Dalam operasional perusahaan, aspek keuangan memiliki peranan yang sangat penting. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah liabilitas jangka pendek atau kewajiban jangka pendek atau disebut juga utang jangka pendek.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci mengenai liabilitas jangka pendek, jenis-jenisnya, kelebihan dan kekurangannya, serta cara menganalisisnya dalam perspektif perusahaan.
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban atau utang yang harus diselesaikan oleh perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.
Biasanya, liabilitas ini melibatkan pembayaran uang tunai atau pengeluaran dalam bentuk aset lain yang dapat dilunasi dalam jangka waktu pendek.
Baca Juga: Liabilitas dalam Dunia Bisnis. Apa Saja?
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (IAI, 2012:1.12), terdapat beberapa karakteristik yang membedakan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Fokus pada karakteristik kewajiban jangka pendek akan menjadi tambahan yang relevan untuk artikel Anda. Berikut adalah penjelasan mengenai karakteristik tersebut:
Kewajiban jangka pendek memiliki sifat yang memungkinkan untuk diselesaikan dalam siklus operasi normal perusahaan.
Ini berarti bahwa kewajiban tersebut dapat dilunasi atau dibayarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat, sejalan dengan siklus kegiatan bisnis perusahaan.
Kewajiban jangka pendek umumnya terkait dengan transaksi perdagangan atau operasional perusahaan. Mereka muncul sebagai hasil dari pembelian barang atau jasa, dan tujuannya adalah untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Salah satu karakteristik utama kewajiban jangka pendek adalah waktu jatuh tempo pembayaran yang relatif pendek.
Menurut standar akuntansi, kewajiban jangka pendek memiliki tenggat waktu pembayaran dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan. Hal ini menunjukkan bahwa kewajiban tersebut harus dilunasi dalam waktu yang relatif singkat.
Kewajiban jangka pendek tidak memberikan hak kepada perusahaan untuk menunda penyelesaian atau pelunasan. Artinya, perusahaan tidak memiliki keleluasaan untuk menunda atau menangguhkan pembayaran kewajiban jangka pendek tersebut.
Mereka harus melunasi kewajiban tersebut sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Untuk lebih memahami liabilitas jangka pendek, berikut adalah beberapa jenisnya:
Utang dagang adalah kewajiban yang timbul akibat pembelian barang atau jasa dari pemasok dengan janji pembayaran pada periode tertentu. Dalam hubungan dagang, perusahaan seringkali memiliki utang dagang yang harus dilunasi dalam waktu singkat.
Utang wesel adalah liabilitas yang timbul dari penerbitan wesel oleh perusahaan sebagai janji pembayaran kepada pihak ketiga. Wesel ini memiliki tenggat waktu yang jelas dan harus dilunasi sesuai dengan kesepakatan yang tercantum.
Beban yang perlu dibayar merujuk pada kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan untuk pembayaran beban tertentu, seperti beban listrik, air, atau sewa. Perusahaan harus melunasi kewajiban ini dalam jangka waktu yang ditentukan.
Penghasilan yang ditangguhkan adalah liabilitas yang timbul ketika perusahaan menerima pembayaran di muka untuk produk atau jasa yang akan disampaikan di masa depan. Ketika produk atau jasa tersebut sudah disampaikan, perusahaan harus mengakui pendapatan dan mengurangi liabilitas ini.
Utang dividen adalah kewajiban yang timbul ketika perusahaan memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Dividen ini harus dibayarkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Utang gaji terjadi ketika perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar gaji kepada karyawan dalam periode yang akan datang. Kewajiban ini mencakup gaji, tunjangan, dan fasilitas lain yang harus dilunasi dalam waktu singkat.
Utang pajak adalah kewajiban perusahaan terhadap pembayaran pajak kepada pihak berwenang. Pajak yang belum dibayar harus dilunasi dalam jangka waktu pendek.
Utang jangka pendek memiliki beberapa kelebihan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Dengan menggunakan kewajiban jangka pendek, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya keuangan yang tersedia dalam jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
Dengan memanfaatkan liabilitas jangka pendek, perusahaan dapat meningkatkan likuiditasnya dengan mengonversi aset keuangan menjadi uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional.
Dengan menggunakan utang jangka pendek, perusahaan dapat mencapai diversifikasi dalam sumber pendanaan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan saja.
