Laba ditahan adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam laporan keuangan perusahaan. Secara pengertian jenis laba ini sengaja untuk di tahan, laba ini masih berkaitan dengan laba bersih namun berbeda dari sifatnya.
Sederhananya laba ditahan merujuk pada bagian dari laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, melainkan tetap dibiarkan dalam perusahaan untuk kepentingan masa depan. Laba ditahan merupakan akumulasi dari laba bersih tahun-tahun sebelumnya yang belum dibagikan kepada pemegang saham.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian laba ditahan, mengapa penting, dan bagaimana perusahaan mengelolanya.
Mengenal apa itu laba ditahan bisa dimulai dari definisinya. Laba ditahan adalah salah satu bagian laba bersih tetapi masih tertahan sifatnya. Perusahaan tidak memberikannya kepada investor dalam bentuk dividen.
Mengapa perusahaan tidak membayarkan jenis laba ini? Sebab, laba ini ditujukan sebagai dana untuk berjaga-jaga. Bisa juga sebagai keperluan investasi perusahaan serta tambahan modal cadangan.
Sedangkan jika diartikan secara bahasa, laba di tahan kerap disebut sebagai retained earnings. Bisa juga diartikan sebagai sisa laba bersih pasca dikurangi dividen. Arti dividen adalah keuntungan yang didistribusikan perusahaan kepada investor (sesuai besaran kepemilikan saham).
Untuk keputusan besaran laba ditahan ini tidaklah dibuat sendiri perusahaan, tetapi harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Adanya retained earnings ini berdasarkan strategi pemasaran, sampai kondisi keuangan bisnis.
Laba ditahan adalah bagian laba bersih yang ternyata memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik ini merupakan cikal bakal alasan sebuah profit ditahan oleh perusahaan.
Untuk mendapatkan validasi, perusahaan harus memperbaiki laporan keuangannya. Baru setelah itu, nilai laporan jenis laba akan diperbaiki. Laba tertahan akan diperhitungkan lagi, sehingga tidak langsung dibagikan manajemen perusahaan.
Fluktuasi nilai rupiah pasti bisa terjadi kapan saja. Ternyata hal ini akan berpengaruh pada perhitungan profitabilitas perusahaan. Untuk masa penyesuaian tersebut, akuntan lebih memilih melakukan penahanan laba dahulu.
Laba ditahan adalah hal yang juga berkaitan dengan mode perhitungan. Jika modenya berubah maka perhitungannya juga demikian. Agar tidak terjadi kebingungan, akuntan perusahaan akan menahan keuntungan dahulu.
Nilai laporan penahan laba bisa berubah seiring prinsip akuntansi yang juga tidak sama. Contoh jika periode yang akan datang ternyata perusahaan menerapkan prinsip syariah pada akuntansinya. Tentu ada perubahan pembukuan sampai penetapan laba juga berubah sesuai prinsip yang dianut.
Laba ditahan adalah hal yang biasa terjadi seiring dengan perubahan manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan raihan keuntungan akan dipertahankan terlebih dahulu. Tujuannya sebagai upaya penyesuaian manajemen keuangan.
Selain itu, berguna juga untuk menunjukkan kredibilitas manajemen keuangan kepada pemegang saham. Ada beberapa hal lain terkait penahanan laba ketika manajemen perusahaan berubah:
Laba ditahan memiliki beberapa peran penting dalam keuangan perusahaan. Pertama, laba ditahan dapat digunakan untuk membiayai investasi dan ekspansi perusahaan. Dengan mempertahankan laba di dalam perusahaan, perusahaan dapat menggunakannya untuk memperluas operasional, melakukan riset dan pengembangan, memperoleh aset baru, atau memperkuat keuangannya, berikut diantaranya:
Ternyata laba ditahan adalah strategi yang bisa dipakai untuk membiayai operasional perusahaan. Menahan laba untuk operasional dinilai lebih menguntungkan dibanding memberikan laba keseluruhan ke investor. Akan tetapi, hal ini harus dengan persetujuan para pemegang saham.
