Bisnis berkelanjutan atau sustainable business bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah pendekatan holistik yang menekankan pada pertanggungjawaban sosial dan lingkungan, seiring dengan pencapaian keuntungan finansial jangka panjang.
Dengan menerapkan praktik-praktik bisnis yang ramah lingkungan, mendukung hak asasi manusia, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat, bisnis berkelanjutan bukan hanya menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif.
Tetapi juga memberikan peluang untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dan mencapai pertumbuhan yang bertanggung jawab, yuk kenali apa itu sustainable business pada artikel di bawah ini!
Dalam bahasa Indonesia sustainable business adalah bisnis berkelanjutan atau juga disebut dengan bisnis hijau, dengan konsep dasar bisnis yang fokus untuk menciptakan keuntungan finansial jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat, tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek saja.
Dalam jurnal berjudul A Framework for Business Sustainability. Environmental Quality Management karya Robert B. Pojasek (2007), Bisnis berkelanjutan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dengan cara mengakomodasi peluang dan mengelola risiko yang timbul dari tanggung jawab ekonomi, lingkungan, dan sosial sebuah organisasi.
Bisnis ini menekankan konsep bagaimana pentingnya kebutuhan organisasi dan stakeholder atau pemangku kepentingan. Sembari melindungi, mempertahankan dan meningkatkan sumber daya sekitar, mulai dari sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa itu Sustainability dan Apa Manfaatnya Bagi Bisnis?
Masih dalam jurnal berjudul Framework for Business Sustainability. Environmental Quality Management karya Robert B. Pojasek (2007), ada 8 prinsip bisnis berkelanjutan, meliputi:
Seorang pemimpin perlu dan secara jelas memberikan arahan untuk membangun organisasi yang selaras dengan prinsip sustainability dan fokus pada pencapaian dari tujuan keberlanjutan itu sendiri.
Kemudian, memahami apa saja nilai yang diterapkan oleh pada stakeholder yang terlibat dalam organisasi Anda, baik di masa sekarang atau dimana yang akan depan.
Dengan demikian dapat organisasi dalam menciptakan desain, strategi, produk dan jasa dengan prinsip yang sama.
Selanjutnya adalah pola pikir, berkaitan dengan bagaimana sistem berpikir organisasi dalam meningkatkan bisnis dan sistem operasional.
Hal yang tidak kalah penting adalah manusia, dimana mereka bertanggung jawab dalam mengembangkan pengetahuan dan nilai dari masyarakat itu sendiri,
untuk melepaskan keterampilan mereka, ide, kreatifitas untuk berkontribusi dalam mengubah dan memperbaiki organisasi.
Berikutnya adalah continuous improvement atau sebuah strategi yang digunakan untuk mengembahkan dan memperbaiki progam organisasi berdasarkan dari hasil analisa kerja pada periode sebelumnya.
Selanjutnya, meningkatkan kerja dengan menggunakan data, informasi, ilmu pengetahuan untuk memahami bagaimana kondisi variabilitas dan bagaimana cara untuk meningkatkan strategis dan operasional dalam pengambilan keputusan organisasi.
Kemudian tanggung jawab bisnis yang berkaitan dengan etis, sosial, finansial dan metode yang digunakan organisasi agar ramah lingkungan.
Terakhir adalah fokus pada hasil dari berkelanjutan itu sendiri, baik dari nilai atau hasil dari model sustainable business itu sendiri.
Menurut Battistella (2018), ada fokus pola pikir model bisnis berkelanjutan, yakni:
Konsep pertama dalam dari sustainable business adalah proporsi nilai, yang menciptakan tiga dimensi kerja, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimana bisnis yang dijalankan tidak hanya fokus pada keuntungan finansial saja, tapi juga memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan.
Dengan demikian, bisnis perlu mengintegrasikan inovasi teknologi model bisnis untuk menciptakan nilai berkelanjutan, seperti memanfaatkan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, dan lain-lainnya yang mendukung praktek berkelanjutan.
Berikutnya adalah menciptakan nilai, dimana bisnis berkelanjutan melibatkan perubahan pola pikir dari seluruh aspek organisasi, mulai dari stakeholder, manajemen dan karyawan untuk menciptakan konsep berkelanjutan.
