonomi Mikro: Definisi dan Contohnya
Sementara itu, teori ekonomi makro berkaitan dengan kebijakan fiskal dan moneter, serta analisis yang lebih luas tentang hubungan antara ekonomi dengan faktor politik, sosial, dan lingkungan.
Perbedaan ekonomi mikro dan makro yang ketiga adalah dari segi objeknya, objek ekonomi mikro memiliki objek studi berupa rumah tangga, konsumen, dan perusahaan sebagai unit ekonomi individual, yang berfokus pada bagaimana mereka membuat keputusan sehari-hari mengenai alokasi sumber daya yang terbatas.
Sebaliknya, ekonomi makro memiliki objek yang lebih besar, yaitu perekonomian suatu negara atau global secara keseluruhan, dengan perhatian terhadap indikator-indikator seperti tingkat inflasi, PDB, dan pengangguran.
Perbedaan selanjutnya adalah dari segi tujuannya, tujuan ekonomi mikro adalah memahami bagaimana konsumen dan perusahaan membuat keputusan ekonomi dalam rangka menentukan harga dan jumlah barang serta jasa yang diproduksi dan dikonsumsi.
Sedangkan, tujuan ekonomi makro adalah untuk menganalisis perubahan ekonomi yang lebih luas, termasuk tingkat inflasi, pendapatan nasional, dan kondisi pasar tenaga kerja, serta mencari solusi untuk masalah ekonomi secara keseluruhan.
Perbedaan ekonomi mikro yang kelima adalah pengaruhnya terhadap kebijakan, Pengaruh ekonomi mikro cenderung lebih terbatas pada regulasi pasar dan kebijakan yang mempengaruhi perilaku konsumen dan produsen di sektor tertentu.
Sedangkan ekonomi makro memberikan pengaruh yang jauh lebih luas terhadap kebijakan pemerintah, khususnya terkait dengan kebijakan fiskal, moneter, dan pengelolaan stabilitas ekonomi.
Dari 5 perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi mikro berfokus pada analisis individu dan keputusan kecil di tingkat konsumen dan perusahaan, sedangkan ekonomi makro lebih menyoroti perekonomian secara keseluruhan dengan lingkup yang lebih luas, seperti kebijakan pemerintah dan kondisi nasional atau global.
Dalam dunia ekonomi, terdapat dua cabang besar yang mempelajari aktivitas dan interaksi ekonomi, yaitu ekonomi makro dan mikro. Ekonomi makro berkaitan dengan fenomena yang mempengaruhi perekonomian suatu negara secara keseluruhan, seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan ekonomi mikro lebih fokus pada perilaku individu atau perusahaan dalam membuat keputusan ekonomi sehari-hari, seperti permintaan, penawaran, dan pasar. Kedua cabang ini saling berkaitan dan memengaruhi kesejahteraan masyarakat secara luas.
Berikut beberapa contoh ekonomi makro dan mikro yang bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari:
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh-contoh ekonomi makro sering kita temukan melalui fenomena-fenomena besar yang memengaruhi perekonomian suatu negara. Kebijakan fiskal dan moneter, tingkat inflasi, serta tingkat pengangguran adalah sebagian dari contoh konkret bagaimana ekonomi makro bekerja. Setiap perubahan pada level makro ini dapat berdampak pada stabilitas ekonomi, pertumbuhan, dan kesejahteraan masyarakat.
Inflasi merupakan contoh dari fenomena ekonomi makro yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika harga barang kebutuhan pokok seperti beras atau bahan bakar naik secara terus-menerus.
Hal ini merupakan dampak dari inflasi. Pemerintah biasanya mengambil kebijakan fiskal atau moneter untuk mengendalikan tingkat inflasi dan menjaga stabilitas harga.
Tingkat pengangguran di suatu negara juga merupakan contoh ekonomi makro. Misalnya, ketika banyak orang di suatu wilayah kehilangan pekerjaan karena penurunan aktivitas ekonomi atau resesi.
Pemerintah berusaha menciptakan lapangan kerja melalui program pembangunan infrastruktur atau memberikan insentif kepada perusahaan untuk memperluas operasinya.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara diukur dengan perubahan dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Misalnya, saat pemerintah mengumumkan bahwa PDB meningkat.
Peningkatan ini menandakan adanya peningkatan dalam aktivitas produksi dan konsumsi di negara tersebut. Hal ini mempengaruhi kondisi ekonomi secara umum dan kesejahteraan masyarakat.
Ekonomi mikro, di sisi lain, lebih sering kita jumpai dalam aktivitas ekonomi sehari-hari yang melibatkan keputusan individu atau perusahaan. Permintaan dan penawaran barang serta penetapan harga di pasar adalah bagian dari ekonomi mikro. Aktivitas sehari-hari seperti membeli barang di supermarket atau melihat harga suatu produk berubah berdasarkan ketersediaan dan permintaan, merupakan contoh konkret dari cara kerja ekonomi mikro.
Contoh ekonomi mikro yang mudah ditemukan adalah perubahan dalam permintaan suatu produk. Misalnya, saat tren penggunaan sepeda meningkat, permintaan sepeda di pasar juga naik. Akibatnya, produsen sepeda mungkin menaikkan harga karena banyak konsumen yang ingin membelinya.
Penawaran juga bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika banyak petani memanen tomat sekaligus, penawaran tomat di pasar melonjak, menyebabkan harga tomat turun karena pasokan melimpah.
Baca Juga: Fungsi Permintaan dan Penawaran dalam Bisnis
Pasar lokal seperti pasar tradisional atau supermarket adalah contoh nyata dari ekonomi mikro. Interaksi antara pembeli dan penjual di pasar ini menentukan harga produk berdasarkan penawaran dan permintaan barang, misalnya sayuran atau daging.
Dengan memahami perbedaan ekonomi mikro dan makro, pengusaha dapat membuat keputusan lebih cerdas. Dari ekonomi mikro, pebisnis dapat mengelola harga, biaya, dan perilaku konsumen. Sementara dari ekonomi makro, pebisnis dapat mengantisipasi dampak kebijakan pemerintah dan tren ekonomi global. Ini membantu mereka menyusun strategi bisnis yang efektif dan adaptif.