Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dianugerahi kekayaan laut yang luar biasa. Ada banyak sekali contoh ekonomi kelautan yang bisa ditemukan di Indonesia.
Dari Sabang sampai Merauke, terbentang luas lautan biru dengan potensi ekonomi yang tak terhitung jumlahnya. Dalam artikel ini akan membahas tentang berbagai contoh kegiatan ekonomi kelautan, tujuannya, manfaat hingga potensi bisnisnya.
Menurut Colgan (2003) dalam Kastana Sapanli, dkk (2018) pengertian ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang memanfaatkan semua atau sebagian dari sumberdaya laut/ perairan sebagai kegiatan ekonomi.
Dalam hal ini Kildow dan Colgan (2005) kegiatan ekonomi kelautan dibagi menjadi 6 sektor, yakni:
Ekonomi kelautan dan maritim adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama memanfaatkan potensi laut. Setidaknya ada 3 perbedaan mendasar yang membedakan ekonomi kelautan dan ekonomi maritim, yakni:
Perbedaan pertama adalah dari cakupan wilayah. Dimana ekonomi kelautan ini berfokus pada kegiatan ekonomi di wilayah laut, pesisir, dan daratan yang terkait dengan sumber daya laut. Cakupannya lebih sempit dibandingkan ekonomi maritim.
Dimana ekonomi maritim tidak hanya di laut dan pesisir, tetapi juga di daratan yang berkaitan dengan kegiatan maritim. Cakupannya lebih luas dan interkoneksi antar sektor lebih kompleks.
Perbedaan selanjutnya dari fokus kegiatan, dimana ekonomi kelautan menitikberatkan pada pemanfaatan sumber daya alam laut secara berkelanjutan, seperti perikanan, budidaya laut, pariwisata bahari, dan eksplorasi mineral laut.
Sedangkan untuk ekonomi maritim merangkum berbagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan laut, termasuk transportasi laut, logistik maritim, perdagangan internasional, industri maritim, dan pembangunan infrastruktur maritim.
Selanjutnya adalah skalanya, ekonomi kelautan biasanya diterapkan dalam skala lokal, regional dan nasional sesuai dengan potensi sumber daya yang tersedia.
Sedangkan ekonomi maritim memiliki skala jauh lebih luas dimana mencakup nasional bahkan internasional. Dimana ekonomi maritim ini fokus pada pengembangan ekonomi maritim secara menyeluruh.
Baca Juga: Ekonomi Maritim: Potensi dalam Pembangunan Industri Kelautan
Adapun tujuan dari ekonomi kelautan adalah beberapa hal berikut:
Mengutip dari laman rifardi.staff.unri.ac.id, Di Indonesia ada 11 potensi pada sektor kelautan, diantaranya:
Contoh ekonomi kelautan pertama adalah perikanan tangkap, yakni kegiatan menangkap ikan di laut lepas, laut teritorial, dan perairan daratan. Baik menggunakan kapal penangkap ikan, pukat, jaring, dan alat tangkap lainnya.
Seperti penangkapan ikan tuna, cakalang, ikan di sungai dan lain sebagainya. Kegiatan ini berpotensi dapat meningkatkan produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan internasional.
Berikutnya adalah perikanan budidaya, yakni kegiatan memelihara ikan dan biota laut lainnya di tambak, kolam, atau karang buatan.
Adapun budidaya ini bisa mencakup budidaya organisme laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut atau organisme perairan air tawar seperti ikan mujair dan sejenisnya.
Baca Juga: Panduan Budidaya Ikan Lele untuk Pemula, Lengkap!
Berikutnya adalah industri pengelolaan hasil perikanan, yakni mengolah ikan segar menjadi produk setengah jadi hingga siap konsumsi.
Seperti ikan beku, ikan asin, ikan kaleng, dan olahan makanan laut lainnya. Kegiatan ekonomi ini dapat menjadi solusi masyarakat pesisir dalam mengelola hasil panennya, sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Berikutnya adalah industri bioteknologi, dimana kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya hayati laut untuk pengembangan produk dan teknologi dalam berbagai bidang seperti farmasi, kosmetik, pangan, dan energi.
Selain berkaitan dengan organisme perairan, contoh ekonomi kelautan juga berkaitan dengan eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan sumber daya energi yang ada di laut.
Contohnya seperti penambangan pasir besi , emas, perak, batubara bawah laut dan lainnya.
Contoh ekonomi kelautan berikutnya dalam pariwisata bahari, yakni berbagai aktivitas wisata di perairan laut dan pesisir seperti menyelam, snorkeling, surfing, dan berlayar, serta menikmati keindahan alam bawah laut dan ekosistem pesisir.
Kegiatan ekonomi berikutnya berkaitan dengan aktivitas pesisir pantai, biasanya bisa berupa kegiatan pengelolaan hutan mangrove dan vegetasi pesisir lainnya yang penting untuk menjaga ekosistem pesisir, melindungi pantai dari abrasi, dan menyediakan habitat bagi kehidupan laut.
Berikutnya transportasi laut, yakni aktivitas kelautan yang melibatkan pengangkutan barang dan orang menggunakan kapal laut untuk perdagangan domestik maupun internasional, serta transportasi penumpang antar-pulau.
Selanjutnya ada industri dan jasa maritim, yakni berbagai industri terkait dengan pengoperasian kapal, pembangunan dan perawatan infrastruktur maritim, layanan logistik, asuransi maritim, dan layanan konsultasi maritim.
Contoh kegiatan ekonomi kelautan ke 10 adalah pengelolaan potensi ekonomi yang terdapat di pulau-pulau kecil, termasuk sumber daya alam, pariwisata, budaya, kekayaan laut dan kegiatan ekonomi lainnya.
Terakhir adalah sumber daya alam non-konvensional, yakni potensi ekonomi yang belum banyak dimanfaatkan secara konvensional, seperti biota laut yang belum dieksplorasi secara luas untuk pangan, obat-obatan, atau bahan industri.
Dari seluruh penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan jika ekonomi kelautan adalah konsep pembangunan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemajuan bangsa.
Cakupannya luas, meliputi berbagai kegiatan ekonomi di laut, pesisir, dan daratan yang terkait dengan laut. Sehingga, contoh kegiatan ekonominya juga cukup beragam, mulai dari penangkapan ikan, pengelolaan hasil, pariwisata dan lain sebagainya.