Jumlah utang yang signifikan bisa dibayarkan melalui keuntungan tertahan. Sisa keuntungan bisa dimanfaatkan perusahaan untuk membayar utang tepat waktu. Hal ini berguna agar hutang tidak mengganggu sumber pendanaan lain.
Modal untuk mengembangkan bisnis bisa Anda peroleh dari penahanan laba bersama. Sebagai catatan, pengembangan bisnis tidak semata pembangunan gedung. Akan tetapi termasuk pada penambahan sumber daya manusia yang kompeten.
Kesulitan keuangan terkadang dialami perusahaan sehingga modal akan habis. Oleh karena itu, hadirnya laba ditahan bisa dijadikan sebagai modal cadangan. Penggunaannya berguna agar bisnis terus beroperasi tanpa harus membuka pinjaman pihak lain.
Sebab, laba ditahan dapat digunakan sebagai cadangan untuk menghadapi situasi darurat atau tidak terduga di masa depan. Dengan memiliki laba ditahan yang cukup, perusahaan dapat menghadapi fluktuasi ekonomi, kenaikan biaya produksi, atau penurunan pendapatan tanpa harus mengambil langkah-langkah drastis seperti pemotongan karyawan atau penutupan operasional.
Laba ditahan adalah sarana yang bisa dipakai untuk investasi modal di masa mendatang. Bisnis yang dinamis tentu diidamkan pemilik bisnis. Untuk menyokong tujuan tersebut, menahan laba bisa menjadi jalan mudah mendapat modal.
Dengan adanya laba ini digadang mampu meningkatkan kepercayaan investor. Jika perusahaan dapat mempertahankan laba yang konsisten dan meningkatkan laba ditahannya dari waktu ke waktu, hal ini dapat memberikan sinyal positif kepada investor bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dan berkelanjutan.
Manajemen laba ditahan merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Beberapa keputusan yang perlu diambil terkait laba ditahan meliputi:
Manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan pembagian dividen kepada pemegang saham dan jumlah yang akan ditahan dalam perusahaan. Hal ini bergantung pada kebijakan perusahaan, kebutuhan investasi, dan kondisi keuangan perusahaan.
Baca Juga: Apa itu Dividen? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Laba ditahan dapat digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pengembangan produk baru, pembelian aset tetap, atau ekspansi ke pasar baru. Keputusan investasi ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan penggunaan laba ditahan yang optimal.
Manajemen juga harus mempertimbangkan alternatif penggunaan laba ditahan, seperti mengurangi utang perusahaan, melakukan pembelian saham kembali, atau mengalokasikan dana untuk program pengembangan karyawan atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Informasi tentang laba ditahan harus dilaporkan dengan transparan dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini penting untuk memberikan pemegang saham dan pihak terkait lainnya gambaran yang jelas tentang jumlah laba ditahan dan kebijakan manajemen terkait.
Perhitungan laba ditahan harus dilakukan dengan langkah berurutan. Untuk menghitungnya, ikuti beberapa langkah yang harus dilakukan berikut dianataranya:
Langkah awal dalam menghitung laba ditahan adalah dengan menghitung laba kotor terlebih dahulu, dalam hal ini Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:
Rumus Laba Kotor: Jumlah Total Penjualan - Harga Pokok
Berikutnya adalah menghitung laba operasional, laba operasional adalah laba kotor, ditambah pendapatan dan biaya yang tidak langsung berkaitan dengan operasional pendapatan. Contohnya beban pajak dan bunga. Untuk menghitung laba operasional ini Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:
Rumus Laba Operasional: Laba Kotor + (Pendapatan - Biaya)
Perhitungan laba bersih ini sangat berperan penting dalam proses menghitung laba ditahan. Laba bersih adalah jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada periode berjalan. Ini dapat ditemukan dalam laporan laba rugi atau laporan keuangan perusahaan. Anda bisa menggunakan rumud berikut ini:
Rumus Laba Bersih Sebelum Pajak: Total Pendapatan - Total Pengeluaran
Rumus Laba Bersih Setelah Pajak: Laba Sebelum Pajak - Pajak Penghasilan
Baca Juga: Begini Rumus Laba Bersih Sederhana untuk UMKM
Berikutnya adalah menentukan berapa saldo laba ditahan pada periode sebelumnya. Jika tidak ada saldo laba ditahan sebelumnya, maka laba ditahan tahun sebelumnya adalah nol.
