Dalam ranah ekonomi, hukum permintaan memegang peranan penting sebagai salah satu prinsip dasar yang menggambarkan hubungan antara harga suatu produk dengan jumlah yang diminta oleh konsumen.
Istilah hukum permintaan juga disebut sebagai the law of demand, secara ceteris paribus adalah ketika harga suatu barang atau jasa naik, jumlah yang diminta oleh konsumen cenderung menurun, sedangkan ketika harga turun, jumlah yang diminta cenderung meningkat.
Konsep ini memberikan landasan bagi analisis perilaku pasar dan strategi bisnis, serta menjadi panduan bagi produsen dan pengecer dalam menentukan harga yang optimal untuk memaksimalkan profitabilitas mereka.
Secara pengertian, Kotler (1992) menjelaskan jika permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh kemampuan beli atau daya beli. Artinya, sebuah permintaan akan terjadi jika seseorang memiliki kemampuan untuk membeli barang tersebut.
Sedangkan menurut Sukirno (2005) teori permintaan ini berkaitan dengan ciri-ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Dari ciri ini maka dapat dibuat grafik kurva permintaan.
Konsep permintaan ini bisa dirumuskan menjadi "Demand = Want + Purchasing Power"
Dan dalam teori hukum permintaan menurut Sugiarto (2002) menjelaskan jika permintaan adalah ketika harga barang naik dalam kondisi Ceteris Paribus (other things remain the same), maka jumlah permintaan barang akan turun, dan sebaliknya.
Dari sini dapat disimpulkan, secara teoritis jika jumlah permintaan barang naik, maka artinya hubungan barang itu sendiri negatif.
Baca Juga: Fungsi Permintaan dan Penawaran dalam Bisnis
Berikut adalah bunyi hukum permintaan:
"Jika semakin tinggi harga barang, maka jumlah permintaan akan turun. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka jumlah permintaan akan meningkat"
Dari bunyi tersebut bisa dikatakan jika harga menunjukkan pengorbanan pembeli untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan. Harga dan jumlah barang memiliki hubungan yang saling berkebalikan. (repository.uksw.edu)
Disisi lain, dari bunyi hukum diatas, ada dua hipotesis yang dapat disimpulkan :
Kurva permintaan adalah visualisasi hubungan antara harga dan permintaan, dalam proses pembuatan kurva ini membutuhkan data tabel permintaan individual. Tabel data ini berisi tentang data jumlah barang yang dibeli pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu.
Mengutip contoh dari laman repository.uksw.edu, berikut data tabel permintaan individual:
Berdasarkan data yang disediakan, terdapat beberapa poin yang dapat disimpulkan:
Maka disimpulkan jika:
Ada dua sifat dasar hukum permintaan, yakni:
Siat permintaan pertama adalah memiliki hubungan berbanding terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta. Dimana, ini menggambarkan bahwa ketika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta oleh konsumen cenderung menurun, dan sebaliknya.
Berikutnya adalah asumsi ceteris paripus, yakni sifat yang mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan, seperti pendapatan konsumen, harga barang lain, selera, dan preferensi, tetap konstan.
Dengan kata lain, hukum permintaan menyimpulkan bahwa perubahan harga suatu barang akan menyebabkan perubahan dalam jumlah yang diminta, asalkan semua faktor lainnya tetap tidak berubah.
Ini memungkinkan untuk menganalisis dampak perubahan harga secara terisolasi dari faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi permintaan.
Permintaan dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
Secara pengertian, permintaan absolut adalah permintaan aktual atau sebenarnya yang terjadi di pasar pada suatu waktu tertentu. Ini adalah jumlah barang atau jasa yang benar-benar dibeli oleh konsumen pada harga dan waktu yang diberikan.
Permintaan ini tidak terpengaruh oleh perubahan harga dan biasanya terjadi pada barang-barang mewah atau kebutuhan tersier. Contohnya, seorang anak yang menginginkan mainan mahal, tetapi tidak memiliki uang untuk membelinya.
Berikutnya adalah permintaan potensial, yakni permintaan yang merujuk pada jumlah maksimum barang atau jasa yang dapat dibeli oleh konsumen pada tingkat harga dan kondisi tertentu.
Permintaan ini dapat berubah menjadi permintaan efektif jika faktor-faktor yang menghambat pembelian dihilangkan. Contohnya, seorang pengusaha ingin membeli mesin baru, tetapi dia sedang meneliti berbagai pilihan.
Terakhir adalah permintaan efektif, yakni permintaan yang mengacu pada jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga, promosi, preferensi konsumen, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi keputusan pembelian.
Permintaan ini merupakan yang paling penting bagi pasar karena menghasilkan transaksi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti harga, pendapatan konsumen, dan selera.
Baca Juga: Permintaan Efektif Adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Hitungnya
Menurut Rahardja & Manurung (2010) ada 7 faktor yang mempengaruhi permintaan, berikut diantaranya:
Berikut adalah tiga contoh penerapan hukum permintaan dalam kehidupan sehari-hari:
Contoh pertama adalah penerapan hukum permintaan pada pasar smartphone, ketika sebuah merek smartphone populer merilis model terbaru dengan harga yang lebih tinggi dari model sebelumnya.
Beberapa konsumen mungkin akan mencari merek atau model lain yang memiliki harga yang lebih terjangkau sebagai pengganti. Sebaliknya, jika ada penurunan harga untuk model yang sama, kemungkinan jumlah pembelian akan meningkat karena menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Berikutnya, contoh penerapan hukum permintaan pada industri perumahan, dimana ketika suku bunga hipotek turun, harga pinjaman untuk membeli rumah menjadi lebih rendah. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk membeli rumah, mengingat biaya kredit yang lebih murah.
Sebaliknya, jika suku bunga naik, biaya pinjaman akan meningkat, yang dapat mengurangi daya beli masyarakat untuk rumah, dan akhirnya menurunkan permintaan dalam pasar perumahan.
Selanjutnya, ketika harga bahan bakar minyak naik, biaya operasional transportasi umum seperti bus dan kereta api juga meningkat. Dalam situasi ini, sebagian konsumen mungkin beralih ke moda transportasi yang lebih murah seperti bersepeda atau berjalan kaki.
Kemudian, mengurangi permintaan terhadap layanan transportasi umum. Namun, jika harga bahan bakar minyak turun, permintaan terhadap layanan transportasi umum mungkin akan meningkat karena menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jika hukum permintaan menunjukkan bahwa hubungan yang berbanding terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta memberikan pemahaman penting dalam analisis perilaku pasar.
Dengan memahami bagaimana perubahan harga memengaruhi permintaan, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menetapkan harga produk, mengelola stok, dan merencanakan strategi pemasaran. Untuk memaksimalkan pemahaman tentang permintaan dan kepentingan bisnis lainnya, penggunaan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud bisa menjadi solusi yang cerdas.
Dimana Beecloud tidak hanya membantu dalam mencatat penjualan dan inventaris, tetapi juga memberikan analisis data yang mendalam tentang tren permintaan, preferensi konsumen, dan kinerja produk, melalui laporan keuangan dan data pembukuan transksi bisnis Anda.
Dengan menggunakan aplikasi pembukuan, bisnis dapat dengan cepat mengidentifikasi pola permintaan, mengoptimalkan persediaan, dan mengambil keputusan yang lebih terinformasi untuk meningkatkan profitabilitas dan keberhasilan jangka panjang mereka di pasar. Klik banner di atas untuk informasi selengkapnya!