Seperti mulai memilih menggunakan bahan baku ramah lingkungan, efisiensi energi, menggunakan pengelolaan limbah yang efektif, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan lainnya yang sesuai dengan konsep sustainability.
Konsep terakhir adalah value capture atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penangkapan nilai, dimana konsep ini fokus pada hubungan eksternal perusahaan.
Contohnya, perusahaan bekerjasama dengan pemasok, pelanggan, dan stakeholder lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama yakni nilai keberlanjutan. Dengan adanya kolaborasi ini akan menciptakan kesinambungan antara keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam semua aspek operasional lainnya.
Kenapa bisnis harus berkelanjutan? Berikut beberapa alasannya:
Fungsi dan tujuan dari sustainable business pertama adalah untuk menjaga bisnis itu sendiri. Diaman dengan bisnis yang berkelanjutan akan memungkinkan usaha yang Anda jalankan berjalan dalam jangka waktu yang panjang, tanpa terlepas dari konsep 'sustainable' itu sendiri.
Yakni mengkombinasi 3 sinergi antara unsur keuntungan, masyarakat dan lingkungan. Sehingga bisa dikatakan jika bisnis untuk, masyarakat tidak dirugikan dan lingkungan tidak mengalami kerusakan.
Berikutnya masih menyambung dengan poin pertama, yakni mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Dimana dengan lingkungan yang sehat maka bisnis juga bisa dijalankan tanpa kendala.
Seperti, pengurangan emisi gas rumah kaca, konservasi sumber daya alam, dan mengadopsi praktik-produksi ramah lingkungan. Sesuai dengan tujuan dari perusahaan berkelanjutan yakni meminimalkan jejak ekologis mereka dan mendukung pelestarian ekosistem.
Berikutnya adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan, dimana konsep dan nilai yang dijunjung dari sustainable business adalah memprioritaskan keadilan dan kesejahteraan karyawan.
Selain itu, bentuk tanggung jawab sosial lainnya adalah dengan memberdayakan dan mendukung komunitas lokal di mana mereka beroperasi. Seperti memberikan pelatihan keterampilan, menyediakan pekerjaan lokal, dan mendukung proyek-proyek pembangunan masyarakat.
Terakhir adalah efisiensi ekonomi dengan mencari cara untuk mengelola risiko keuangan yang terkait dengan perubahan regulasi, fluktuasi pasar, atau dampak lingkungan yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan.
Dalam hal ini Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud, Software ini menyediakan fitur-fitur canggih seperti pemantauan keuangan real-time, analisis bisnis, dan pelaporan keuangan yang terintegrasi.
Dengan memanfaatkan platform ini, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan regulasi dan fluktuasi pasar dengan cepat mengidentifikasi potensi risiko keuangan. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Untuk menciptakan bisnis berkelanjutan sekaligus meminimalisir ketidakberhasilan konsep model bisnis berkelanjutan ini, Broken, dkk (2014) mengelompokkan seluruh aktivitas bisnis menjadi 8 kategori, yang perlu diterapkan dalam bisnis yakni:
Baca Juga: 8 Contoh CSR Perusahaan dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Berikut beberapa contoh perusahaan berkelanjutan di Indonesia:
Berikutnya adalah Pertamina, sebagai perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia, menunjukkan komitmen serius terhadap keberlanjutan melalui berbagai inisiatif.
Pertamina memfokuskan perhatian pada diversifikasi energi dan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Melalui inisiatif ini, Pertamina menargetkan kontribusi EBT sebesar 17% pada tahun 2030 dan 23% pada tahun 2050.
PT Bayan Resources (BYAN) menunjukkan komitmen pada keberlanjutan dengan berhasil mereklamasi lahan bekas tambang seluas 529 hektar dan menanamkan 289 ribu pohon.
Mereka juga aktif dalam program sosial seperti pemasangan panel surya di desa sekitar, manajemen air bersih, dan pembangunan infrastruktur sosial seperti panti asuhan. Inisiatif BYAN menciptakan dampak positif pada lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Kedua perusahaan ini, BYAN dan Pertamina, memperlihatkan bahwa bisnis dapat mengintegrasikan keberlanjutan dalam operasional mereka dengan fokus pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Inisiatif ini tidak hanya menciptakan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan masyarakat lokal dan peningkatan kualitas hidup.