High season pada bisnis dapat diibaratkan bagai pisau bermata dua. Disatu sisi momen ini menjadi keuntungan karena penjualan meningkat, di sisi lain lonjakan ini menjadi tantangan tersendiri pada pengelolaan stoknya.
Jika stok kurang dapat mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan, namun juga stok berlebihan juga dapat menjadi penyebab kerugian karena adanya penumpukan stok berlebihan.
Lalu bagaimana strategi pengelolaannya? dan apa yang dimaksud dengan high season ini? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
High season adalah periode tertentu saat permintaan pelanggan meningkat secara signifikan. Biasanya terjadi secara berulang setiap periodenya.
Selain itu, periode ini juga biasanya ditandai dengan adanya peningkatan penjualan, kunjungan pelanggan, pemesanan online dan pendapatan bisnis.
Contohnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan kue kering melonjak tajam. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis kue kering tengah mengalami high season pada periode tersebut.
Dengan ini pelaku usaha bisa mengantisipasinya dengan melakukan persiapan yang matang jauh-jauh hari sebelum masa peningkatan ini, khususnya dari segi pengelolaan stok.
Baca Juga: 10 Tips Manajemen Stok Barang Toko Ritel
Ada 3 hal mendasar yang membedakan high season, peak season dan low season, yakni: periode, karakteristik dan contohnya. Berikut penjelasan lengkapnya!
Perbedaan pertama adalah periodenya, yakni:
Selanjutnya dari karakteristik ketiga periode ini, dimana:
Terakhir adalah contohnya, yakni:
Perbedaan di atas perlu dipahami pelaku usaha karena sangat berpengaruh pada strategi yang akan mereka gunakan dan persiapkan nantinya.
Berikut 5 tantangan yang kerap dialami bisnis saat jumlah permintaan melonjak:
Untuk mengoptimalkan manajemen stok barang saat high season, Anda bisa menerapkan langkah-langkah di bawah ini:
Strategi pertama yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelonjakan perintaan, Anda perlu melakukan analisis data penjualan pada tahun sebelumnya untuk mengidentifikasi pola dan tren pembelian barang.
Data ini digunakan untuk memprediksi permintaan yang akan datang dan menentukan target stok yang ideal.
Selanjutnya melakukan idenfikasi mana produk yang paling laku selama masa itu berlangsung, untuk membantu Anda dalam mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
Dengan lebih okus pada produk yang paling diminati, Anda juga bisa jdi lebih efisien dalam melakukan manajemen stok dan meminimalisir resiko kekurangan atau kelebihan persediaan.
Jika pola permintaan dan mana produk yang paling diminati sudah diketahui, maka Anda bisa melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum masa pelonjakan permintaan berlangsung.
Adapun persiapan ini meliputi pengadaan stok tambahan, perbaikan proses operasional, perencanaan logistik, persiapan infrastruktur dan seterusnya.
Strategi berikutnya adalah melakukan kerjasama dengan pemasok. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok selama masa berlangsung.
Selain itu, dengan kerja sama ini Anda bisa melakukan negosiasi baik dari harga, waktu pengiriman hingga jaminan pengembalian barang juga sudah kadaluarsa.
Selanjutnya, pantau dan kontrol stok secara berkala. Pengontrolan ini tidak hanya pada saat permintaan meningkat saja untuk mengidentifikasi trend dan jumlah stok yang tersedia.
Jika perlu Anda memantau stok secara real-time menggunakan Beecloud, untuk memastikan data stok barangnya.
Selanjutnya, hindari menimbun stok berlebihan karena dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi dan risiko kerusakan barang. Anda bisa mengadakan clearance sale untuk menjual stok lama sebelum masa permintaan meningkat berlangsung.
Baca Juga: Apa itu Clearance Sale dan Bagaimana Cara Penerpannya?
Tips berikutnya manfaatkan teknologi untuk melakukan manajemen stok barang, seperti aplikasi pembukuan Beecloud. Kelola barang baik di gudang maupun di toko jadi lebih mudah dan klop.
Dengan Beecloud juga, Anda bisa memantau dan mengelola stok dengan lebih efisien, sekaligus mengurangi kesalahan manusia dalam proses pengelolaan stok. Mau ujoi coba GRATIS? Klik banner di bawah ini!
Kedelapan, rekrut dan latih karyawan tambahan untuk menangani lonjakan permintaan selama masa tersebut. Pastikan juga karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola stok barang.
Kemudian berikan juga pelatihan kepada karyawan menganai manajemen stok, penanganan barang, dan proses operasional lainnya, untuk membantu meningkatkan efisiensi dan responsibilitas.
Karyawan yang terlatih akan lebih responsif terhadap perubahan permintaan selama permintaan meningkat. Sehingga operasional Anda jauh lebih optimal meskipun terjadi pelonjakan permintaan.
Setelah periode berakhir, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja strategi kontrol stok yang telah dilakukan. Identifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk periode berikutnya.
Dengan menerapkan strategi ini, bisnis dapat mengelola stok dengan lebih baik selama periode high season dan meningkatkan kepuasan pelanggan serta profitabilitas. Semoga bermanfaat!