Dengan menggunakan liabilitas jangka pendek, perusahaan dapat meningkatkan daya tawarnya dalam negosiasi dengan pemasok atau mitra bisnis lainnya.
Kemampuan untuk membayar utang dagang atau utang lainnya secara tepat waktu dapat membantu membangun reputasi yang baik dan memperkuat hubungan bisnis.
Meskipun memiliki kelebihan, liabilitas jangka pendek juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Jika perusahaan menggunakan utang jangka pendek dengan bunga tetap, adanya kenaikan suku bunga dapat meningkatkan beban bunga dan mempengaruhi keuntungan perusahaan.
Kewajiban jangka pendek memiliki tenggat waktu yang singkat. Jika perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban tersebut tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan masalah likuiditas dan merusak reputasi perusahaan.
Penggunaan liabilitas jangka pendek untuk membiayai modal kerja dapat membawa risiko pembatasan akses terhadap sumber daya keuangan yang lebih fleksibel.
Kekurangan lain dari liabilitas jangka pendek adalah risiko refinancing yang mungkin timbul. Ketika utang jangka pendek jatuh tempo, perusahaan harus mencari cara untuk melunasi atau memperpanjang kewajiban tersebut.
Namun, dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan atau ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, mendapatkan pembiayaan baru atau memperpanjang jangka waktu kewajiban dapat menjadi sulit atau mahal.
Risiko ini dapat menyebabkan tekanan keuangan tambahan pada perusahaan.
Liabilitas jangka pendek yang tidak terkelola dengan baik atau kesulitan dalam melunasi kewajiban dapat berdampak negatif terhadap kredibilitas perusahaan.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dari pihak eksternal, seperti pemasok, investor, dan lembaga keuangan.
Kehilangan kredibilitas dapat berdampak buruk pada reputasi perusahaan dan mempersulit akses perusahaan ke sumber daya keuangan yang dibutuhkan.
Untuk menganalisis liabilitas perusahaan, ada beberapa langkah yang dapat diikuti, antara lain:
Dalam menganalisis liabilitas perusahaan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut adalah lima cara analisis liabilitas perusahaan yang dapat digunakan:
Rasio kecukupan modal kerja adalah perbandingan antara aset lancar (termasuk liabilitas jangka pendek) dengan utang lancar.
Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika rasio ini tinggi, artinya perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk melunasi utang jangka pendeknya.
Rasio likuiditas, seperti rasio lancar dan rasio cepat, dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.
Rasio lancar menghitung perbandingan antara aset lancar dengan utang lancar, sedangkan rasio cepat menghilangkan persediaan dari aset lancar. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio utang terhadap ekuitas mengukur proporsi modal yang dibiayai oleh utang dalam perusahaan. Rasio ini memberikan gambaran tentang risiko keuangan perusahaan dan tingkat ketergantungan terhadap utang.
Jika rasio ini terlalu tinggi, artinya perusahaan memiliki risiko yang lebih tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis
Analisis perbandingan antara kewajiban jangka pendek dengan aktiva tetap dapat memberikan informasi tentang sumber pendanaan perusahaan.
Jika liabilitas jangka pendek melebihi nilai aktiva tetap, hal ini dapat menunjukkan ketergantungan perusahaan pada sumber pendanaan jangka pendek yang lebih berisiko.
Melakukan analisis perubahan dalam liabilitas jangka pendek dari waktu ke waktu dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola dalam pengelolaan kewajiban jangka pendek perusahaan.
Jika terdapat peningkatan yang signifikan dalam kewajiban jangka pendek, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk memahami penyebabnya dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Dalam bisnis, pemahaman yang baik mengenai liabilitas jangka pendek sangat penting. Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan pengertian, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan, serta cara menganalisis liabilitas jangka pendek dalam perspektif perusahaan.
Dengan pemahaman yang baik, perusahaan dapat mengelola kewajiban jangka pendek dengan lebih efektif dan menjaga kesehatan keuangan mereka.
Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk mengontrol hutang dan piutang Anda dengan lebih mudah dan efektif. Hubungan dengan supplier juga akan terjaga seiring terjaganya kesehatan keuangan Anda. Selain itu, Beecloud juga menyediakan banyak fitur lainnya yang bisa disesuaikan dengan bisnis Anda. Dilengkapi dengan fitur laporan akuntansi otomatis jadikan bisnis lebih mudah, untung dan menyenangkan.