Dalam menghitung laba ditahan dividen adalah hal yang paling pending, dimana dividen yang dibagikan adalah jumlah dividen yang diumumkan dan dibayarkan kepada pemegang saham pada periode tersebut. Informasi ini dapat ditemukan dalam laporan keuangan atau pengumuman dividen perusahaan.
Jika semua proses di atas sudah Anda lakukan, terakhir adalah menghitung laba ditahan, Anda hanya perlu memasukkan data dan nilai dari perhitungan sebelumnya kedalam rumus di bawah ini
Laba Ditahan = (Laba Ditahan Tahun Sebelumnya + Laba Bersih) - Dividen
Laporan laba ditahan adalah hal penting yang harus disajikan perusahaan. Dokumen tersebut berguna agar investor juga paham bahwa masih ada perolehan laba yang masih dipegang perusahaan. Untuk lebih mudah memahaminya, ini dia contohnya.
Data Perusahaan PT Sukses Selalu:
Maka cara menghitung laba ditahan adalah sebagai berikut:
Laba Ditahan = Laba Ditahan Tahun Sebelumnya + Laba Bersih Tahun Ini - Dividen yang Dibagikan Laba Ditahan = Rp 500.000.000 + Rp 1.000.000.000 - Rp 300.000.000 Laba Ditahan = Rp 1.200.000.000
Dalam contoh di atas, perusahaan memiliki laba ditahan sebesar Rp 1.200.000.000 setelah mempertimbangkan laba ditahan tahun sebelumnya, laba bersih tahun ini, dan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah ini akan menjadi saldo laba ditahan yang akan digunakan untuk kepentingan masa depan perusahaan.
Untuk contoh laporan laba ditahan di atas merupakan salah satu jenis yang bisa Anda ketahui. Ada beberapa macam laporan retained earnings yang dapat diadaptasi di perusahaan Anda.
Laba ditahan adalah jenis laporan yang bisa disajikan secara terpisah. Untuk laporan satu ini, saldo awal retained earnings dilaporkan dahulu. Baru kemudian tambahkan laba bersih/dikurangi rugi bersih.
Hasil dari penambahan/pengurangan tersebut kemudian dikurangi dividen. tujuannya untuk mendapat saldo pada akhir periode. Laporan yang sudah dibuat sebelumnya merupakan contoh jenis laba ditahan terpisah.
Retained earnings dengan format satu ini disajikan dengan laporan ekuitas para pemegang saham. Berarti setiap perubahan pada ekuitas investor harus dilaporkan di periode terjadinya. Akan tetapi perusahaan hanya perlu membuat retained earnings jika terjadi perubahan pada:
Ada juga format yang menggabungkan laporan retained earnings dengan laba rugi. Keuntungan menggunakan format ini adalah laba bersih lebih ditekankan sebagai perantara. Perantara yang dimaksud adalah laporan laba rugi dengan laba ditahan (bagian ekuitas pemegang saham).
Ternyata laba yang diraih perusahaan tidak harus semua dibagikan ke investor secara utuh. Perusahaan bisa menahannya demi kebaikan bisnis, asalkan ada transparansi dan kesepakatan menyeluruh.
Tenang karena sekarang Anda bisa mengelola keuangan bisnis dengan efisien dan tepat menjadi lebih mudah berkat perkembangan teknologi. Salah satu alat yang dapat membantu Anda dalam mengelola laba dan aspek keuangan lainnya adalah software akuntansi online seperti Beecloud.
Dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud, Anda dapat mengoptimalkan proses pencatatan, pelacakan, dan analisis keuangan bisnis Anda. Berikut beberapa keunggulannya:
Dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud, Anda dapat mengelola laba dan aspek keuangan bisnis dengan lebih mudah, efisien, dan akurat.